Dalam sekejap mata dua orang misterius itu meninggalkan bayangannya di tempat dan muncul di hadapan Il-Pyo. Tanpa banyak membuang gerak Il-Pyo menangkis serangan fisik yang masing-masingnya dibaluti oleh Qi. Saat bersentuhan dengan tubuhnya, Il-Pyo menyadari jika Qi salah satu dari mereka mengandung racun."Satu Afinitas Leluhur tipe pembunuh. Tinggal yang satunya lagi," pikir Il-Pyo lalu menitik beratkan serangan pada sosok misterius yang tidak dia ketahui memiliki Afinitas Leluhur tipe apa.Yasue tahu ketajaman gerakan yang dimiliki Il-Pyo sempat menyusahkan Ling Xiao. Namun, gerakan pemuda tersebut lebih dari yang dia harapkan saat menargetkan diri dalam serangan bertubi-tubi.Saking tajamnya gerakan Il-Pyo, Yasue yang dibantu oleh Xian Ding pun sampai terkena serangan beberapa kali padahal mereka sudah menyibukkan Il-Pyo bersama-sama. Hal yang seharusnya mustahil terjadi karena mereka lebih tinggi sembilan tingkatan bintang. "Kau cukup memiliki kemampuan," imbuh Xian Ding, pemil
Banyak bayangan tertinggal di sekeliling Il-Pyo sebelum akhirnya dua orang muncul di dekatnya. Untunglah, tangannya yang sempat disilangkan berhasil menangkis tendangan Yasue. Setelahnya, dia memutar tubuh lalu menangkap tangan Xian Ding dan melemparnya membentur dinding.Yasue mengangkat tangan dan cepat berseru akan tekniknya. Belati yang banyak mengejar Il-Pyo sepanjang dia bergerak. Selain menghindar, Il-Pyo menangkis serangan itu dengan kepalan tangan terbungkus api. "Kerja sama mereka merepotkan, tapi sepertinya gerakan dalam benakku masih unggul dalam pertarungan jarak dekat sekalipun mereka menang jumlah," gumam Il-Pyo Lalu menyeret mata untuk memastikan keadaan Hou Yanqi yang sempat terkena serangan tadi.Dia bersyukur gadis tersebut telah mengambil jarak. Dan jenius muda yang sebelumnya diintimidasi oleh Yasue dan Xian Ding sedang memulihkan diri. Sedikit ada harapan bagi Il-Pyo untuk jenius muda tersebut membantunya, tapi dia menyadari jika luka orang tersebut cukup parah.
Sambil membawa senyum, Il-Pyo memulai gerakan pertamanya setelah mengganti atribut. Kenaikan tingkatan ranah yang banyak membuat kekuatan ledakan kakinya juga jauh meningkat. Dalam sekejap mata saja dia sudah tiba di depan Yasue karena merasa sosoknya yang paling berbahaya dan harus segera dibunuh.Yasue terkesiap hingga tangkisan tangannya penuh celah. Il-Pyo langsung melayangkan tiga pukulan susulan tanpa jeda waktu. Selama sedetik Yasue tampak baik-baik saja. Namun, di detik berikutnya dia terlempar seperti tanpa sentuhan.Il-Pyo beralih menatap Xian Ding yang kebingungan akan perubahan kecepatan lawannya. Pukulan pemuda tersebut bahkan tidak terlihat mementalkan Yasue.Tanpa mau repot-repot menjelaskan, Il-Pyo meninggalkan bayangan di tempat dan tiba di depan Xian Ding. Cukup dua pukulan berbalut api untuk mengikis Qi yang menutupi tubuh kokoh itu. Hingga pada pukulan ketiga Il-Pyo berhasil melayang serangan berbalut api.Api Il-Pyo mengubah Xian Ding menjadi abu dalam sekejap. Ya
Dua hari berlalu, tanpa hambatan berarti Il-Pyo terus menyusuri labirin bersama Liao Feng dan Hou Yanqi. Selama waktu itu mereka mendapatkan beberapa sumber daya penting di tengah perjalanan. Agar memudahkan pembicaraan dengan entitas baru yang dia bangkitkan, Il-Pyo menamainya Haiqiao. Di sisi lain Minghao yang ditunggu bangun pun telah mendapat kesadarannya kembali. Naga kecil tersebut akhirnya secara sederhana dapat mengajari Il-Pyo cara melepas kesadaran.Melepas kesadaran ke lingkungan membantu Il-Pyo menentukan tujuan dengan mudah. Ditambah semakin bagusnya persepsi Minghao, dia akhirnya berhasil menemukan keluarga Zhou yang lain. Il-Pyo langsung menitipkan Hou Yanqi dan Liao Feng pada Zhou Hao yang memimpin kelompok tersebut.Karena keluarga Zhou belum sepenuhnya terkumpul, Zhou Hao menerima mereka dengan senang hati. Keberadaan Liao Feng dan Hou Yanqi dapat menambah kekuatan kelompoknya untuk menemukan yang lain."Bagaimana denganmu, Minghao?" Zhou Hao kebingungan kenapa sosok
Kalau cuma Ling Xiao, Il-Pyo memiliki keyakinan penuh dapat membunuhnya. Namun, masalahnya terletak pada jumlah rekan yang Ling Xiao miliki. Jika mereka menyerang secara bersama-sama, tentu akan terjadi situasi yanb berbeda."Tidak ada yang di bawah ranah Pengungkit Teknik." Tatapan Il-Pyo yang sudah menyapu semua murid sekte Sabit Bulan itu berhenti pada Ling Xiao. "Bagaimana kau tahu tempat ini?" lanjutnya."Jangan berpikiran hanya kau yang pernah ke sini. Sejak pertama kali jatuh ke labirin, aku sudah menemukan lebih awal. Karena penasaran aku kembali mengeceknya. Takdir begitu luar biasa, setelah tidak dapat menemukanmu lagi di Kekaisaran aku malah menemukanmu di sini."Usai menghajar Alkemis bernama Minghao di depan balai Sumber Daya hari itu. Ling Xiao yang tak dapat menemukannya lagi di ibu kota, terpaksa kembali ke sekte Sabit Bulan karena panggilan.Ling Xiao merasa kepulangannya ke sekte adalah keputusan yang tepat. Jarak dari sekte Sabit Bulan merupakan yang terdekat dengan
Menurut Haiqiao, salah satu rekan Ling Xiao memiliki kecenderungan bertarung dalam jarak dekat. Jika Il-Pyo mampu menipunya untuk menyerang dengan kebiasaannya itu, peluang membunuhnya pun akan terbuka."Sebelumnya dia memang hanya menggunakan Teknik Leluhur jarak dekat. Mungkin Teknik Qi yang dia gunakan sekarang merupakan upaya untuk menutupi kekurangan itu. Menahan kecenderungan memakai Teknik Leluhur tidak mudah bagi sebagian orang," gumam Il-Pyo.Il-Pyo menjalankan saran Haiqiao selanjutnya. Roda di belakang punggungnya berputar dan akses cahaya biru yang bermula di Afinitas Leluhur seketika tertutup—berganti dengan cahaya hijau. Setelah Qi hijau mengedar ke seluruh tubuh, atribut Afinitas Leluhur yang semula peningkatan kekuatan, berubah menjadi ketahanan dan pemulihan.Kecepatan Il-Pyo melambat karena ledakan kekuatan kakinya sudah tidak dapat digunakan. Berbeda dengan sebelumnya, sekarang dia terlihat lebih kewalahan dan bahkan beberapa serangan mengenainya. Bagaimana pun Il-Py
"Serangan datang lagi, Il-Pyo!" Il-Pyo merasa lebih nyaman berbaring saja setelah terkena ledakan semengerikan sebelumnya. Namun, tidak mungkin baginya tetap di tempat ketika peringatan Minghao menghimbaunya untuk menghindar. Terpaksa dia bangkit dan kemudian bergerak beberapa kali menggunakan insting.Trang ... Trang ... Denting pedang Il-Pyo bergetar saat menebas sekumpulan gagak yang datang. Sebagian paruh gagak putih dari teknik Ling Xiao tersebut menancap di setiap jejak perpindahan langkahnya.Mencuri waktu, Il-Pyo dengan cepat menelan pil pemulihan tubuh saat melompat. Dia bersyukur sempat mengganti Afinitas Leluhur-nya dengan atribut ketahanan dan pemulihan. Untuk seseorang yang berada di ranah Pengungkit Teknik, serangan panah besar Han Baoju sungguh luar biasa. Kematian bisa saja terjadi pada Il-Pyo jika tetap memaksa kabur menggunakan atribut peningkatan kekuatan. Bagaimana pun teknik panah sebelumnya tak dapat dihindari dengan hanya berlari cepat. Dua orang yang sebelumn
Ling Xiao melompat ke atas teknik yang dia ciptakan. "Kau tahu apa kelebihan seekor burung gagak?" tanyanya menatap Il-Pyo dengan ekspresi Jumawa."Apa?""Biar aku beritahu kenapa keluarga Ling menjadi keluarga terkuat kedua di ibu kota Kekaisaran Nilam," ucap Ling Xiao dengan dagu yang lebih terangkat. "Kami keluarga Ling memiliki kemampuan yang sangat baik dalam menilai lingkungan dan membuat rencana. Sederhananya, di lorong ini, akulah yang sengaja mengarahkannya padamu."Gagal menentukan arah mustahil terjadi bagi seseorang yang telah berada di ranah Pengungkit Teknik. Kesadaran yang dilepas ke lingkungan selalu berhasil mengantarkan penggunanya ke arah yang benar. Kecuali, ada semacam teknik atau keadaan dimana lingkungan dapat mengacaukan persepsi. Hal seperti itu tidak ada lagi pada labirin karena lava dan es yang memberikan suhu naik turun di dinding sudah tidak ada."Jadi maksudmu aku terjatuh dalam perangkapmu sejak awal mengejar kalian?" tanya Il-Pyo."Ayahku sangat marah ka
Percikan-percikan api berkobar di kulit Nangong Yixin. Tekanan pertarungan yang dirasakan Zhou Ye serta Il-Pyo dalam sekejap meningkatkan tajam. Sementara itu, ledakan dahsyat terus menggema di langit, menandakan pertarungan para elit keluarga juga mencapai puncaknya.Nangong Yixin menghilang meninggalkan bayangan samar. Sedetik setelahnya dia dengan tidak terduga muncul di samping Zhou Ye. Tendangan yang mengarah ke bagian belakang, gadis itu tanggulangi menggunakan untaian rantai Qi ungu. Namun, itu hanyalah serangan tipuan. Nangong Yixin menarik kakinya dan berputar untuk menyerang sisi kepala bagian samping dengan momentum tendangan ke dua."Kau melupakanku," ucap Il-Pyo menangkis serangan Nangong Yixin serta balas memukulnya mundur."Teknik Qi! Sembilan Mata Pedang!" Zhou Ye segera memanfaatkan celah untuk mengembalikan serangan.Nangong Yixin salto beberapa kali ke belakang guna mengambil jarak. Setelahnya, dia membuat segel tangan dan dengan seruan teknik Qi menciptakan gajah
"Keluarga Liu! Lancang sekali kalian membawa pasukan ke ibu kota. Tarik kembali pasukan kalian karena Kekaisaran tidak akan pernah mentolerir segala jenis pemberontakan!" Dari atas benteng ibu kota nan kokoh Putra Mahkota berteriak dengan lantang. Tepat di hadapannya, puluhan ribu pasukan dari prefektur Qilin telah siap dengan serangan mereka.Patrick keluarga Liu mendecih saat mendengar ancaman itu. Peringatan putra mahkota—Nilam Cheng Yen—malah dibalasnya dengan seruan melepas serangan. Panah serta tombak seketika menghujani ibu kota walaupun tampak sebuah formasi menahan semua dampak kerusakan.Ratusan ahli prefektur Qilin lanjut terbang ke atas. Baik teknik Qi ataupun Teknik Leluhur langsung mereka serukan dalam upaya menjebol pertahanan ibu kota. Tanpa menghancurkan formasi terlebih dahulu, mustahil ada serangan mereka yang akan berhasil.Tentu saja mereka yang ada di dalam benteng tidak tinggal diam. Semua pasukan mengangkat senjata dan balas menyerang. Dalam sekejap ibu kota d
Tidak ingin menjawab provokasi Il-Pyo hanya dengan kata-kata, sosok itu langsung menghilang dari tempatnya berdiri. Spontan saja tubuh Il-Pyo ikut berkedip kala melepas kecepatan ledakan kaki terbaiknya ke depan.BAAAAAANG!Di tengah jarak keduanya muncul dua bayangan dengan pukulan yang saling beradu. Dampaknya, hempasan udara yang cukup berfluktuasi menyebar ke segala arah. Pertentangan sengit terjadi beberapa saat selagi mereka berusaha saling mendominasi.Secara penilaian kasar kekuatan Il-Pyo meningkat karena kali ini ditambahkannya Benih Api. Namun, ranahnya yang masih jauh di bawah ranah lawannya membuat ia hanya mampu mengimbangi. Kesamaan kekuatan ini membuat mereka sama-sama terdorong pada akhir momentum pertemuan pukulan itu. Sesaat mendapatkan pijakan kembali, baik Il-Pyo ataupun sosok itu langsung memberikan serangan susulan. Mereka kembali berubah menjadi bayangan yang setiap jejaknya membuat tanah menjadi kehancuran."Sekarang mana yang lebih panas? Apimu atau apiku?"
Telah dikonfirmasi jika ribuan pasukan dari prefektur Qilin langsung menuju ibu kota kekaisaran Nilam. Berbanding terbalik dengan persiapan mereka yang dilakukan bertahun-tahun lamanya. Persiapan di pihak kekaisaran Nilam begitu minim dan terkesan terburu-buru. Namun, semua persiapan berjalan sebaik usaha tertinggi mereka. Di kediaman keluarga Zhou, Il-Pyo bermeditasi seusai memulihkan diri karena membuat banyak pil. Dia kemudian bergabung dengan keluarga Zhou yang akan pergi menumpas keluarga Ling. Selagi musuh dari prefektur Qilin belum sampai, mereka harus berfokus diri menghancurkan keluarga yang berkhianat terlebih dahulu. Begitupun dengan keluarga Hou, mereka siap dengan tugas pertempuran melawan keluarga Zhong. Persiapan begitu mereka usahakan demi sesedikit mungkin mengalami kerugian. Seluruh orang kuat keluarga Hou sudah cukup siap ketika menyerang keluarga Zhong. "Aku rasa mereka akan bergerak sangat cepat untuk menerobos ibu kota. Keluarga Zhong dan keluarga Ling merupak
Seperginya dari kediaman keluarga Hou, Zhou Ye serta Il-Pyo lanjut mengunjungi keluarga Liao dan Jiang. Keluarga Liao dengan mudah menyetujui pengajuan aliansi karena dendam mereka saat di Pesisir Pantai Putih. Bagaimanapun saat itu banyak jenius keluarga Liao terbunuh karena kecurangan keluarga Zhong dan Ling. Hal ini lebih ke arah kesempatan yang sama sekali tidak mungkin mereka tolak.Di sisi lain, keluarga Jiang tampaknya paham situasinya lebih dari itu, mereka sedikit lagu dengan keadaan Kaisar sekalipun sudah dipulihkan. Namun, dengan pendekatan Il-Pyo sebagai Alkemis, keluarga Jiang yang tadinya bersikap netral akhirnya mau memihak. Begitupun dengan keluarga-keluarga lain yang lebih lemah, Zhou Ye serta Il-Pyo mampu meyakinkan mereka untuk berpihak pada kekaisaran. Yang menjadi masalah adalah kapan pertarungan puncaknya nanti. Untuk mengambil alih ibu kota orang-orang dari prefektur Qilin pasti akan segera datang membawa pasukannya. Perang internal sama sekali tidak dapat dihi
Aliran waktu membawa Zhou Ye dan Il-Pyo pada keberhasilan penyelesaian latihan mereka. Inti Beast yang Il-Pyo serap merupakan inti Beast yang lebih baik dari yang selama ini dia dapat. meskipun begitu, tetap saja dia hanya berhasil maju sebanyak dua tingkat. Sekarang Il-Pyo berada di ranah Pengungkit Teknik bintang lima, ranah yang masih belum cukup jika dihadapkan pada pertarungan yang sama seperti sebelumnya. Tanpa dukungan pil Terlarang dia ragu dapat melawan ahli Penguasa Teknik di bintang dua ke atas. Di sebelahnya, Zhou Ye telah memurnikan semua efek pil Ketahanan Tubuh ke seluruh tubuh. Sebelumnya dia tidak pernah meningkatkan kemampuan tubuh karena percaya musuh tidak akan mampu mendekat. Namun, sekarang pembuluh darah gadis itu serasa dialiri oleh besi yang melebur dan menguatkan ketahan maupun kekuatan fisiknya. Zhou Ye merasa dia tidak akan kesulitan lagi bahkan tanpa teknik tipe pertahanannya. "Aku akan menerima teknik Leluhur. Apa kah kau ingin menungguku?" tanya Il-
Zhou Ye dapat melihat pertarungan efek pil dan racun yang terjadi di tubuh Kaisar Nilam Fanxi. Jika tidak di ranah Bencana, dia yakin yang mulia Kaisar tidak akan mampu menahan pertentangan itu. Zhou Ye rasa niat hidup yang begitu kuatlah yang membuat Kaisar Nilam Fanxi sebelumnya dapat menerobos. Dan pada akhirnya racun yang tersegel dapat ditundukkan dan efek pil bekerja setelah satu hari pemurnian di tubuh. Kaisar Nilam Fanxi akhirnya bangun dari tidur panjangnya selama ini. Ada wajah teduh ketika dia mulai dapat memandang ke sekeliling, terutama ketika penglihatannya mendapati putri Nilam Guangmei. Tidak ada yang terucap oleh pria tua itu ketika memandang anaknya. Namun, itu adalah perkembangan terbaik yang pernah terjadi selama dia terluka. "Ayah, akhirnya kau bangun." Putri Nilam Guangmei membalas pandang dengan penuh kebahagiaan. Air matanya menetes saking bahagianya. Sosok tua itu menangkap dua sosok lain di penglihatannya lalu bertanya, "Putriku, siapa mereka berdua?"
Il-Pyo memberitahu jika Kaisar Nilam Fanxi akan bangun selambat-lambatnya dalam dua bulan ke depan. Setelahnya, usai cukup berdiskusi tentang pembuatan pil, putri Nilam Guangmei menuntun pemuda tersebut ke sebuah ruangan cukup jauh dari kamar Kaisar Nilam Fanxi. Di sana sudah siap berbagai macam bahan, semua adalah herbal yang dikumpulkan kekaisaran selama ini. Tanpa mau membuang waktu Il-Pyo meminta semua orang pergi. Tidak terkecuali untuk Zhou Ye dan putri Nilam Guangmei itu sendiri."Minghao, Haiqiao, kalian bantu aku," pinta Il-Pyo saat ruangan benar-benar hanya tersisa dirinya.Seekor Naga dan seekor kura-kura keluar dari perut pemuda tersebut. Mereka tidak lain adalah entitas kesadaran yang selama ini menemani Il-Pyo. Belum diperintahkan pun mereka langsung memilah bahan yang diminta saat berdiskusi sebelumnya. Il-Pyo memandang bahan-bahan tersebut dengan seksama.Pertama, Buah Langit Es, adalah buah yang lahir di suhu dan tekanan udara rendah. Biasanya ditemui di pegunungan y
Saat masuk ruangan, Zhou Ye sepintas memeriksa kaisar Nilam Fanxi menggunakan matanya. Sejurus kemudian dia dapat merasakan racun yang membatasi kaisar Nilam Fanxi. Keadaan tubuh sosok tua yang terbaring di ranjang itu sangat buruk. "Ini racun yang sama seperti ibuku," gumam Zhou Ye merasa kaget. "Dia juga terluka 15 tahun lalu. Tampaknya ini dilakukan oleh orang yang sama." Nilam Guangmei memang pernah mendengar jika ibunya Zhou Ye terluka. Kematiannya terjadi 7 tahun lalu. Jika demikian, racun yang ada di dalam tubuh ayahnya memang berbahaya itu. Siapa sebenarnya orang yang memiliki racun begitu kuat? Keluarga Zhou juga tidak memiliki banyak cara untuk menyelamatkannya. Karena penasaran Il-Pyo ikut memeriksa. Dia memegang nadi dan menanamkan persepsinya pada tubuh kaisar Nilam Fanxi. Minghao serta Haiqiao ikut mendukung dalam upaya Il-Pyo mengetahui apa yang terjadi. Dan ketika selesai, itu lebih parah dari yang sebenarnya Minghao perkirakan saat pertama kali Il-Pyo menjalin ke