Melihat pengatur pertarungan tetap mendekatinya, maka Chen Long pun pasrah. Dia membuka kedua tangannya dan mengangkat kedua tangannya, serta membiarkan dirinya diperiksa oleh si pengatur pertarungan. Tapi sebenarnya Chen Long tidak tahu kalau pengatur pertarungan ini juga di masa lalunya dikenal dengan julukan si Nafas Beracun. Itu adalah julukan si pengatur pertarungan diidentitasnya di masa lalu. Namun karena dia dikejar-kejar oleh banyak sekali tokoh-tokoh golongan putih, setelah memperkosa dan membunuh banyak tokoh-tokoh golongan putih dan juga para gadis lemah di beberapa kota maka dia terpaksa menyembunyikan dirinya. Selama bertahun-tahun si Nafas Racun ini, berhasil membuat dirinya berbeda dengan penampilan yang sebelumnya. Wajahnya yang tirus dia rubah hingga menjadi gemuk bulat karena terus makan. Tubuhnya yang kurus juga menggelembung menjadi buncit. Dia juga menambahkan beberapa tahi lalat dan juga merias wajahnya setiap kali tampil di depan umum sehingga saat 15 tahun
Di tempat lain, Chen Wen, si Pengelana Tanpa Tanding, terus dikeroyok oleh Hakim Roda Emas dan Temajin, adik seperguruannya.Kalau Berhadapan satu lawan satu dengan Hakim Roda Emas ataupun Temajin, Pengelana Tanpa Tanding masih optimis akan bisa menang. Namun, dengan mengeroyok seperti ini membuat Pengelana Tanpa Tanding langsung berada dalam kesulitan.Apalagi, dua lawannya ini, berhasil membangun suatu kerjasama yang sangat baik dengan satu menyerang dan satu bertahan untuk membuat Chen Wen berada dalam keadaan terdesak.Saat Chen Wen menyerang, maka, dia akan berhadapan dengan pertahanan rapat yang dilakukan Hakim Roda Emas dan di saat yang sama, Temajin terus mencecar Chen Wen dari belakang.Saat Chen wen berusaha mengalihkan serangan ke arah Temajin, Hakim Roda Emas selalu maju untuk melindungi Temajin, dan di saat itulah Temajin pindah posisi untuk menyerang Chen Wen dari belakang.Keadaan ini terus terjadi, hingga membuat Chen Wen kerepotan.Selain itu, sambil bertahan, Hakim R
Bertepatan dengan teriakan Zhu Yuan Zhang itu, dua buah pukulan dari Pendekar Angin dan Awan kembali mengenai dada Chen Long yang mengantarkan Chen Long untuk kembali memuntahkan darah segar. Kali ini, bahkan dia memuntahkan darah yang lebih banyak dari sebelumnya, dan kesadarannya hampir saja hilang. Satu-satunya yang dilakukannya adalah mempertahankan satu kakinya pada pinggir panggung supaya dia tidak jatuh ke bawah, karena begitu dia jatuh ke bawah, dia akan dinyatakan sebagai pecundang dalam pertarungan ini dan gagal menjadi seorang bengcu untuk menggantikan Pendekar Angin dan Awan. Dalam kelemahannya, dalam keputusannya, bahkan dalam ketidakberdayaannya, dia masih sanggup menancapkan kedua kakinya di pinggir panggung dengan tubuh yang sudah miring ke bawah, hampir-hampir jatuh ke bawah sana. Pendekar Angin dan Awan terkekeh-kekeh. Dia berada di jarak 1 meter dari Chen Long. Dia sudah menghimpun seluruh tenaga dalam yang bisa dia himpun untuk melakukan serangan terakhirnya ya
Sebelum pukulan itu menimpa Chen Long, sang ayah, Chen Wen sudah tampak berteriak dengan suara seperti suara seekor burung.Ini bukan teriakan biasa. Dan dia sudah tiga kali berteriak seperti ini tapi apa yang dia harapkan masih juga belum terjadi.Ini adalah teriakan Chen Wen untuk memanggil burungnya, sang rajawali. Dia memanggil burung itu untuk menolong Chen Long.Dia tidak memikirkan dirinya yang juga sedang dalam keadaan terancam bahaya. Yang dia pikirkan adalah keselamatan anaknya. Dia lebih memikirkan akan keselamatan Chen Long daripada keselamatannya sendiri.Dalam raungannya yang ketiga ini, dia meminta burungnya itu untuk menyelamatkan Chen Long karena dia ragu, anaknya itu akan menemukan rahasia tenaga dalam yang tersegel dalam dirinya untuk merubah keadaan.Karena itu, dia meminta burungnya untuk menolong Chen Long. Membawa Chen Long lari dari orang yang sedang berhadapan dengan Chen Long.**Sementara itu, pukulan dari Pendekar Angin dan Awan itu, masuk lagi dengan sukse
Sebenarnya dari atas sana, Rajawali tua hendak mengambil tubuh Chen Long untuk dibawanya ke atas untuk menyelamatkan Chen Long dari kematian. Tapi, saat dia menukik ke bawah sana, dia sudah melihat sesuatu. Sesuatu yang membuat dia berontak dan naik lagi ke atas. Xiao Liong Li yang sedang berada di punggung Rajawali itu sangat marah melihat Rajawali itu yang diharapkan akan menolong Chen Long malah terbang lagi ke atas. Xiao Liong Li berusaha untuk menekan leher Rajawali tua yang sedang dia tunggangi itu, supaya Rajawali itu mau turun ke bawah. Tapi Rajawali itu lebih kuat. Dia terus memaksakan diri untuk naik ke atas, dia mogok dan tidak mau mengikuti perintah dari Xiao Liong Li. Beberapa waktu sebelumnya, dari kejauhan, sang Rajawali tua yang sedang menjaga Xiao Liong Li, mengetahui akan perintah tuan-nya yang berteriak padanya untuk menolong anak dari tuannya. Mengingat Xiao Liong Li sedang sakit, dan tidak bisa dia tinggalkan sendirian, maka dia mengajak Xiao Liong Li untuk
"Kena lagi, kau! Hehehe," batin si pengatur pertarungan setelah dia melepaskan lebih banyak nafas beracun daripada sebelumnya ke wajah Chen Long. "Yang sebelumnya saja sudah membuat kamu hampir mati, kali ini kamu pasti akan mati," batin si pengatur pertarungan sambil tertawa licik. Setelah itu, si pengatur pertarungan membalikan tubuhnya dan memberikan isyarat kepada Pendekar Angin dan Awan kalau dia sudah berhasil lagi menjalankan aksinya untuk melemahkan Chen Long. Setelah mendapatkan isyarat itu, Pendekar Angin dan Awan kini mulai tenang. Dia tidak setakut tadi lagi. Dia biarkan si pengatur pertarungan untuk turun dari panggung dan kembali ke Tribun kehormatan. Setelah itu, Pendekar Angin dan Awan berkata kepada Chen Long, "majulah!"Chen Long maju selangkah tapi ternyata walaupun hanya selangkah, dia seperti berjalan di atas awan. Satu langkahnya itu berhasil tiba di depan Pendekar Angin dan Awan padahal jarak antara dirinya dan Pendekar Angin dan Awan itu, masih berjarak sek
"Selama ini, kita cuma berpangku tangan melihat negeri kita diinjak-injak bangsa liar dari luar tembok besar. Ini tidak bisa dibiarkan lebih lanjut. Kita harus mulai melawan. KITA HARUS BERJUANG DEMI NEGERI KITA INI!" teriak Chen Long untuk membakar semangat para pendekar."YA! KITA HARUS MULAI ANGKAT SENJATA DEMI NEGERI KITA!""KITA BERJUANG UNTUK RAKYAT NEGERI INI YANG SENGSARA DI TANGAN BANGSA TAR-TAR ITU!""KITA HARUS MEREBUT BANGSA KITA DARI JAJAHAN BANGSA MONGGOL!""KITA SUDAH TERLALU LAMA DIAM! KITA HARUS BERGERAK!"Itulah sebagian sambutan penuh semangat dari para pendekar yang sebelumnya terus dipengaruhi Pendekar Angin dan Awan untuk tidak mengangkat senjata. Namun, setelah Bengcu berganti orang, maka, semangat yang selama ini, terus dipadamkan Pendekar Angin dan Awan, kini berkobar setelah disulut Chen Long.Setelah melihat pidatonya berhasil, Chen Long meminta Zhu Yuan Zhang, untuk naik ke atas panggung, guna memaparkan strategi umum yang akan mereka lakukan menghadapi Ba
Sebenarnya Chen Long sudah curiga kalau lawan-lawannya ini memiliki rencana busuk untuk mereka lakukan. Tapi, dia pikir, rencana itu berupa serangan gelap seperti senjata rahasia sejenis pisau terbang atau semacamnya.Dia yakin kalau dirinya dan juga Xiao Liong Li, akan sanggup untuk menghadapi serangan seperti itu.Chen Long baru sadar kalau yang musuh siapkan itu, bukanlah senjata rahasia seperti yang dia pikirkan tapi, lebih berbahaya dan lebih sukar dihadapi daripada itu.Karena itu, kalau sebelumnya Chen Long masih terus menjaga jarak dengan Hakim Roda Emas, maka, setelah menyadari akan kekuatan senjata pamungkas yang disiapkan lawannya, maka, dia buru-buru meninggalkan Hakim Roda Emas.Dia melompat mendekati Xiao Liong Li, sambil membuat awan perlindungan yang sangat pekat untuk melindungi dirinya, dan juga melindungi Xiao Liong Li dari serangan lawan.Karena dia tahu betapa merusaknya serangan lawan itu.Hakim Roda Emas dan juga Ge Fei, langsung kabur secepat mungkin setelah Ch