Beranda / Fantasi / Pendekar Dekrit Dewa / bab 46: Halangan Beast kuat

Share

bab 46: Halangan Beast kuat

Penulis: Adaha Kena
last update Terakhir Diperbarui: 2024-01-23 12:23:17
"Paman ... Keluarga Zhou akhirnya mulai bersiap memasuki perbatasan bersama dua keluarga lain," ucap seorang wanita bertopeng setelah menampilkan dirinya yang transparan.

"Tidak kusangka mereka menunda masuk 4 hari lamanya padahal orang-orang dari Region Barat, Dataran Tengah, Tujuh Gerbang Utara, dan bahkan kebanyakan orang dari kekaisaran Nilam telah mengirim jenius muda mereka," gumam sosok berjubah hitam. "Tampaknya mereka mengetahui situasi yang ada di dalam hutan. Kau tetap awasi, tapi jangan ikut campur."

"Baik paman."

Seluruh tubuh wanita bertopeng itu kembali menjadi transparan. Dia menunggu orang-orang dari keluarga Zhou memasuki hutan Beast. Sementara itu, sosok berjubah hitam tetap berdiam di atas pohon untuk mencegah seseorang di atas ranah Pengungkit Teknik ikut terlibat.

Jenius keluarga Zhou, keluarga Hou, dan keluarga Jiang memulai perjalanan mereka setelah seminggu penuh istirahat. Hal ini membuat banyak tetua dari fraksi dan keluarga lain bertanya-tanya atas tindaka
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Pendekar Dekrit Dewa   bab 47: Cobra Punggung Bara

    Pada saat ini, gabungan tiga keluarga berada dalam situasi yang amat mencengkam. Di hadapan mereka tampil siluet Beast menyerupai ular bertanduk hitam dan berpunggungkan api. Mereka hanya bisa berdiam tanpa suara dengan jantung yang berdetak cepat."SHEEEESSS!" Usai mengirim gelombang udara panas, semburan napas panas berubah menjadi api yang menyapu sekitar. Semua orang sontak berusaha menjauh dari jangkauan serangan meskipun kaki mereka rasanya lemas dan hampir tak dapat digerakkan. Untunglah serangan itu tidak melukai siapapun dari keluarga Zhou, Hou, ataupun Jiang."Bentuk formasi!" seru Zhou Hao cepat mengendalikan situasi.Tiga jenius keluarga yang berada di ranah Pengungkit Teknik mengatur posisi. Zhou Hao berlari ke depan dan menyerukan tekniknya. Terciptalah benang-benang Qi yang bersulang silih di udara dan memberi akses Zhou Hao untuk melompat serta berlari di atasnya.Kobra Punggung Bara memiliki tubuh yang luar biasa besar dan termasuk ke dalam tingkat Beast tingkat Atas

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-24
  • Pendekar Dekrit Dewa   bab 48: Kerja Sama Tiga Keluarga

    Bersiapnya Jiang Yu Chen di sebelah Il-Pyo dengan sekujur tubuh dihiasi tato unik berwarna emas nyatanya membuat pemuda tersebut sangat tertarik. Sekalipun keluarga Jiang terkenal karena kamar dagang, tetapi keluarga mereka juga mempunyai daya tempur dan pertahanan yang luar biasa. Tidak kalah sebagaimana keluarga Zhou ataupun keluarga Hou."Minghao, perubahan pada tubuh jenius keluarga Jiang membuatku tertarik. Apakah pemilik Afinitas Leluhur tipe Elemental cahaya sepertiku tidak dapat melakukannya juga?" tanya Il-Pyo tanpa meninggalkan perhatiannya pada pengepungan Cobra Punggung Bara yang masih dilakukan oleh Zhou Hao dan kelompoknya."Tato pada tubuh memang cenderung digunakan oleh mereka yang memiliki Afinitas Leluhur tipe pertahanan. Namun, hal semacam ini bukan berarti tidak dapat diperoleh tipe Afinitas Leluhur lain. Sebagian orang juga dapat menciptakan tato meskipun hanya pada bagaian tertentu saja," jawab Minghao."Jadi maksudnya aku bisa juga?""Tato di tubuh memiliki fungs

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-05
  • Pendekar Dekrit Dewa   bab 49: Menara di Tengah Laut Beku

    Usai terbunuh, bagian tubuh dari Cobra Punggung Bara yang memiliki nilai jual dibagikan secara merata ke ketiga keluarga yang berpartisipasi dalam aliansi. Sisik yang tadinya berwarna merah seperti besi dipanaskan kini berubah menjadi hitam legam dan sangat keras. Dikatakan, kualitas kekerasan bahan yang digunakan untuk membuat jirah dari Cobra Punggung Bara tergantung pada usia kultivasinya. Para jenius sangat senang mendapatkan sumber daya berharga tersebut.Jiang Yu Chen mendekat, menepuk punggung Il-Pyo sambil tertawa. "Bagaimana kau tahu kelemahan Cobra Punggung Bara?" "Aku pernah tinggal di pinggiran hutan Beast kota Quan. Mendengar sedikit kelemahannya sungguh keberuntungan bagiku," jelas Il-Pyo sekenanya saja.Jika ada seseorang yang menatap Il-Pyo selain dengan kekaguman dan rasa hormat imbas kontribusi pemuda tersebut di penaklukan Cobra Punggung Bara. Itu mungkin Hou Yanqi yang tadinya bahkan tidak terlibat pertarungan sedikitpun. Ada hal lebih besar yang menjadi perhatia

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-06
  • Pendekar Dekrit Dewa   bab 50: Terjebak Dalam Labirin

    Keesokan harinya, Jenius Keluarga Zhou yang diperkenankan memasuki menara dipilih secara cermat. Sisanya diminta untuk tetap berada di bibir pantai bersama sisa dari jenius keluarga Hou dan Jiang. Karena kualifikasi dalam pertarungan jarak dekat, Il-Pyo terpilih menjadi salah satu jenius Keluarga Zhou yang harus pergi.Ketika mereka sudah siap untuk berangkat. Tanpa terduga jenius keluarga Liao menghampiri mereka. Liao Chengzhi menjelaskan jika tuan muda mereka masuk menara hanya dengan dua orang di sisinya. Jumlah yang sangat sedikit dibandingkan kelompok lain."Apa yang kau coba katakan? Itu bukan urusan kami," jawab Hou Zhe melayangkan tatapan tidak senang. Sebenarnya mereka pun masuk hanya dengan mengandalkan jenius keluarga Hou. Keberadaan keluarga Zhou dan Jiang hanyalah tipuan agar tidak ada kelompok lain yang berani mengusik mereka.Keluarga Liao tampaknya menerima kerugian yang sangat fatal ketika dalam perjalanan. Mereka yang berasal dari keluarga utama sampai hanya tersisa

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-08
  • Pendekar Dekrit Dewa   bab 51: Gadis Merepotkan

    Menyusuri lorong labirin tidak semudah yang Il-Pyo kira. Selama beberapa jam dia bahkan tidak menemukan manusia lain. Hal ini membuat dia berpikir bahwa setiap individu ditempatkan pada lorong labirin yang saling berjauhan ketika guncangan terjadi di dasar menara. Harusnya memerlukan waktu lama untuk saling bertemu, itupun jika seseorang bergerak ke arah yang tepat."Seandainya sudah berada di ranah Pengungkit Teknik, kita tidak akan kesusahan begini mencari tujuan," celetuk Minghao bergema di kepala Il-Pyo.Il-Pyo mengandalkan persepsi Minghao untuk mengambil jalan yang bercabang. Tentu semua akan lebih mudah jika dia berada di ranah Pengungkit Teknik dan memiliki persepsinya sendiri terhadap lingkungan. Dari dinding lorong yang semakin dingin dan kemudian berganti panas, Il-Pyo rasa persepsi Minghao tidak salah mengarahkan pada tujuan yang berarti. Arsitektur dinding labirin pun mulai berubah dan di isi oleh ukiran-ukiran kuno yang dialiri oleh magma. Itu tampak seperti akar yang

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-09
  • Pendekar Dekrit Dewa   bab 52: Benih Api dan Benih Es

    Setelah beberapa hari lagi menyusuri labirin, suhu di dalam semakin berubah-ubah. Sebentar menjadi sangat dingin dan sebentar menjadi sangat panas. Il-Pyo merasa bagian terpenting dari labirin sudah dekat dengannya. Namun, dia belum juga menemukan jenius keluarga Hou hingga Hou Yanqi harus tetap mengekorinya ke manapun.Il-Pyo menyeret mata malas ke samping. Entah harus dengan cara apa dia terbebas dari tanggung jawab menjaga gadis tersebut. Hou Yanqi benar-benar membatasi kecepatannya dalam menyusuri labirin. Hou Yanqi tentu tahu keberadaannya tidak diinginkan, tetapi justru karena itulah dia merasa aman bersama Minghao. Sosok bertopeng tersebut sangat berbeda dari yang lain. Perasaan Hou Yanqi tumbuh semakin kuat setelah beberapa hari terlibat dengannya.'Kalau begini aku menjadi penasaran dengan penampilan Minghao. Jikapun dia tidak tampan. Aku rasa aku akan tetap menilainya sama' pikir Hou Yanqi sambil mencuri pandang ke samping.Il-Pyo yang menyadari wajah Hou Yanqi sedikit beru

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-11
  • Pendekar Dekrit Dewa   bab 53: Menerobos Ranah Pengungkit Teknik

    Usai menelan pil dan memurnikannya, Il-Pyo duduk bersila di depan nyala api berwarna hitam seukuran genggaman. Napas beku keluar dari mulut dan hidungnya saat efek pil yang dia telan menyebar ke seluruh tubuh. Setelah itu, labirin bergerak menutup akses setiap jalan menuju tempat mereka. Seolah-olah itu disetting agar tidak ada yang menganggu penaklukan Benih Api."Bagus, kalau begini aku tidak perlu was-was akan kedatangan pengganggu. Siapapun yang menyediakan pil ini pasti ingin kedua benih cepat dimurnikan. Hukum di dalam labirin mungkin tergantung dari keduanya," pikir Il-Pyo dalam meditasinya menyerap api hitam di depannya.Hou Yanqi melakukan hal yang sama. Dia menelan pil dan duduk di dekat pusat lantai pilar es. Benih Es itu seperti kristal berwarna biru tua dengan kabut putih tipis berterbangan. Saat dia mulai memfokuskan Afinitas Leluhur dalam penyerapan dan penelanan, pil yang dia konsumsi membantu melindunginya dari suhu ekstrim yang memasuki tubuh."Aku tidak yakin akan m

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-12
  • Pendekar Dekrit Dewa   bab 54: Membantu Hou Yanqi

    Eksistensi yang terbang mendekat adalah seekor kura-kura berwarna hijau dengan corak unik pada tempurungnya. Meninggalkan Minghao yang tertidur, kura-kura itu sampai tepat di depan Il-Pyo. "Apa kau eksistensi ke dua yang aku bangkitkan dari Afinitas Leluhurku?" Il-Pyo bertanya antusias terhadap kura-kura tersebut."Iya.""Apa kelebihanmu?""Pemulihan dan ketahanan."Sebagaimana penjelasan Minghao sebelumnya. Setiap warna cahaya mewakili keunggulan masing-masing. Cahaya biru diwakili oleh Minghao dan dapat meningkatkan dampak serangan lebih dari yang bisa dilakukan oleh ranahnya.Selama ini Il-Pyo banyak terbantu oleh kelebihan tersebut.Sekarang Il-Pyo membangkitkan kesadaran kedua yang memiliki atribut ketahanan dan pemulihan. Itu adalah hal yang sangat bagus di samping dia dapat mulai mempelajari Teknik Qi dan Teknik Leluhur karena sudah menerobos ranah Pengungkit Teknik."Karena tidak ada siapapun di sini. Bolehkah aku bertanya padamu apa yang terjadi pada Minghao?"Il-Pyo mengalih

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-14

Bab terbaru

  • Pendekar Dekrit Dewa   bab 89: Es dan Angin

    Pola lingkaran Qi ungu raksasa terbentuk di langit. Untaian benang Qi berukuran besar keluar jatuh dari sana, seakan-akan kerangka langitlah yang sedang runtuh ke bumi. Tidak hanya satu, tapi bertumpuk-tumpuk lapisan jaring. Di saat yang sama Ling Cao melompat dari gagaknya. Teknik yang sudah diperkuatnya tersebut terbang cepat menuju di mana Zhou Xun berada. Tentu saja sebelum mencapai target, serangan tersebut terlebih dahulu harus menembus jaring yang dijatuhkan berlapis-lapis. Peraduan yang menghempas udara terjadi. "Tc, apa ini yang disebut sebagai teknik penjerat terkuat keluarga Zhou?" gumam Ling Cao sambil terus mengupayakan tekniknya mengalahkan teknik Zhou Xun. Jaring-Jaring Qi baru berjatuhan ketika ada lapisan jaring yang ditembus. Seiring dengan hal tersebut, energi Zhou Xun berkurang banyak. Pada dasarnya teknik 'Simpul Langit yang Mendalam' adalah teknik kebangaan keluarga Zhou. Teknik yang dikatakan memiliki atribut penjerat Qi terkuat. Atribut ini mengurangi e

  • Pendekar Dekrit Dewa   Bab 88: Zhou Xun VS Ling Cao

    Usai semua anggota keluarga Zhou pergi membantu ke garis depan peperangan. Di langit kediaman keluarga Ling kini tersisa Zhou Xun dan juga Ling Cao. Dominasi Aura yang terlepas dari keduanya berusaha saling menekan. "Baiklah, aku akan mencari seluruh keluarga Zhou setelah lebih dulu mengalahkanmu," ucap Ling Cao saat Zhou Xun sepenuhnya berhasil membuat suruh anggota keluarga Zhou lepas darinya."Pastikan itu tidak sebaliknya, karena di sini akulah yang akan membunuhmu. Kau harus ingat bahwa keluarga Zhou adalah keluarga nomor satu penopang Kekaisaran," jawab Zhou Xun sudah terlalu muak dengan permusuhan mereka. "Hutang pencegatan jenius keluargaku saat kembali dari Pesisir Pantai Putih juga akan kita selesaikan di sini."Sebagai patriark di keluarga masing-masing, belum pernah Zhou Xun dan Ling Cao bentrok secara langsung. Hari ini adalah pertama kalinya Afinitas Leluhur tipe Pembunuh terbaik akan ditentukan. Ling Cao dengan pemilik Afinitas Leluhur gagak putuh, atau Zhou Xun dengan

  • Pendekar Dekrit Dewa   Bab 87: Dua Orang Ranah Bencana

    "Kau tidak apa-apa?" tanya Zhou Ye berjalan menghampiri Il-Pyo.Sebelum berhasil menyerang Nangong Yixin, Il-Pyo terlebih dahulu terkena tendangan berapi dan juga bola-bola api. Meski dia menggunakan Afinitas Leluhur untuk memperoleh pemulihan, dia tetaplah menerima serangan yang mengkhawatirkan."Tenang saja, ini tidak akan menjadi masalah," jawab Il-Pyo.Il-Pyo kembali merubah Afinitas Leluhur-nya menjadi tipe cahaya hijau. Digabung efek dua pil yang dia telan, pemulihan menjadi sangat cepat. Dia bangkit berdiri dan menghampiri tubuh Nangong Yixin yang tidak memiliki kesempatan melawan lagi."Ba-bagaimana kau bisa bangkit lagi setelah semua yang kulakukan? Aku dapat memastikan kau terkena penuh serangaku," ucap Nagong Yixin dengan tidak percaya.Sebuah pedang muncul di tangan Il-Pyo. "Selamat tinggal," pamitnya tanpa mau repot menjelaskan.Setelah Nangong Yixin benar-benar dikalahkan, Il-Pyo dan Zhou Ye memandang sekitar. Di mana-mana terjadi pertarungan. Berkat tidak adanya patria

  • Pendekar Dekrit Dewa   bab 86: Mengalahkan Musuh Bersama

    Percikan-percikan api berkobar di kulit Nangong Yixin. Tekanan pertarungan yang dirasakan Zhou Ye serta Il-Pyo dalam sekejap meningkatkan tajam. Sementara itu, ledakan dahsyat terus menggema di langit, menandakan pertarungan para elit keluarga juga mencapai puncaknya.Nangong Yixin menghilang meninggalkan bayangan samar. Sedetik setelahnya dia dengan tidak terduga muncul di samping Zhou Ye. Tendangan yang mengarah ke bagian belakang, gadis itu tanggulangi menggunakan untaian rantai Qi ungu. Namun, itu hanyalah serangan tipuan. Nangong Yixin menarik kakinya dan berputar untuk menyerang sisi kepala bagian samping dengan momentum tendangan ke dua."Kau melupakanku," ucap Il-Pyo menangkis serangan Nangong Yixin serta balas memukulnya mundur."Teknik Qi! Sembilan Mata Pedang!" Zhou Ye segera memanfaatkan celah untuk mengembalikan serangan.Nangong Yixin salto beberapa kali ke belakang guna mengambil jarak. Setelahnya, dia membuat segel tangan dan dengan seruan teknik Qi menciptakan gajah

  • Pendekar Dekrit Dewa   bab 85: Keadaan Genting

    "Keluarga Liu! Lancang sekali kalian membawa pasukan ke ibu kota. Tarik kembali pasukan kalian karena Kekaisaran tidak akan pernah mentolerir segala jenis pemberontakan!" Dari atas benteng ibu kota nan kokoh Putra Mahkota berteriak dengan lantang. Tepat di hadapannya, puluhan ribu pasukan dari prefektur Qilin telah siap dengan serangan mereka.Patrick keluarga Liu mendecih saat mendengar ancaman itu. Peringatan putra mahkota—Nilam Cheng Yen—malah dibalasnya dengan seruan melepas serangan. Panah serta tombak seketika menghujani ibu kota walaupun tampak sebuah formasi menahan semua dampak kerusakan.Ratusan ahli prefektur Qilin lanjut terbang ke atas. Baik teknik Qi ataupun Teknik Leluhur langsung mereka serukan dalam upaya menjebol pertahanan ibu kota. Tanpa menghancurkan formasi terlebih dahulu, mustahil ada serangan mereka yang akan berhasil.Tentu saja mereka yang ada di dalam benteng tidak tinggal diam. Semua pasukan mengangkat senjata dan balas menyerang. Dalam sekejap ibu kota d

  • Pendekar Dekrit Dewa   Bab 84: Bersatu

    Tidak ingin menjawab provokasi Il-Pyo hanya dengan kata-kata, sosok itu langsung menghilang dari tempatnya berdiri. Spontan saja tubuh Il-Pyo ikut berkedip kala melepas kecepatan ledakan kaki terbaiknya ke depan.BAAAAAANG!Di tengah jarak keduanya muncul dua bayangan dengan pukulan yang saling beradu. Dampaknya, hempasan udara yang cukup berfluktuasi menyebar ke segala arah. Pertentangan sengit terjadi beberapa saat selagi mereka berusaha saling mendominasi.Secara penilaian kasar kekuatan Il-Pyo meningkat karena kali ini ditambahkannya Benih Api. Namun, ranahnya yang masih jauh di bawah ranah lawannya membuat ia hanya mampu mengimbangi. Kesamaan kekuatan ini membuat mereka sama-sama terdorong pada akhir momentum pertemuan pukulan itu. Sesaat mendapatkan pijakan kembali, baik Il-Pyo ataupun sosok itu langsung memberikan serangan susulan. Mereka kembali berubah menjadi bayangan yang setiap jejaknya membuat tanah menjadi kehancuran."Sekarang mana yang lebih panas? Apimu atau apiku?"

  • Pendekar Dekrit Dewa   bab 83: Awal Perang Internal

    Telah dikonfirmasi jika ribuan pasukan dari prefektur Qilin langsung menuju ibu kota kekaisaran Nilam. Berbanding terbalik dengan persiapan mereka yang dilakukan bertahun-tahun lamanya. Persiapan di pihak kekaisaran Nilam begitu minim dan terkesan terburu-buru. Namun, semua persiapan berjalan sebaik usaha tertinggi mereka. Di kediaman keluarga Zhou, Il-Pyo bermeditasi seusai memulihkan diri karena membuat banyak pil. Dia kemudian bergabung dengan keluarga Zhou yang akan pergi menumpas keluarga Ling. Selagi musuh dari prefektur Qilin belum sampai, mereka harus berfokus diri menghancurkan keluarga yang berkhianat terlebih dahulu. Begitupun dengan keluarga Hou, mereka siap dengan tugas pertempuran melawan keluarga Zhong. Persiapan begitu mereka usahakan demi sesedikit mungkin mengalami kerugian. Seluruh orang kuat keluarga Hou sudah cukup siap ketika menyerang keluarga Zhong. "Aku rasa mereka akan bergerak sangat cepat untuk menerobos ibu kota. Keluarga Zhong dan keluarga Ling merupak

  • Pendekar Dekrit Dewa   bab 82: Pertanda Perang

    Seperginya dari kediaman keluarga Hou, Zhou Ye serta Il-Pyo lanjut mengunjungi keluarga Liao dan Jiang. Keluarga Liao dengan mudah menyetujui pengajuan aliansi karena dendam mereka saat di Pesisir Pantai Putih. Bagaimanapun saat itu banyak jenius keluarga Liao terbunuh karena kecurangan keluarga Zhong dan Ling. Hal ini lebih ke arah kesempatan yang sama sekali tidak mungkin mereka tolak.Di sisi lain, keluarga Jiang tampaknya paham situasinya lebih dari itu, mereka sedikit lagu dengan keadaan Kaisar sekalipun sudah dipulihkan. Namun, dengan pendekatan Il-Pyo sebagai Alkemis, keluarga Jiang yang tadinya bersikap netral akhirnya mau memihak. Begitupun dengan keluarga-keluarga lain yang lebih lemah, Zhou Ye serta Il-Pyo mampu meyakinkan mereka untuk berpihak pada kekaisaran. Yang menjadi masalah adalah kapan pertarungan puncaknya nanti. Untuk mengambil alih ibu kota orang-orang dari prefektur Qilin pasti akan segera datang membawa pasukannya. Perang internal sama sekali tidak dapat dihi

  • Pendekar Dekrit Dewa   bab 81: Memastikan Pengkhianat Kekaisaran

    Aliran waktu membawa Zhou Ye dan Il-Pyo pada keberhasilan penyelesaian latihan mereka. Inti Beast yang Il-Pyo serap merupakan inti Beast yang lebih baik dari yang selama ini dia dapat. meskipun begitu, tetap saja dia hanya berhasil maju sebanyak dua tingkat. Sekarang Il-Pyo berada di ranah Pengungkit Teknik bintang lima, ranah yang masih belum cukup jika dihadapkan pada pertarungan yang sama seperti sebelumnya. Tanpa dukungan pil Terlarang dia ragu dapat melawan ahli Penguasa Teknik di bintang dua ke atas. Di sebelahnya, Zhou Ye telah memurnikan semua efek pil Ketahanan Tubuh ke seluruh tubuh. Sebelumnya dia tidak pernah meningkatkan kemampuan tubuh karena percaya musuh tidak akan mampu mendekat. Namun, sekarang pembuluh darah gadis itu serasa dialiri oleh besi yang melebur dan menguatkan ketahan maupun kekuatan fisiknya. Zhou Ye merasa dia tidak akan kesulitan lagi bahkan tanpa teknik tipe pertahanannya. "Aku akan menerima teknik Leluhur. Apa kah kau ingin menungguku?" tanya Il-

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status