Gak tahu ada apa enggak yang sampai di sini. Rasanya penggambaran pertarungan di sini agak kurang dari novelku sebelumnya. namun, aku akan lebih berusaha. Terima kasih buat kalian yang udah ngasih GEM, semoga sehat selalu.
BREEEEZZZZZ!!!!!Hempasan hawa dingin terjadi pada menara sesaat setelah sosok berjubah hitam tampak keluar dari sana. Udara dan air laut yang semula bersuhu hangat akhirnya turun karena hawa dingin yang mulai menyebar ke segala arah."A—ap yang terjadi di dalam, Paman?" tanya wanita bertopeng menghampiri."Di dalam sana ada Benih Api yang tersegel. Akibat jurusku sebelumnya, Kesadaran Benih Api tersebut terbangun dan membuat segel yang menekannya sedikit terlepas," jelas sosok berjubah hitam.Benih Api yang tersegel di dalam lautan agaknya bukan api biasa. Hawa dingin yang menekannya terasa begitu murni. Bahkan air laut kini sudah membeku sepenuhnya menjadi lautan es. Dapat dikatakan, Benih Api adalah peluang yang begitu besar untuk seseorang yang memiliki Afinitas Leluhur tipe elemental api."Bukankah ini kesempatan untuk Paman melepas belenggu ranah dan menerobos jika berhasil memurnikannya?""Aku sudah cukup kuat dengan api yang kumiliki sekarang. Resikonya terlalu besar jika aku m
Meskipun terletak paling ujung, Pesisir Pantai Putih masihlah termasuk ke dalam wilayah Region Barat. Jadi, tidak perlu ditanyakan lagi fraksi atau keluarga terkemuka mana yang lebih dulu tiba di sana.Berbagai fraksi dan keluarga di Region Barat seluruhnya telah mengirim jenius muda mereka ke pesisir pantai Putih sekitar seminggu lalu. Sementara itu, tetua dan seseorang yang berada di atas ranah Pengungkit Teknik bertahan perbatasannya. "Tch, apa yang akan kalian dapatkan dari datang terlambat?" celetuk tetua sekte Sabit Bulan memandangi banyaknya orang yang berdatangan. "Sebaiknya kalian pulang saja, jenius kami telah lama masuk."Beberapa hari yang lalu orang-orang dari Dataran Tengah telah sampai di perbatasan Pesisir Pantai Putih. Dan kini mereka yang berasal dari Tujuh Gerbang Utara maupun Kekaisaran Nilam sudah sampai di sana juga. Termasuk kelompok keluarga Zhou yang membawa Il-Pyo.Hanya orang-orang yang berasal dari Akademi Hujan yang belum terlihat sama sekali. Namun, ting
"Paman ... Keluarga Zhou akhirnya mulai bersiap memasuki perbatasan bersama dua keluarga lain," ucap seorang wanita bertopeng setelah menampilkan dirinya yang transparan. "Tidak kusangka mereka menunda masuk 4 hari lamanya padahal orang-orang dari Region Barat, Dataran Tengah, Tujuh Gerbang Utara, dan bahkan kebanyakan orang dari kekaisaran Nilam telah mengirim jenius muda mereka," gumam sosok berjubah hitam. "Tampaknya mereka mengetahui situasi yang ada di dalam hutan. Kau tetap awasi, tapi jangan ikut campur.""Baik paman." Seluruh tubuh wanita bertopeng itu kembali menjadi transparan. Dia menunggu orang-orang dari keluarga Zhou memasuki hutan Beast. Sementara itu, sosok berjubah hitam tetap berdiam di atas pohon untuk mencegah seseorang di atas ranah Pengungkit Teknik ikut terlibat.Jenius keluarga Zhou, keluarga Hou, dan keluarga Jiang memulai perjalanan mereka setelah seminggu penuh istirahat. Hal ini membuat banyak tetua dari fraksi dan keluarga lain bertanya-tanya atas tindaka
Pada saat ini, gabungan tiga keluarga berada dalam situasi yang amat mencengkam. Di hadapan mereka tampil siluet Beast menyerupai ular bertanduk hitam dan berpunggungkan api. Mereka hanya bisa berdiam tanpa suara dengan jantung yang berdetak cepat."SHEEEESSS!" Usai mengirim gelombang udara panas, semburan napas panas berubah menjadi api yang menyapu sekitar. Semua orang sontak berusaha menjauh dari jangkauan serangan meskipun kaki mereka rasanya lemas dan hampir tak dapat digerakkan. Untunglah serangan itu tidak melukai siapapun dari keluarga Zhou, Hou, ataupun Jiang."Bentuk formasi!" seru Zhou Hao cepat mengendalikan situasi.Tiga jenius keluarga yang berada di ranah Pengungkit Teknik mengatur posisi. Zhou Hao berlari ke depan dan menyerukan tekniknya. Terciptalah benang-benang Qi yang bersulang silih di udara dan memberi akses Zhou Hao untuk melompat serta berlari di atasnya.Kobra Punggung Bara memiliki tubuh yang luar biasa besar dan termasuk ke dalam tingkat Beast tingkat Atas
Bersiapnya Jiang Yu Chen di sebelah Il-Pyo dengan sekujur tubuh dihiasi tato unik berwarna emas nyatanya membuat pemuda tersebut sangat tertarik. Sekalipun keluarga Jiang terkenal karena kamar dagang, tetapi keluarga mereka juga mempunyai daya tempur dan pertahanan yang luar biasa. Tidak kalah sebagaimana keluarga Zhou ataupun keluarga Hou."Minghao, perubahan pada tubuh jenius keluarga Jiang membuatku tertarik. Apakah pemilik Afinitas Leluhur tipe Elemental cahaya sepertiku tidak dapat melakukannya juga?" tanya Il-Pyo tanpa meninggalkan perhatiannya pada pengepungan Cobra Punggung Bara yang masih dilakukan oleh Zhou Hao dan kelompoknya."Tato pada tubuh memang cenderung digunakan oleh mereka yang memiliki Afinitas Leluhur tipe pertahanan. Namun, hal semacam ini bukan berarti tidak dapat diperoleh tipe Afinitas Leluhur lain. Sebagian orang juga dapat menciptakan tato meskipun hanya pada bagaian tertentu saja," jawab Minghao."Jadi maksudnya aku bisa juga?""Tato di tubuh memiliki fungs
Usai terbunuh, bagian tubuh dari Cobra Punggung Bara yang memiliki nilai jual dibagikan secara merata ke ketiga keluarga yang berpartisipasi dalam aliansi. Sisik yang tadinya berwarna merah seperti besi dipanaskan kini berubah menjadi hitam legam dan sangat keras. Dikatakan, kualitas kekerasan bahan yang digunakan untuk membuat jirah dari Cobra Punggung Bara tergantung pada usia kultivasinya. Para jenius sangat senang mendapatkan sumber daya berharga tersebut.Jiang Yu Chen mendekat, menepuk punggung Il-Pyo sambil tertawa. "Bagaimana kau tahu kelemahan Cobra Punggung Bara?" "Aku pernah tinggal di pinggiran hutan Beast kota Quan. Mendengar sedikit kelemahannya sungguh keberuntungan bagiku," jelas Il-Pyo sekenanya saja.Jika ada seseorang yang menatap Il-Pyo selain dengan kekaguman dan rasa hormat imbas kontribusi pemuda tersebut di penaklukan Cobra Punggung Bara. Itu mungkin Hou Yanqi yang tadinya bahkan tidak terlibat pertarungan sedikitpun. Ada hal lebih besar yang menjadi perhatia
Keesokan harinya, Jenius Keluarga Zhou yang diperkenankan memasuki menara dipilih secara cermat. Sisanya diminta untuk tetap berada di bibir pantai bersama sisa dari jenius keluarga Hou dan Jiang. Karena kualifikasi dalam pertarungan jarak dekat, Il-Pyo terpilih menjadi salah satu jenius Keluarga Zhou yang harus pergi.Ketika mereka sudah siap untuk berangkat. Tanpa terduga jenius keluarga Liao menghampiri mereka. Liao Chengzhi menjelaskan jika tuan muda mereka masuk menara hanya dengan dua orang di sisinya. Jumlah yang sangat sedikit dibandingkan kelompok lain."Apa yang kau coba katakan? Itu bukan urusan kami," jawab Hou Zhe melayangkan tatapan tidak senang. Sebenarnya mereka pun masuk hanya dengan mengandalkan jenius keluarga Hou. Keberadaan keluarga Zhou dan Jiang hanyalah tipuan agar tidak ada kelompok lain yang berani mengusik mereka.Keluarga Liao tampaknya menerima kerugian yang sangat fatal ketika dalam perjalanan. Mereka yang berasal dari keluarga utama sampai hanya tersisa
Menyusuri lorong labirin tidak semudah yang Il-Pyo kira. Selama beberapa jam dia bahkan tidak menemukan manusia lain. Hal ini membuat dia berpikir bahwa setiap individu ditempatkan pada lorong labirin yang saling berjauhan ketika guncangan terjadi di dasar menara. Harusnya memerlukan waktu lama untuk saling bertemu, itupun jika seseorang bergerak ke arah yang tepat."Seandainya sudah berada di ranah Pengungkit Teknik, kita tidak akan kesusahan begini mencari tujuan," celetuk Minghao bergema di kepala Il-Pyo.Il-Pyo mengandalkan persepsi Minghao untuk mengambil jalan yang bercabang. Tentu semua akan lebih mudah jika dia berada di ranah Pengungkit Teknik dan memiliki persepsinya sendiri terhadap lingkungan. Dari dinding lorong yang semakin dingin dan kemudian berganti panas, Il-Pyo rasa persepsi Minghao tidak salah mengarahkan pada tujuan yang berarti. Arsitektur dinding labirin pun mulai berubah dan di isi oleh ukiran-ukiran kuno yang dialiri oleh magma. Itu tampak seperti akar yang
Telah dikonfirmasi jika ribuan pasukan dari prefektur Qilin langsung menuju ibu kota kekaisaran Nilam. Berbanding terbalik dengan persiapan mereka yang dilakukan bertahun-tahun lamanya. Persiapan di pihak kekaisaran Nilam begitu minim dan terkesan terburu-buru. Namun, semua persiapan berjalan sebaik usaha tertinggi mereka. Di kediaman keluarga Zhou, Il-Pyo bermeditasi seusai memulihkan diri karena membuat banyak pil. Dia kemudian bergabung dengan keluarga Zhou yang akan pergi menumpas keluarga Ling. Selagi musuh dari prefektur Qilin belum sampai, mereka harus berfokus diri menghancurkan keluarga yang berkhianat terlebih dahulu. Begitupun dengan keluarga Hou, mereka siap dengan tugas pertempuran melawan keluarga Zhong. Persiapan begitu mereka usahakan demi sesedikit mungkin mengalami kerugian. Seluruh orang kuat keluarga Hou sudah cukup siap ketika menyerang keluarga Zhong. "Aku rasa mereka akan bergerak sangat cepat untuk menerobos ibu kota. Keluarga Zhong dan keluarga Ling merupak
Seperginya dari kediaman keluarga Hou, Zhou Ye serta Il-Pyo lanjut mengunjungi keluarga Liao dan Jiang. Keluarga Liao dengan mudah menyetujui pengajuan aliansi karena dendam mereka saat di Pesisir Pantai Putih. Bagaimanapun saat itu banyak jenius keluarga Liao terbunuh karena kecurangan keluarga Zhong dan Ling. Hal ini lebih ke arah kesempatan yang sama sekali tidak mungkin mereka tolak.Di sisi lain, keluarga Jiang tampaknya paham situasinya lebih dari itu, mereka sedikit lagu dengan keadaan Kaisar sekalipun sudah dipulihkan. Namun, dengan pendekatan Il-Pyo sebagai Alkemis, keluarga Jiang yang tadinya bersikap netral akhirnya mau memihak. Begitupun dengan keluarga-keluarga lain yang lebih lemah, Zhou Ye serta Il-Pyo mampu meyakinkan mereka untuk berpihak pada kekaisaran. Yang menjadi masalah adalah kapan pertarungan puncaknya nanti. Untuk mengambil alih ibu kota orang-orang dari prefektur Qilin pasti akan segera datang membawa pasukannya. Perang internal sama sekali tidak dapat dihi
Aliran waktu membawa Zhou Ye dan Il-Pyo pada keberhasilan penyelesaian latihan mereka. Inti Beast yang Il-Pyo serap merupakan inti Beast yang lebih baik dari yang selama ini dia dapat. meskipun begitu, tetap saja dia hanya berhasil maju sebanyak dua tingkat. Sekarang Il-Pyo berada di ranah Pengungkit Teknik bintang lima, ranah yang masih belum cukup jika dihadapkan pada pertarungan yang sama seperti sebelumnya. Tanpa dukungan pil Terlarang dia ragu dapat melawan ahli Penguasa Teknik di bintang dua ke atas. Di sebelahnya, Zhou Ye telah memurnikan semua efek pil Ketahanan Tubuh ke seluruh tubuh. Sebelumnya dia tidak pernah meningkatkan kemampuan tubuh karena percaya musuh tidak akan mampu mendekat. Namun, sekarang pembuluh darah gadis itu serasa dialiri oleh besi yang melebur dan menguatkan ketahan maupun kekuatan fisiknya. Zhou Ye merasa dia tidak akan kesulitan lagi bahkan tanpa teknik tipe pertahanannya. "Aku akan menerima teknik Leluhur. Apa kah kau ingin menungguku?" tanya Il-
Zhou Ye dapat melihat pertarungan efek pil dan racun yang terjadi di tubuh Kaisar Nilam Fanxi. Jika tidak di ranah Bencana, dia yakin yang mulia Kaisar tidak akan mampu menahan pertentangan itu. Zhou Ye rasa niat hidup yang begitu kuatlah yang membuat Kaisar Nilam Fanxi sebelumnya dapat menerobos. Dan pada akhirnya racun yang tersegel dapat ditundukkan dan efek pil bekerja setelah satu hari pemurnian di tubuh. Kaisar Nilam Fanxi akhirnya bangun dari tidur panjangnya selama ini. Ada wajah teduh ketika dia mulai dapat memandang ke sekeliling, terutama ketika penglihatannya mendapati putri Nilam Guangmei. Tidak ada yang terucap oleh pria tua itu ketika memandang anaknya. Namun, itu adalah perkembangan terbaik yang pernah terjadi selama dia terluka. "Ayah, akhirnya kau bangun." Putri Nilam Guangmei membalas pandang dengan penuh kebahagiaan. Air matanya menetes saking bahagianya. Sosok tua itu menangkap dua sosok lain di penglihatannya lalu bertanya, "Putriku, siapa mereka berdua?"
Il-Pyo memberitahu jika Kaisar Nilam Fanxi akan bangun selambat-lambatnya dalam dua bulan ke depan. Setelahnya, usai cukup berdiskusi tentang pembuatan pil, putri Nilam Guangmei menuntun pemuda tersebut ke sebuah ruangan cukup jauh dari kamar Kaisar Nilam Fanxi. Di sana sudah siap berbagai macam bahan, semua adalah herbal yang dikumpulkan kekaisaran selama ini. Tanpa mau membuang waktu Il-Pyo meminta semua orang pergi. Tidak terkecuali untuk Zhou Ye dan putri Nilam Guangmei itu sendiri."Minghao, Haiqiao, kalian bantu aku," pinta Il-Pyo saat ruangan benar-benar hanya tersisa dirinya.Seekor Naga dan seekor kura-kura keluar dari perut pemuda tersebut. Mereka tidak lain adalah entitas kesadaran yang selama ini menemani Il-Pyo. Belum diperintahkan pun mereka langsung memilah bahan yang diminta saat berdiskusi sebelumnya. Il-Pyo memandang bahan-bahan tersebut dengan seksama.Pertama, Buah Langit Es, adalah buah yang lahir di suhu dan tekanan udara rendah. Biasanya ditemui di pegunungan y
Saat masuk ruangan, Zhou Ye sepintas memeriksa kaisar Nilam Fanxi menggunakan matanya. Sejurus kemudian dia dapat merasakan racun yang membatasi kaisar Nilam Fanxi. Keadaan tubuh sosok tua yang terbaring di ranjang itu sangat buruk. "Ini racun yang sama seperti ibuku," gumam Zhou Ye merasa kaget. "Dia juga terluka 15 tahun lalu. Tampaknya ini dilakukan oleh orang yang sama." Nilam Guangmei memang pernah mendengar jika ibunya Zhou Ye terluka. Kematiannya terjadi 7 tahun lalu. Jika demikian, racun yang ada di dalam tubuh ayahnya memang berbahaya itu. Siapa sebenarnya orang yang memiliki racun begitu kuat? Keluarga Zhou juga tidak memiliki banyak cara untuk menyelamatkannya. Karena penasaran Il-Pyo ikut memeriksa. Dia memegang nadi dan menanamkan persepsinya pada tubuh kaisar Nilam Fanxi. Minghao serta Haiqiao ikut mendukung dalam upaya Il-Pyo mengetahui apa yang terjadi. Dan ketika selesai, itu lebih parah dari yang sebenarnya Minghao perkirakan saat pertama kali Il-Pyo menjalin ke
Kedatangan tetua ke sembilan keluarga Hou—Hou Wenxuan—menghentikan Zhou Ye dan Il-Pyo yang ingin meninggalkan kediaman. Mereka terpaksa sejenak menunda keberangkatan. Agaknya Il-Pyo tahu apa yang diinginkan Hou Wenxuan dengan cara mendatanginya. Semua pasti tentang luka Afinitas Leluhur Hou Yanqi yang tidak mudah diobati. Menurut penuturan Zhou Ye, tetua kesembilan keluarga Hou tersebut datang berkali-kali. Namun, Zhou Ye tidak ingin memberitahu Il-Pyo tentang itu selama proses pemulihannya. Kali ini Il-Pyo memang perlu berbicara dengannya sebelum pergi ke istana Kekaisaran. "Ada apa tetua Hou?" Il-Pyo tetap bertanya pada Hou Wenxuan. "Anakku bilang dia sempat menyerap Benih es ketika bersamamu di labirin Pesisir Pantai Putih. Sekarang tubuhnya mengalami perubahan aneh, rambutnya memutih seluruhnya. Dan ketika aku memeriksakan itu ke Paviliun Pil Obat. Mereka mengatakan bahwa Afinitas Leluhur-nya terluka," ucap Hou Wenxuan khawatir. "Apa Alkemis dari Paviliun Pil Obat ada menga
Meski sempat melalui jalur di dekat prefektur Qilin, serangan musuh seperti sebelumnya tidak terjadi. Seluruh jenius keluarga Zhou tiba dengan aman 10 hari lebih lambat dibanding keluarga atau fraksi manapun di ibu kota kekaisaran Nilam. Ini cukup membuat gempar, tapi tidak ada rumor aneh yang beredar kenapa bisa mereka terlambat. Di kediaman keluarga Ling, Ling Cao yang awal semula menantikan kabar musnahnya jenius keluarga Zhou harus menelan kekecewaan. Dia sama sekali tidak mengerti kenapa keluarga Zhou dapat selamat tanpa satupun korban jiwa. Sementara dia tahu betul situasi macam apa yang akan dilalui oleh jenius keluarga Zhou ketika pulang. Dalam kebingungan itu, kesadaran Ling Cao menangkap keberadaan seseorang. Sesosok misterius datang seperti kabut lalu berdiri di depannya. Patriark keluarga Ling tahu sosok yang mengenakan topeng sebatas mata itu. Dia merupakan seseorang di Ranah Kaisar Teknik yang berasal dari prefektur Qilin. "Aku sudah menantikanmu datang. Apa yang se
Zhou Ye terbang berlawanan dengan tetua pertama. Dia akan lebih dulu pergi memeriksa Il-Pyo sementara Zhou Ba mengurus musuh yang tertangkap. Ketika sudah sampai di tempat Il-Pyo, gadis itu melihat putri Nilam Guangmei sedang berjaga di sisinya. Sepertinya salah satu jendral kekaisaran tersebut takut akan keselamatan Il-Pyo. Zhou Ye segera menukik mendatangi mereka. Putri Nilam Guangmei tidak sedikitpun menghalangi gadis tersebut memeriksa Il-Pyo. Sementara itu, Zhou Ye paham betul seberapa parah kekasihnya terluka usai memakai mata spesial untuk memeriksa. "Dia memurnikan banyak pil Pemulihan Tubuh sekaligus," pikir Zhou Ye dan menyeret mata ke bagian tubuh lain, tepatnya pada Afinitas Leluhur yang ada di samping dantian Il-Pyo. "Aliran Qi biru di tubuhnya mengalani perubahan warna dan atribut peningkatan kekuatan ikut berubah menjadi pemulihan. Apa ini keistimewaan pemilik Afinitas Leluhur tipe elemental cahaya? Ah, sekarang aku baru menyadarinya. Dia bisa berganti-ganti atribut