Share

166. Bangkitnya Pusaka Kujang Emas

Lingga menggaruk rambut yang tak gatal, mendekat ke arah Sekar Sari. “Aku ingin mengucapkan terima kasih karena kau sudah banyak membantuku, Nyai.”

Sekar Sari menoleh pada Lingga, kemudian memutar bola mata. Kedua tangannya dengan cepat menyilang di depan dada.

Lingga diam sesaat, berusaha menyadari kesalahan dari ucapannya. “Maksudku, aku berterima kasih padamu, Sekar Sari. Kau sudah membantuku saat para murid berusaha mencelakaiku. Aku juga berterima kasih karena kau sudah berusaha menjelaskan mengenai keadaanku sesungguhnya pada murid-murid lain. Selain itu, bantuan dan pengorbananmu akan selalu aku ingat. Aku berhutang budi padamu.”

Sekar Sari tersenyum tipis, menoleh ke sisi lain karena wajahnya tiba-tiba saja memanas. “A-aku hanya melakukan apa yang harus aku lakukan. Hanya itu. Ja-jangan berpikir berlebihan.”

“Sekar Sari,” panggil Limbur Kancana, “dari mana kau mendapat bibit tanaman yang dapat tumbuh untuk mejerat lawan.”

“Bibit tanaman?” Sekar Sari seketika mengambil kant
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status