Serangan angin yang dibarengi dengan serangan awan dari Pendekar Angin dan Awan, kini mencecar ke arah Chen LongTapi sama seperti yang dilakukan oleh Pendekar Angin dan Awan sebelumnya, Chen Long saat ini juga tidak bermaksud untuk mundur ke belakang atau menghindar ke kiri dan ke kanan, sebaliknya dia betul-betul tampil untuk berhadapan dengan musuhnya ini dengan keras lawan keras di posisi berdiri yang teguh. Chen Long sudah memperhitungkan kekuatan yang dilancarkan lawannya, karena itu, dia mengatasi lawannya dengan kekuatan yang hampir sama kuatnya. Akibatnya terjadi benturan yang amat sangat keras yang melahirkan gelombang angin dan udara yang menyesakkan dada khususnya bagi orang-orang yang berada di sekitar panggung tempat pertarungan ini. Satu langkah pun Chen Long tidak undur dari posisinya sebelumnya, tidak seperti lawannya yang sebelumnya harus terhuyung-huyung beberapa langkah ke belakang maka Chen Long bisa mempertahankan posisinya. Bahkan Pendekar Angin dan Awan yan
Chen Long tersenyum. Kemudian dia menatap ke arah belakang wanita itu. "Lukisan itu sangat bagus."Wanita itu menoleh sejenak ke arah belakang. Kemudian dia berkata, "lukisan itu Karya Yong Chang, seorang pelukis terkenal di masa 100 tahun yang lalu.""Sangat bagus. Andaikan aku memiliki satu lukisan seperti ini di rumahku." Setelah berkata seperti itu, Chen Long langsung menenggak habis isi dari cawan yang berada di tangannya.Dia juga memberi isyarat kepada wanita itu untuk meminum cawan yang berada tepat di meja di depan wanita itu. Wanita itu tersenyum licik kemudian dia langsung meminum cawan yang berada di depannya. Dia telah masuk perangkap sebentar lagi dia akan lemah. Wanita itu sangat senang karena berhasil menjalankan tugasnya dengan baik"Kalau begitu, aku pergi dulu." Chen Long langsung berdiri dan membalikkan tubuhnya. Bibirnya melengkung. Dia tersenyum karena dia berhasil menipu gadis itu. Ternyata Chen Long pura-pura mengagumi lukisan yang berada di belakang wanita
Mengingat akan kecemburuan Xiao Liong Li sebelumnya, maka kali ini Chen Long tidak lagi menghalangi keinginan Xiao Liong Li yang ingin mengikutinya.Ternyata kali ini Pendekar Pengendali Angin ini membawa Chen Long dan Xiao Liong Li di bagian belakang markas pendekar.Tanpa kata-kata, Pendekar Pengendali Angin terus berjalan melewati beberapa rumah hingga akhirnya dia masuk ke dalam sebuah rumah yang cukup mewah, paling mewah di kawasan ini."Ini adalah rumahku. Mari kita ke dalam," kata Pendekar Pengendali Angin. Dia segera masuk ke dalam rumah yang memiliki halaman cukup luas di depan rumah ini.Pada saat itulah dua orang penjaga pintu sudah menutup pintu dari dalamMelihat keadaan ini Chen Long langsung tahu kalau musuhnya akan segera beraksiChen Long memilih untuk menghabisi musuh-musuhnya saat mereka berani menyerangnya nanti. Tidak ada satupun yang akan disisakan. Dia sengaja mengambil kesempatan ini untuk membunuh semua musuhnya.Chen Long sempat saling memberi isyarat dengan
Chen Long bereaksi agak terlambat. Dia baru sadar kalau Xiao Liong Li menghadapi lawan tangguh saat dia melihat tubuh Xiao Liong Li yang sudah terhuyung-huyung dan darah segar mengalir dari bibir Xiao Liong Li. Chen Long langsung melompat ke depan Xiao Liong Li, menahan tubuh Xiao Liong Li dengan tangan kirinya. Dia miringkan tubuhnya sedikit ke arah kiri dan tangan kanannya mengeluarkan kekuatan hebat yang merupakan gabungan dari tenaga dalam si Sesat dari Utara dan si Tangan Sakti dari Barat. Akibatnya terjadi ledakan yang sangat kuat. Pintu rumah dan bahkan hingga dinding rumah ini hancur lebur terkena pukulan keras dari Chen Long. Bahkan terdengar suara teriakan di dalam sana. Setidaknya ada dua orang yang berteriak kesakitan di dalam sana dan satu orang mengalami muntah darah dan itu terdengar dari suara teriakan mereka. Setelah itu, sambil membopong tubuh Xiao Liong Li, Chen Long segera melejit ke udara untuk langsung pergi meninggalkan tempat ini. Chen Long bukannya takut
"Apa caranya, kak Hakim Roda Emas?" tanya Temajin, adik seperguruan dari Hakim Roda Emas."Aku yakin dia pasti akan menolong wanitanya dulu. Mungkin membawa wanita itu ke tabib," kata Hakim Roda Emas. "Itu membuat ada waktu sebelum dia kembali ke Markas Pendekar untuk kembali berhadapan dengan Pendekar Angin dan Awan."Kalau begitu, kita akan hadang dia sebelum masuk ke markas pendekar. Iya kan?""Tepat. Tapi, karena kita tidak tahu dia akan lewat jalan mana, jadi, semua mata-mata kita harus perhatikan di empat arah menuju ke Markas Pendekar.""Baik, kak. Aku akan segera sebar mata-mata kita untuk mencari tahu kedatangannya.""Ya. Lakukan itu."**Saat Chen Long dan Chen Wen sudah berada sekitar 500 meter dari gerbang kota dimana Markas Pendekar berada, tiba-tiba Chen Wen membeli jubah berwarna putih beserta caping dari petani yang baru saja datang dari kebunnya.Setelah itu, Chen Wen berikan jubah dan caping itu kepada Chen Long."Ayah, jubah ini sangat bau. Aku tidak mau memakainya
Chen Long akhirnya mengeraskan hatinya untuk menetapkan satu tindakan. Walaupun dia sangat mengkhawatirkan keselamatan ayahnya, tapi, kesempatan untuk menjadi Bengcu tidak akan datang kedua kali.Baru lima tahun lagi, barulah pemilihan Bengcu akan kembali dilaksanakan. Itu berarti, kalau dia tidak bertindak sekarang untuk mengganti Bengcu yang ada sekarang, maka, sampai lima tahun kemudian, para pendekar masih akan berpangku tangan dan tidak membantu para petani, nelayan dan prajurit era kerajaan masa lalu yang sedang berperang untuk mengusir penjajah Mongol dari tanah Suku Han ini, dan Chen Long tidak bisa membiarkan hal itu.Karena itu, Chen Long cuma bisa mengirim suara jarak jauh ke arah ayahnya, "ayah, setelah aku bertarung, Ayah pergilah. selamatkan diri ayah dan jaga Xiao Liong Li untukku.""Iya, anakku. Kamu rebut jabatan Bengcu itu. Habisi Pendekar Angin dan Awan untukku." Chen Wen balas mengirimkan pesan suara jarak jauh kepadanya."Baik, ayah." Chen Long tidak terlalu yakin
Melihat pengatur pertarungan tetap mendekatinya, maka Chen Long pun pasrah. Dia membuka kedua tangannya dan mengangkat kedua tangannya, serta membiarkan dirinya diperiksa oleh si pengatur pertarungan. Tapi sebenarnya Chen Long tidak tahu kalau pengatur pertarungan ini juga di masa lalunya dikenal dengan julukan si Nafas Beracun. Itu adalah julukan si pengatur pertarungan diidentitasnya di masa lalu. Namun karena dia dikejar-kejar oleh banyak sekali tokoh-tokoh golongan putih, setelah memperkosa dan membunuh banyak tokoh-tokoh golongan putih dan juga para gadis lemah di beberapa kota maka dia terpaksa menyembunyikan dirinya. Selama bertahun-tahun si Nafas Racun ini, berhasil membuat dirinya berbeda dengan penampilan yang sebelumnya. Wajahnya yang tirus dia rubah hingga menjadi gemuk bulat karena terus makan. Tubuhnya yang kurus juga menggelembung menjadi buncit. Dia juga menambahkan beberapa tahi lalat dan juga merias wajahnya setiap kali tampil di depan umum sehingga saat 15 tahun
Di tempat lain, Chen Wen, si Pengelana Tanpa Tanding, terus dikeroyok oleh Hakim Roda Emas dan Temajin, adik seperguruannya.Kalau Berhadapan satu lawan satu dengan Hakim Roda Emas ataupun Temajin, Pengelana Tanpa Tanding masih optimis akan bisa menang. Namun, dengan mengeroyok seperti ini membuat Pengelana Tanpa Tanding langsung berada dalam kesulitan.Apalagi, dua lawannya ini, berhasil membangun suatu kerjasama yang sangat baik dengan satu menyerang dan satu bertahan untuk membuat Chen Wen berada dalam keadaan terdesak.Saat Chen Wen menyerang, maka, dia akan berhadapan dengan pertahanan rapat yang dilakukan Hakim Roda Emas dan di saat yang sama, Temajin terus mencecar Chen Wen dari belakang.Saat Chen wen berusaha mengalihkan serangan ke arah Temajin, Hakim Roda Emas selalu maju untuk melindungi Temajin, dan di saat itulah Temajin pindah posisi untuk menyerang Chen Wen dari belakang.Keadaan ini terus terjadi, hingga membuat Chen Wen kerepotan.Selain itu, sambil bertahan, Hakim R