Beranda / Pendekar / Pendekar Romantis / Bab 463: Pertarungan Hidup Mati

Share

Bab 463: Pertarungan Hidup Mati

Penulis: mrd_bb
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Remibara menuju ke daerah Muara Kus, di mana Ki Pandit diberikan anugerah Prabu Burman di wilayah yang kaya dengan hasil hutan dan pertanian ini.

Jarak Muara Kus dan Ibukota Borneo Tengah hampir 2,5 bulan perjalanan naik kuda, daerah ini sangat jauh masuk ke wilayah Timur dari Kotaraja Pagatan.

Sang Raja Golongan hitam ini hidup bak raja kecil, selain sangat di segani, dia juga sangat di takuti, Ki Pandit juga memelihara hingga 25 orang selir yang dia culik dengan kekerasan, lalu di sihirnya hingga mau jadi pelayan-pelayannya.

Setelah Pangeran Burman berkuasa, Remibara berpisah dengan Rosada dan Putri Gea, tapi dia tak pernah bertemu dengan Dafina.

Sudah kemana-mana Remibara mencari si gadis jelita bergaun merah ini, tapi tak jua bertemu, hanya dia dapat informasi, Dafina kini sudah berbaikan dengan Nyai Dawina ibunya.

Inilah yang membuat Remibara memutuskan untuk tidak lagi mencari Dafina dan fokus mengejar musuh-musuhnya.

Walaupun Remibara tak munafik, di saat-saat tertentu, dia sel
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Pendekar Romantis   Bab 464: Kejar Musuh Berikutnya

    Dan kebingungan inilah yang membuat keduanya lengah, secara tiba-tiba Remibara melayangkan pukulan penuh dengan segenap tenaga. Kali ini benar-benar 100 persen tenaga ia kerahkan.Terdengarlah bunyi krakkk..krakkk…lalu secara tiba-tiba, Remibara melompat dan kini berdiri dengan nafas tersengal-sengal dari jarak 7 meteran dari Ki Pandit dan Ki Bando, nampak sekali ini dirinya kali ini mengerakan seluruh kekuatannya secara full dan berakibat pada tersengal-sengal nafasnya.19 orang anak buah Ki Pandit terbelalak melihat sang raja golongan hitam dan rekannya si raja bajak laut terlihat berdiri kokoh, tapi wajah keduanya membiru.Darah yang menetes di kepala mereka nampak membeku, lalu dalam hitungan detik, keduanya ambruk ke tanah, nyawa mereka pun sudah melayang.Pukulan jurus serigala dan jurus bangkui yang di padukan dengan jurus menembus awan langsung mengakhiri riwayat dua musuh besarnya ini.Saat melihat Ki Pandit dan Ki Bando yang kaku jadi mayat, Remibara seakan melihat 3 orang y

  • Pendekar Romantis   Bab 465: Remibara Kembali Ikut Terlibat Konflik Kerajaan

    Dua orang terlihat terus menatap Remibara, bukannya tak menyadari, tapi pendekar muda ini sengaja ingin tahu apa tujuan mereka.Sehingga dia pura-pura tak tahu saja, Remibara makan dan minum dengan santai dan tidak memperdulikan sekelilingnya.Dua orang ini ternyata mendekatinya. “Maaf apakah kami sedang berhadapan dengan tuan Pangeran Rembara dan berjuluk Pendekar Berhati Kejam?” salah seorang bicara dengan Remibara, nada bicaranya setengah berbisik, hingga Remibara menatapnya.“Iya…ada apa?” sahut Remibara tenang, sambil terus minum araknya sedikit demi sedikit.“Bolehkah kami duduk di depan tuan?” orang yang berbadan kurus dan berwajah agak pucat meminta izin, Remibara langsung mengangguk dan keduanya dengan sikap hormat menarik dua kursi.“Perkenalkan, saya Rubi dan ini Yodo, kami dari perguruan Bangkui Kuning, cabang dari padepokan Bangkui Hirang. Kalau tuan sudi, maukah habis dari rumah makan ini singgah ke padepopkan kami, karena guru kami ingin bertemu dan meminta pertolongan

  • Pendekar Romantis   Bab 466: Bertemu Seorang Pangeran Terbuang

    Remibara sampai dua hari beristirahat di padepokan Bangkui Kuning milik Ki Sauna, setelah mendapat gambaran jelas, Remibara putuskan mulai menyelidiki di mana kelompok Ki Jantra berada, yang kini berada di bawah kendali Ki Basarah, yang sudah membunuh Raja Borneo Timur, Prabu Paser.Dia kembali menyeberang ke luar perbatasan kerajaan Hilir Sungai dan kini masuk ke wilayah Borneo Timur.Kagetlah Remibara melihat makin banyaknya rakyat jadi korban, usai perang dan pergantian kekuasaan bukannya lebih baik, tapi kehidupan warga makin susah.Apalagi kini setelah Prabu Paser terbunuh dan Ki Basarah yang ambil alih kekuasaan, sepanjang jalan Remibara melihat banyak rakyat yang kelaparan, imbas dari tidak bisa bercocok tanam.Dan yang membuat Remibara marah bukan main, saat melihat 20 orang prajurit Borneo Timur yang merampas makanan milik rakyat yang sudah kelaparan, sampai puluhan rakyat kurus-kurus di pukuli bahkan ada beberapa orang yang di bunuh, karena mempertahankan makanannya.Remibar

  • Pendekar Romantis   Bab 467: Masuk Hutan Angker

    Perjalanan menuju ke Kadipaten Tawelong ternyata bukan perjalanan singkat, membutuhkan waktu hampir 25 hari barulah rombongan ini sampai di perbatasan daerah ini.Pengeran Adityawarman ternyata sengaja mengambil jalan memutar agar tak bertemu dengan pasukan kerajaan yang kini di ambil alih oleh Ki Basarah, di mana kaki tangannya berkeliaran di mana-mana.Tak bertemu kaki tangan Ki Basarah, malah bertemu orang-orang jahat lainnya, bahkan sempat ada 3 kali gangguan yang membuat Remibara terpaksa turun tangan dengan keras dan menghajar para perampok itu hingga ada beberapa orang perampok yang tewas.Dalam perjalanan itu Remibara bercakap-cakap dengan Pangeran Adityawarman, ternyata pangeran ini merupakan anak nomor 7 dari Prabu Paser dari permaisuri.Ayahnya Prabu Paser yang telah di bunuh Ki Basarah lalu mengangkat diri sebagai Raja Borneo Timur mempunyai 8 anak dari permaisuri, yakni 7 pria dan 2 wanita, lalu ada 10 anak dari selir.“Semuanya tewas dibantai sebagian di racun Ki Basarah

  • Pendekar Romantis   Bab 468: Terjebak di Negeri Lelembut

    Remibara sadar tapi ia bingung sedang berada di mana, tubuhnya terasa lemah, berkali-kali dirinya menyalurkan tenaga dalamnya, tapi semuanya sia-sia. Tubuhnya bak manusia biasa yang tak punya ke ahlian silat.Remibara akhirnya termenung sambil melihat tangan dan kakinya yang hanya terikat se utas kain warna putih.Tapi kain yang ulet itu justru lebih hebat dari sebuah rantai baja, saat Remibara mengangkat wajahnya, kembali wajah pemuda ini kaget bukan kepalang, karena di depannya kakaknya Pangeran Kertamalaki dan Dafina terlihat dalam posisi sama, masih belum sadar-sadar.“Abang…Dafina…!” Remibara berusaha memanggil keduanya, tapi posisi mereka tetap seperti orang pingsan, persis seperti yang Remibara lihat saat masuk ke pondok ini.Dalam kebingungan yang masih melandanya, Remibara akhirnya pasrah dan memfokuskan pada bagaimana menyalurkan tenaga dalamnya yang anehnya tak bisa tersalur ini.Tiba-tiba pintu terbuka dan masuklah 5 orang, yang anehnya semuanya wanita-wanita berparas cant

  • Pendekar Romantis   Bab 469: Langgar Pantangan Si Nenek Misterius

    “Permintaan kalian masuk akal, baiklah, aku setuju sebelum kalian di beri tugas, silahkan dulu mengaso selama 2 hari. Pengawal….antar ketiganya ke kamar masing-masing!” Ratu Sri Asih lalu menghilang dari hadapan ke tiganya, hingga Dafina sampai kaget bukan main, sang Ratu ini bak hantu menghilang begitu saja dari hadapan mereka.“Jangan heran, kita sudah berpindah alam, entah bagaimana caranya, kita ikuti saja kemauan sang Ratu ini, di sini kesaktian kita tak ada gunanya, aneh tapi ini sangat nyata!” bisik Dafina, hingga Remibara dan Kertamalaki mengangguk.Setelah sampai di sebuah tempat yang sangat mewah, bahkan Pangeran Kertamalaki sampai terkagum-kagum, karena tempat ini jauh lebih mewah dari Istana Kerajaan Hilir Sungai.Ketiganya kini duduk disebuah pinggir danau yang sangat indah, dengan minuman arak yang jauh lebih gurih dan manis di bandingkan arak-arak yang selama ini mereka nikmati.Saat itu cuaca menjelang sore, sehingga pemandangan sangat indah, apalagi terlihat banyak ne

  • Pendekar Romantis   Bab 470: Jelmaan Ratu Ular

    “Hahhh…bagaimana caranya masuk ke alam lain, kan kita beda alam, mereka mahluk halus atau sebangsa jin, sedangkan kita manusia biasa..?” Kertamalaki sampai melongo dengan ucapan Eyang Sabur, saking kagetnya.“Di dunia ini tak ada yang tak mungkin, apakah kamu lupa pelajaran di bab 10 halaman 13? Siulan yang sudah kamu lakukan merupakan jalan menuju ke alam para jin itu,” ceplos Eyang Sabur.Kertamalaki dan Dafina yang sebelumnya sudah menjelaskan siapa dirinya pada putra mahkota ini sama bingungnya, penasaran mereka berdua, kok bisa mereka harus nyasar ke alam lain.Untuk membuktikan ucapannya, Eyang Sabur lalu meminta Kertamalaki membaca ulang di bab 10 di halaman 13, lalu dia minta keduanya saling bersemedhi sesuai dengan petunjuk dari Kitab Sukma ini.Tiba-tiba Kertamalaki dan Dafina kaget bukan main saat mereka melihat di depan rumah Eyang Sabur ini tiba-tiba saja berubah jadi rame dengan lalu lalang orang-orang yang hilir mudik dengan kesibukan masing-masing.Padahal seingat kedu

  • Pendekar Romantis   Bab 471: Melawan Pasukan Siluman

    Raden Sabur menatap kedua pangeran ini dengan sambil tersenyum, tentu saja kabar yang dia bawa ini pastinya sangat mengejutkan bagi kedua pangeran ini.Bagaimana tidak, kerajaan ayah mereka kini terancam dari dua penjuru, yakni pasukan Ki Basarah yang kembali diceritakan Raden Sabur kini sudah sukses mengumpulkan lebih dari 50 ribu pasukan bersenjatanya, di tambah 50 ribu pasukan dari Ratu Sri Asih.“Asal kalian tahu, kalian kini sudah berada di alam Lelembut ini hampir 5 bulan, dan dari informasi yang ku dapatkan, kerajaan yang baru berdiri, yakni Borneo Tengah sudah 30 persen wilayahnya di rebut Ki Basarah, sedangkan kerajaan Hilir Sungai sudah 2 wilayah yang berhasil mereka caplok!”“Hahh…perasaan aku hanya beberapa hari di sini, kok bisa 5 bulan?” Remibara benar-benar tak mengerti, termasuk Kertamalaki dan Dafina yang ikutan terperanjat.Raden Sabur kembali menjelaskan, kalau waktu di alam nyata dan alam Lelembut memiliki perbedaan yang tak masuk akal, tapi nyata.“Raden Sabur…apa

Bab terbaru

  • Pendekar Romantis   Bab 556: Pernikahan Megah dan Pergantian Kekuasaan

    Yang bercadar satunya yang ternyata Putri Milina juga melepas penutup wajahnya, hingga Malaki bengong melihat kecantikan si putri ini. Putri Milina mendekati Malaki dan memeluk bocah tampan ini. “Kamu siapa..?” Malaki menatap bengong melihat si putri jelita ini. “Malaki…ayo beri hormat pada calon kakak ipar kamu…Putri Milina!” Putri Dafina mendekat dan Putri Milina langsung bersujud di hadapan wanita yang masih cantik jelita ini. Putri Dafina buru-buru mengangkat calon mantunya ini dan memeluk erat, sambil mengecup pipi glowing Putri Milina, sehingga si putri jelita ini terharu, tak menyangka orang tua kekasihnya sehangat dan se ramah ini. Setelah memeluk Putri Remi, Sembrana juga bersujud di hadapan ayahnya Pangeran Remibara dan langsung di tarik ayahnya agar berdiri. Lalu keduanya di ajak masuk ke dalam Istana Pasir Berlumpur, Putri Remi sangat senang bertemu kembali dengan Putri Milina. Kedua gadis jelita yang berbeda usia hingga 4 tahunan ini bak sahabat lama, selalu bersenda

  • Pendekar Romantis   Bab 555: Bikin Kaget Ortu dan Dua Adik

    “Dia ayah kandungku…kenapa aku harus kualat dengan dirimu? Siapakah kamu sebenarnya?” Sembrana bertanya heran, hingga amarahnya jadi turun seketika.“Aku Jalina dan dia adikku Jalini, asal kamu tahu, kami berdua bekas istri ayahmu, tangan kami buntung karena dulu membela ayah kamu itu!”Sembrana sampai terdiam saking kagetnya, masa ayahnya punya istri kedua wanita ini, walaupun kini sudah tua, memang masih terlihat bekas-bekas kecantikannya, tapi penampilan keduanya agak menor.“Hmm…begitu yaa…baiklah, aku ampuni jiwa kalian hari ini, sekarang juga pergilah dari sini, karena tempat ini milik sahabatku 3 Pendekar Tikus Kuburan yang kalian rampas dulu!” sungut Sembrana.Sembrana lalu berpaling ke arah Ki Paju yang celakanya masih hidup, karena dia memiliki ilmu kanuragan yang hebat.Sangat mengerikan melihat tokoh jahat ini dalam kondisi yang mengenaskan, tubuhnya terlihat masih berkelonjotan, dari mulutnya terdengar suara seperti babi di sembelih, matanya melotot menahan penderitaannya

  • Pendekar Romantis   Bab 554: Tuntaskan Dendam

    “Hmm…kamu pasti sudah lupa, saking terbiasanya berbuat kejahatan, lupakah kamu di Kampung Marawis dulu, kamu hampir saja memperkosa seorang wanita yang ku sayangi, lalu dengan kejam menyeret tubuh seorang bocah, hingga hampir mati…?”Ki Paju terdiam sesaat, mata julingnya terus menatap wajah pemuda ini, bahkan 3 Pendekar Tikus Kuburan juga terdiam.Termasuk Putri Milina yang kini muncul dari persembunyiannya, hingga anak buah Ki Paju melotot melihatnya.Mereka bak melihat seorang bidadari keluar dari empang, mereka tak memperdulikan Ki Paju yang masih melongo, serta 3 pendekar tikus kuburan yang menatap Ki Paju, mereka lebih aseek menatap wajah si jelita ini.“Huhh sudah ratusan bahkan mungkin ribuan wanita yang ku perkosa, lalu ku bunuh, aku tak kenal siapa kamu, juga wanita dan bocah yang kamu omongkan!” sentak Ki Paju.Blarrrr…sebuah pukulan dingin langsung Sembrana lontarkan, akibatnya tubuh Ki Paju terjengkang dan menimpa teras bangunan ini.Teras ini hancur berantakan, tubuh Ki

  • Pendekar Romantis   Bab 553: Tak Sengaja Bertemu Pembunuh Ibunda

    Sembrana terpaksa menghentikan aksinya, walaupun Putri Milina terlihat mulai terpancing dan pasrah.Sebagai pendekar sakti, pemuda ini mendengar suara kresek-kresek walaupun masih jauh, tapi agaknya sedang menuju ke tempat mereka.“Bangun sayang, kayaknya kita kedatangan tamu!” bisik Sembrana, hingga Putri Milinna kaget dan buru-buru bangkit sambil merapikan pakaiannya.“Pangeran Sembranaaa…!” teriak seseorang dengan logat agak-agak ngondek.Ternyata yang datang adalah Ki Jerink dan dua rekannya, si Jenggot serta si Gendut, alias 3 pendekar tikus kuburan.Sembrana dan Putri Milina kini sudah berdiri menyambut ke tiganya.“Hadeuhh capek dehh, kalian berdua cepat banget lari-nya!” Ki Jerink terlihat ngosan-ngosan.Hingga Putri Milina senyum sendiri melihat pria yang agak melambai tapi pintar merias ini, lucu sekali di matanya.“Ki Jering, Ki Gendut dan Ki Jenggot ada apa kalian menyusul kami?” Sembrana menatap ketiganya bergantian.“Maaf sebelummya Pangeran Sembrana, Tuan Putri Milina,

  • Pendekar Romantis   Bab 552: Merantau Berdua, Putri Milina Tetap Cemburu!

    Wanita kalau di tembak terang-terangan akan malu, begitu juga dengan Putri Milina, si jelita ini malah meninggalkan Sembrana.Bukan merajuk atau marah, justru merasa jengah dan bingung harus berbuat apa, padahal dulu saat bersama selama 3 tahunan dalm sebuah gua, mereka bak lintah selalu lengket dan tak mau jauh-jauhan.Melihat hal ini pemuda inipun cepat-cepat menyusul dan menggandeng tangannya adik angkatnya yang kini sudah di lamarnya, tapi belum ada jawaban ya atau tidak dari Putri Milina.Tapi Putri Milina langsung mengibaskan tangannya, karena kini mereka jadi pusat perhatian para prajurit, bahkan ada yang nakal mensuiti keduanya, sehingga wajah Putri Milina makin merah dadu.Begitu sampai di depan Pangeran Remibara, yang masih bersama Putri Remi dan Pangeran Dursana, Sembrana langsung bersujud di depan ayah kandungnya ini.Sebagai pendekar berpengalaman Remibara paham, ada sesuatu yang ‘spesial’ diantara dua orang muda ini, dalam hati tentu saja dia mendukung hubungan keduanya.

  • Pendekar Romantis   Bab 551: Pengakuan Ki Jarot yang Bikin Putri Milina Cemburu

    “Percuma kalian lari, kali ini aku tak bakal melepaskan kalian lagi!” Sembrana menebarkan ancaman sehingga kedua orang ini makin keder saja.Saat mereka mengeroyok pemuda ini saja dengan 6 orang sakti lainnya mereka keok, apalagi kini hanya berduaan.Ki Bado dan Ki Jarot saling pandang, lalu dengan cepat keduanya menerjang maju, keduanya mencabut pedangnya mengarahkan ke dada Sembrana.Sembrana menangkis dengan jurus bangkui menerkam elang, dan tiba-tiba hawa langsung berubah sangat dingin yang menyambar dari samping.Hal ini membuat Ki Badp dan Ki Jarot menggigil dan terhuyung. Sembrana melangkah maju dan menyambar keduanya.Ki Bado dan Ki Jarot memutar pedangnya, tapi keduanya kaget, hawa pukulan tangan Sembrana malah berubah kali ini, yakni serangannya menjadi sangat panas.Sembrana juga menangkis sehingga kedua pedang itu meleset, tiba-tiba Sembrana memekik keras, tubuhnya bergerak sangat cepat dan ia mendorongkan kedua tanga

  • Pendekar Romantis   Bab 550: Putri Milina Bantu Sembrana, Tinggalkan Ayahnya

    Sembrana kaget bukan main, tapi pemuda ini justru kagum dengan ayahnya yang tenang-tenang saja.“Pengecut…kalau sampai adiku dan sepupuku kalian penggal lehernya, maka sampai ke lubang neraka pun aku akan mencari kalian dan memotong-motong tubuh kalian, lalu tubuh kalian berdua ku berikan pada anjing liar di hutan!”Keras dan tegas ucapan Sembrana, hingga bikin kaget semua orang, bagaimana seorang keturunan Pendekar Tampan Berhati Kejam ini agaknya tak kalah ganas dengan ayahnya sendiri.Apalagi setelah kini mereka menyaksikan sendiri, bagaimana hebatnya kepandaian pemuda ini, yang tak berselisih jauh dengan Pangeran Remibara.“Sembrana…kamu tenang dulu, hmm…apa keinginan kamu Ki Jarot dan Ki Bado, sebutkan lah. Tak perlu kamu secara pengecut jadikan anakku dan kemenakanku sebagai tameng!” sela Remibara dengan suara pelan, tapi dengan intonasi kuat, karena pendekar ini menggunakan tenaga dalam.Melihat k

  • Pendekar Romantis   Bab 549: Sembrana Maju Wakili Ayahnya

    Setelah menghela nafas, Pangeran Remibara tersenyum melihat aksi sihir Ki Ucai, kalau orang lain memandang Ki Ucai bak monster yang menakutkan.Tapi bagi Remibara, kakek ini hanya samar-samar bentuk tubuhnya berubah dari semula, bukan seperti monster yang menakutkan.Sembrana pun sama, dia melihat Ki Ucai tetap seperti semula, bertubuh kurus dan berbaju pertapa, bukan seperti monster seperti yang ribut di suarakan ribuan orang yang terpengaruh ilmu sihir ini.Pengaruh batu mestika ular raksasa yang dia makan dulu, ternyata membuat batin dan kekuatan tenaga dalam Sembrana sangat kokoh, sehingga dia tak terpengaruh.Walaupun ada getaran-getaran kuat saat menatap wajah Ki Ucai, tapi Sembrana dengan sekali helaan nafas mampu membuang pengaruh itu.Termasuk Putri Milina, juga tak terpengaruh, dia sama dengan Sembrana, sudah memakan batu mestika itu, sehingga dia senyum-senyum saja melihat Ki Ucai.Tapi memandang kagum ke Pangeran Remibara yang terlihat tenang sekali dengan senyum tak lepas

  • Pendekar Romantis   Bab 548: Remibara Dikeroyok 8 Orang Sakti Sekaligus

    Tiba-tiba melayanglah 8 orang sekaligus ke atas panggung, yakni Pangeran Ki Jarah, diikuti Arya dan Arjun Kamandani, Pangeran Sultana, Pangeran Uyut, Ki Bado, Nyai Rumpi dan Ki Jarot. Dan mereka kini mengurung Pangeran Remibara di tengah-tengah panggung yang tak terlalu besar ini, semua orang langsung melongo. Sembrana yang melihat ini langsung gelisah, sehebat-hebatnya ayahnya, apakah sanggup melawan 8 orang sakti ini sekaligus? “Hmm…kamu telah menantang kami sekaligus, heii para undangan yang terhormat semuanya, kalian adalah saksi hari ini, di depan kita Pangeran Remibara menantang kami semua sebagai orang yang pun hajat dan mengganggu acara kita." "Jadi kalau dia kalah, jangan dibilang kami main keroyokan, karena si pangeran ini terlalu sombong, dan dialah yang duluan bikin perkara!” Ki Jarah ternyata sangat cerdik, dia mulai memainkan siasatnya liciknya, dia paham, kalau mereka maju satu persatu, maka nasib mereka tak bakal beda jauh dengan Kakek Kofa, yang barusan di perma

DMCA.com Protection Status