Home / Pendekar / Pendekar Romantis / Bab 407: Kitab Peninggalan Pendekar Asmara

Share

Bab 407: Kitab Peninggalan Pendekar Asmara

Author: mrd_bb
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Remibara mendekat dan ia kaget melihat sebuah kotak yang terbuat dari besi, remaja tanggung ini membatalkan bersemedhi, setelah berada di pinggir air terjun dan berpakaian kembali, ia mengamati kotak besi seukuran 30 puluh centimetaran.

“Aku harus memperlihatkan kotak ini ke Ki Jenggot,” setelah berpikir begitu, dengan gesit dan cepat ia turun dan kembali ke gua mereka.

Ki Jenggot melihat-lihat kotak ini, dia sama penasarannya dengan Remibara. “Coba kamu buka pelan-pelan Remibara, apa isinya?” Ki Jenggot menyerahkan kotak ini pada muridnya kembali.

Remibara pun meletakan kotak itu, dan Remibara mengerahkan tenaga dalamnya mulai menarik kuncinya hingga patah, setelah itu pelan-pelan ia membuka kotak itu srattttt…tiba-tiba melayanglah sebuah benda mirip panah kecil, hanya beberapa centi dari wajah Remibara, baiknya secara refleks remaja tanggung ini bisa menghindar.

Ki Jenggot saja sampai terkaget-kaget. “Awas Remibara hati-hati, kayaknya ada jebakan,” Ki Jenggot sampai berteriak kecil
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Pendekar Romantis   Bab 408: Bertemu 4 Permasiuri

    Setelah hampir 3 mingguan berjalan, dari kejauhan Remibara melihat sebuah kampung yang rame, mereka saat itu berada di pinggiran hutan, tak jauh dari jalananan umum, di mana biasa hilir mudik kuda dan juga kereta.“Ki Jenggot, aku ke kampung itu dulu, mau beli makanan dan juga arak, tunggu saja dulu di sini, sambil Aki bersemedhi!” sebutan nama yang sejak 5 tahun lalu tak berubah sampai Remibara kini jadi remaja tanggung.“Ya Remibara, aku tunggu di sini!” Ki Jenggot lalu duduk bersemedhi dan dia tenggelam dalam semedhinya, setelah melihat gurunya begitu, Remibara lalu melompat, gerakannya luar biasa cepatnya. Remibara merupakan remaja berpakaian sederhana, walaupun tampan rupawan, tapi ketampanannya tertutupi pakaiannya yang sederhana.Tubuhnya yang jangkung kokoh tapi agak kurus membuat orang mengira dia sudah dewasa.Begitu sampai di jalan desa yang rame, Remibara berjalan biasa, agar tidak menimbulkan keheranan orang-orang, ia bahkan menyingkir kalau ada kuda atau kereta lewat.

  • Pendekar Romantis   Bab 409: Bertemu Ayah Kandung

    Prabu Sembara terdiam mendengar laporan ke 4 permaisurinya, tak ia kira Remibara kini sudah jadi remaja jangkung dan sangat tampan.“Hmm…jadi Ki Jenggot yang terluka dia bawa..?” ke empat permaisurinya mengangguk.Prabu Sembara dan ke empat permaisuri nya saat ini berada di kadipaten Kuala, yang berjarak 2 minggu perjalanan dari Kotaraja Bajama, dan kini mereka beristirahat di sebuah villa kerajaan.Saat itu ke empat permaisuri sedang berjalan-jalan dengan menunggang kuda, walaupun tanpa pengawalan yang ketat, siapa yang berani menganggu istri-istri maharaja ini, karena ke empatnya memiliki kesaktian yang sangat tinggi.Tentu saja banyak warga Kuala yang kagum melihat kecantikan ke 4 permaisuri ini, dan yang membuat mereka suka, ke empat bangsawan tinggi sangat ramah dan selalu duluan menegur warga yang lalu lalang.Ini sebuah pemandangan langka, kalau dulu, jangankan menyapa mengangat wajah saja warga tak berani, saking sungkannya.Tak disangka saat menyusuri jalanan yang agak sepi m

  • Pendekar Romantis   Bab 410: Ikatan Batin Permaisuri Padmasari dan Remibara

    “Kanda…ternyata ini alasan Remibara melarang kami membunuh Ki Jenggot!” terdengar suara lembut, ternyata Putri Padmasari sudah berada di sisi Prabu Sembara.Putri Padmasari ternyata diam-diam mendengar semua ucapan Remibara, dia ikut terkejut, ternyata remaja tampan itu sangat marah dengan suaminya, yang juga ayahanda Remibara sendiri.Sebelumnya saat tahu suaminya mengejar Remibara, atas seizin 3 permaisuri yang lain, Putri Padmasari langsung menyusul diam-diam.Permaisuri Ranina lah yang meminta langsung. “Kayaknya Remibara lebih hormat ke kaka di bandingkan dengan kami, jadi kaka susullah, aku khawatir terjadi apa-apa terhadap ayah dan anak itu,” itulah ucapan Ranina, yang diiyakan Putri Soha dan Putri Amanda.Setelah Prabu Sembara dan Putri Padmasari pergi, barulah Permaisuri Ranina membuka alasannya. “Kalian mau tahu seperti apa wajah Putri Remi, ibunda Remibara?” Soha dan Amanda saling pandang, lalu menggeleng.“Wajahnya bak pinang di belah dua dengan Putri Padmasari, walaupun t

  • Pendekar Romantis   Bab 411: Jadi Murid Ki Talang

    “Ibuku…Putri Remi…ayah…mohon maaf Ki Talang, aku tak bisa mengungkapkannya, karena aku sendiri…belum pernah berjumpa dengannya!” Ki Talang malah tersenyum, Remibara tak tahu kalau Ki Talang orang yang sudah kenyang pengalaman, tapi kakek tua ini tak mendesaknya, dia mengangguk-angguk maklum saja.Namun sejak saat itu Ki Talang tak pernah lagi bertanya soal ayahnya, juga tentang riwayat Remibara, hingga remaja ini makin senang. Setelah makan dan beritirahat, bahkan kini di angkat kembali oleh Remibara ke teras pondok, keduanya ngobrol akrab.Padahal tadi pagi Remibara ingin mengajaknya bertarung, Remibara sebenarnya tak mau, cuman karena terlanjur berjanji saja dengan Ki Jenggot, sehingga ia mengiyakan saat itu.Karena Remibara tahu, Ki Talang adalah tokoh golongan bersih, beda dengan Ki Jenggot yang menyeleweng karena sakit hati istrinya di perkosa musuh besarnya puluhan tahun yang lalu.“Remibara…aku ingin melihat kamu bersilat, apa saja yang sudah di pelajari bersama si Jenggot ata

  • Pendekar Romantis   Bab 412: Mulai Suka Berpakaian Perlente

    Dua minggu kemudian Remibara sudah sampai di sebuah kampung yang rame, Remibara merasa lapar.Saat akan menuju ke sebuah rumah makan yang mewah, dan terlihat rame, Remibara kaget saat melihat dua orang berpakaian ala kadarnya terlihat di usir dua penjaga.“Disini tak boleh masuk bagi yang pakainnya seperti kalian, sono cari rumah makan sederhana,” usir dua penjaga berwajah kejam dan kumis melintang.Remibara lalu ingat kitab peninggalan pendekar asmara, di sana tertulis cara dan gaya sang pendekar flamboyan itu, yakni suka sekali pakaian-pakaian mewah dan perlente juga suka pakai harum-haruman.“Gini-gini kan aku juga turunan bangsawan, walaupun aku benci ayahku…tapi mau gimana lagi!” batin Remibara, ia lalu memegang kantong uangnya dan ternyata masih banyak keping emas pemberian Ki Jenggot dulu.Remibara tak jadi menuju rumah makan itu, dia malah menuju ke sebuah toko pakaian terbesar yang ada di kota ini.Melihat ada pria rupawan yang berbaju sederhana celingak-celinguk melihat-liha

  • Pendekar Romantis   Bab 413: Lirikan Nyai Tari, Bikin Remibara Terlena

    “Ahaiii…ada pangeran tampan nyasar ke sini, heeee tampan, pergi sono, ini bukan urusan kamu, sayang wajah tampan kamu yang kayak cewek itu bonyok kalau kena pukulan geledekku,” si kepala rampok ini tergelak sampai perutnya yang agak tambun terguncang.Tiba-tiba ada teriakan minta tolong, saat seorang perampok menarik keluar seorang wanita cantik dari dalam kereta, lalu keluarlah seorang lelaki agak tua dan perut gendut hampir sama dengan perut si kepala rampok, terlihat memohon-mohon agar wanita muda yang cantik itu jangan di culik.“He-he-he, si lintah darat ini punya bini baru lagi, ini yang ke berapa hahhh,” bentak si kepala rampok ini.“Haiyaaa…ini yang ke 7 tuan pelampok, kalian ambil saja halta owe, tapi bini owe jangan di bawa yaa…ini balu 3 bulan owe jadiin bini!” sahut si gendut yang ternyata seorang warga keturunan, yang terkenal sebagai pedagang sekaligus rentiner ini.“Ha-ha-ha…dasar gendut, bini aja sampai 7, bawa istrinya itu, bawa juga semua hartanya di kereta!” perinta

  • Pendekar Romantis   Bab 414: Ketahuan Selingkuh, Remibara Kabur

    Liong Balado kaget bukan main menerima laporan ART nya itu, dia lalu mengecek kamar istri ke 7 nya, namun kamar istri ke 7 nya terkunci. Apalagi saat ART nya ini secara apa adanya bilang terdengar jelas suara Nyai Tari seperti keenakan dan mendesah-desah.Bukan main marah dan cemburunya Liong Balado ini, belum selesai ART nya ini bercerita, dia bergegas menuju ke kamar istrinya itu, dan kini sudah di depan pintu kamarnya tersebut.Liong Balado lalu berteriak-teriak, tiba-tiba pintu kamar terbuka dan istrinya terlihati menguap, seperti orang habis bangun tidur.“Ada apa sih koh, pagi-pagi sudah ribut saja, aku masih ngantuk tahu nda, mengganggu saja!” Nyai Tari kelihatan sangat kesal, ART itu langsung melongo, sampai menepuk-nepuk pipinya.“Nggak…nggak apa-apa Nyai hanya…anu-anuu…hei Picin, kamu bilang apa sih tadi, nih liat si Nyai ada di kamarnya sendiri?” Liong Balado mendelik marah pada ART nya ini, yang tadi menggebu-nggebu memberi laporan padanya.“Emank si Picin ngomong apa sih

  • Pendekar Romantis   Bab 415: Terpesona dengan Putri Gea

    Seminggu kemudian, Remibara yang sudah jauh kabur meninggalkan kampung di mana Liong Balado dan istri-istrinya tinggal, kini hanya bisa menyesali kelakuannya.Ada rasa malu dan juga sesal di hatinya, kenapa sampai nekat menggauli Nyai Tari, padahal itu jelas-jelas istri orang.Arya dan Arjun yang setia menemani sungkan bertanya, mereka hanya mengikuti kemana tuan mudanya ini pergi.Mereka sampai di sebuah kota yang sangat rame, apalagi kota pelabuhannya, hilir mudik kapal besar dan kecil, dan ketiganya seperti biasa mencari rumah makan untuk mengisi perut, uang keping emas sekantong yang diam-diam Remibara ambil dari lemari penyimpanan uang milik Liong Balado, membuat ia tak sungkan menuju rumah makan mewah ini.Remibara tak sadar ini merupakan wilayah Kadipaten Pangsa, yang beberapa tahun lalu sempat bikin heboh, karena sang kepala Kadipatennya mendirikan Kerajaan Pangsa pisah dari Kerajaan Hilir Sungai.Namun niat Ki Basarah berhasil di tumpas Prabu Sembara dan puluhan ribu pasukan

Latest chapter

  • Pendekar Romantis   Bab 556: Pernikahan Megah dan Pergantian Kekuasaan

    Yang bercadar satunya yang ternyata Putri Milina juga melepas penutup wajahnya, hingga Malaki bengong melihat kecantikan si putri ini. Putri Milina mendekati Malaki dan memeluk bocah tampan ini. “Kamu siapa..?” Malaki menatap bengong melihat si putri jelita ini. “Malaki…ayo beri hormat pada calon kakak ipar kamu…Putri Milina!” Putri Dafina mendekat dan Putri Milina langsung bersujud di hadapan wanita yang masih cantik jelita ini. Putri Dafina buru-buru mengangkat calon mantunya ini dan memeluk erat, sambil mengecup pipi glowing Putri Milina, sehingga si putri jelita ini terharu, tak menyangka orang tua kekasihnya sehangat dan se ramah ini. Setelah memeluk Putri Remi, Sembrana juga bersujud di hadapan ayahnya Pangeran Remibara dan langsung di tarik ayahnya agar berdiri. Lalu keduanya di ajak masuk ke dalam Istana Pasir Berlumpur, Putri Remi sangat senang bertemu kembali dengan Putri Milina. Kedua gadis jelita yang berbeda usia hingga 4 tahunan ini bak sahabat lama, selalu bersenda

  • Pendekar Romantis   Bab 555: Bikin Kaget Ortu dan Dua Adik

    “Dia ayah kandungku…kenapa aku harus kualat dengan dirimu? Siapakah kamu sebenarnya?” Sembrana bertanya heran, hingga amarahnya jadi turun seketika.“Aku Jalina dan dia adikku Jalini, asal kamu tahu, kami berdua bekas istri ayahmu, tangan kami buntung karena dulu membela ayah kamu itu!”Sembrana sampai terdiam saking kagetnya, masa ayahnya punya istri kedua wanita ini, walaupun kini sudah tua, memang masih terlihat bekas-bekas kecantikannya, tapi penampilan keduanya agak menor.“Hmm…begitu yaa…baiklah, aku ampuni jiwa kalian hari ini, sekarang juga pergilah dari sini, karena tempat ini milik sahabatku 3 Pendekar Tikus Kuburan yang kalian rampas dulu!” sungut Sembrana.Sembrana lalu berpaling ke arah Ki Paju yang celakanya masih hidup, karena dia memiliki ilmu kanuragan yang hebat.Sangat mengerikan melihat tokoh jahat ini dalam kondisi yang mengenaskan, tubuhnya terlihat masih berkelonjotan, dari mulutnya terdengar suara seperti babi di sembelih, matanya melotot menahan penderitaannya

  • Pendekar Romantis   Bab 554: Tuntaskan Dendam

    “Hmm…kamu pasti sudah lupa, saking terbiasanya berbuat kejahatan, lupakah kamu di Kampung Marawis dulu, kamu hampir saja memperkosa seorang wanita yang ku sayangi, lalu dengan kejam menyeret tubuh seorang bocah, hingga hampir mati…?”Ki Paju terdiam sesaat, mata julingnya terus menatap wajah pemuda ini, bahkan 3 Pendekar Tikus Kuburan juga terdiam.Termasuk Putri Milina yang kini muncul dari persembunyiannya, hingga anak buah Ki Paju melotot melihatnya.Mereka bak melihat seorang bidadari keluar dari empang, mereka tak memperdulikan Ki Paju yang masih melongo, serta 3 pendekar tikus kuburan yang menatap Ki Paju, mereka lebih aseek menatap wajah si jelita ini.“Huhh sudah ratusan bahkan mungkin ribuan wanita yang ku perkosa, lalu ku bunuh, aku tak kenal siapa kamu, juga wanita dan bocah yang kamu omongkan!” sentak Ki Paju.Blarrrr…sebuah pukulan dingin langsung Sembrana lontarkan, akibatnya tubuh Ki Paju terjengkang dan menimpa teras bangunan ini.Teras ini hancur berantakan, tubuh Ki

  • Pendekar Romantis   Bab 553: Tak Sengaja Bertemu Pembunuh Ibunda

    Sembrana terpaksa menghentikan aksinya, walaupun Putri Milina terlihat mulai terpancing dan pasrah.Sebagai pendekar sakti, pemuda ini mendengar suara kresek-kresek walaupun masih jauh, tapi agaknya sedang menuju ke tempat mereka.“Bangun sayang, kayaknya kita kedatangan tamu!” bisik Sembrana, hingga Putri Milinna kaget dan buru-buru bangkit sambil merapikan pakaiannya.“Pangeran Sembranaaa…!” teriak seseorang dengan logat agak-agak ngondek.Ternyata yang datang adalah Ki Jerink dan dua rekannya, si Jenggot serta si Gendut, alias 3 pendekar tikus kuburan.Sembrana dan Putri Milina kini sudah berdiri menyambut ke tiganya.“Hadeuhh capek dehh, kalian berdua cepat banget lari-nya!” Ki Jerink terlihat ngosan-ngosan.Hingga Putri Milina senyum sendiri melihat pria yang agak melambai tapi pintar merias ini, lucu sekali di matanya.“Ki Jering, Ki Gendut dan Ki Jenggot ada apa kalian menyusul kami?” Sembrana menatap ketiganya bergantian.“Maaf sebelummya Pangeran Sembrana, Tuan Putri Milina,

  • Pendekar Romantis   Bab 552: Merantau Berdua, Putri Milina Tetap Cemburu!

    Wanita kalau di tembak terang-terangan akan malu, begitu juga dengan Putri Milina, si jelita ini malah meninggalkan Sembrana.Bukan merajuk atau marah, justru merasa jengah dan bingung harus berbuat apa, padahal dulu saat bersama selama 3 tahunan dalm sebuah gua, mereka bak lintah selalu lengket dan tak mau jauh-jauhan.Melihat hal ini pemuda inipun cepat-cepat menyusul dan menggandeng tangannya adik angkatnya yang kini sudah di lamarnya, tapi belum ada jawaban ya atau tidak dari Putri Milina.Tapi Putri Milina langsung mengibaskan tangannya, karena kini mereka jadi pusat perhatian para prajurit, bahkan ada yang nakal mensuiti keduanya, sehingga wajah Putri Milina makin merah dadu.Begitu sampai di depan Pangeran Remibara, yang masih bersama Putri Remi dan Pangeran Dursana, Sembrana langsung bersujud di depan ayah kandungnya ini.Sebagai pendekar berpengalaman Remibara paham, ada sesuatu yang ‘spesial’ diantara dua orang muda ini, dalam hati tentu saja dia mendukung hubungan keduanya.

  • Pendekar Romantis   Bab 551: Pengakuan Ki Jarot yang Bikin Putri Milina Cemburu

    “Percuma kalian lari, kali ini aku tak bakal melepaskan kalian lagi!” Sembrana menebarkan ancaman sehingga kedua orang ini makin keder saja.Saat mereka mengeroyok pemuda ini saja dengan 6 orang sakti lainnya mereka keok, apalagi kini hanya berduaan.Ki Bado dan Ki Jarot saling pandang, lalu dengan cepat keduanya menerjang maju, keduanya mencabut pedangnya mengarahkan ke dada Sembrana.Sembrana menangkis dengan jurus bangkui menerkam elang, dan tiba-tiba hawa langsung berubah sangat dingin yang menyambar dari samping.Hal ini membuat Ki Badp dan Ki Jarot menggigil dan terhuyung. Sembrana melangkah maju dan menyambar keduanya.Ki Bado dan Ki Jarot memutar pedangnya, tapi keduanya kaget, hawa pukulan tangan Sembrana malah berubah kali ini, yakni serangannya menjadi sangat panas.Sembrana juga menangkis sehingga kedua pedang itu meleset, tiba-tiba Sembrana memekik keras, tubuhnya bergerak sangat cepat dan ia mendorongkan kedua tanga

  • Pendekar Romantis   Bab 550: Putri Milina Bantu Sembrana, Tinggalkan Ayahnya

    Sembrana kaget bukan main, tapi pemuda ini justru kagum dengan ayahnya yang tenang-tenang saja.“Pengecut…kalau sampai adiku dan sepupuku kalian penggal lehernya, maka sampai ke lubang neraka pun aku akan mencari kalian dan memotong-motong tubuh kalian, lalu tubuh kalian berdua ku berikan pada anjing liar di hutan!”Keras dan tegas ucapan Sembrana, hingga bikin kaget semua orang, bagaimana seorang keturunan Pendekar Tampan Berhati Kejam ini agaknya tak kalah ganas dengan ayahnya sendiri.Apalagi setelah kini mereka menyaksikan sendiri, bagaimana hebatnya kepandaian pemuda ini, yang tak berselisih jauh dengan Pangeran Remibara.“Sembrana…kamu tenang dulu, hmm…apa keinginan kamu Ki Jarot dan Ki Bado, sebutkan lah. Tak perlu kamu secara pengecut jadikan anakku dan kemenakanku sebagai tameng!” sela Remibara dengan suara pelan, tapi dengan intonasi kuat, karena pendekar ini menggunakan tenaga dalam.Melihat k

  • Pendekar Romantis   Bab 549: Sembrana Maju Wakili Ayahnya

    Setelah menghela nafas, Pangeran Remibara tersenyum melihat aksi sihir Ki Ucai, kalau orang lain memandang Ki Ucai bak monster yang menakutkan.Tapi bagi Remibara, kakek ini hanya samar-samar bentuk tubuhnya berubah dari semula, bukan seperti monster yang menakutkan.Sembrana pun sama, dia melihat Ki Ucai tetap seperti semula, bertubuh kurus dan berbaju pertapa, bukan seperti monster seperti yang ribut di suarakan ribuan orang yang terpengaruh ilmu sihir ini.Pengaruh batu mestika ular raksasa yang dia makan dulu, ternyata membuat batin dan kekuatan tenaga dalam Sembrana sangat kokoh, sehingga dia tak terpengaruh.Walaupun ada getaran-getaran kuat saat menatap wajah Ki Ucai, tapi Sembrana dengan sekali helaan nafas mampu membuang pengaruh itu.Termasuk Putri Milina, juga tak terpengaruh, dia sama dengan Sembrana, sudah memakan batu mestika itu, sehingga dia senyum-senyum saja melihat Ki Ucai.Tapi memandang kagum ke Pangeran Remibara yang terlihat tenang sekali dengan senyum tak lepas

  • Pendekar Romantis   Bab 548: Remibara Dikeroyok 8 Orang Sakti Sekaligus

    Tiba-tiba melayanglah 8 orang sekaligus ke atas panggung, yakni Pangeran Ki Jarah, diikuti Arya dan Arjun Kamandani, Pangeran Sultana, Pangeran Uyut, Ki Bado, Nyai Rumpi dan Ki Jarot. Dan mereka kini mengurung Pangeran Remibara di tengah-tengah panggung yang tak terlalu besar ini, semua orang langsung melongo. Sembrana yang melihat ini langsung gelisah, sehebat-hebatnya ayahnya, apakah sanggup melawan 8 orang sakti ini sekaligus? “Hmm…kamu telah menantang kami sekaligus, heii para undangan yang terhormat semuanya, kalian adalah saksi hari ini, di depan kita Pangeran Remibara menantang kami semua sebagai orang yang pun hajat dan mengganggu acara kita." "Jadi kalau dia kalah, jangan dibilang kami main keroyokan, karena si pangeran ini terlalu sombong, dan dialah yang duluan bikin perkara!” Ki Jarah ternyata sangat cerdik, dia mulai memainkan siasatnya liciknya, dia paham, kalau mereka maju satu persatu, maka nasib mereka tak bakal beda jauh dengan Kakek Kofa, yang barusan di perma

DMCA.com Protection Status