Share

Latihan Gulita

Batu besar di tepian sungai jadi perhatian Asoka, ujungnya lumayan runcing, sepertinya cocok jadi tempat istirahat untuk sementara waktu.

Ini juga sebagai antisipasi jika pemuda itu tidak sengaja tertidur. Angin berhembus pasti menggoyahkan keseimbangan duduknya, dan ketika dia bangun, dia bisa kembali mengawasi Fahma.

Tapi resikonya jika dia duduk di atas batu runcing itu, kemungkinan besar dia akan jatuh jika tidak benar-benar reflek mengatur keseimbangan.

“Ah, hanya jatuh, toh bawahku tanah lumpur, bukan bebatuan kasar.” Asoka naik ke atas batu itu.

Tak lama, pemuda itu tertidur dengan posisi duduk dan bersandar di batu besar dekat sungai. Angin malam hutan membuat matanya terkantuk-kantuk.

Tengah malam, Asoka merasakan dingin menusuk tubuhnya.

Hanya menggunakan baju biasa tentu tidak terlalu menghangatkan. Ingin sekali dia membuat api unggun, tapi hal tersebut hanya memancing perhatian hewan buas datang. Api selalu jadi pusat

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status