Share

Bab 408: Bertemu 4 Permasiuri

Setelah hampir 3 mingguan berjalan, dari kejauhan Remibara melihat sebuah kampung yang rame, mereka saat itu berada di pinggiran hutan, tak jauh dari jalananan umum, di mana biasa hilir mudik kuda dan juga kereta.

“Ki Jenggot, aku ke kampung itu dulu, mau beli makanan dan juga arak, tunggu saja dulu di sini, sambil Aki bersemedhi!” sebutan nama yang sejak 5 tahun lalu tak berubah sampai Remibara kini jadi remaja tanggung.

“Ya Remibara, aku tunggu di sini!” Ki Jenggot lalu duduk bersemedhi dan dia tenggelam dalam semedhinya, setelah melihat gurunya begitu, Remibara lalu melompat, gerakannya luar biasa cepatnya.

Remibara merupakan remaja berpakaian sederhana, walaupun tampan rupawan, tapi ketampanannya tertutupi pakaiannya yang sederhana.

Tubuhnya yang jangkung kokoh tapi agak kurus membuat orang mengira dia sudah dewasa.

Begitu sampai di jalan desa yang rame, Remibara berjalan biasa, agar tidak menimbulkan keheranan orang-orang, ia bahkan menyingkir kalau ada kuda atau kereta lewat.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status