Share

Bab 310: Kisah Nyi Padmasari

“Pangeran…!” barulah Sembara kaget dari lamunannya, dia langsung tergagap sambil menoleh ke Ki Jaja.

“Iya…maaf Ki Jaja..!” pikiran Sembara kini normal kembali, ia lalu menatap semuanya satu persatu.

“Sekali lagi mohon maaf pangeran, kalau kisah saya tadi bikin pangeran jadi kepikiran, sebetulnya sejak pangeran mampir di Penginapan Bunga Tulip, kami sudah memantau pangeran…dan kami tak akan membahas itu…kami hanya ingin harus ada orang dalam Istana untuk mengantisipasi persoalan gawat ini, yakni rencana makar tersebut…kami juga rada ragu dengan kepala Kadipaten Pangsa ini, kami curiga dia main dua kaki dan jadi mata-mata para pembuat makar ini!” Ki Jaja menyambung kalimatnya.

Wajah Sembara sedikit bersemu merah, agak malu juga dia kenapa sampai ‘terdampar’ ke tempat itu.

Padahal dia bukan orang sembarangan dan seorang bangsawan tinggi, tapi karena sudah terlanjur dan Sembara sama sekali tak menyadari kalau kini sedang di pantau, kini hanya bisa menghela nafas panjang, sambil minum arak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status