“Dasar iblis!”Li Mei mendelikan matanya ke arah tumpukan tulang belulang di ujung lorong penjara bawah tanah. Dilihat dari kepalanya, tengkorak-tengkorak tadi kemungkinan berjumlah lima orang. Masih ada bekas rambut, serta sobekan kain.Dari corak warna serta bentuknya, bisa dipastikan semua tengkorak tadi adalah wanita, dan mereka semua dibiarkan mati seperti binatang tanpa dikebumikan secara layak. Betapa mengerikannya tempat ini dan masih tercium aroma bangkai yang menyesakan, hampir saja Li Mei muntah karena tidak sanggup menahan rasa mual.“Mereka semua perempuan!” keluh Li Mei, matanya sedikit berkaca-kaca karena sedih membayagkan bagaimana mereka semua mati secara mengenaskan. Dia bisa membayangkan apa yang sudah dilakukan oleh para penculiknya kepada semua wanita yang ditahan di tempat seperti ini.“Tolong!”Dari sebuah lorong yang gelap Li Mei mendengar rintihan, suaranya benar-benar memilukan dan menggema ke seluruh ruangan penjara. Bulu kuduk gadis itu sedikit meremang, su
“Kakak ini pasti seorang pendekar wanita?”“Entahlah, aku tidak pernah merasa menjadi seorang pendekar!”Li Mei masih merasa malu jika mengakui dirinya adalah pendekar, walaupun dia cucuk si Naga Sakti Gurun Pasir, tapi tidak bisa dipungkiri bahwa dia adalah murid terkasih Mo Ong. Di wilayah selatan, julukan dia sebagai murid seorang datuk hitam sudah begitu melekat.“Tapi kakak sangat baik, karena sudah sudi menolongku, padahal kue tadi adalah bekal terakhir kakak. Setelah ini kita berdua pasti membusuk di tempat ini seperti kumpulan mayat yang sekarang tinggal tulang-belulangnya saja!”Gadis tadi melirik ke arah tumpukan tulang manusia di pojok penjara, dia kemudian menggelinjang karena ngeri.“Para penjahat itu sangat kejam, setelah mereka puas, maka semua tawanan dibiarkan mati begitu saja tanpa diberikan makan ataupun minum!”“Adik manis, sudah berapa lama kamu dikurung di tempat ini?”Sejenak wanita malang itu termenung, kedua matanya kembali basah karena teringat perlakuan keji
“Kak, Pendekar Gurun Gobi akan datang menolong kita?”Yalina kembali bertanya kepada Li Mei, awalnya dia sudah merasa putus asa dan menyerah kepada takdir. Dia sudah mengira bahwa iapun akan mati membusuk di ruangan terkutuk ini, tanpa ada yang menangisi ataupun mengurus jasadnya. Yang menemaninya hanya tumpukan tulang-belulang yang setiap hari seolah-olah terus memanggil namanya untuk segera pulang ke alam akhirat.Akan tetapi dengan kedatangan Li Mei, kini harapannya timbul kembali. Sesuai petunjuk kawan barunya itu, Yalina tidak akan memperdulikan lagi urusan pernikahannya yang batal, ataupun orang-orang mengjek karena dia sudah tidak suci lagi sebab kehormatannya sudah direnggut oleh komplotan para penjahat.Li Mei tidak segera menjawab, ia kembali mendongakan kepala ke arah celah goa. Di atas langit sana tampak cahaya rembulan, menemani langit yang cerah. Seandainya saat ini dia tidak terkurung di goa itu, sudah pasti akan menikmati keindahan malam bersama Long Wan.“Dia harus di
“Ucapanmu ada benarnya juga, lihat saja kulit tangannya, putih dan sangat halus!”“Tidak hanya itu, lekuk tubuhnya juga sangat indah. Jika digerayangi dari atas sampai bawah pasti sangat menggairahkan!”Dua penjahat yang tadi menculik Li Mei terus membicarakan gadis itu. Mereka tidak merasa sungkan ataupun malu mengeluarkan ucapan tidak senonoh terhadap. Dari luar jeruji besi, keduanya terus memperhatikan Li Mei yang sedang duduk bermeditasi, seolah-olah tidak menghiraukan kedatangan mereka.Padahal, Li Mei sudah bersiap-siap. Jika keduanya sudah masuk ke dalam sel penjara ini, dia akan langsung menerjangnya lalu membawa Yalina kabur. Ini adalah kesempatan baik yang sudah sejak tadi ia tunggu, karena itulah dirinya seolah-olah lemah tidak berdaya dan duduk pasrah menantikan mereka.“Tapi ketua bilang gadis ini keracunan hebat, jika kita menyentuhnya maka racun itu bisa menular!”“Ah kamu ini, mana ada racun bisa menular, kalau dia memang keracunan tentu sejak tadi sudah mati!”“BIsa j
Kilatan pedang di tangan si jangkung terus mengincar tubuh Li Mei. Gerakannya sangat dahsyat dan mematikan.“Wut, wut!”Li Mei terpaksa menjatuhkan dirinya ke belakang, hampir saja pelipisnya tergores. Gerakan gadis itu menjadi sangat lambat karena efek racun di tubuhnya mulai terasa lagi. Hal inilah yang membuatnya kewalahan, jika saja dirinya dalam keadaan normal, mana mungkin bisa didesak oleh lawannya seperti itu.“Mati kau wanita iblis!”Si jangkung terus mengucapkan sumpah serapah, gelora birahi yang tadi menggebu-gebu di dalam dadanya kini lenyap begitu saja setelah temannya dipukul oleh Li Mei sampai jatuh pingsan menabrak dinding goa.Yalina yang menonton di pojok ruangan berkali-kali harus menahan napas karena menyangka bahwa gadis yang telah menolongnya itu akan tewas terpenggal. Dia memang baru kali ini menyaksikan pertarungan yang sangat sengit.Si jangkung semakin bernafsu, dia sudah mengerahkan segenap kemampuannya namun berhasil merobohkan lawannya, padahal gadis itu s
“Bagaimana kamu bisa menemukan tempat ini?” tanya Li Mei setelah menelan beberapa butir obat pemberian Long Wan.Obat tersebut dahulunya diberikan oleh Fang Hua untuk menahan sementara efek racun akibat cakaran Lin Lin, dan sekarang tinggal beberapa butir lagi. Hal ini menandakan bahwa Long Wan harus secepatnya bertemu dengan Tabib Lo.“Aku seperti orang gila mencarimu, seluruh hutan ini sudah dijelajahi namun tidak berhasil menemukan jejakmu!”Long Wan mulai menceritakan pengalamannya sambil membelai kepala Li Mei dengan penuh perasaan sayang, dari sentuhan tangannya ia seperti ketakutan kehilangan Li Mei lagi.“Saat mulai putus asa, aku duduk di pinggir jurang sambil menatap langit. Saat itulah sayup-sayup mendengar pertarungan. setelah meneliti tempat itu, aku meluhat ada kerlipan cahaya di tebing jurang”“Lalu kamu turun dan menemukanku di tempat ini?” tanya Li Mei“Begitulah, beruntung aku belum terlambat”“Kalau sampai terlambat, aku tidak akan memaafkanmu” Li Mei mencubit pingg
Si hitam sangat terkejut, walaupun jarak Long Wan masih jauh namun hawa serangannya sudah terasa. Dengan sekuat tenaga ia berusaha menghindari serangan pemuda itu, akan tetapi dalam hal mengadu tenaga ia sangat keteteran.“Duk!”Kedua tangan mereka berbenturan, si hitam meringis sambil memegangi tangannya yang terasa ngilu akibat berbenturan dengan tangan Long Wan yang sangat keras seperti baja. Namun karena sedang marah, Long Wan terus memburu si hitam sampai terpojok.“Buk, buk!”Tanpa bisa dihindari lagi, si hitam terpental dan menabrak dinding goa karena terkena hantaman Long Wan. namun sangat ajaib, walaupun tubuhnya sudah dipukuli sedemikian rupa ia berhasil bangkit lagi.Long Wan mengerutkan keningnya, biasanya orang yang terkena pukulannya seperti itu akan langsung tumbang dan tidak bisa bangkit lagi, akan tetapi sebaliknya si hitam masih bisa berdiri sambil menyeringai, sedikitpun ia tidak terlihat kesakitan walaupun ujung bibirnya pecah dan mengeluarkan darah karena terkena
“Des!”Si hitam terdorong ke belakang akibat benturan tenaga dalam dengan Long Wan. Dia sangat terkejut ternyata lawannya sangat tangguh karena berhasil menahan ilmu pamungkasnya yang dinamakan Telapak Seribu Api.Si hitam tidak tahu bahwa lawan yang sedang dihadapinya seorang jago silat yang tersohor di dunia persilatan yang dijuluki Pendekar Gurun Gobi. Long Wan sendiri menyadari, jika dirinya belum mempelajari tenaga dalam Naga Langit, dia akan kesulitan menghadapi si hitam.“Dia sangat tangguh dan memiliki kekebalan tubuh yang sangat aneh, padahal berkali-kali terkena seranganku!” guman Long Wan dalam hati.“Pangcu, kami akan membantu anda!”Si jangkung dan temannya segera bangkit lalu mendekati si hitam.“Bagus kalian berdua sudah sadar, bantu aku meringkus pemuda itu!”Ketiga penghuni goa iblis itu bersiap-siap menyerang Long Wan. Tidak ingin mengambil resiko, Long wan mempersiapkan kuda-kuda terbaiknya, sebab ia tahu bahwa lawannya kali ini sangat tangguh dan memiliki ilmu sihi