Share

Bab 315: Bertemu Pemimpin Kawanan Penculik

Setelah tak ada lagi yang menggunakan senjata api, Sembara kini menampakan diri, semuanya menatap Sembara yang muncul samar-samar di balik hutan yang gelap.

Penampilan pendekar ini dengan baju khasnya abu-abu gelap, dengan senyum yang selalu menghias di bibir, membuat semua yang menatapnya makin keder.

Walaupun tampan, tapi bagi 13 orang ini, wajah Sembara bak malaikat maut yang akan mencabut nyawa mereka.

“Serang dia..!” teriak Alfred yang langsung menembakan pistolnya ke arah Sembara, tapi kali ini dengan gerakan sangat cepat Sembara berhasil menghindar, lalu serentak 12 orang menyerbu pendekar ini.

Saat itulah dengan licik sambil sesekali melepaskan tembakan Alfred berlari ke arah kudanya dan kabur secepat-cepatnya dari sana, dia tak peduli 5 anak buahnya tewas, termasuk yang lain-lain.

Sembara sangat jengkel dedengkotnya kabur, namun dia tak mungkin meninggalkan gelanggang pertarungan, apalagi ia ingat banyaknya wanita-wanita yang di sekap dalam pondok di tengah hutan ini.

Dengan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status