Share

Tamu Istimewa

Penulis: Wong Jowo
last update Terakhir Diperbarui: 2023-07-13 17:36:30

Tidak banyak ikan yang didapat sore itu.

Mereka bertiga kemudian pulang kembali, begitulah mereka sering menghabiskan waktu bersama.

Hari itu, sehabis dari langgar (surau /musholla) yang letaknya tidak jauh dari rumahnya, Satya sedang sibuk belajar di ruang tamu yang sangat sangat sederhana dengan lampu yang redup.

Ruang tamu ini hanya terdapat beberapa kursi kayu tua dan sebuah menja sederhana.

Walaupun aliran listrik sudah mulai menjangkau desa ini, akan tetapi keluarga Satya tidak mampu untuk memasang sendiri listrik ke rumahnya.

Jadilah mereka hanya bisa menyambung listrik dari tetangga yang berbaik hati mau mengalirkan listrik ke rumah awan dengan imbalan seikhlasnya.

Ketika Satya sedang berkonsentrasi mengerjakan tugas sekolah, tiba-tiba terdengar suara mobil berhenti di depan rumahnya.

"Paling-paling mobil yang sekedar parkir saja," pikir Satya.

Ya, rumah Satya mempunyai halaman yang cukup luas, berada di pinggir rel kereta api, walaupun sekarang ini kereta apinya sudah berhenti beroperasi di daerah ini, entah apa sebabnya, Satya tidak tau.

"Tok, tok, tok!"

Terdengar ketukan pelan di pintu rumahnya.

"Siapa  yang bertamu malam malam gini ya!" pikir Satya.

"Satya! Buka pintu nak" Ada tamu..!" Seru Ibu dari ruang dalam.

"Iya Bu!" Jawab Satya.

Dengan agak malas Satya segera berdiri dari tempatnya duduk!

Pintu di buka dengan mengeluarkan suara berderak karena posisi nya sudah tidak benar dan beberapa bagian sudah agak lapuk dimakan rayap.

Begitu pintu terbuka lebar!

Seorang gadis, tinggi semampai dengan rambut panjang terurai telah berdiri di muka pintu dengan anggun layaknya bidadari!

"Dinda... !" Seru Satya kaget.

"Iya Satya, aku,,,, !" Jwab Dinda  pelan.

"Siapa Satya!?" Seru Ibu dari dalam!

"Eh, mmh, ini, ini, Bu!" Jawab Satya gugup.

"Siapa Satya!?" Tanya sang ibu mendesak!

"Teman Satya Bu!" Akhirnya Satya pun menjawab pertanyaan sang ibu.

"kalau temen ya disuruh masuk dong Satya!" Balas sang ibu!

"Mari silahkan masuk Dinda," kata Satya mempersilahkan Dinda masuk kedalam rumahnya dengan gugup dan kikuk.

"Maaf Dinda, rumah aku jelek dan kumuh, tidak seharusnya kamu kemari! " Kata Satya lirih.

"Tidak apa Satya, rumah kamu cukup bersih kok," jawab Dinda sopan.

"Apakah kamu tidak takut tertukar penyakit Dinda?" canda Satya berusaha memecah kecanggungannya dalam menghadapi gadis ini.

Tidak ada sedikitpun dalam hatinya untuk sekedar bisa berbicara dengan gadis yang sangat cantik dan sangat terkenal di sekolahnya ini.

kini, dia seperti mimpi saja ketika gadis ini sudah berdiri di depan pintu rumahnya. Berdiri di hadapannya.

"Hmm... penyakit miskin!?" Huh.. ada ada saja kamu Satya," jawab Dinda tersenyum manis.

Melihat senyum gadis ini, seketika hampir saja Satya pingsan dibuatnya.

Sang ibu yang mendengarkan suara dari depan menjadi penasaran, tidak biasanya ada teman Satya yang datang kemari kecuali temen-temen satu desa seperti Bambang, Solikin,  Hartono, Budi, atau yang lain.

"Oh, ada tamu rupanya!" Sambut ibu ramah, begitu dia ke ruang tamu.

"Iya Bu, saya Dinda, temannya sekolah Satya Bu!" Kata Dinda, memperkenalkan dirinya.

"Saya ibunya Satya Mbak Dinda!" sambut Ibu Satya sambil mengulurkan tangannya menyambut uluran tangan Dinda dengan tersenyum ramah.

"Silakan duduk Mbak Dinda," kata Ibu yang kemudian kembali ke belakang.

Sesaat Satya bingung harus membuka pembicaraan apa.

Untunglah, Dinda yang kemudian membuka pembicaraan.

"Aku hanya ingin main saja kerumahmu kok Satya!" Kata Dinda.

"Ternyata ibumu sangat ramah gak kayak kamu! kaku banget!" Lanjut Dinda Kirana sambil tersenyum manis.

"Aku juga mau minta maaf pada kejadian kemarin dan kejadian tadi siang! Aku sudah melaporkan kejadian tadi pada Pak Dhe ku!" Lanjut Dinda.

"Biar Mas Galang di tegurnya!" Kata Dinda lagi.

Satya tampak terkejut mendengar keterangan dari Dinda ini.

"Tak kusangka, Dinda ternyata sangat baik hati!" Batin Satya.

"Ah, seharusnya tidak usah kau laporkan kejadian ini pada Pak Dhe mu Dinda!

Kejadian ini hanyalah kesalah pahaman biasa!" Jawab Satya.

"Hal ini sudah sering di lakukan mas Galang pada anak-anak lain Satya!

Jadi  aku kira sudah sepantasnya kalau Mas Galang mendapat teguran dari  Pak Dhe!" Kata Dinda menerangkan kelakuan Galang pada Satya.

Selanjutnya pembicaraan mereka menjadi semakin hangat, Dinda yang terbuka dan ceria serta lembut,  sudah menjadikan suasana menjadi cair.

Dalam berteman dia tidaklah membedakan bedakan dan memilih, sehingga banyak dari teman-teman nya dan juga gurunya yang sangat menyukai sifat Dinda Kirana.

Selain cantik, manis, Dinda juga sangat pintar!

Dan dalam hatinya Satya sangat mengagumi gadis ini dan tak disangka malam ini sang gadis sudah berdiri di hadapannya membuat hatinya tak berhenti berdebar sejak tadi.

"Ayo ini jahe anget Mbak Dinda, di minum dulu," kata ibu, yang keluar sambil membawakan minuman hangat untuk Satya dan Dinda.

"Ah, gak usah repot-repot Bu!"  Jawab Dinda lembut!

"Nggak papa kok Mbak, jarang-jarang ada temen Satya  yang main kemari, apalagi secantik Mbak Dinda," kata ibu.

"Kebanyakan yang main kemari, ya temen-temen Satya yang deket sini saja, seperti Tono, Bambang, Likin, Budi," kata sang ibu.

"Dan itupun cowok semua, tidak ada anak gadisnya!"

Lanjut sang ibu.

"Satya itu sangat pemalu Mbak, terutama pada anak anak gadis sekitar sini," lanjut sang ibu yang sudah ikut duduk di sebelah Satya dan mengobrol karena sang ibu benar-benar saran dengan teman dari Satya kali ini.

"Bener Bu?" Kata Dinda.

"Iya, Mbak! Apalagi gadis secantik Mbak Dinda ini," kata ibu.

Satya hanya mendengarkan pembicaraan antara ibunya dan Dinda saja. Ternyata ibu dan Dinda sangatlah cocok.

"Sudah dulu Mbak Dinda, silakan di lanjut sama Satya, Ibu mau kebelakang dulu," ibu segera mengakhiri pembicaraan nya dengan Dinda dan menuju kebelakang.

"Yang penting aku sudah menyampaikan ini padamu Satya. Pakde juga menitipkan  ini padamu sebagai permintaan maafnya  padamu!" Lanjut Dinda seraya menyodorkan amplop cokelat kepada Satya Wiguna.

Satya segera menerimanya dan membukanya.

Alangkah terkejutnya Satya, ketika di buka ternyata isinya adalah lembaran uang yang nilainya sangatlah banyak baginya.

Masih terikat kertas bertuliskan sepuluh juta rupiah.

Satya  tampak tertegun memandang  segepok uang di tangannya ini, belum pernah seumur hidupnya dia memegang uang sebanyak ini.

"Aku tidak sanggup menerimanya Dinda, bawalah pulang uang ini. Aku benar-benar tidak sanggup menerimanya," kata Satya lembut.

"Kenapa Satya!?" Tanya Dinda kaget.

"Galang tidak berbuat salah padaku, kalaupun dia memusuhiku, mungkin saja aku yang salah, mungkin aku sudah menyakitinya tanpa  aku sengaja," kata Satya Wiguna.

"Pak Dhe dan juga aku ikhlas memberikannya sebagai permintaan maaf Pak Dhe padamu Satya!" Lanjut Dinda berusaha membujuk.

"Tidak, tidak Dinda.! Aku tidak sanggup menerimanya!" Kata Satya tetap kekeuh!

Dinda tampak kecewa mendapat penolakan dari Satya ini.

Wajahnya terlihat agak gelap dan matanya tampak  sedih.

Kemudian Dinda berkata lagi.

"Tapi ijinkan aku untuk tetap menjadi sahabatmu Satya!" Bisik Dinda lirih.

Satya mengangguk pelan mendengar permintaan Dinda ini!

Satya bingung juga, bersahabat dengan Dinda pasti akan menimbulkan kehebohan di sekolah bahkan di desanya ini, Desa Landoh!

"Dan sahabat?! Bagaimanakah bentuk persahabatan itu?" Seperti hubungannya dengan Hartono? dengan Sholihin? dengan Bambang ?" batin Satya.

Sedangkan perbedaan dirinya dan Dinda terlalu jauh, jauh sekali.

"Ah, entahlah," batinnya.

Ketika malam makin larut, Dinda  segera pamit kepada Satya dan Ibunya...

Ibu memandang kepergian Dinda dengan pandangan menerawang jauh dan kemudian memandang pada putra nya ini.

"Anakku sudah tumbuh menjadi pemuda yang gagah perkasa," batin sang ibu.

Walaupun terlihat masih lugu dan belum banyak mengenal wanita, tapi si ibu paham, putranya ini sudah mulai tertarik pada gadis dan begitupun banyak gadis yang memandang putranya ini dengan tatapan kagum dan tertarik, termasuk Dinda yang barusan telah pergi.

Setelah kepergian Dinda, Satya segera pamit kepada sang Ibu untuk pergi ke rumah Hartono, nama lengkap  sahabatnya ini adalah Akhmad Pudji Hartono.

***

Bersama Tono , Satya kemudian mengajak ke rumah Bambang.

Bertiga kemudian mereka menuju ke Desa Lambangan  yang jaraknya kurang lebih sepuluh kilometer dari desa Landoh menuju arah selatan, melewati Kota Kecamatan Sulang dan kemudian berbelok ke barat.

Memang, Satya pernah menceritakan pada Tono dan Bambang tentang mimpinya.

Dalam suatu mimpi Satya telah di temui sesosok  orang Jepang dengan pakaian khas pasukan Jepang.

Dalam mimpi itu dia di minta untuk menggali di sebelah batu padas yang menonjol berbentuk oval sebesar kerbau yang sedang duduk.

Dalam mimpi itu, di tempat yang tidak jauh dari Desa ini yang sangat di kenal oleh Satya, terlihat orang-orang  Jepang yang tampak sedang memerintah orang -orang dengan menggunakan alat berat menggali tanah berhektar-hektar untuk mencari benda -benda peninggalan dari tentara Jepang yang katanya telah di timbun di sekitar tempat itu.

Bab terkait

  • Pendekar Naga Siluman    Pencarian Harta Peninggalan Serdadu Jepang

    Hari sudah larut malam, sekitar Jam 12 malam ketika mereka sudah berada di lokasi yang dituju oleh Satya, sesuai ancar-ancar yang di berikan oleh serdadu Jepang dalam mimpinya.Lokasi ini memang berada di pinggiran Desa Lambangan dan di kanan kiri jalannya di tumbuhi pohon-pohon Secang.Desa ini berada di barat Kota Kecamatan Sulang dan kontur desanya berbukit-bukit walaupun tidak terlalu tinggi.Bukit-bukit kapur yang ada di tempat ini menyebabkan desa ini hanya bisa ditanami dengan tanaman-tanaman tertentu. Beberapa waktu yang lalu, lokasi ini memang sudah di ubek-ubek oleh orang-orang Jepang menggunakan buldoser dan juga ekscavator, akan tetapi tidak mendapatkan hasil seperti yang di harapkan oleh orang-orang Jepang ini.Dan dalam mimpinya, orang Jepang yang menemui Satya tidak menghendaki orang-orang Jepang sendiri menemukan peninggalan dari serdadu-serdadu Jepang.Dia tidak menghendaki katana/ samurai peninggalan Jepang yang sudah berlumuran darah dan menyengsarakan orang-orang I

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-13
  • Pendekar Naga Siluman    Seorang petani dan putrinya

    Semua peninggalan tersebut berada pada beberapa buah peti kayu yang sudah lapuk, sehingga mudah saja bagi Satya untuk membukanya.Dalam mimpinya, Satya di minta untuk mengambil beberapa buah katana / samurai untuk di pakai dalam mempertahankan diri dan juga membela kebenaran.Dalam mimpinya tersebut katana yang harus di ambil adalah katana khusus milik sang serdadu dengan ukuran yang paling  panjang dan bergagang berwarna hitam berukirkan naga!Dengan hati-hati di pilah nya katana-katana ini.Dan diantara puluhan katana samurai ini ternyata ada satu bilah yang memang punya panjang lebih daripada yang lainnya.Setelah di periksa, alangkah gembira nya Satya, ternyata apa yang di sampaikan oleh serdadu Jepang itu benar.Katana yang paling panjang dan bergagang hitam ada terukir gambar Naga!Satya segera mengambil katana itu serta mengambil dua lainnya yang nantinya akan di berikan kepada T

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-14
  • Pendekar Naga Siluman    Kekuatan terpendam

    "Dinda?" Bisik Satya kaget seraya mengucek-ucek kedua matanya. Mungkin saja dia salah lihat."Iya Sat!" Kata  sang gadis cantik."Ini Satya, aku ada sedikit oleh-oleh buat ibu," kata Dinda seraya menyodorkan sebuah bungkusan pada Satya Wiguna.Wangi tubuh gadis menelusup masuk ke lubang hidung Satya Wiguna, membuat sensasi tersendiri baginya.Gugup lah si pemuda, dadanya berdebar tak karuan.Kembali dia merasakan perasaan seperti ini, setelah beberapa hari yang lalu, Dinda kini telah mengunjungi rumahnya kembali."Terimalah," kata Dinda sambil menyodorkan bungkusan yang di bawanya pada Satya yang masih saja berdiri kaku dan bengong saja."Ah, gak usah aneh-aneh Dinda," kata Satya berbasa-basi.Akan tetapi Satya  tidak segera menerimanya.Dalam kebingungannya dia justru kemudian memanggil sang ibu."Bu, Ibu...! Ini ada tamu!"Seru Saty

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-15
  • Pendekar Naga Siluman    Yang Muda

    Tiga orang langsung menyerang tanpa basa-basi lagi! Tongkat di tangan mereka di ayunkan dengan  cepat dan kuat!"Wuuss, wuus, wuuus!"Secara bersamaan tongkat telah mengarah ke tubuh Satya Wiguna dari tiga arah yang berbeda.Satya Wiguna segera menggunakan kelincahannya dalam bergerak, melompat menghindar dari serangan-serangan tiga orang tak dikenalinya ini yang nampak garang dan brangasan.     Tongkat mereka memburu kemanapun Satya Wiguna bergerak menghindar.Beberapa saat Satya hanya bisa menghindar dan berlompatan kesana kemari!Maklumlah Satya belum pernah terlibat dalam perkelahian yang bersungguh-sungguh seperti kali ini.Gerakannya masih canggung dan kaku.Selama ini dia hanya berlatih tanding melawan Hartono dan Bamb, itupun sering bercandanya daripada seriusnya.Setelah beberapa saat barulah Satya mulai dapat menyesuaikan dirinya.Ternyata apa yang telah di ajarkan oleh Mbah Wiguno sedikit demi sedikit mulai terungkap keluar dan tercermin dar

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-17
  • Pendekar Naga Siluman    Rasa Yang Ada

    Setelah beberapa jam di ruang ICU, ternyata kondisi Satya cepat sekali membaik!Tubuh yang kuat karena latihan kanuragan dan latihan batin dan tirakat yang di lakukan membuat tubuhnya berbeda dengan pemuda-pemuda lain!Tubuh Satya sangat kuat dan cepat kembali segar bugar ketika beberapa saat dia beristirahat.Dia segera berdiri."Satya!" Seru Dinda kaget!"Jangan berdiri dulu!" Seru gadis ini sangat kawatir.Dinda sangat mengkhawatirkan keadaan Satya."Tidak apa-apa Dinda, aku sudah sehat kok!" Kata Satya sambil menggerak-gerakkan kedua tangannya seperti sedang pemanasan ketika seseorang akan berolah raga."Aku akan pulang Dinda, jika aku terlambat pulang, Ibu pasti akan sangat berkuatir."kata Satya."Tapi kondisimu masih belum sehat Satya! Tubuhmu telah terkena pukulan-pukulan keras dan biru lebam, apakah kau tidak merasakan nyeri atau sakit?" Kata Din

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-17
  • Pendekar Naga Siluman    Sahabat Baru

    Pagi itu di sekolah, Satya sedang duduk-duduk di depan kelas bersama Bamb, dan juga Tono, ketika kemudian Galang telah datang mendekat ke arah mereka.Galang segera duduk di antara mereka bertiga. Tanpa canggung dia telah duduk menyela diantara Bamb dan Satya sehingga mau tak mau Bamb pun harus menggeser duduknya sambil menggerutu.Dan beberapa anak yang melihat hal ini merasa aneh."Lihatlah mereka! Kemarin Galang telah mempermalukan Satya, sekarang mereka begitu dekat!" Bisik seorang pemuda yang telah melintas di hadapan Satya, Galang, Bamb serta Tono!"Ah biasalah kemarin bertengkar sekarang menjadi sahabat besok bertengkar lagi besoknya lagi kumpul lagi kayak suami istri kayak orang tua kita setelah habis bertengkar ,mereka ya kumpul lagi," jawab seorang anak yang berada di sampingnya.Sekarang Galang lebih senang bergaul dengan anak-anak sederhana ini daripada kawan-kawannya sebelumnya yang terlihat sekali memanfaatkan diri

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-19
  • Pendekar Naga Siluman    Menuju Sungai

    "Eh. Eh eh... Jangan dilepas Satya, dipakai saja," cegah Galang ketika menyaksikan bagaimana Satya hendak melepas pakaian yang telah dikenakannya."Tapi aku tidak terbiasa memakai baju bagus ini Galang!" Kata Satya Wiguna."Tidak apa-apa Satya, kamu tambah cakep dan ganteng! Tuh lihat, Dinda sampai tersipu melihat kamu makin gantenng!" Jawab Galang."Lagian kamu menghargai aku yang memberi hadiah padamu," lanjut Galang.Selanjutnya Galang tetap meminta Satya untuk tetap mengenakan baju pemberiannya tersebut.Sementara untuk Hartono dan Bamb, Galang berjanji untuk memberinya hadiah persahabatan di lain waktu."Lang, mana buat kami?" tanya Hartono sambil tersemyum pertanda dia hanya bercanda."Kalian lain kali saja ya!" Jawab Galang kepada Bamb dan Hartono.***Beberapa saat kemudian mereka sudah sampai di sebuah rumah yang cukup bagus dan mewah untuk ukuran kota kecil ini.De

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-20
  • Pendekar Naga Siluman    Keseruan di sungai

    "Trus Dinda gimana!?" tanya Satya."Ya udah ikut kalian saja biar tambah seru," jawab Galang."Tapi nanti pakaian kalian kotor dan basah semua," kata Satya."Ah gak papa Satya, sekali-kali saja kok." Kali ini Dinda lah yang menjawab."Ya sudah kalau begitu ayo kita berangkat saja, mumpung masih pagi," ajak Satya pada kawan-kawannya ini.Sebelum berangkat Dinda tampak mengambil sesuatu dari dalam mobil.Ternyata Dinda membawa buah-buahan dan juga bekal minuman."Wah, pertanda baik iki!" Seru Tono gembira begitu melihat Dinda membawakan berbagai macam buah-buahan dan juga mobil minuman.Sikap dia pun telah membantu Dinda mengeluarkan bawaannya ini.Bawaan Dinda ini memang cukup banyak karena dia berencana memberikannya kepada ibu Satya Wiguna dan juga untuk mereka ketika berada di rumah Satya supaya tidak merepotkan Satya dan juga ibundanya.Begitulah

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-22

Bab terbaru

  • Pendekar Naga Siluman    cerita perlawanan

    Ki Mangun Surosentiko menarik nafas panjang. Pandangan nya menerawang jauh .. mengingat -ingat lagi masa lalu . Sebatang rokok yang berada di sudut bibir tuanya hampir sudah hampir habis. Dan tangan tangan tuanya yang masih nampak cekatan dengan terampil meracik dan melinting rokok. Dan sesaat kemudian rokok hasil lintingan Ki Mangun sudah menggantikan rokok yang tinggal pendek di ujung bibir tuanya. Setelah satu kali hisapan, kemudian Ki Mangun kembali melanjutkan ceritanya... "Untuk membakar semangat sepanjang perjalanan dari desa kemadu menuju desa Landoh, kami selalu menyanyikan lagu- lagu masa kecil! Lagu perjuangan yang membakar semangat! Bukan lagu- lagu perjuangan yang dikenal seperti sekarang ini! Lagu ini hanya di nyanyikan di kalangan kami sendiri... Ki Mangun berdiam sejenak.. Dan tiba -tiba terdengar suaranya yang serak dan berat.. .. "Ben aku kuru mergo aku kurang m

  • Pendekar Naga Siluman    Ki Mangun

    Sohaling Ilat, yang artinya gerakan lidah. Tidak boleh berbicara sembarangan dan berkata bohong, karena lidah lah sumber malapetaka jika tidak di gunakan secara benar.Selain itu ajaran Samin adalah ; Ono Iro Mergo Ingsun, Ono Ingsun mergo Iro yang artinya adalah Ada kamu karena aku dan ada aku karena Kamu yang mengandung pokok ajaran untuk saling tolong menolong dan welas asih antar umat manusia.Orang orang Samin menyebut dirinya Wong Sikep yang mempunyai arti orang yang suka damai.***Ketika malam agak larut, Ki Warso menawarkan Ratih dan dua kawannya untuk beristirahat di sebuah kamar sederhana di rumah Ki Warso.Sedangkan Satya, Galang, Tono dan Bamb melanjutkan njagong bersama Ki Warso dan orang orang di pendopo tersebut.Ketela pohon , Talas, pisang godok (rebus) yang masih hangat telah di keluarkan sang tuan rumah! demikian pula tembakau linting sendiri juga di sediakan.Ketika asik njagong ( nongkrong sambil ng

  • Pendekar Naga Siluman    Samin

    Satya segera menggamit lengan Galang dan memberi kode pada Bamb dan Tono untuk mengikuti langkahnya. Satya bergerak cepat dan menuju ke arah sebuah pohon jati yang paling besar yang berjarak kurang lebih seratusan langkah dari tempat nya sekarang ini. Tiba di balik pohon jati besar tersebut segera di dapatinya Ratih dan dua orang kawannya duduk berjongkok ketakutan. "Siapa itu!" Tegur Ratih begitu terdengar suara gemerasak ketika kaki- kaki menginjak daun- daun jati kering yang banyak terhampar di bawah pepohonan jati. "Kami Ratih!" Jawab Satya. "Satya!" Sahut Satya . "Oh, syukurlah kalian!" Seru Ratih gembira. Ratih tahu, Satya dan Galang serta Tono dan Bamb telah berusaha mati matian tanpa perduli keselamatan diri sendiri berusaha menyelamatkan dirinya. Kini, Ratih sadar, dia telah salah menilai Satya. Begitu Satya yang menggamit Galang muncul di depannya, Ratih

  • Pendekar Naga Siluman    pertolongan

    Detik berikutnya , Satya mulai menambah kekuatan wadag dan batinnya ..Pelan dan pasti, tenaga batin mulai membentengi tubuhnya !Kembali pertarungan berlangsung lebih berimbang, Jantur pun merasakan semakin kuatnya pertahanan dari Satya Wiguno .Beberapa kali gesekan kekuatan membuat Jantur menyadari bahwa ternyata lawannya ini benar- benar kuat seperti apa yang di katakan oleh Suro Gotho.Pertarungan antara Satya melawan Jantur, sedikit demi sedikit meningkat tatarannya!Dari yang tadinya hanya mengandalkan tenaga wadag, pelan tapi pasti mulai mengambah pada pengerahan aji Jaya Kawijayan.Dari yang tadinya hanya lingkup beberapa meter saja pengaruh pertarungan di antara keduanya, kini pertarungan menyebabkan perluasan Arena pertarungan!Dan mendesak Suro Gotho yang bertarung melawan Galang agak menjauh , demikian pula pertarungan antara dua anak buah Suro Gotho melawan Bamb dan Tono.Sementara itu tidak jauh d

  • Pendekar Naga Siluman    padepokan di tengah hutan

    Jika pada beberapa saat yang lalu, Galang menjadi bulan-bulanan dari Gotho dan kawan kawannya, kali ini dalam serangan pertama Gotho sudah merasakan bahwa Galang yang menjadi lawannya ini terasa sangat kuat tenaganya, gerakannya juga sangat cepat.Kali ini Gotho harus mengeluarkan segenap kemampuannya untuk mengatasi perlawanan Galang.Sementara dari Galang sendiri, dia mulai merasa bahwa kali ini dia mampu mengimbangi Gotho yang bertarung dengan kekuatan penuhnya .Gerakan Gotho penuh kekuatan dan membuat suasana pertarungan berubah keras dan mendengarkan .Galang yang merasa mampu mengimbangi Gotho pun bertarung dengan penuh semangat.Tak sia- sia dia berlatih di bawah tebing kelamping di desa Ladoh di bawah bimbingan orang-orang sakti dari dunia lain.Ketika pertarungan semakin seru dan mendebarkan, tiba-tiba saja suasana di arena seperti berubah.Ternyata Gotho telah mengerahkan tenaga batin nya untuk bisa segera men

  • Pendekar Naga Siluman    hutan angker

    Dengan cepat dua unit mobil sudah keluar dari lingkungan permandian kartini dan melaju dengan cepat ke arah kota Blora.Dan Galang dengan sigap juga memacu mobilnya kencang, menguber dua mobil di depan yang membawa Ratih dan dua orang kawannya.Kejar-kejaran terjadi di jalan raya yang menghubungkan kabupaten Rembang Dan kabupaten Blora.Beberapa saat Galang masih belum mampu mendekati dua mobil di depannya.Sementara itu di dalam mobil Suzuki Esteem warna hijau metalik.Ratih dan dua kawannya tampak sangat ketakutan ..Wajah judes dan galak yang biasa ditampilkan Kali ini terlihat takut dan gelisah.Dua orang pria tampak mengapit di kanan dan kiri Ratih dan seorang kawannya, sedangkan seorang di antaranya berada di depan, di sebelah pengemudi tapi dalan ke adaan yang sangat ketakutan, karena dari belakang ada sebuah pisau belati yang mengancamnya.Demikian pula dengan Ratih dan seorang kawannya yang harus berimp

  • Pendekar Naga Siluman    Usaha penculikan

    Sementara itu pada waktu yang hampir bersamaan.Galang tengah berada di rumah Satya, karena tadi malam mereka berlatih di bawah tebing Kelamping dengan di hadiri oleh Mbah Guno dan Ki Sonokeling.Satya, Tono, Galang dan Bamb tadi malam berlatih olah kanuragan dengan berdasar kekuatan wadag dan di lambari oleh kekuatan batin.Latihan mereka penuh semangat !Sejak mulai berlatih beberapa kali di alam lain, kekuatan lahir maupun batin mereka meningkat dengan sangat pesat nya..Latihan yang hanya di lakukan di alam lain itu seakan akan berlangsung berbulan-bulan lamanya sehingga kekuatan mereka meningkat seperti orang yang berlatih olah kanuragan bertahun tahun lamanya.Beberapa kali Mbah Guno memberikan petunjuk petunjuk pada mereka..Walaupun dengan bakat dan fisik yang kurang memadai, ternyata dengan tekad yang kuat dan bimbingan dari Mbah Guno serta Ki Sonokeling, pelan namun pasti Tono, Bamb, dan Galang mulai berubah me

  • Pendekar Naga Siluman    Surat Ancaman

    Rumah pak Wibisono ini berada di tengah tengah kota Rembang !Tepatnya berada "Leteh," cukup dekat dengan pondok pesantren kyai Bisri Mustofa yang sangat terkenal di Rembang sejak dulu kala.Pak Wibisono sendiri tidak bersedia menempati rumah dinas yang sudah di sediakan oleh pemerintah kabupaten Rembang."Tadi ada dua orang naik motor RX King berhenti di depan rumah dan kemudian melemparkan beberapa bangkai ayam ini pak," lapor seorang pria yang tampak nya adalah penjaga rumah dari pak Wibisono.Dan ternyata selain bangkai ayam yang sudah bau busuk tenyata orang-orang yang tak di kenal tersebut juga mengirimkan surat kaleng!Pak Wibisono menerima surat tersebut dari pria penjaga rumahnya dan membacanya.Setelah membacanya wajahnya terlihat merah padam dan rasa khawatir yang terlihat di wajahnya..Tenyata surat itu adalah surat ancaman terhadap dia dan keluarganya yang entah dari kelomp

  • Pendekar Naga Siluman    Raja raja yang moksa

    Satya, Tono dan Bamb, tampak melongo dengan kata-kata pedas yang keluar dari mulut gadis judes ini.Bibirnya yang selalu basah dan nampak merah nan lembut ini ternyata mampu mengeluarkan kata-kata yang menyakiti orang lain.Galang juga tampak kaget dengan kata-kata Ratih ini yang bisa saja membuat Satya, Tono dan Bamb bersakit hati."Maaf Ratih, mereka adalah kawan-kawan terbaikku! Mereka berkawan denganku tanpa pamrih!  Mereka tak mengharapkan apapun dariku!"  Jawab Gilang gusar sambil berdiri dari duduknya.Ratih dan Galang berdiri berhadap-hadapan.Ratih tampak kaget dengan sikap Galang kali ini.Tak di sangkanya Galang berani bersikap seperti ini padanya!Biasanya Galang bersikap tunduk dan patuh padanya!Setiap perkataan dari Ratih selalu di iyakan oleh Galang.Ratih tahu kalau Galang suka padanya dan selalu mengejar-ngejar dirinya, sehingga Ratih memanfaatkan situasi ini.

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status