"Apa caranya, kak Hakim Roda Emas?" tanya Temajin, adik seperguruan dari Hakim Roda Emas."Aku yakin dia pasti akan menolong wanitanya dulu. Mungkin membawa wanita itu ke tabib," kata Hakim Roda Emas. "Itu membuat ada waktu sebelum dia kembali ke Markas Pendekar untuk kembali berhadapan dengan Pendekar Angin dan Awan."Kalau begitu, kita akan hadang dia sebelum masuk ke markas pendekar. Iya kan?""Tepat. Tapi, karena kita tidak tahu dia akan lewat jalan mana, jadi, semua mata-mata kita harus perhatikan di empat arah menuju ke Markas Pendekar.""Baik, kak. Aku akan segera sebar mata-mata kita untuk mencari tahu kedatangannya.""Ya. Lakukan itu."**Saat Chen Long dan Chen Wen sudah berada sekitar 500 meter dari gerbang kota dimana Markas Pendekar berada, tiba-tiba Chen Wen membeli jubah berwarna putih beserta caping dari petani yang baru saja datang dari kebunnya.Setelah itu, Chen Wen berikan jubah dan caping itu kepada Chen Long."Ayah, jubah ini sangat bau. Aku tidak mau memakainya
Chen Long akhirnya mengeraskan hatinya untuk menetapkan satu tindakan. Walaupun dia sangat mengkhawatirkan keselamatan ayahnya, tapi, kesempatan untuk menjadi Bengcu tidak akan datang kedua kali.Baru lima tahun lagi, barulah pemilihan Bengcu akan kembali dilaksanakan. Itu berarti, kalau dia tidak bertindak sekarang untuk mengganti Bengcu yang ada sekarang, maka, sampai lima tahun kemudian, para pendekar masih akan berpangku tangan dan tidak membantu para petani, nelayan dan prajurit era kerajaan masa lalu yang sedang berperang untuk mengusir penjajah Mongol dari tanah Suku Han ini, dan Chen Long tidak bisa membiarkan hal itu.Karena itu, Chen Long cuma bisa mengirim suara jarak jauh ke arah ayahnya, "ayah, setelah aku bertarung, Ayah pergilah. selamatkan diri ayah dan jaga Xiao Liong Li untukku.""Iya, anakku. Kamu rebut jabatan Bengcu itu. Habisi Pendekar Angin dan Awan untukku." Chen Wen balas mengirimkan pesan suara jarak jauh kepadanya."Baik, ayah." Chen Long tidak terlalu yakin
Melihat pengatur pertarungan tetap mendekatinya, maka Chen Long pun pasrah. Dia membuka kedua tangannya dan mengangkat kedua tangannya, serta membiarkan dirinya diperiksa oleh si pengatur pertarungan. Tapi sebenarnya Chen Long tidak tahu kalau pengatur pertarungan ini juga di masa lalunya dikenal dengan julukan si Nafas Beracun. Itu adalah julukan si pengatur pertarungan diidentitasnya di masa lalu. Namun karena dia dikejar-kejar oleh banyak sekali tokoh-tokoh golongan putih, setelah memperkosa dan membunuh banyak tokoh-tokoh golongan putih dan juga para gadis lemah di beberapa kota maka dia terpaksa menyembunyikan dirinya. Selama bertahun-tahun si Nafas Racun ini, berhasil membuat dirinya berbeda dengan penampilan yang sebelumnya. Wajahnya yang tirus dia rubah hingga menjadi gemuk bulat karena terus makan. Tubuhnya yang kurus juga menggelembung menjadi buncit. Dia juga menambahkan beberapa tahi lalat dan juga merias wajahnya setiap kali tampil di depan umum sehingga saat 15 tahun
Di tempat lain, Chen Wen, si Pengelana Tanpa Tanding, terus dikeroyok oleh Hakim Roda Emas dan Temajin, adik seperguruannya.Kalau Berhadapan satu lawan satu dengan Hakim Roda Emas ataupun Temajin, Pengelana Tanpa Tanding masih optimis akan bisa menang. Namun, dengan mengeroyok seperti ini membuat Pengelana Tanpa Tanding langsung berada dalam kesulitan.Apalagi, dua lawannya ini, berhasil membangun suatu kerjasama yang sangat baik dengan satu menyerang dan satu bertahan untuk membuat Chen Wen berada dalam keadaan terdesak.Saat Chen Wen menyerang, maka, dia akan berhadapan dengan pertahanan rapat yang dilakukan Hakim Roda Emas dan di saat yang sama, Temajin terus mencecar Chen Wen dari belakang.Saat Chen wen berusaha mengalihkan serangan ke arah Temajin, Hakim Roda Emas selalu maju untuk melindungi Temajin, dan di saat itulah Temajin pindah posisi untuk menyerang Chen Wen dari belakang.Keadaan ini terus terjadi, hingga membuat Chen Wen kerepotan.Selain itu, sambil bertahan, Hakim R
Bertepatan dengan teriakan Zhu Yuan Zhang itu, dua buah pukulan dari Pendekar Angin dan Awan kembali mengenai dada Chen Long yang mengantarkan Chen Long untuk kembali memuntahkan darah segar. Kali ini, bahkan dia memuntahkan darah yang lebih banyak dari sebelumnya, dan kesadarannya hampir saja hilang. Satu-satunya yang dilakukannya adalah mempertahankan satu kakinya pada pinggir panggung supaya dia tidak jatuh ke bawah, karena begitu dia jatuh ke bawah, dia akan dinyatakan sebagai pecundang dalam pertarungan ini dan gagal menjadi seorang bengcu untuk menggantikan Pendekar Angin dan Awan. Dalam kelemahannya, dalam keputusannya, bahkan dalam ketidakberdayaannya, dia masih sanggup menancapkan kedua kakinya di pinggir panggung dengan tubuh yang sudah miring ke bawah, hampir-hampir jatuh ke bawah sana. Pendekar Angin dan Awan terkekeh-kekeh. Dia berada di jarak 1 meter dari Chen Long. Dia sudah menghimpun seluruh tenaga dalam yang bisa dia himpun untuk melakukan serangan terakhirnya ya
Sebelum pukulan itu menimpa Chen Long, sang ayah, Chen Wen sudah tampak berteriak dengan suara seperti suara seekor burung.Ini bukan teriakan biasa. Dan dia sudah tiga kali berteriak seperti ini tapi apa yang dia harapkan masih juga belum terjadi.Ini adalah teriakan Chen Wen untuk memanggil burungnya, sang rajawali. Dia memanggil burung itu untuk menolong Chen Long.Dia tidak memikirkan dirinya yang juga sedang dalam keadaan terancam bahaya. Yang dia pikirkan adalah keselamatan anaknya. Dia lebih memikirkan akan keselamatan Chen Long daripada keselamatannya sendiri.Dalam raungannya yang ketiga ini, dia meminta burungnya itu untuk menyelamatkan Chen Long karena dia ragu, anaknya itu akan menemukan rahasia tenaga dalam yang tersegel dalam dirinya untuk merubah keadaan.Karena itu, dia meminta burungnya untuk menolong Chen Long. Membawa Chen Long lari dari orang yang sedang berhadapan dengan Chen Long.**Sementara itu, pukulan dari Pendekar Angin dan Awan itu, masuk lagi dengan sukse
Sebenarnya dari atas sana, Rajawali tua hendak mengambil tubuh Chen Long untuk dibawanya ke atas untuk menyelamatkan Chen Long dari kematian. Tapi, saat dia menukik ke bawah sana, dia sudah melihat sesuatu. Sesuatu yang membuat dia berontak dan naik lagi ke atas. Xiao Liong Li yang sedang berada di punggung Rajawali itu sangat marah melihat Rajawali itu yang diharapkan akan menolong Chen Long malah terbang lagi ke atas. Xiao Liong Li berusaha untuk menekan leher Rajawali tua yang sedang dia tunggangi itu, supaya Rajawali itu mau turun ke bawah. Tapi Rajawali itu lebih kuat. Dia terus memaksakan diri untuk naik ke atas, dia mogok dan tidak mau mengikuti perintah dari Xiao Liong Li. Beberapa waktu sebelumnya, dari kejauhan, sang Rajawali tua yang sedang menjaga Xiao Liong Li, mengetahui akan perintah tuan-nya yang berteriak padanya untuk menolong anak dari tuannya. Mengingat Xiao Liong Li sedang sakit, dan tidak bisa dia tinggalkan sendirian, maka dia mengajak Xiao Liong Li untuk
"Kena lagi, kau! Hehehe," batin si pengatur pertarungan setelah dia melepaskan lebih banyak nafas beracun daripada sebelumnya ke wajah Chen Long. "Yang sebelumnya saja sudah membuat kamu hampir mati, kali ini kamu pasti akan mati," batin si pengatur pertarungan sambil tertawa licik. Setelah itu, si pengatur pertarungan membalikan tubuhnya dan memberikan isyarat kepada Pendekar Angin dan Awan kalau dia sudah berhasil lagi menjalankan aksinya untuk melemahkan Chen Long. Setelah mendapatkan isyarat itu, Pendekar Angin dan Awan kini mulai tenang. Dia tidak setakut tadi lagi. Dia biarkan si pengatur pertarungan untuk turun dari panggung dan kembali ke Tribun kehormatan. Setelah itu, Pendekar Angin dan Awan berkata kepada Chen Long, "majulah!"Chen Long maju selangkah tapi ternyata walaupun hanya selangkah, dia seperti berjalan di atas awan. Satu langkahnya itu berhasil tiba di depan Pendekar Angin dan Awan padahal jarak antara dirinya dan Pendekar Angin dan Awan itu, masih berjarak sek