Beranda / Pendekar / Pendekar Romantis / Bab 445: Punya Wajah Ganteng Tak Beruntung Dalam Asmara

Share

Bab 445: Punya Wajah Ganteng Tak Beruntung Dalam Asmara

Penulis: mrd_bb
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Pangeran Kertamalaki termangu, lagi-lagi Remibara meninggalkan sebuah surat buatnya, sekaligus kembali Remibara tak mau bertemu ayah kandungnya Prabu Sembara dan Remibara telah pergi diam-diam tanpa pamit.

Inti surat itu Remibara mengucapkan selamat buat abangnya dan Renicia, karena Renicia telah memilih Kertamalaki sebagai pendamping hidupnya.

Remibara juga minta maaf telah berlaku lancang menemui Renicia secara pribadi, dengan tujuan hanya ingin menyakinkan hatinya, dengan bertanya langsung pada Renicia, siapa di antara Remibara dan kakaknya yang dipilih sepupu mereka ini.

Sempat jengkel juga Kertamalaki atas kelancangan adiknya ini, yang berani nyelonong memasuki kamar Renicia.

Namun setelah bertemu gadis jelita ini, Kertamalaki berbalik trenyuh dan kasian dengan adiknya.

“Setelah aku menjelaskan kalau hanya mencintai kamu, Remibara langsung minta maaf dan mengucapkan selama buat kita…setelah itu dia bilang selalu berdoa buat kebahagian kita…dan bilang akan mengusahakan datang saat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Pendekar Romantis   Bab 446: Musuh Putri Remi Menuntut Balas

    Remibara sempat ingin marah, namun ia menekan hatinya, karena mulai penasaran juga, apa maksud 3 orang ini mencari ibundanya, apakah mereka tak tahu kalau ibundanya sudah 18 tahun meninggal dunia.“Aku Remibara, putra tunggal mendiang bundaku Putri Remi…nah siapa kalian dan kenapa kalian tiba-tiba datang ke sini!” Remibara kini berhadapan dengan 3 orang ini dari jarak hanya 3 meteran.“Hahhh…putra tunggal dan sudah mati katamu…eh siapa suami Putri Remi yaa…dari sekian ratus atau malah sekian ribu pria yang selama ini dia gandolin kok nyangkut salah satunya, tapi kok tampan banget yaaa hasilnya!” si wanita parobaya ini tertawa terbahak, dia tak sadar wajah Remibara langsung merah padam, tangannya sudah tergenggam.Namun pemuda ini mampu menahan hatinya dan ia hanya diam melihat si wanita ini tertawa, tapi si wanita cantik dan pria parobaya itu hanya senyum kecil.“Hei Remibara dengar yaa, aku Nyai Suli dan suamiku Ki Kola serta adik seperguruan kami Nyi Sindi tak mau tahu siapa bapak k

  • Pendekar Romantis   Bab 447: Kedatangan Musuh-musuh Masalalu Putri Remi

    Kini mereka berempat ngobrol bak sahabat lama, Ki Kola dan istrinya Nyai Suli serta Nyi Sindi. Tiba-tiba ke empatnya kaget, di depan mereka sudah muncul 5 orang yang agaknya bersikap tak bersahabat. Yang bikin Ki Kola, Nyai Suli dan Nyi Sindi kaget, 5 orang ini bak hantu saja, tiba-tiba nongol dan kehadiran mereka menandakan ilmu silat mereka ini bukan kaleng-kaleng. Tapi sepintas Remibara sudah tahu, ke 5 orang ini bukan sebangsa tokoh-tokoh golongan hitam, gaya mereka menunjukan sebalinya, hanya gaya mereka agak pongah. Tapi Remibara tak gentar, dengan santai ia bangkit dan menatap 5 orang yang tak di kenalnya ini, pandangannya tajam menusuk mata, sehingga 5 orang ini agak gentar juga, karena di balik wajahnya yang tampan dan rupawan, matanya menunjukan ada kekejaman yang sedang tidur, dan bisa saja sewaktu-waktu meledak. “Siapa kalian dan apa tujuan kalian datang ke mari..?” Remibara bertanya pelan saja, sambil menatap satu persatu ajah ke 5 orang ini. “Kami 5 Pendekar Pedang S

  • Pendekar Romantis   Bab 448: Ditantang Jagoan Golongan Putih

    Bukannya takut, orang yang bercaping lebar ini melepas caping itu dan kini mereka saling tatap, keduanya sama tinggi dan berbadan tegap, hanya pria itu terlihat lebih gagah dengan kumis tipis di atas bibirnya. Wajahnya juga tampan, tapi ketampanan itu lebih macho, di bandingkan Remibara yang tampan manis dan sangat rupawan bak wanita. “Siapa kamu..?” Remibara memandang lagi pria ini, dia sudaha bertekad, sekali lagi tak mengaku ia langsung akan menyerangnya. “Aku Rosada, aku kenal dengan pangeran karena memang sudah mengikuti pangeran saat membantai sarang perampok beberapa waktu yang lalu. Adapun ke 5 orang ini, mereka kelompok pendekar golongan putih yang sejak dulu memang mengejar Putri Remi, ibunda pangeran, karena sudah mengobrak-abrik padepokan mereka!” pria bernama Rosada ini memperkenalkan dirinya serta alasannya ke 5 orang ini dendam dengan ibundanya. “Hmm…begitu, lantas setelah ku katakan ibundaku meninggal apakah kalian tetap ngotot ingin bongkar makam ibuku untuk cari b

  • Pendekar Romantis   Bab 449: Nyi Sindi Takluk Kena Jurus Asmara Remibara

    “Pangeran memang hebat, maaf kalau sudah bikin pangeran marah, aku percaya pangeran pasti akan memenuhi janji. Ayo kita pergi, tak perlu macam-macam bongkar makam ibunda pangeran ini, karena benda itu pasti tak ada di sana. Kita serahkan saja dengan Pangeran Remibara yang sudah berjanji akan mengembalikan benda pusaka padepokan kalian!” Rosada dan diikuti 5 pendekar pedang sakti lalu menjura dalam-dalam memberi hormat pada pemuda ini, sekaligus minta maaf sudah berlaku kasar tadi.Kemudian ke 6 nya menghilang dengan cepat dari hadapan Remibara. Remibara menghela nafas panjang.“Untung aku bisa menahan emosi, hampir saja aku menurunkan tangan maut buat mereka tersebut!” gumam Remibara, tapi kaget saat mendegar suara Ki Kola di sampingnya, baru sadar Ki Kola, Nyai Suli dan Nyi Sindi masidh berada di sini.“Luar biasa…! Kehebatan pangeran memang hebat, oh ya pangeran ini sudah mulai gelap, bagaimana kalau kita turun ke kota terdekat, di sana ada penginapan bagus dan kita bisa nginap di s

  • Pendekar Romantis   Bab 450: Kaget Lihat Sarang Ki Pandit Ada Pesta Nikahan

    Remibara kini mejalankan kudanya dengan santai, baginya tak ada di dunia ini yang perlu di kejar.Setelah 5 hari 5 malam bersama Nyi Sindi, kini sang ‘petualang asmara’ ini kembali melanjutkan perjalanannya mencari musuh-musuh besarnya, sesuai petunjuk Ki Kola.Kini sudah 2 minggu dia berpisah dengan janda denok itu dan janji kelak sewaktu-waktu akan kembali bertemu.“Kami bikin aku kepingin terus, hebat banget sih jurus bercinta kamu,” Nyi Sindi seakan enggan berpisah dengan pemuda tampan ini.Namun setelah Remibara mengisahkan petualangannya sangat berbahaya, Nyi Sindi akhirnya mengalah, karena dia juga masih punya tugas dari guru mereka, di padepokan Bunga Rampai, yakni mencari Kitab Jurus Sukma, di samping berharap Remibara juga menemukan kitab itu, sehingga mereka bisa bertemu kembali suatu hari nanti.Tiba-tiba Remibara kaget, di depannya sudah berdiri dua orang berpakaian pendekar dan langsung berlutut dan bersujud padanya.“Mohon maaf pangeran, hamba Ki Jaro dan Ki Kani, kami

  • Pendekar Romantis   Bab 451: Tak Sengaja Bertemu Putri Gea

    Namun saat akan menuju ke tempat di mana dua wanita yang dikatakan ditahan Remibara menahan langkah kakinya, karena mendengar suara orang berbicara.Remibara pun bersembunyi agak jauh, khawatir orang itu berilmu tinggi dan pastinya akan tahu kehadirannya.Tebakannya tepat, ternyata yang datang adalah si gendut, salah satu dari dua pendekar bayangan, orang yang tadi sore menghajar Rosada hingga pingsan.Teman si gendut seorang yang berbadan kurus dan pendek yang tak Remibara kenal, keduanya terlihat masuk ke ruangan ini dan Remibara naik ke atas atap bangunan yang tinggi itu dan mengintip dari atas kelakuan dua orang ini.Dalam ruangan itu terdapat dua wanita yang terikat di sebuah tiang, walaupun tak jelas wajahnya karena agak gelap, Remibara yakin keduanya tertotok, sehingga terlihat pingsan keduanya.“Hmm…kalau aku angkut satu persatu, pasti ketahuan, kalau ku angkat dua-duanya, sulit juga…!” pikir Remibara sambil terus melihat-lihat kelakuan si gendut dan temannya yang terlihat ngi

  • Pendekar Romantis   Bab 452: Dafina dan Rosada Kaget Tahu Hubungan Remibara-Gea

    Menjelang pagi, Rosada mengajak Remibara beristirahat dan mereka pun meletakan perlahan-lahan tubuh Putri Gea dan Dafina.Hampir setengah malaman mereka berlari tanpa kenal lelah, agar tak terkejar Ki Pandit dan anak buahnya.Rosada berkali-kali menarik nafas untuk menyalurkan hawa murni dalam tubuhnya, sedangkan Remibara terlihat biasa-biasa saja, tidak terlihat ia kelelahan.Ini membuktikan soal tenaga dalam, Rosada kalah jauh, walaupun tubuh Rosada lebih kekar dari Remibara.“Rosada, kamu salurkan hawa sakti ke tubuh Putri Gea,” perintah Remibara, lalu Remibara menyalurkan juga hawa saktinya ke Dafina, Rosada mengangguk dan dia dengan hati-hati menekan punggung Putri Gea setelah tadi memaksanya agar duduk.Remibara sengaja berbuat begitu, karena ia masih sungkan dengan dengan kakaknya ini, ‘rasa’ itu belum 100 persen hilang dari hatinya, sehingga ia sengaja meminta Rosada yang menyadarkan Putri Gea.Walaupun Remibara tahu, Rosada masih kepayahan setelah berlari setengah malaman, ap

  • Pendekar Romantis   Bab 453: Putri Gea dan Dafina Tolong Wanita yang Diculik

    “Tak apa, lanjutkan saja cerita kamu pangeran…eh Remibara!” Dafina mencoba bersikap biasa lagi, tapi Putri Gea tahu ada sesuatu yang di sembunyikan gadis ini, yang secara tak sengaja di kenalnya ini.“Jadi…begitulah kisahku…sekarang giliran kamu…eh Kak Putri Gea, ceritalah, kenapa sampai di sekap Ki Pandit!” Putri Gea tersenyum menatap tampanya wajah mantan kekasih sekaligus adiknya ini.Agak asing sebenarnya panggilan itu baginya, dulu Remibara memanggilnya Gea saja, tak ada embel-embel kaka.“Ini sebenarnya sangat menyesakan dan bikin kesal kalau di ceritakan, tapi baiklah, biar kalian semua tahu,” Putri Gea pun mulai bercerita.Dengan apa adanya dia cerita kalau merantau tanpa izin ayahanda Prabu Sembara dan bunda-bundanya. Remibara sampai tersenyum mengetahui kenakalan saudaranya ini.Putri Gea percaya diri karena merasa memiliki kesaktian yang dianggapnya sangat tinggi, apalagi dia sudah mempelajari kitab menembus awan yang diberikan Remibara dan di bimbing ke 4 bundanya sekalig

Bab terbaru

  • Pendekar Romantis   Bab 556: Pernikahan Megah dan Pergantian Kekuasaan

    Yang bercadar satunya yang ternyata Putri Milina juga melepas penutup wajahnya, hingga Malaki bengong melihat kecantikan si putri ini. Putri Milina mendekati Malaki dan memeluk bocah tampan ini. “Kamu siapa..?” Malaki menatap bengong melihat si putri jelita ini. “Malaki…ayo beri hormat pada calon kakak ipar kamu…Putri Milina!” Putri Dafina mendekat dan Putri Milina langsung bersujud di hadapan wanita yang masih cantik jelita ini. Putri Dafina buru-buru mengangkat calon mantunya ini dan memeluk erat, sambil mengecup pipi glowing Putri Milina, sehingga si putri jelita ini terharu, tak menyangka orang tua kekasihnya sehangat dan se ramah ini. Setelah memeluk Putri Remi, Sembrana juga bersujud di hadapan ayahnya Pangeran Remibara dan langsung di tarik ayahnya agar berdiri. Lalu keduanya di ajak masuk ke dalam Istana Pasir Berlumpur, Putri Remi sangat senang bertemu kembali dengan Putri Milina. Kedua gadis jelita yang berbeda usia hingga 4 tahunan ini bak sahabat lama, selalu bersenda

  • Pendekar Romantis   Bab 555: Bikin Kaget Ortu dan Dua Adik

    “Dia ayah kandungku…kenapa aku harus kualat dengan dirimu? Siapakah kamu sebenarnya?” Sembrana bertanya heran, hingga amarahnya jadi turun seketika.“Aku Jalina dan dia adikku Jalini, asal kamu tahu, kami berdua bekas istri ayahmu, tangan kami buntung karena dulu membela ayah kamu itu!”Sembrana sampai terdiam saking kagetnya, masa ayahnya punya istri kedua wanita ini, walaupun kini sudah tua, memang masih terlihat bekas-bekas kecantikannya, tapi penampilan keduanya agak menor.“Hmm…begitu yaa…baiklah, aku ampuni jiwa kalian hari ini, sekarang juga pergilah dari sini, karena tempat ini milik sahabatku 3 Pendekar Tikus Kuburan yang kalian rampas dulu!” sungut Sembrana.Sembrana lalu berpaling ke arah Ki Paju yang celakanya masih hidup, karena dia memiliki ilmu kanuragan yang hebat.Sangat mengerikan melihat tokoh jahat ini dalam kondisi yang mengenaskan, tubuhnya terlihat masih berkelonjotan, dari mulutnya terdengar suara seperti babi di sembelih, matanya melotot menahan penderitaannya

  • Pendekar Romantis   Bab 554: Tuntaskan Dendam

    “Hmm…kamu pasti sudah lupa, saking terbiasanya berbuat kejahatan, lupakah kamu di Kampung Marawis dulu, kamu hampir saja memperkosa seorang wanita yang ku sayangi, lalu dengan kejam menyeret tubuh seorang bocah, hingga hampir mati…?”Ki Paju terdiam sesaat, mata julingnya terus menatap wajah pemuda ini, bahkan 3 Pendekar Tikus Kuburan juga terdiam.Termasuk Putri Milina yang kini muncul dari persembunyiannya, hingga anak buah Ki Paju melotot melihatnya.Mereka bak melihat seorang bidadari keluar dari empang, mereka tak memperdulikan Ki Paju yang masih melongo, serta 3 pendekar tikus kuburan yang menatap Ki Paju, mereka lebih aseek menatap wajah si jelita ini.“Huhh sudah ratusan bahkan mungkin ribuan wanita yang ku perkosa, lalu ku bunuh, aku tak kenal siapa kamu, juga wanita dan bocah yang kamu omongkan!” sentak Ki Paju.Blarrrr…sebuah pukulan dingin langsung Sembrana lontarkan, akibatnya tubuh Ki Paju terjengkang dan menimpa teras bangunan ini.Teras ini hancur berantakan, tubuh Ki

  • Pendekar Romantis   Bab 553: Tak Sengaja Bertemu Pembunuh Ibunda

    Sembrana terpaksa menghentikan aksinya, walaupun Putri Milina terlihat mulai terpancing dan pasrah.Sebagai pendekar sakti, pemuda ini mendengar suara kresek-kresek walaupun masih jauh, tapi agaknya sedang menuju ke tempat mereka.“Bangun sayang, kayaknya kita kedatangan tamu!” bisik Sembrana, hingga Putri Milinna kaget dan buru-buru bangkit sambil merapikan pakaiannya.“Pangeran Sembranaaa…!” teriak seseorang dengan logat agak-agak ngondek.Ternyata yang datang adalah Ki Jerink dan dua rekannya, si Jenggot serta si Gendut, alias 3 pendekar tikus kuburan.Sembrana dan Putri Milina kini sudah berdiri menyambut ke tiganya.“Hadeuhh capek dehh, kalian berdua cepat banget lari-nya!” Ki Jerink terlihat ngosan-ngosan.Hingga Putri Milina senyum sendiri melihat pria yang agak melambai tapi pintar merias ini, lucu sekali di matanya.“Ki Jering, Ki Gendut dan Ki Jenggot ada apa kalian menyusul kami?” Sembrana menatap ketiganya bergantian.“Maaf sebelummya Pangeran Sembrana, Tuan Putri Milina,

  • Pendekar Romantis   Bab 552: Merantau Berdua, Putri Milina Tetap Cemburu!

    Wanita kalau di tembak terang-terangan akan malu, begitu juga dengan Putri Milina, si jelita ini malah meninggalkan Sembrana.Bukan merajuk atau marah, justru merasa jengah dan bingung harus berbuat apa, padahal dulu saat bersama selama 3 tahunan dalm sebuah gua, mereka bak lintah selalu lengket dan tak mau jauh-jauhan.Melihat hal ini pemuda inipun cepat-cepat menyusul dan menggandeng tangannya adik angkatnya yang kini sudah di lamarnya, tapi belum ada jawaban ya atau tidak dari Putri Milina.Tapi Putri Milina langsung mengibaskan tangannya, karena kini mereka jadi pusat perhatian para prajurit, bahkan ada yang nakal mensuiti keduanya, sehingga wajah Putri Milina makin merah dadu.Begitu sampai di depan Pangeran Remibara, yang masih bersama Putri Remi dan Pangeran Dursana, Sembrana langsung bersujud di depan ayah kandungnya ini.Sebagai pendekar berpengalaman Remibara paham, ada sesuatu yang ‘spesial’ diantara dua orang muda ini, dalam hati tentu saja dia mendukung hubungan keduanya.

  • Pendekar Romantis   Bab 551: Pengakuan Ki Jarot yang Bikin Putri Milina Cemburu

    “Percuma kalian lari, kali ini aku tak bakal melepaskan kalian lagi!” Sembrana menebarkan ancaman sehingga kedua orang ini makin keder saja.Saat mereka mengeroyok pemuda ini saja dengan 6 orang sakti lainnya mereka keok, apalagi kini hanya berduaan.Ki Bado dan Ki Jarot saling pandang, lalu dengan cepat keduanya menerjang maju, keduanya mencabut pedangnya mengarahkan ke dada Sembrana.Sembrana menangkis dengan jurus bangkui menerkam elang, dan tiba-tiba hawa langsung berubah sangat dingin yang menyambar dari samping.Hal ini membuat Ki Badp dan Ki Jarot menggigil dan terhuyung. Sembrana melangkah maju dan menyambar keduanya.Ki Bado dan Ki Jarot memutar pedangnya, tapi keduanya kaget, hawa pukulan tangan Sembrana malah berubah kali ini, yakni serangannya menjadi sangat panas.Sembrana juga menangkis sehingga kedua pedang itu meleset, tiba-tiba Sembrana memekik keras, tubuhnya bergerak sangat cepat dan ia mendorongkan kedua tanga

  • Pendekar Romantis   Bab 550: Putri Milina Bantu Sembrana, Tinggalkan Ayahnya

    Sembrana kaget bukan main, tapi pemuda ini justru kagum dengan ayahnya yang tenang-tenang saja.“Pengecut…kalau sampai adiku dan sepupuku kalian penggal lehernya, maka sampai ke lubang neraka pun aku akan mencari kalian dan memotong-motong tubuh kalian, lalu tubuh kalian berdua ku berikan pada anjing liar di hutan!”Keras dan tegas ucapan Sembrana, hingga bikin kaget semua orang, bagaimana seorang keturunan Pendekar Tampan Berhati Kejam ini agaknya tak kalah ganas dengan ayahnya sendiri.Apalagi setelah kini mereka menyaksikan sendiri, bagaimana hebatnya kepandaian pemuda ini, yang tak berselisih jauh dengan Pangeran Remibara.“Sembrana…kamu tenang dulu, hmm…apa keinginan kamu Ki Jarot dan Ki Bado, sebutkan lah. Tak perlu kamu secara pengecut jadikan anakku dan kemenakanku sebagai tameng!” sela Remibara dengan suara pelan, tapi dengan intonasi kuat, karena pendekar ini menggunakan tenaga dalam.Melihat k

  • Pendekar Romantis   Bab 549: Sembrana Maju Wakili Ayahnya

    Setelah menghela nafas, Pangeran Remibara tersenyum melihat aksi sihir Ki Ucai, kalau orang lain memandang Ki Ucai bak monster yang menakutkan.Tapi bagi Remibara, kakek ini hanya samar-samar bentuk tubuhnya berubah dari semula, bukan seperti monster yang menakutkan.Sembrana pun sama, dia melihat Ki Ucai tetap seperti semula, bertubuh kurus dan berbaju pertapa, bukan seperti monster seperti yang ribut di suarakan ribuan orang yang terpengaruh ilmu sihir ini.Pengaruh batu mestika ular raksasa yang dia makan dulu, ternyata membuat batin dan kekuatan tenaga dalam Sembrana sangat kokoh, sehingga dia tak terpengaruh.Walaupun ada getaran-getaran kuat saat menatap wajah Ki Ucai, tapi Sembrana dengan sekali helaan nafas mampu membuang pengaruh itu.Termasuk Putri Milina, juga tak terpengaruh, dia sama dengan Sembrana, sudah memakan batu mestika itu, sehingga dia senyum-senyum saja melihat Ki Ucai.Tapi memandang kagum ke Pangeran Remibara yang terlihat tenang sekali dengan senyum tak lepas

  • Pendekar Romantis   Bab 548: Remibara Dikeroyok 8 Orang Sakti Sekaligus

    Tiba-tiba melayanglah 8 orang sekaligus ke atas panggung, yakni Pangeran Ki Jarah, diikuti Arya dan Arjun Kamandani, Pangeran Sultana, Pangeran Uyut, Ki Bado, Nyai Rumpi dan Ki Jarot. Dan mereka kini mengurung Pangeran Remibara di tengah-tengah panggung yang tak terlalu besar ini, semua orang langsung melongo. Sembrana yang melihat ini langsung gelisah, sehebat-hebatnya ayahnya, apakah sanggup melawan 8 orang sakti ini sekaligus? “Hmm…kamu telah menantang kami sekaligus, heii para undangan yang terhormat semuanya, kalian adalah saksi hari ini, di depan kita Pangeran Remibara menantang kami semua sebagai orang yang pun hajat dan mengganggu acara kita." "Jadi kalau dia kalah, jangan dibilang kami main keroyokan, karena si pangeran ini terlalu sombong, dan dialah yang duluan bikin perkara!” Ki Jarah ternyata sangat cerdik, dia mulai memainkan siasatnya liciknya, dia paham, kalau mereka maju satu persatu, maka nasib mereka tak bakal beda jauh dengan Kakek Kofa, yang barusan di perma

DMCA.com Protection Status