Share

Yalina

“Kakak ini pasti seorang pendekar wanita?”

“Entahlah, aku tidak pernah merasa menjadi seorang pendekar!”

Li Mei masih merasa malu jika mengakui dirinya adalah pendekar, walaupun dia cucuk si Naga Sakti Gurun Pasir, tapi tidak bisa dipungkiri bahwa dia adalah murid terkasih Mo Ong. Di wilayah selatan, julukan dia sebagai murid seorang datuk hitam sudah begitu melekat.

“Tapi kakak sangat baik, karena sudah sudi menolongku, padahal kue tadi adalah bekal terakhir kakak. Setelah ini kita berdua pasti membusuk di tempat ini seperti kumpulan mayat yang sekarang tinggal tulang-belulangnya saja!”

Gadis tadi melirik ke arah tumpukan tulang manusia di pojok penjara, dia kemudian menggelinjang karena ngeri.

“Para penjahat itu sangat kejam, setelah mereka puas, maka semua tawanan dibiarkan mati begitu saja tanpa diberikan makan ataupun minum!”

“Adik manis, sudah berapa lama kamu dikurung di tempat ini?”

Sejenak wanita malang itu termenung, kedua matanya kembali basah karena teringat perlakuan keji
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Sabam Silalahi
mantap bah
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status