“Jujur, ilmu Cakar Beracun milikmu belum ada penawarnya!”Mendengar pengakuan Tabib Lo, Lin Lin menghela napas panjang kemudian melemaskan seluruh otot dan persendiannya. Perlahan-lahan warna hijau di kedua tangannya mulai memudar.“Dahulu Mo Li terburu-buru mempelajari jurus tersebut. Saking dendamnya kepada Yin Long, dia hanya membaca petunjuk tentang ilmu beracun tanpa sedikitpun mau mempelajari cara mengobatinya. Itulah petaka yang menggemparkan seluruh dunia persilatan, kuhusnya di wilayah Selatan dan Utara!”“Pantas saja, kitab yang diserahkan oleh beliau sobek bagian tengahnya, rupanya itu petunjuk penawar dari cakar beracun”Lin Lin termenung untuk beberapa saat lamanya, seperti halnya Mo Li, dahulu dia tidak memperdulikan kepada orang lain. Pokoknya siapapun yang menghalangi tekadnya harus mati di tangannya. Namun sekarang kedua mata gadis itu mulai terbuka, ternyata mempelajari ilmu beracun tanpa tahu penawarnya sangat berbahaya, tidak hanya bagi orang lain bahkan bagi dirin
Dia lari ke sana, cepat tangkap Long Wan!”Long Wan segera melompat ke arah semak-semak, dengan gerakan cepat tangannya memetik ranting kemudian melontarkannya pada kelinci jantan itu.“Wut, crep!”Kelinci malang itu terkapar, lehernya mengeluarkan darah yang sangat banyak akibat terkena lontaran ranting tadi.Long Wan menghela napas panjang, sebenarnya dia bukan pemuda yang kejam akan tetapi saat itu tidak memiliki pilihan lain karena dia dan Li Mei sedang kelaparan setelah menempuh perjalanan yang cukup jauh dari Timur ke wilayah Selatan.Mereka berdua terperangkap hutan yang sangat lebat, sudah tiga hari lamanya berputar-putar di tengah hutan tersebut namun belum menemukan jalan keluar.Long Wan segera mengambil kelinci tadi kemudian membersihkan isi perutnya, setelah itu diserahkan kepada Li Mei yang sejak tadi menunggunya sambil menyalakan api.“Kelinci ini akan dibakar, kebetulan masih ada garam dan sedikit rempah-rempah!” ucap Li Mei sambil mengembangkan senyumnya.Jika kedua p
“Tidak ada tanda-tanda bekas pertarungan, bahkan kelinci bakar buatan Li Mei juga masih ada di tempatnya!”Long Wan menatap kelinci bakar yang sudah gosong karena Li Mei pergi entah ke mana, tadi ia jelas mendnegar teriakan calon istrinya itu. Setelah mengenakan pakaiannya, Long Wan segera pergi mencari jejak Li MeiNamun walaupun sudah mencari ke seluruh isi hutan, ia tidak mendapatkan petunjuk ke mana gadis itu pergi. Sampai matahari hampir tergelincir di ufuk Barat, belum ada tanda-tanda kehadiran Li Mei ataupun orang lain di dalam hutan tersebut.“Li Mei!”Karena hampir putus asa, Long Wan berteriak sekuat tenaga. Suaranya menggema ke seluruh isi hutan, dan membuat tempat itu bergetar hebat karena teriakan Long Wan dilapisi tenaga dalam yang sangat tinggi. Beberapa ekor burung dan binatang lainnya berhamburan dari sarangnya karena terkejut mendengar teriakan Long Wan tadi yang mirip dengan auman harimau yang sedang marah.Karena kelelahan, Long Wan menjatuhkan dirinya di atas tana
“Dasar iblis!”Li Mei mendelikan matanya ke arah tumpukan tulang belulang di ujung lorong penjara bawah tanah. Dilihat dari kepalanya, tengkorak-tengkorak tadi kemungkinan berjumlah lima orang. Masih ada bekas rambut, serta sobekan kain.Dari corak warna serta bentuknya, bisa dipastikan semua tengkorak tadi adalah wanita, dan mereka semua dibiarkan mati seperti binatang tanpa dikebumikan secara layak. Betapa mengerikannya tempat ini dan masih tercium aroma bangkai yang menyesakan, hampir saja Li Mei muntah karena tidak sanggup menahan rasa mual.“Mereka semua perempuan!” keluh Li Mei, matanya sedikit berkaca-kaca karena sedih membayagkan bagaimana mereka semua mati secara mengenaskan. Dia bisa membayangkan apa yang sudah dilakukan oleh para penculiknya kepada semua wanita yang ditahan di tempat seperti ini.“Tolong!”Dari sebuah lorong yang gelap Li Mei mendengar rintihan, suaranya benar-benar memilukan dan menggema ke seluruh ruangan penjara. Bulu kuduk gadis itu sedikit meremang, su
“Kakak ini pasti seorang pendekar wanita?”“Entahlah, aku tidak pernah merasa menjadi seorang pendekar!”Li Mei masih merasa malu jika mengakui dirinya adalah pendekar, walaupun dia cucuk si Naga Sakti Gurun Pasir, tapi tidak bisa dipungkiri bahwa dia adalah murid terkasih Mo Ong. Di wilayah selatan, julukan dia sebagai murid seorang datuk hitam sudah begitu melekat.“Tapi kakak sangat baik, karena sudah sudi menolongku, padahal kue tadi adalah bekal terakhir kakak. Setelah ini kita berdua pasti membusuk di tempat ini seperti kumpulan mayat yang sekarang tinggal tulang-belulangnya saja!”Gadis tadi melirik ke arah tumpukan tulang manusia di pojok penjara, dia kemudian menggelinjang karena ngeri.“Para penjahat itu sangat kejam, setelah mereka puas, maka semua tawanan dibiarkan mati begitu saja tanpa diberikan makan ataupun minum!”“Adik manis, sudah berapa lama kamu dikurung di tempat ini?”Sejenak wanita malang itu termenung, kedua matanya kembali basah karena teringat perlakuan keji
“Kak, Pendekar Gurun Gobi akan datang menolong kita?”Yalina kembali bertanya kepada Li Mei, awalnya dia sudah merasa putus asa dan menyerah kepada takdir. Dia sudah mengira bahwa iapun akan mati membusuk di ruangan terkutuk ini, tanpa ada yang menangisi ataupun mengurus jasadnya. Yang menemaninya hanya tumpukan tulang-belulang yang setiap hari seolah-olah terus memanggil namanya untuk segera pulang ke alam akhirat.Akan tetapi dengan kedatangan Li Mei, kini harapannya timbul kembali. Sesuai petunjuk kawan barunya itu, Yalina tidak akan memperdulikan lagi urusan pernikahannya yang batal, ataupun orang-orang mengjek karena dia sudah tidak suci lagi sebab kehormatannya sudah direnggut oleh komplotan para penjahat.Li Mei tidak segera menjawab, ia kembali mendongakan kepala ke arah celah goa. Di atas langit sana tampak cahaya rembulan, menemani langit yang cerah. Seandainya saat ini dia tidak terkurung di goa itu, sudah pasti akan menikmati keindahan malam bersama Long Wan.“Dia harus di
“Ucapanmu ada benarnya juga, lihat saja kulit tangannya, putih dan sangat halus!”“Tidak hanya itu, lekuk tubuhnya juga sangat indah. Jika digerayangi dari atas sampai bawah pasti sangat menggairahkan!”Dua penjahat yang tadi menculik Li Mei terus membicarakan gadis itu. Mereka tidak merasa sungkan ataupun malu mengeluarkan ucapan tidak senonoh terhadap. Dari luar jeruji besi, keduanya terus memperhatikan Li Mei yang sedang duduk bermeditasi, seolah-olah tidak menghiraukan kedatangan mereka.Padahal, Li Mei sudah bersiap-siap. Jika keduanya sudah masuk ke dalam sel penjara ini, dia akan langsung menerjangnya lalu membawa Yalina kabur. Ini adalah kesempatan baik yang sudah sejak tadi ia tunggu, karena itulah dirinya seolah-olah lemah tidak berdaya dan duduk pasrah menantikan mereka.“Tapi ketua bilang gadis ini keracunan hebat, jika kita menyentuhnya maka racun itu bisa menular!”“Ah kamu ini, mana ada racun bisa menular, kalau dia memang keracunan tentu sejak tadi sudah mati!”“BIsa j
Kilatan pedang di tangan si jangkung terus mengincar tubuh Li Mei. Gerakannya sangat dahsyat dan mematikan.“Wut, wut!”Li Mei terpaksa menjatuhkan dirinya ke belakang, hampir saja pelipisnya tergores. Gerakan gadis itu menjadi sangat lambat karena efek racun di tubuhnya mulai terasa lagi. Hal inilah yang membuatnya kewalahan, jika saja dirinya dalam keadaan normal, mana mungkin bisa didesak oleh lawannya seperti itu.“Mati kau wanita iblis!”Si jangkung terus mengucapkan sumpah serapah, gelora birahi yang tadi menggebu-gebu di dalam dadanya kini lenyap begitu saja setelah temannya dipukul oleh Li Mei sampai jatuh pingsan menabrak dinding goa.Yalina yang menonton di pojok ruangan berkali-kali harus menahan napas karena menyangka bahwa gadis yang telah menolongnya itu akan tewas terpenggal. Dia memang baru kali ini menyaksikan pertarungan yang sangat sengit.Si jangkung semakin bernafsu, dia sudah mengerahkan segenap kemampuannya namun berhasil merobohkan lawannya, padahal gadis itu s