Usai menelan pil dan memurnikannya, Il-Pyo duduk bersila di depan nyala api berwarna hitam seukuran genggaman. Napas beku keluar dari mulut dan hidungnya saat efek pil yang dia telan menyebar ke seluruh tubuh. Setelah itu, labirin bergerak menutup akses setiap jalan menuju tempat mereka. Seolah-olah itu disetting agar tidak ada yang menganggu penaklukan Benih Api."Bagus, kalau begini aku tidak perlu was-was akan kedatangan pengganggu. Siapapun yang menyediakan pil ini pasti ingin kedua benih cepat dimurnikan. Hukum di dalam labirin mungkin tergantung dari keduanya," pikir Il-Pyo dalam meditasinya menyerap api hitam di depannya.Hou Yanqi melakukan hal yang sama. Dia menelan pil dan duduk di dekat pusat lantai pilar es. Benih Es itu seperti kristal berwarna biru tua dengan kabut putih tipis berterbangan. Saat dia mulai memfokuskan Afinitas Leluhur dalam penyerapan dan penelanan, pil yang dia konsumsi membantu melindunginya dari suhu ekstrim yang memasuki tubuh."Aku tidak yakin akan m
Eksistensi yang terbang mendekat adalah seekor kura-kura berwarna hijau dengan corak unik pada tempurungnya. Meninggalkan Minghao yang tertidur, kura-kura itu sampai tepat di depan Il-Pyo. "Apa kau eksistensi ke dua yang aku bangkitkan dari Afinitas Leluhurku?" Il-Pyo bertanya antusias terhadap kura-kura tersebut."Iya.""Apa kelebihanmu?""Pemulihan dan ketahanan."Sebagaimana penjelasan Minghao sebelumnya. Setiap warna cahaya mewakili keunggulan masing-masing. Cahaya biru diwakili oleh Minghao dan dapat meningkatkan dampak serangan lebih dari yang bisa dilakukan oleh ranahnya.Selama ini Il-Pyo banyak terbantu oleh kelebihan tersebut.Sekarang Il-Pyo membangkitkan kesadaran kedua yang memiliki atribut ketahanan dan pemulihan. Itu adalah hal yang sangat bagus di samping dia dapat mulai mempelajari Teknik Qi dan Teknik Leluhur karena sudah menerobos ranah Pengungkit Teknik."Karena tidak ada siapapun di sini. Bolehkah aku bertanya padamu apa yang terjadi pada Minghao?"Il-Pyo mengalih
"Kau tidak apa-apa?" Il-Pyo lebih dulu memastikan keadaan Hou Yanqi.Melakukan aktivitas dewasa dengan Hou Yanqi sangat tidak mungkin bagi Il-Pyo. Terutama tentang usia mereka yang seharusnya tidak dalam hubungan seperti itu. Namun, hanya ada satu cara untuk melepaskan gadis tersebut dari situasi bahaya. "Ada sedikit keanehan pada tubuhku. Tapi harusnya tidak masalah setelah sedikit memulihkan diri," jawab Hou Yanqi tanpa menoleh.Il-Pyo terdiam, bingung harus mengatakan keadaan sebenarnya dari gadis itu atau tidak. Pada akhirnya dia tidak mengatakannya. Bisa-bisa Il-Pyo dianggap tidak bermoral."Dia memang terlihat baik," gumam Il-Pyo merasa tidak ada yang aneh pada Hou Yanqi. Apalagi setelah gadis tersebut menelan pil pemulihan tubuh."Sekarang mungkin terlihat baik, tetapi ini bom waktu yang akan meledak di masa depan. Dampaknya akan kelihatan setelah beberapa tahun seiring dengan perkembangan Afinitas Leluhur yang dia miliki.""Syukurlah kalau masih mempunyai waktu beberapa tahun
Dalam sekejap mata dua orang misterius itu meninggalkan bayangannya di tempat dan muncul di hadapan Il-Pyo. Tanpa banyak membuang gerak Il-Pyo menangkis serangan fisik yang masing-masingnya dibaluti oleh Qi. Saat bersentuhan dengan tubuhnya, Il-Pyo menyadari jika Qi salah satu dari mereka mengandung racun."Satu Afinitas Leluhur tipe pembunuh. Tinggal yang satunya lagi," pikir Il-Pyo lalu menitik beratkan serangan pada sosok misterius yang tidak dia ketahui memiliki Afinitas Leluhur tipe apa.Yasue tahu ketajaman gerakan yang dimiliki Il-Pyo sempat menyusahkan Ling Xiao. Namun, gerakan pemuda tersebut lebih dari yang dia harapkan saat menargetkan diri dalam serangan bertubi-tubi.Saking tajamnya gerakan Il-Pyo, Yasue yang dibantu oleh Xian Ding pun sampai terkena serangan beberapa kali padahal mereka sudah menyibukkan Il-Pyo bersama-sama. Hal yang seharusnya mustahil terjadi karena mereka lebih tinggi sembilan tingkatan bintang. "Kau cukup memiliki kemampuan," imbuh Xian Ding, pemil
Banyak bayangan tertinggal di sekeliling Il-Pyo sebelum akhirnya dua orang muncul di dekatnya. Untunglah, tangannya yang sempat disilangkan berhasil menangkis tendangan Yasue. Setelahnya, dia memutar tubuh lalu menangkap tangan Xian Ding dan melemparnya membentur dinding.Yasue mengangkat tangan dan cepat berseru akan tekniknya. Belati yang banyak mengejar Il-Pyo sepanjang dia bergerak. Selain menghindar, Il-Pyo menangkis serangan itu dengan kepalan tangan terbungkus api. "Kerja sama mereka merepotkan, tapi sepertinya gerakan dalam benakku masih unggul dalam pertarungan jarak dekat sekalipun mereka menang jumlah," gumam Il-Pyo Lalu menyeret mata untuk memastikan keadaan Hou Yanqi yang sempat terkena serangan tadi.Dia bersyukur gadis tersebut telah mengambil jarak. Dan jenius muda yang sebelumnya diintimidasi oleh Yasue dan Xian Ding sedang memulihkan diri. Sedikit ada harapan bagi Il-Pyo untuk jenius muda tersebut membantunya, tapi dia menyadari jika luka orang tersebut cukup parah.
Sambil membawa senyum, Il-Pyo memulai gerakan pertamanya setelah mengganti atribut. Kenaikan tingkatan ranah yang banyak membuat kekuatan ledakan kakinya juga jauh meningkat. Dalam sekejap mata saja dia sudah tiba di depan Yasue karena merasa sosoknya yang paling berbahaya dan harus segera dibunuh.Yasue terkesiap hingga tangkisan tangannya penuh celah. Il-Pyo langsung melayangkan tiga pukulan susulan tanpa jeda waktu. Selama sedetik Yasue tampak baik-baik saja. Namun, di detik berikutnya dia terlempar seperti tanpa sentuhan.Il-Pyo beralih menatap Xian Ding yang kebingungan akan perubahan kecepatan lawannya. Pukulan pemuda tersebut bahkan tidak terlihat mementalkan Yasue.Tanpa mau repot-repot menjelaskan, Il-Pyo meninggalkan bayangan di tempat dan tiba di depan Xian Ding. Cukup dua pukulan berbalut api untuk mengikis Qi yang menutupi tubuh kokoh itu. Hingga pada pukulan ketiga Il-Pyo berhasil melayang serangan berbalut api.Api Il-Pyo mengubah Xian Ding menjadi abu dalam sekejap. Ya
Dua hari berlalu, tanpa hambatan berarti Il-Pyo terus menyusuri labirin bersama Liao Feng dan Hou Yanqi. Selama waktu itu mereka mendapatkan beberapa sumber daya penting di tengah perjalanan. Agar memudahkan pembicaraan dengan entitas baru yang dia bangkitkan, Il-Pyo menamainya Haiqiao. Di sisi lain Minghao yang ditunggu bangun pun telah mendapat kesadarannya kembali. Naga kecil tersebut akhirnya secara sederhana dapat mengajari Il-Pyo cara melepas kesadaran.Melepas kesadaran ke lingkungan membantu Il-Pyo menentukan tujuan dengan mudah. Ditambah semakin bagusnya persepsi Minghao, dia akhirnya berhasil menemukan keluarga Zhou yang lain. Il-Pyo langsung menitipkan Hou Yanqi dan Liao Feng pada Zhou Hao yang memimpin kelompok tersebut.Karena keluarga Zhou belum sepenuhnya terkumpul, Zhou Hao menerima mereka dengan senang hati. Keberadaan Liao Feng dan Hou Yanqi dapat menambah kekuatan kelompoknya untuk menemukan yang lain."Bagaimana denganmu, Minghao?" Zhou Hao kebingungan kenapa sosok
Kalau cuma Ling Xiao, Il-Pyo memiliki keyakinan penuh dapat membunuhnya. Namun, masalahnya terletak pada jumlah rekan yang Ling Xiao miliki. Jika mereka menyerang secara bersama-sama, tentu akan terjadi situasi yanb berbeda."Tidak ada yang di bawah ranah Pengungkit Teknik." Tatapan Il-Pyo yang sudah menyapu semua murid sekte Sabit Bulan itu berhenti pada Ling Xiao. "Bagaimana kau tahu tempat ini?" lanjutnya."Jangan berpikiran hanya kau yang pernah ke sini. Sejak pertama kali jatuh ke labirin, aku sudah menemukan lebih awal. Karena penasaran aku kembali mengeceknya. Takdir begitu luar biasa, setelah tidak dapat menemukanmu lagi di Kekaisaran aku malah menemukanmu di sini."Usai menghajar Alkemis bernama Minghao di depan balai Sumber Daya hari itu. Ling Xiao yang tak dapat menemukannya lagi di ibu kota, terpaksa kembali ke sekte Sabit Bulan karena panggilan.Ling Xiao merasa kepulangannya ke sekte adalah keputusan yang tepat. Jarak dari sekte Sabit Bulan merupakan yang terdekat dengan
Telah dikonfirmasi jika ribuan pasukan dari prefektur Qilin langsung menuju ibu kota kekaisaran Nilam. Berbanding terbalik dengan persiapan mereka yang dilakukan bertahun-tahun lamanya. Persiapan di pihak kekaisaran Nilam begitu minim dan terkesan terburu-buru. Namun, semua persiapan berjalan sebaik usaha tertinggi mereka. Di kediaman keluarga Zhou, Il-Pyo bermeditasi seusai memulihkan diri karena membuat banyak pil. Dia kemudian bergabung dengan keluarga Zhou yang akan pergi menumpas keluarga Ling. Selagi musuh dari prefektur Qilin belum sampai, mereka harus berfokus diri menghancurkan keluarga yang berkhianat terlebih dahulu. Begitupun dengan keluarga Hou, mereka siap dengan tugas pertempuran melawan keluarga Zhong. Persiapan begitu mereka usahakan demi sesedikit mungkin mengalami kerugian. Seluruh orang kuat keluarga Hou sudah cukup siap ketika menyerang keluarga Zhong. "Aku rasa mereka akan bergerak sangat cepat untuk menerobos ibu kota. Keluarga Zhong dan keluarga Ling merupak
Seperginya dari kediaman keluarga Hou, Zhou Ye serta Il-Pyo lanjut mengunjungi keluarga Liao dan Jiang. Keluarga Liao dengan mudah menyetujui pengajuan aliansi karena dendam mereka saat di Pesisir Pantai Putih. Bagaimanapun saat itu banyak jenius keluarga Liao terbunuh karena kecurangan keluarga Zhong dan Ling. Hal ini lebih ke arah kesempatan yang sama sekali tidak mungkin mereka tolak.Di sisi lain, keluarga Jiang tampaknya paham situasinya lebih dari itu, mereka sedikit lagu dengan keadaan Kaisar sekalipun sudah dipulihkan. Namun, dengan pendekatan Il-Pyo sebagai Alkemis, keluarga Jiang yang tadinya bersikap netral akhirnya mau memihak. Begitupun dengan keluarga-keluarga lain yang lebih lemah, Zhou Ye serta Il-Pyo mampu meyakinkan mereka untuk berpihak pada kekaisaran. Yang menjadi masalah adalah kapan pertarungan puncaknya nanti. Untuk mengambil alih ibu kota orang-orang dari prefektur Qilin pasti akan segera datang membawa pasukannya. Perang internal sama sekali tidak dapat dihi
Aliran waktu membawa Zhou Ye dan Il-Pyo pada keberhasilan penyelesaian latihan mereka. Inti Beast yang Il-Pyo serap merupakan inti Beast yang lebih baik dari yang selama ini dia dapat. meskipun begitu, tetap saja dia hanya berhasil maju sebanyak dua tingkat. Sekarang Il-Pyo berada di ranah Pengungkit Teknik bintang lima, ranah yang masih belum cukup jika dihadapkan pada pertarungan yang sama seperti sebelumnya. Tanpa dukungan pil Terlarang dia ragu dapat melawan ahli Penguasa Teknik di bintang dua ke atas. Di sebelahnya, Zhou Ye telah memurnikan semua efek pil Ketahanan Tubuh ke seluruh tubuh. Sebelumnya dia tidak pernah meningkatkan kemampuan tubuh karena percaya musuh tidak akan mampu mendekat. Namun, sekarang pembuluh darah gadis itu serasa dialiri oleh besi yang melebur dan menguatkan ketahan maupun kekuatan fisiknya. Zhou Ye merasa dia tidak akan kesulitan lagi bahkan tanpa teknik tipe pertahanannya. "Aku akan menerima teknik Leluhur. Apa kah kau ingin menungguku?" tanya Il-
Zhou Ye dapat melihat pertarungan efek pil dan racun yang terjadi di tubuh Kaisar Nilam Fanxi. Jika tidak di ranah Bencana, dia yakin yang mulia Kaisar tidak akan mampu menahan pertentangan itu. Zhou Ye rasa niat hidup yang begitu kuatlah yang membuat Kaisar Nilam Fanxi sebelumnya dapat menerobos. Dan pada akhirnya racun yang tersegel dapat ditundukkan dan efek pil bekerja setelah satu hari pemurnian di tubuh. Kaisar Nilam Fanxi akhirnya bangun dari tidur panjangnya selama ini. Ada wajah teduh ketika dia mulai dapat memandang ke sekeliling, terutama ketika penglihatannya mendapati putri Nilam Guangmei. Tidak ada yang terucap oleh pria tua itu ketika memandang anaknya. Namun, itu adalah perkembangan terbaik yang pernah terjadi selama dia terluka. "Ayah, akhirnya kau bangun." Putri Nilam Guangmei membalas pandang dengan penuh kebahagiaan. Air matanya menetes saking bahagianya. Sosok tua itu menangkap dua sosok lain di penglihatannya lalu bertanya, "Putriku, siapa mereka berdua?"
Il-Pyo memberitahu jika Kaisar Nilam Fanxi akan bangun selambat-lambatnya dalam dua bulan ke depan. Setelahnya, usai cukup berdiskusi tentang pembuatan pil, putri Nilam Guangmei menuntun pemuda tersebut ke sebuah ruangan cukup jauh dari kamar Kaisar Nilam Fanxi. Di sana sudah siap berbagai macam bahan, semua adalah herbal yang dikumpulkan kekaisaran selama ini. Tanpa mau membuang waktu Il-Pyo meminta semua orang pergi. Tidak terkecuali untuk Zhou Ye dan putri Nilam Guangmei itu sendiri."Minghao, Haiqiao, kalian bantu aku," pinta Il-Pyo saat ruangan benar-benar hanya tersisa dirinya.Seekor Naga dan seekor kura-kura keluar dari perut pemuda tersebut. Mereka tidak lain adalah entitas kesadaran yang selama ini menemani Il-Pyo. Belum diperintahkan pun mereka langsung memilah bahan yang diminta saat berdiskusi sebelumnya. Il-Pyo memandang bahan-bahan tersebut dengan seksama.Pertama, Buah Langit Es, adalah buah yang lahir di suhu dan tekanan udara rendah. Biasanya ditemui di pegunungan y
Saat masuk ruangan, Zhou Ye sepintas memeriksa kaisar Nilam Fanxi menggunakan matanya. Sejurus kemudian dia dapat merasakan racun yang membatasi kaisar Nilam Fanxi. Keadaan tubuh sosok tua yang terbaring di ranjang itu sangat buruk. "Ini racun yang sama seperti ibuku," gumam Zhou Ye merasa kaget. "Dia juga terluka 15 tahun lalu. Tampaknya ini dilakukan oleh orang yang sama." Nilam Guangmei memang pernah mendengar jika ibunya Zhou Ye terluka. Kematiannya terjadi 7 tahun lalu. Jika demikian, racun yang ada di dalam tubuh ayahnya memang berbahaya itu. Siapa sebenarnya orang yang memiliki racun begitu kuat? Keluarga Zhou juga tidak memiliki banyak cara untuk menyelamatkannya. Karena penasaran Il-Pyo ikut memeriksa. Dia memegang nadi dan menanamkan persepsinya pada tubuh kaisar Nilam Fanxi. Minghao serta Haiqiao ikut mendukung dalam upaya Il-Pyo mengetahui apa yang terjadi. Dan ketika selesai, itu lebih parah dari yang sebenarnya Minghao perkirakan saat pertama kali Il-Pyo menjalin ke
Kedatangan tetua ke sembilan keluarga Hou—Hou Wenxuan—menghentikan Zhou Ye dan Il-Pyo yang ingin meninggalkan kediaman. Mereka terpaksa sejenak menunda keberangkatan. Agaknya Il-Pyo tahu apa yang diinginkan Hou Wenxuan dengan cara mendatanginya. Semua pasti tentang luka Afinitas Leluhur Hou Yanqi yang tidak mudah diobati. Menurut penuturan Zhou Ye, tetua kesembilan keluarga Hou tersebut datang berkali-kali. Namun, Zhou Ye tidak ingin memberitahu Il-Pyo tentang itu selama proses pemulihannya. Kali ini Il-Pyo memang perlu berbicara dengannya sebelum pergi ke istana Kekaisaran. "Ada apa tetua Hou?" Il-Pyo tetap bertanya pada Hou Wenxuan. "Anakku bilang dia sempat menyerap Benih es ketika bersamamu di labirin Pesisir Pantai Putih. Sekarang tubuhnya mengalami perubahan aneh, rambutnya memutih seluruhnya. Dan ketika aku memeriksakan itu ke Paviliun Pil Obat. Mereka mengatakan bahwa Afinitas Leluhur-nya terluka," ucap Hou Wenxuan khawatir. "Apa Alkemis dari Paviliun Pil Obat ada menga
Meski sempat melalui jalur di dekat prefektur Qilin, serangan musuh seperti sebelumnya tidak terjadi. Seluruh jenius keluarga Zhou tiba dengan aman 10 hari lebih lambat dibanding keluarga atau fraksi manapun di ibu kota kekaisaran Nilam. Ini cukup membuat gempar, tapi tidak ada rumor aneh yang beredar kenapa bisa mereka terlambat. Di kediaman keluarga Ling, Ling Cao yang awal semula menantikan kabar musnahnya jenius keluarga Zhou harus menelan kekecewaan. Dia sama sekali tidak mengerti kenapa keluarga Zhou dapat selamat tanpa satupun korban jiwa. Sementara dia tahu betul situasi macam apa yang akan dilalui oleh jenius keluarga Zhou ketika pulang. Dalam kebingungan itu, kesadaran Ling Cao menangkap keberadaan seseorang. Sesosok misterius datang seperti kabut lalu berdiri di depannya. Patriark keluarga Ling tahu sosok yang mengenakan topeng sebatas mata itu. Dia merupakan seseorang di Ranah Kaisar Teknik yang berasal dari prefektur Qilin. "Aku sudah menantikanmu datang. Apa yang se
Zhou Ye terbang berlawanan dengan tetua pertama. Dia akan lebih dulu pergi memeriksa Il-Pyo sementara Zhou Ba mengurus musuh yang tertangkap. Ketika sudah sampai di tempat Il-Pyo, gadis itu melihat putri Nilam Guangmei sedang berjaga di sisinya. Sepertinya salah satu jendral kekaisaran tersebut takut akan keselamatan Il-Pyo. Zhou Ye segera menukik mendatangi mereka. Putri Nilam Guangmei tidak sedikitpun menghalangi gadis tersebut memeriksa Il-Pyo. Sementara itu, Zhou Ye paham betul seberapa parah kekasihnya terluka usai memakai mata spesial untuk memeriksa. "Dia memurnikan banyak pil Pemulihan Tubuh sekaligus," pikir Zhou Ye dan menyeret mata ke bagian tubuh lain, tepatnya pada Afinitas Leluhur yang ada di samping dantian Il-Pyo. "Aliran Qi biru di tubuhnya mengalani perubahan warna dan atribut peningkatan kekuatan ikut berubah menjadi pemulihan. Apa ini keistimewaan pemilik Afinitas Leluhur tipe elemental cahaya? Ah, sekarang aku baru menyadarinya. Dia bisa berganti-ganti atribut