“Ucapanmu ada benarnya juga, lihat saja kulit tangannya, putih dan sangat halus!”“Tidak hanya itu, lekuk tubuhnya juga sangat indah. Jika digerayangi dari atas sampai bawah pasti sangat menggairahkan!”Dua penjahat yang tadi menculik Li Mei terus membicarakan gadis itu. Mereka tidak merasa sungkan ataupun malu mengeluarkan ucapan tidak senonoh terhadap. Dari luar jeruji besi, keduanya terus memperhatikan Li Mei yang sedang duduk bermeditasi, seolah-olah tidak menghiraukan kedatangan mereka.Padahal, Li Mei sudah bersiap-siap. Jika keduanya sudah masuk ke dalam sel penjara ini, dia akan langsung menerjangnya lalu membawa Yalina kabur. Ini adalah kesempatan baik yang sudah sejak tadi ia tunggu, karena itulah dirinya seolah-olah lemah tidak berdaya dan duduk pasrah menantikan mereka.“Tapi ketua bilang gadis ini keracunan hebat, jika kita menyentuhnya maka racun itu bisa menular!”“Ah kamu ini, mana ada racun bisa menular, kalau dia memang keracunan tentu sejak tadi sudah mati!”“BIsa j
Kilatan pedang di tangan si jangkung terus mengincar tubuh Li Mei. Gerakannya sangat dahsyat dan mematikan.“Wut, wut!”Li Mei terpaksa menjatuhkan dirinya ke belakang, hampir saja pelipisnya tergores. Gerakan gadis itu menjadi sangat lambat karena efek racun di tubuhnya mulai terasa lagi. Hal inilah yang membuatnya kewalahan, jika saja dirinya dalam keadaan normal, mana mungkin bisa didesak oleh lawannya seperti itu.“Mati kau wanita iblis!”Si jangkung terus mengucapkan sumpah serapah, gelora birahi yang tadi menggebu-gebu di dalam dadanya kini lenyap begitu saja setelah temannya dipukul oleh Li Mei sampai jatuh pingsan menabrak dinding goa.Yalina yang menonton di pojok ruangan berkali-kali harus menahan napas karena menyangka bahwa gadis yang telah menolongnya itu akan tewas terpenggal. Dia memang baru kali ini menyaksikan pertarungan yang sangat sengit.Si jangkung semakin bernafsu, dia sudah mengerahkan segenap kemampuannya namun berhasil merobohkan lawannya, padahal gadis itu s
“Bagaimana kamu bisa menemukan tempat ini?” tanya Li Mei setelah menelan beberapa butir obat pemberian Long Wan.Obat tersebut dahulunya diberikan oleh Fang Hua untuk menahan sementara efek racun akibat cakaran Lin Lin, dan sekarang tinggal beberapa butir lagi. Hal ini menandakan bahwa Long Wan harus secepatnya bertemu dengan Tabib Lo.“Aku seperti orang gila mencarimu, seluruh hutan ini sudah dijelajahi namun tidak berhasil menemukan jejakmu!”Long Wan mulai menceritakan pengalamannya sambil membelai kepala Li Mei dengan penuh perasaan sayang, dari sentuhan tangannya ia seperti ketakutan kehilangan Li Mei lagi.“Saat mulai putus asa, aku duduk di pinggir jurang sambil menatap langit. Saat itulah sayup-sayup mendengar pertarungan. setelah meneliti tempat itu, aku meluhat ada kerlipan cahaya di tebing jurang”“Lalu kamu turun dan menemukanku di tempat ini?” tanya Li Mei“Begitulah, beruntung aku belum terlambat”“Kalau sampai terlambat, aku tidak akan memaafkanmu” Li Mei mencubit pingg
Si hitam sangat terkejut, walaupun jarak Long Wan masih jauh namun hawa serangannya sudah terasa. Dengan sekuat tenaga ia berusaha menghindari serangan pemuda itu, akan tetapi dalam hal mengadu tenaga ia sangat keteteran.“Duk!”Kedua tangan mereka berbenturan, si hitam meringis sambil memegangi tangannya yang terasa ngilu akibat berbenturan dengan tangan Long Wan yang sangat keras seperti baja. Namun karena sedang marah, Long Wan terus memburu si hitam sampai terpojok.“Buk, buk!”Tanpa bisa dihindari lagi, si hitam terpental dan menabrak dinding goa karena terkena hantaman Long Wan. namun sangat ajaib, walaupun tubuhnya sudah dipukuli sedemikian rupa ia berhasil bangkit lagi.Long Wan mengerutkan keningnya, biasanya orang yang terkena pukulannya seperti itu akan langsung tumbang dan tidak bisa bangkit lagi, akan tetapi sebaliknya si hitam masih bisa berdiri sambil menyeringai, sedikitpun ia tidak terlihat kesakitan walaupun ujung bibirnya pecah dan mengeluarkan darah karena terkena
“Des!”Si hitam terdorong ke belakang akibat benturan tenaga dalam dengan Long Wan. Dia sangat terkejut ternyata lawannya sangat tangguh karena berhasil menahan ilmu pamungkasnya yang dinamakan Telapak Seribu Api.Si hitam tidak tahu bahwa lawan yang sedang dihadapinya seorang jago silat yang tersohor di dunia persilatan yang dijuluki Pendekar Gurun Gobi. Long Wan sendiri menyadari, jika dirinya belum mempelajari tenaga dalam Naga Langit, dia akan kesulitan menghadapi si hitam.“Dia sangat tangguh dan memiliki kekebalan tubuh yang sangat aneh, padahal berkali-kali terkena seranganku!” guman Long Wan dalam hati.“Pangcu, kami akan membantu anda!”Si jangkung dan temannya segera bangkit lalu mendekati si hitam.“Bagus kalian berdua sudah sadar, bantu aku meringkus pemuda itu!”Ketiga penghuni goa iblis itu bersiap-siap menyerang Long Wan. Tidak ingin mengambil resiko, Long wan mempersiapkan kuda-kuda terbaiknya, sebab ia tahu bahwa lawannya kali ini sangat tangguh dan memiliki ilmu sihi
“Kalau kamu bisa mengalahkanku, aku berjanji akan memberikanmu sepuluh orang gadis yang cantik jelita!”Tantang Long Wan sambil melintangkan kedua tangan di depan dadanya.“Tapi kurasa dengan kemampuanmu yang cetek seperti ini, mana mungkin bisa mengalahkanku. Ah hanya membuang-buang waktu saja!”Mendengar tantangan serta ejekan Long Wan, si Hitam terlihat semakin murka, ia mengaum seperti harimau terluka dan tubuhnya semakin membesar.“Kurang ajar, akan kuhancurkan tubuhmu sampai hancur berkeping-keping!”Kedua tangan si Hitam yang memiliki kuku memanjang seperti dalam legenda hantu terus mengincar tubuh Long Wan, namun kali ini gerakannya semakin melambat karena kepalanya sudah menyentuh langit-langit goa.“Duk!”Karena terlalu bernafsu, kening si Hitam menabrak tonjolan batu yang lancip di atas goa. Kontan saja darah bercucuran membasahi kening dan wajahnya, dan membuat muka si Hitam semakin menakutkan. Seandainya Li Mei dan Yalina masih ada di dalam penjara ini, tentu mereka akan
Sebuah bayangan berkelebat dan melompat ke atas tepian jurang. Li Mei dan Yalina terkejut, akan tetapi tidak lama kemudian keduanya terlihat sumringah dan gembinra menyambut kedatangan Long Wan. Munculnya pemuda itu menandakan bahwa dia sudah bisa mengalahkan si Hitam dan anak buahnya.“Kamu tidak apa-apa?” tanya Li Mei sambil memperhatikan Long Wan dari ujung kepala hingga kaki, dia khawatir kekasihnya itu terluka dalam.“Tidak Mei, berkat pertolongan Yang Maha Kuasa, saya berhasil mengalahkan si Hitam!” jawab Long Wan.“Tuan pendekar, apa yang terjadi di dalam goa sana? Apakah anda berhasil mengalahkan si hitam?” Yalina masih ketakutan, dia khawatir sesekali waktu penjahat itu datang lagi dan meneror kampung halamannya.“Dia memang tangguh, baru kali ini aku bertarung dengan orang yang memiliki ilmu hitam seperti dia”“Lebih hebat dari Jiang Shi?” tanya Li MeiLong Wan menggelengkan kepalanya, kemudian berjalan ke arah pohon yang cukup rindang lalu duduk sambil menyandarkan punggung
Long Wan membuka kedua matanya, saat itu cahaya matahari mulai terbit di ufuk timur. Sementara Li Mei dan Yalina sejak tadi sudah pergi ke sungai di sebelah selatan untuk membersihkan tubuh mereka. seperti dugaan Long Wan sebelumnya, setelah si Hitam dikalahkan maka kabut aneh yang menyelimuti hutan ini menghilang begitu saja.“Ilmu iblis si Hitam benar-benar merepotkan, seumur hidup baru kali ini bertarung dengan orang seperti dia!”Sambil menggerak-gerakan badannya untuk melakukan peregangan, Long Wan terus mengingat-ngingat peristiwa semalam saat dia bertarung melawan si Hitam. Seandainya bertarung di alam terbuka, dia akan kesulitan untuk bisa melumpuhkan si Hitam.Yang membuatnya memberigidik ngeri, entah setinggi dan sebesar apa batas perubahan wujud si Hitam. Semalam, karena terhalang oleh langit-langit goa saja yang membuat si Hitam kesulitan bergerak dan akhirnya kelemahannya bisa ia ketahui.“Yang paling merepotkan, kekebalan tubuhnya yang bisa tahan pukulan!” keluh Long Wan
Daya tahan Long Wan memang luar biasa, walaupun dia terombang ambing di lautan lepas dan terkena tusukan pedang beracun para penghuni pulau hantu ia masih hidup, akan tetapi kondisinya sangat memprihatinkan.Tubuh Long Wan panas dingin terserang demam, berkali-kali ia merintih dan pingsan lagi akibat terlalu banyak mengeluarkan darah. Kalau tidak segera ditolong kemungkinan ia akan tewas. Saat itu suasana di Pulau Hantu mulai gelap karena matahari sudah terbenam di ufuk barat.“Li Mei, Lin Lin”Berkali-kali ia mengigau dan memanggil-manggil orang-orang terdekatnya.“Wur!”Gelombang ombak kembali mengamuk dan membasahi tubuhnya yang sedang terdampar di pesisir pulau. Tentu saja hal itu semakin menyiksa tubuhnya. Di saat yang kritis antara hidup dan mati, ada perahu kecil yang berlabuh di dekatnya. Tidak lama kemudian sesosok bayangan hitam segera menghampirinya.Bayangan hitam tadi rupanya seorang wanita, tubuhnya terlihat sangat ramping dan wajahnya ditutupi kain berwarna hijau. Untuk
“Byur!”Perahu yang ditumpangi Long Wan bergoyang dan hampir terbalik karena dihantam gulungan ombak yang sangat besar. Pemuda itu mengerahkan tenaganya untuk mengimbangi laju perahu yang sedang diombang-ambing air laut.“Gawat, kalau seperti ini terus aku bisa tenggelam!”Walaupun ia seorang pendekar hebat, namun ketika melihat gelombang air laut yang sangat dahsat bulu kuduknya merinding juga.Sudah setengah hari lamanya ia berlayar, dan daratan dibelakangnya tidak tampak lagi. Kini Long Wan terombang-ambing di tengah lautan lepas. Yang ada hanya kehampaan dan ketakutan yang sangat mencekam.Seumur hidup baru kali ini ia berlayar seorang diri cukup jauh ke tengah-tengah lautan. Sejak kecil Long Wan hidup di wilayah Selatan dan tidak mengenal laut, kemudian setelah Dewasa mengembara di dataran Gurun Gobi yang tandus dan gersang.Lautan menyimpan banyak misteri, dan entah mengapa semakin lama ia berlayar perasaannya diliputi oleh rasa takut yang sangat mencekam apalagi saat itu ia han
“Lepaskan!”Lelaki itu terus mengerahkan tenaganya, akan tetapi semakin ia bergerak, cengkraman tangan Long Wan semakin keras dan mengakibatkan pergelangan tangannya terasa sakit seperti dijepit besi baja panas.“Hei, apa yang kamu lakukan terhadap anak buahku, hah?”Si tengkulak menghampir Long Wan, namun ia mengurungkan niatnya saat melihat kedua mata pemuda itu mencorong tajam seperti seekor harimau.“Anak muda, tolong jangan membuat masalah, nanti urusannya semakin berabe”Nelayan tadi menepuk bahu Long Wan, ia tidak ingin pemuda yang telah menolongnya itu membuat keributan di pasar. Akan tetapi terlambat, sebab anak buah si tengkulak mengetahui keributan itu dan langsung berdatangan lalu mengerubuti Long Wan sambil mengacungkan golok besar yang biasa dipakai untuk memotong ikan.“Tangkap si pembuat onar ini!”“Sring!”Golok di tangan anak buah tengkulak terlihat berkilauan tersorot sinar matahari. Melihat itu, sontak saja semua orang yang sedang berjualan lari berhamburan meningg
“Ada apa dengan pulau-pulau di sana, paman?”“Di sana ada sesuatu yang sangat mengerikan”“Ada binatang buas?” Pancing Long Wan.“Bukan, seumur hidup menjadi nelayan sudah banyak menemukan binatang laut yang sangat ganas. Namun lagi-lagi tidak sebanding dengan sesuatu yang tersembunyi di pulau itu?”“Ada hantu?”“Kamu tahu?”Nelayan tadi melirik ke arah Long Wan, ia baru menyadari bahwa pemuda itu tidak kesulitan membawa bakul berisi ikan yang baru ia tangkap. Padahal barang tersebut sangat berat, dia saja yang sudah terbiasa bekerja keras sangat kesulitan namun pemuda di sampingnya walaupun badannya tidak kekar tapi sanggup memikulnya, bahkan tidak berkeringat sama sekali.Akhirnya si nelayan tadi sadar, bahwa Long Wan bukanlah pemuda sembarangan. Tentunya ia orang sakti yang sedang menyelidiki tempat ini. Ia teringat berbagai pengalamannya yang sering bertemu dengan orang-orang aneh dan sakti.Banyak jagoan ataupun pendekar yang sangat lihai, namun fisiknya terlihat biasa-biasa saja
“Paman, bolehkah saya menyewa perahu ini?”Nelayan yang sejak tadi sibuk mengeluarkan ikan dari jala sejenak menghentikan pekerjaannya, lalu menoleh ke arah Long Wan.“Tuan muda hendak ke mana?”“Saya ingin berpelesir ke sekitar lautan, kata orang-orang laut di sini sangat indah”“Berpelesir?”“Betul sekali, paman”“Lautan di sini ombaknya sangat ganas, saja tidak berani berlayar terlalu jauh, lagian di sini tidak ada pantai yang bisa dikunjungi, kecuali,”“Kecuali apa, paman?”“Sudahlah, saya tidak bisa menyewakan perahu ini”Nelayan tadi melanjutkan pekerjaannya, namun Long Wan dapat menangkap raut muka nelayan itu yang terlihat sedikit pucat, tampaknya ia sangat ketakutan.“Apakah di sekitar pantai ini ada pantai?”“Aku tidak tahu, lebih baik kamu pulang saja sebab semua orang di tempat ini tidak akan ada yang mau menyewakan perahunya kepadamu”“Kenapa begitu?” Long Wan sangat kecewa mendengar perkataan nelayan tadi.“Pulang saja, saya sedang sibuk!”“Saya sanggup membayar berapapu
“Walaupun si tua bangka itu susah diajak kerja sama, namun kesetiannya terhadap kebenaran tidak diragukan lagi!”“Sebentar, menurut rumor yang beredar, Dewa Obat tidak pernah mau turun tangan dan ikut campur dalam berbagai pertempuran. Bahkan dia tidak pernah pandang bulu menolong siapapun juga, baik dari kalangan pendekar atau datuk hitam, jika membutuhkan pertolongan ia pasti akan mengobatinya!”“Itu memang benar, jika Dewa Obat diajak bertempur menyerang kerajaan tentu saja dia tidak akan mau. Lagian akan berabe nantinya jika Dewa Obat justru menolong para penjahat yang sedang kita bantai!”“Lalu?”Semua orang memandang ke arah Shan Zeng, mereka sangat penasaran ingin mendengar kelanjutan ide salah satu pendekar dari Kuil Kun Lun itu.“Kita mengundangnya ke tempat ini bukan untuk menjadikannya sebagai senjata tempur, melainkan berjaga-jaga jika di antara kita terkena luka dalam. Kalian harus ingat, orang-orang yang akan kita hadapi sangat sakti!”“Hal penting lainnya, dengan mengun
“Jadi untuk sementara waktu Long Wan tidak akan kembali ke sini?”“Betul sekali pangeran, sebab beliau masih ada urusan di wilayah Barat!”“Urusan apa, itu?”Pangeran Yang Han merasa kecewa sebab adik angkatnya yang berjuluk Pendekar Gurun Gobi tidak mau segera turun tangan membantunya, padahal saat ini dia sedang keteteran menghadapi para penjahat yang sudah bersekutu dengan pejabat istana.Yang paling menyedihkan sekaligus menguras emosinya, saat ini kaisar sedang sakit parah dan ia dilarang untuk menemuinya. Kaisar yang sedang skearat itu telah dihasut oleh istri mudanya dan menganggap ia memimpin pemberontak dan beruapaya merebut tahta kaisar.Untuk beberapa saat lamanya Su Liang menghela napas panjang, ia memutar otaknya untuk memilih kata-kata yang pas untuk diucapkan. Ia tahu saat ini pangeran merasa kecewa kepada Long Wan, jika ia salah ucap tentu akan berakibat fatal.“Saat ini Long Wan sedang mencari penawar untuk mengobati tunangannya akibat terkena Racun Dewi Maut!”“Dewi
“Hang, saya harap anda bersabar dan membiarkan nyonya Tin Hua menjelaskannya terlebih dahulu!”“Lengan Delapan, kamu tidak perlu membelanya. Eh saya lupa, bukannya kalian telah menjalin hubungan terlarang ya!” Hang mencibir ke arah si Lengan Delapan.“Jaga ucapanmu!”“Singa Gila, mulutmu sungguh busuk!”“Yang busuk itu sikap dan tingkah laku kalian berdua, gara-gara kalian berselingkuh, Kang Kui membelot dari kelompok Teratai Putih dan bergabung dengan para Penghuni Pulau Neraka!”“Kurang ajar!”Tin Hua dan si Lengan Delapan berdiri, keduanya tidak terima dipermalukan di hadapan smeua orang.“Singa Gila, saat ini juga mari kita mengadu nyawa!”“Ha ha, kalian pikir aku takut?” tantang Hang.Semua orang terlihat tegang, mereka tahu bahwa Hang, si Lengan Delapan dan Tin Hua bukanlah orang sembarangan. Ke tiganya merupakan jago silat istana yang tersohor akan kehebatannya.“Brak!”Panglima Tung Hai menggebrak meja.“Kalian sudah tidak menghargaiku lagi, hah?”“Maafkan saya panglima, akan
“Aku tahu, di antara kalian tentunya ada permasalahan pribadi yang harus diselesaikan. Akan tetapi hal ini lumrah terjadi di antara sesama pendekar silat!” ucap Panglima Tung Hai.Semua orang yang hadir di ruangan tersebut saling lirik, mereka juga tahu di antara jagoan istana sering terjadi percekcokan, bahkan berakhir dengan pertarungan hidup dan mati seperti yang terjadi Dengan si Lengan Delapan dan suaminya Tin Hua beberapa tahun silam.“Kaisara memerintahkan agar kita mengesampingkan urusan pribadi, sebab ada hal penting yang harus diselesaikan, yaitu menumpas gerakan pemberontak dari wilayah Utara. Karena itulah Yang Mulia mengutus pendekar Hang untuk menyelesaikan benteng di perbatasan ini!”“Maaf panglima, bukannya urusan pemberontakan sudah berakhir tiga tahun silam saat markas Panji Merah dihancurkan oleh si Singa Gila?” Tanya salah seorang yang hadir, dia bernama Kao Shi salah seorang jagoan istana yang ditugaskan menjaga perbatasan Timur.“Itu memang benar, akan tetapi ham