Bersiapnya Jiang Yu Chen di sebelah Il-Pyo dengan sekujur tubuh dihiasi tato unik berwarna emas nyatanya membuat pemuda tersebut sangat tertarik. Sekalipun keluarga Jiang terkenal karena kamar dagang, tetapi keluarga mereka juga mempunyai daya tempur dan pertahanan yang luar biasa. Tidak kalah sebagaimana keluarga Zhou ataupun keluarga Hou."Minghao, perubahan pada tubuh jenius keluarga Jiang membuatku tertarik. Apakah pemilik Afinitas Leluhur tipe Elemental cahaya sepertiku tidak dapat melakukannya juga?" tanya Il-Pyo tanpa meninggalkan perhatiannya pada pengepungan Cobra Punggung Bara yang masih dilakukan oleh Zhou Hao dan kelompoknya."Tato pada tubuh memang cenderung digunakan oleh mereka yang memiliki Afinitas Leluhur tipe pertahanan. Namun, hal semacam ini bukan berarti tidak dapat diperoleh tipe Afinitas Leluhur lain. Sebagian orang juga dapat menciptakan tato meskipun hanya pada bagaian tertentu saja," jawab Minghao."Jadi maksudnya aku bisa juga?""Tato di tubuh memiliki fungs
Usai terbunuh, bagian tubuh dari Cobra Punggung Bara yang memiliki nilai jual dibagikan secara merata ke ketiga keluarga yang berpartisipasi dalam aliansi. Sisik yang tadinya berwarna merah seperti besi dipanaskan kini berubah menjadi hitam legam dan sangat keras. Dikatakan, kualitas kekerasan bahan yang digunakan untuk membuat jirah dari Cobra Punggung Bara tergantung pada usia kultivasinya. Para jenius sangat senang mendapatkan sumber daya berharga tersebut.Jiang Yu Chen mendekat, menepuk punggung Il-Pyo sambil tertawa. "Bagaimana kau tahu kelemahan Cobra Punggung Bara?" "Aku pernah tinggal di pinggiran hutan Beast kota Quan. Mendengar sedikit kelemahannya sungguh keberuntungan bagiku," jelas Il-Pyo sekenanya saja.Jika ada seseorang yang menatap Il-Pyo selain dengan kekaguman dan rasa hormat imbas kontribusi pemuda tersebut di penaklukan Cobra Punggung Bara. Itu mungkin Hou Yanqi yang tadinya bahkan tidak terlibat pertarungan sedikitpun. Ada hal lebih besar yang menjadi perhatia
Keesokan harinya, Jenius Keluarga Zhou yang diperkenankan memasuki menara dipilih secara cermat. Sisanya diminta untuk tetap berada di bibir pantai bersama sisa dari jenius keluarga Hou dan Jiang. Karena kualifikasi dalam pertarungan jarak dekat, Il-Pyo terpilih menjadi salah satu jenius Keluarga Zhou yang harus pergi.Ketika mereka sudah siap untuk berangkat. Tanpa terduga jenius keluarga Liao menghampiri mereka. Liao Chengzhi menjelaskan jika tuan muda mereka masuk menara hanya dengan dua orang di sisinya. Jumlah yang sangat sedikit dibandingkan kelompok lain."Apa yang kau coba katakan? Itu bukan urusan kami," jawab Hou Zhe melayangkan tatapan tidak senang. Sebenarnya mereka pun masuk hanya dengan mengandalkan jenius keluarga Hou. Keberadaan keluarga Zhou dan Jiang hanyalah tipuan agar tidak ada kelompok lain yang berani mengusik mereka.Keluarga Liao tampaknya menerima kerugian yang sangat fatal ketika dalam perjalanan. Mereka yang berasal dari keluarga utama sampai hanya tersisa
Menyusuri lorong labirin tidak semudah yang Il-Pyo kira. Selama beberapa jam dia bahkan tidak menemukan manusia lain. Hal ini membuat dia berpikir bahwa setiap individu ditempatkan pada lorong labirin yang saling berjauhan ketika guncangan terjadi di dasar menara. Harusnya memerlukan waktu lama untuk saling bertemu, itupun jika seseorang bergerak ke arah yang tepat."Seandainya sudah berada di ranah Pengungkit Teknik, kita tidak akan kesusahan begini mencari tujuan," celetuk Minghao bergema di kepala Il-Pyo.Il-Pyo mengandalkan persepsi Minghao untuk mengambil jalan yang bercabang. Tentu semua akan lebih mudah jika dia berada di ranah Pengungkit Teknik dan memiliki persepsinya sendiri terhadap lingkungan. Dari dinding lorong yang semakin dingin dan kemudian berganti panas, Il-Pyo rasa persepsi Minghao tidak salah mengarahkan pada tujuan yang berarti. Arsitektur dinding labirin pun mulai berubah dan di isi oleh ukiran-ukiran kuno yang dialiri oleh magma. Itu tampak seperti akar yang
Setelah beberapa hari lagi menyusuri labirin, suhu di dalam semakin berubah-ubah. Sebentar menjadi sangat dingin dan sebentar menjadi sangat panas. Il-Pyo merasa bagian terpenting dari labirin sudah dekat dengannya. Namun, dia belum juga menemukan jenius keluarga Hou hingga Hou Yanqi harus tetap mengekorinya ke manapun.Il-Pyo menyeret mata malas ke samping. Entah harus dengan cara apa dia terbebas dari tanggung jawab menjaga gadis tersebut. Hou Yanqi benar-benar membatasi kecepatannya dalam menyusuri labirin. Hou Yanqi tentu tahu keberadaannya tidak diinginkan, tetapi justru karena itulah dia merasa aman bersama Minghao. Sosok bertopeng tersebut sangat berbeda dari yang lain. Perasaan Hou Yanqi tumbuh semakin kuat setelah beberapa hari terlibat dengannya.'Kalau begini aku menjadi penasaran dengan penampilan Minghao. Jikapun dia tidak tampan. Aku rasa aku akan tetap menilainya sama' pikir Hou Yanqi sambil mencuri pandang ke samping.Il-Pyo yang menyadari wajah Hou Yanqi sedikit beru
Usai menelan pil dan memurnikannya, Il-Pyo duduk bersila di depan nyala api berwarna hitam seukuran genggaman. Napas beku keluar dari mulut dan hidungnya saat efek pil yang dia telan menyebar ke seluruh tubuh. Setelah itu, labirin bergerak menutup akses setiap jalan menuju tempat mereka. Seolah-olah itu disetting agar tidak ada yang menganggu penaklukan Benih Api."Bagus, kalau begini aku tidak perlu was-was akan kedatangan pengganggu. Siapapun yang menyediakan pil ini pasti ingin kedua benih cepat dimurnikan. Hukum di dalam labirin mungkin tergantung dari keduanya," pikir Il-Pyo dalam meditasinya menyerap api hitam di depannya.Hou Yanqi melakukan hal yang sama. Dia menelan pil dan duduk di dekat pusat lantai pilar es. Benih Es itu seperti kristal berwarna biru tua dengan kabut putih tipis berterbangan. Saat dia mulai memfokuskan Afinitas Leluhur dalam penyerapan dan penelanan, pil yang dia konsumsi membantu melindunginya dari suhu ekstrim yang memasuki tubuh."Aku tidak yakin akan m
Eksistensi yang terbang mendekat adalah seekor kura-kura berwarna hijau dengan corak unik pada tempurungnya. Meninggalkan Minghao yang tertidur, kura-kura itu sampai tepat di depan Il-Pyo. "Apa kau eksistensi ke dua yang aku bangkitkan dari Afinitas Leluhurku?" Il-Pyo bertanya antusias terhadap kura-kura tersebut."Iya.""Apa kelebihanmu?""Pemulihan dan ketahanan."Sebagaimana penjelasan Minghao sebelumnya. Setiap warna cahaya mewakili keunggulan masing-masing. Cahaya biru diwakili oleh Minghao dan dapat meningkatkan dampak serangan lebih dari yang bisa dilakukan oleh ranahnya.Selama ini Il-Pyo banyak terbantu oleh kelebihan tersebut.Sekarang Il-Pyo membangkitkan kesadaran kedua yang memiliki atribut ketahanan dan pemulihan. Itu adalah hal yang sangat bagus di samping dia dapat mulai mempelajari Teknik Qi dan Teknik Leluhur karena sudah menerobos ranah Pengungkit Teknik."Karena tidak ada siapapun di sini. Bolehkah aku bertanya padamu apa yang terjadi pada Minghao?"Il-Pyo mengalih
"Kau tidak apa-apa?" Il-Pyo lebih dulu memastikan keadaan Hou Yanqi.Melakukan aktivitas dewasa dengan Hou Yanqi sangat tidak mungkin bagi Il-Pyo. Terutama tentang usia mereka yang seharusnya tidak dalam hubungan seperti itu. Namun, hanya ada satu cara untuk melepaskan gadis tersebut dari situasi bahaya. "Ada sedikit keanehan pada tubuhku. Tapi harusnya tidak masalah setelah sedikit memulihkan diri," jawab Hou Yanqi tanpa menoleh.Il-Pyo terdiam, bingung harus mengatakan keadaan sebenarnya dari gadis itu atau tidak. Pada akhirnya dia tidak mengatakannya. Bisa-bisa Il-Pyo dianggap tidak bermoral."Dia memang terlihat baik," gumam Il-Pyo merasa tidak ada yang aneh pada Hou Yanqi. Apalagi setelah gadis tersebut menelan pil pemulihan tubuh."Sekarang mungkin terlihat baik, tetapi ini bom waktu yang akan meledak di masa depan. Dampaknya akan kelihatan setelah beberapa tahun seiring dengan perkembangan Afinitas Leluhur yang dia miliki.""Syukurlah kalau masih mempunyai waktu beberapa tahun