"Kena lagi, kau! Hehehe," batin si pengatur pertarungan setelah dia melepaskan lebih banyak nafas beracun daripada sebelumnya ke wajah Chen Long. "Yang sebelumnya saja sudah membuat kamu hampir mati, kali ini kamu pasti akan mati," batin si pengatur pertarungan sambil tertawa licik. Setelah itu, si pengatur pertarungan membalikan tubuhnya dan memberikan isyarat kepada Pendekar Angin dan Awan kalau dia sudah berhasil lagi menjalankan aksinya untuk melemahkan Chen Long. Setelah mendapatkan isyarat itu, Pendekar Angin dan Awan kini mulai tenang. Dia tidak setakut tadi lagi. Dia biarkan si pengatur pertarungan untuk turun dari panggung dan kembali ke Tribun kehormatan. Setelah itu, Pendekar Angin dan Awan berkata kepada Chen Long, "majulah!"Chen Long maju selangkah tapi ternyata walaupun hanya selangkah, dia seperti berjalan di atas awan. Satu langkahnya itu berhasil tiba di depan Pendekar Angin dan Awan padahal jarak antara dirinya dan Pendekar Angin dan Awan itu, masih berjarak sek
"Selama ini, kita cuma berpangku tangan melihat negeri kita diinjak-injak bangsa liar dari luar tembok besar. Ini tidak bisa dibiarkan lebih lanjut. Kita harus mulai melawan. KITA HARUS BERJUANG DEMI NEGERI KITA INI!" teriak Chen Long untuk membakar semangat para pendekar."YA! KITA HARUS MULAI ANGKAT SENJATA DEMI NEGERI KITA!""KITA BERJUANG UNTUK RAKYAT NEGERI INI YANG SENGSARA DI TANGAN BANGSA TAR-TAR ITU!""KITA HARUS MEREBUT BANGSA KITA DARI JAJAHAN BANGSA MONGGOL!""KITA SUDAH TERLALU LAMA DIAM! KITA HARUS BERGERAK!"Itulah sebagian sambutan penuh semangat dari para pendekar yang sebelumnya terus dipengaruhi Pendekar Angin dan Awan untuk tidak mengangkat senjata. Namun, setelah Bengcu berganti orang, maka, semangat yang selama ini, terus dipadamkan Pendekar Angin dan Awan, kini berkobar setelah disulut Chen Long.Setelah melihat pidatonya berhasil, Chen Long meminta Zhu Yuan Zhang, untuk naik ke atas panggung, guna memaparkan strategi umum yang akan mereka lakukan menghadapi Ba
Sebenarnya Chen Long sudah curiga kalau lawan-lawannya ini memiliki rencana busuk untuk mereka lakukan. Tapi, dia pikir, rencana itu berupa serangan gelap seperti senjata rahasia sejenis pisau terbang atau semacamnya.Dia yakin kalau dirinya dan juga Xiao Liong Li, akan sanggup untuk menghadapi serangan seperti itu.Chen Long baru sadar kalau yang musuh siapkan itu, bukanlah senjata rahasia seperti yang dia pikirkan tapi, lebih berbahaya dan lebih sukar dihadapi daripada itu.Karena itu, kalau sebelumnya Chen Long masih terus menjaga jarak dengan Hakim Roda Emas, maka, setelah menyadari akan kekuatan senjata pamungkas yang disiapkan lawannya, maka, dia buru-buru meninggalkan Hakim Roda Emas.Dia melompat mendekati Xiao Liong Li, sambil membuat awan perlindungan yang sangat pekat untuk melindungi dirinya, dan juga melindungi Xiao Liong Li dari serangan lawan.Karena dia tahu betapa merusaknya serangan lawan itu.Hakim Roda Emas dan juga Ge Fei, langsung kabur secepat mungkin setelah Ch
"Sebenarnya apa itu Mustika Hati Semesta, ayah?" tanya Chen Long penasaran."Mustika itu adalah salah satu dari benda-benda mustika nomor satu yang paling dicari di dunia ini oleh para pendekar," jawab Chen Wen. "Keberadaannya sudah lama tak terdengar. Tidak disangka kalau ternyata mustika itu berada dalam tubuh seekor ular besar di Lembah Patah Hati.""Apa saja kegunaan mustika itu, ayah?""Siapa pun yang memakan mustika itu, akan mengalami kesehatan yang sangat baik, awet muda, anti racun dan panjang umur, dan juga akan memiliki tenaga dalam maha kuat."Chen Long manggut-manggut. Dia teringat saat dia tidak mempan diserang nafas racun pada serangan kedua oleh si pengatur pertarungan. Padahal dalam serangan pertamanya, dia sempat dipecundangi si pengatur pertarungan.Chen Long memang merasa dia jadi penuh oleh kekuatan setelah dia dipukul oleh Pendekar Angin dan Awan hingga terlempar keluar dari panggung.Saat itu, dia merasakan ada gelombang kekuatan yang menyelimuti tubuhnya hingga
Satu hari kemudian, dalam perjalanan Chen Long dan Xiao Liong Li menuju ke kota Kang Lam, tiba-tiba mereka mendengar suara pekikan burung di atas sana. Chen Long dan Xiao Liong Li langsung menengadahkan kepala mereka ke atas. "Rajawali tua. Mungkinkah ayahmu datang kembali?" kata Xiao Liong Li. Beberapa saat kemudian, terdengar suara kepak burung yang semakin lama semakin mendekat hingga akhirnya burung itu mulai terlihat dan kini turun ke bawah. Hinggap di depan Chen Long dan Xiao Liong Li. "Hai kamu, Rajawali tua?" kata Xiao Liong Li sambil Melambaikan tangannya. Tapi Chen Long sudah mengerutkan keningnya. "Itu bukan Rajawali tua. Itu memang burung rajawali yang juga berukuran besar tapi dia bukan Rajawali tua tunggangan ayahku."Mendengar itu, barulah Xiao Liong Li berusaha untuk menajamkan matanya. Dan dia mulai melihat perbedaan-perbedaan dari burung yang sedang turun ini dengan Rajawali tua yang dulunya pernah menolongnya itu. "Kamu benar, Chen Long. Burung ini bukan Rajaw
Melihat itu, prajurit Mongol itu sangat ketakutan. Betapa tidak, teman mereka itu memakai baju zirah yang tidak bisa ditembus oleh pedang dan golok, tapi, sebuah pukulan jarak jauh dari pemuda di depan mereka, bisa langsung membuat baju zirah itu hancur dan dada teman mereka ikut hancur oleh pukulan. Ini membuat mereka ketakutan dan beberapa di antara mereka langsung membunyikan kentongan dan berteriak-teriak sehingga teman-teman mereka mulai keluar dari pos.Dalam waktu singkat, Chen Long sudah dikepung oleh ribuan orang bersenjata yang rata-rata memakai baju zirah pelindung tubuh.Chen Long mendengus. "Hari ini, aku Zhu Yuan Zhang akan menghabisi kalian. Jangan panggil aku Zhu Yuan Zhang kalau aku tidak bisa menghabisi kalian!"Chen Long kembali mendengungkan nama Zhu Yuan Zhang, untuk membuat mereka mengingat nama itu di ingatan mereka. Itu karena dia berencana menunjukkan kemampuannya, tapi akan menyisakan sedikit untuk kabur dari tempat ini dan memberitahukan tentang kehebatanny
Mendengar kata-kata Hakim Roda Emas itu, maka wajah Yurajin kembali cerah. "Baiklah, Koksu. Aku akan mengkoordir pasukanku untuk melawan pasukan musuh dan aku biarkan anda dan teman anda untuk menghadapi Zhu Yuan Zhang ituYurajin langsung keluar dari ruangan untuk kembali menuju ke arah benteng komando di menara atas. "Sudah kubilang dia bukan Zhu Yuan Zhang!" kata Hakim Roda Emas.Setelah itu, Hakim Roda Emas mondar-mandir di depan ruangan. Dia nampak menunggu seseorang. **Sementara itu, di depan benteng Kota Kang Lam, sudah ada banyak sekali anggota pemberontak serban merah yang bergabung dengan para pendekar yang terus berteriak-teriak mengintimidasi pasukan Mongol. "Benteng itu sangat kokoh. Terakhir kali saat pasukan kita bertahan di situ, benteng itu cuma bisa dirobohkan pintunya. Itupun setelah pertarungan berlangsung dalam 2 bulan. Tapi sekarang pintu besinya itu sudah diperbaiki nampaknya kita membutuhkan waktu panjang untuk merobohkan pintu besi itu," kata salah seorang
"Bagaimana caranya, Bibi Liong?" tanya Chen Long kepada Xiao Liong LiZhu Yuan Zhang yang mendengar itu cuma bisa tertawa geli melihat Chen Long masih terus menyapa kekasihnya dengan panggilan Bibi Liong. "Begini, di saat pertempuran nanti, tidak boleh hanya Chen Long yang berada di garis depan, tapi toako Zhu Yuan Zhang juga, harus juga berada di depan pasukan."Zhu Yuan Zhang memegang dagunya. "Oke. Lanjutkan kata-katamu.""Kalian berdua bisa beralih peran dengan cepat. Asalkan toako Zhu Yuan Zhang memakai kostum yang mirip dengan yang pernah dipakai Chen Long saat memukul pasukan Mongol itu."Kedua pria ini masih terdiam menunggu kata-kata dari Xiao Liong Li selanjutnya. "Jadi, keluar dari tenda ini, toako Zhu Yuan Zhang harus memakai jubah merah mirip Chen Long tanpa memakai penutup muka. Kemudian toako harus menghadap kepada anak buah toako dan mengucapkan orasi untuk membakar semangat mereka dan supaya mereka melihat toako memakai jubah itu.""Oke. Lalu bagaimana?" Zhu Yuan Zh