Share

Bab 462: Pemberontakan Pangeran Burman

Singkat, padat dan jelas, itulah ucapan Nyai Dawina, yang membuat pemuda ini makin terkaget-kaget dengan fakta yang baru ia ketahui ini.

Nyai Dawina lalu pergi, Remibara sampai termenung memikirkan ucapan ibunda Dafina yang tak ia sangka-sangka ini.

Tentu saja walaupun baru pertama kali ini bicara berdua, tapi Remibara percaya apa yang disampakan Nyai Dawina.

Fakta yang sangat mengejutkan bagi dirinya, karena Nyai Dawina dan Nyi Padmasari ibunda Putri Gea justru bukan orang lain baginya, melalui ibundanya, Putri Remi.

“Hampir saja aku kesalahan membunuh orang…terima kasih paman Hashimi, terima kasih Bibi Dawina,” gumam Remibara.

Pemuda sakti ini pun sampai tersenyum sendiri melihat ke akraban Putri Gea dan Dafina, yang mungkin tak tahu kalau mereka ada hubungan keluarga.

Remibara seakan menyesali perbuatannya yang habis-habisan ingin balas dendam, terutama pada Nyai Dawina, yang ternyata bibinya sendiri.

Ingatannya pun melayang saat kecil, ia memang melihat ada perdebatan antara ibuny
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status