Beranda / Fantasi / Pendekar Dekrit Dewa / bab 50: Terjebak Dalam Labirin

Share

bab 50: Terjebak Dalam Labirin

Penulis: Adaha Kena
last update Terakhir Diperbarui: 2024-02-08 20:16:14

Keesokan harinya, Jenius Keluarga Zhou yang diperkenankan memasuki menara dipilih secara cermat. Sisanya diminta untuk tetap berada di bibir pantai bersama sisa dari jenius keluarga Hou dan Jiang. Karena kualifikasi dalam pertarungan jarak dekat, Il-Pyo terpilih menjadi salah satu jenius Keluarga Zhou yang harus pergi.

Ketika mereka sudah siap untuk berangkat. Tanpa terduga jenius keluarga Liao menghampiri mereka. Liao Chengzhi menjelaskan jika tuan muda mereka masuk menara hanya dengan dua orang di sisinya. Jumlah yang sangat sedikit dibandingkan kelompok lain.

"Apa yang kau coba katakan? Itu bukan urusan kami," jawab Hou Zhe melayangkan tatapan tidak senang. Sebenarnya mereka pun masuk hanya dengan mengandalkan jenius keluarga Hou. Keberadaan keluarga Zhou dan Jiang hanyalah tipuan agar tidak ada kelompok lain yang berani mengusik mereka.

Keluarga Liao tampaknya menerima kerugian yang sangat fatal ketika dalam perjalanan. Mereka yang berasal dari keluarga utama sampai hanya tersisa
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Pendekar Dekrit Dewa   bab 51: Gadis Merepotkan

    Menyusuri lorong labirin tidak semudah yang Il-Pyo kira. Selama beberapa jam dia bahkan tidak menemukan manusia lain. Hal ini membuat dia berpikir bahwa setiap individu ditempatkan pada lorong labirin yang saling berjauhan ketika guncangan terjadi di dasar menara. Harusnya memerlukan waktu lama untuk saling bertemu, itupun jika seseorang bergerak ke arah yang tepat."Seandainya sudah berada di ranah Pengungkit Teknik, kita tidak akan kesusahan begini mencari tujuan," celetuk Minghao bergema di kepala Il-Pyo.Il-Pyo mengandalkan persepsi Minghao untuk mengambil jalan yang bercabang. Tentu semua akan lebih mudah jika dia berada di ranah Pengungkit Teknik dan memiliki persepsinya sendiri terhadap lingkungan. Dari dinding lorong yang semakin dingin dan kemudian berganti panas, Il-Pyo rasa persepsi Minghao tidak salah mengarahkan pada tujuan yang berarti. Arsitektur dinding labirin pun mulai berubah dan di isi oleh ukiran-ukiran kuno yang dialiri oleh magma. Itu tampak seperti akar yang

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-09
  • Pendekar Dekrit Dewa   bab 52: Benih Api dan Benih Es

    Setelah beberapa hari lagi menyusuri labirin, suhu di dalam semakin berubah-ubah. Sebentar menjadi sangat dingin dan sebentar menjadi sangat panas. Il-Pyo merasa bagian terpenting dari labirin sudah dekat dengannya. Namun, dia belum juga menemukan jenius keluarga Hou hingga Hou Yanqi harus tetap mengekorinya ke manapun.Il-Pyo menyeret mata malas ke samping. Entah harus dengan cara apa dia terbebas dari tanggung jawab menjaga gadis tersebut. Hou Yanqi benar-benar membatasi kecepatannya dalam menyusuri labirin. Hou Yanqi tentu tahu keberadaannya tidak diinginkan, tetapi justru karena itulah dia merasa aman bersama Minghao. Sosok bertopeng tersebut sangat berbeda dari yang lain. Perasaan Hou Yanqi tumbuh semakin kuat setelah beberapa hari terlibat dengannya.'Kalau begini aku menjadi penasaran dengan penampilan Minghao. Jikapun dia tidak tampan. Aku rasa aku akan tetap menilainya sama' pikir Hou Yanqi sambil mencuri pandang ke samping.Il-Pyo yang menyadari wajah Hou Yanqi sedikit beru

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-11
  • Pendekar Dekrit Dewa   bab 53: Menerobos Ranah Pengungkit Teknik

    Usai menelan pil dan memurnikannya, Il-Pyo duduk bersila di depan nyala api berwarna hitam seukuran genggaman. Napas beku keluar dari mulut dan hidungnya saat efek pil yang dia telan menyebar ke seluruh tubuh. Setelah itu, labirin bergerak menutup akses setiap jalan menuju tempat mereka. Seolah-olah itu disetting agar tidak ada yang menganggu penaklukan Benih Api."Bagus, kalau begini aku tidak perlu was-was akan kedatangan pengganggu. Siapapun yang menyediakan pil ini pasti ingin kedua benih cepat dimurnikan. Hukum di dalam labirin mungkin tergantung dari keduanya," pikir Il-Pyo dalam meditasinya menyerap api hitam di depannya.Hou Yanqi melakukan hal yang sama. Dia menelan pil dan duduk di dekat pusat lantai pilar es. Benih Es itu seperti kristal berwarna biru tua dengan kabut putih tipis berterbangan. Saat dia mulai memfokuskan Afinitas Leluhur dalam penyerapan dan penelanan, pil yang dia konsumsi membantu melindunginya dari suhu ekstrim yang memasuki tubuh."Aku tidak yakin akan m

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-12
  • Pendekar Dekrit Dewa   bab 54: Membantu Hou Yanqi

    Eksistensi yang terbang mendekat adalah seekor kura-kura berwarna hijau dengan corak unik pada tempurungnya. Meninggalkan Minghao yang tertidur, kura-kura itu sampai tepat di depan Il-Pyo. "Apa kau eksistensi ke dua yang aku bangkitkan dari Afinitas Leluhurku?" Il-Pyo bertanya antusias terhadap kura-kura tersebut."Iya.""Apa kelebihanmu?""Pemulihan dan ketahanan."Sebagaimana penjelasan Minghao sebelumnya. Setiap warna cahaya mewakili keunggulan masing-masing. Cahaya biru diwakili oleh Minghao dan dapat meningkatkan dampak serangan lebih dari yang bisa dilakukan oleh ranahnya.Selama ini Il-Pyo banyak terbantu oleh kelebihan tersebut.Sekarang Il-Pyo membangkitkan kesadaran kedua yang memiliki atribut ketahanan dan pemulihan. Itu adalah hal yang sangat bagus di samping dia dapat mulai mempelajari Teknik Qi dan Teknik Leluhur karena sudah menerobos ranah Pengungkit Teknik."Karena tidak ada siapapun di sini. Bolehkah aku bertanya padamu apa yang terjadi pada Minghao?"Il-Pyo mengalih

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-14
  • Pendekar Dekrit Dewa   bab 55: Menantang Musuh

    "Kau tidak apa-apa?" Il-Pyo lebih dulu memastikan keadaan Hou Yanqi.Melakukan aktivitas dewasa dengan Hou Yanqi sangat tidak mungkin bagi Il-Pyo. Terutama tentang usia mereka yang seharusnya tidak dalam hubungan seperti itu. Namun, hanya ada satu cara untuk melepaskan gadis tersebut dari situasi bahaya. "Ada sedikit keanehan pada tubuhku. Tapi harusnya tidak masalah setelah sedikit memulihkan diri," jawab Hou Yanqi tanpa menoleh.Il-Pyo terdiam, bingung harus mengatakan keadaan sebenarnya dari gadis itu atau tidak. Pada akhirnya dia tidak mengatakannya. Bisa-bisa Il-Pyo dianggap tidak bermoral."Dia memang terlihat baik," gumam Il-Pyo merasa tidak ada yang aneh pada Hou Yanqi. Apalagi setelah gadis tersebut menelan pil pemulihan tubuh."Sekarang mungkin terlihat baik, tetapi ini bom waktu yang akan meledak di masa depan. Dampaknya akan kelihatan setelah beberapa tahun seiring dengan perkembangan Afinitas Leluhur yang dia miliki.""Syukurlah kalau masih mempunyai waktu beberapa tahun

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-16
  • Pendekar Dekrit Dewa   bab 56: Dua Afinitas Leluhur tipe Pembunuh

    Dalam sekejap mata dua orang misterius itu meninggalkan bayangannya di tempat dan muncul di hadapan Il-Pyo. Tanpa banyak membuang gerak Il-Pyo menangkis serangan fisik yang masing-masingnya dibaluti oleh Qi. Saat bersentuhan dengan tubuhnya, Il-Pyo menyadari jika Qi salah satu dari mereka mengandung racun."Satu Afinitas Leluhur tipe pembunuh. Tinggal yang satunya lagi," pikir Il-Pyo lalu menitik beratkan serangan pada sosok misterius yang tidak dia ketahui memiliki Afinitas Leluhur tipe apa.Yasue tahu ketajaman gerakan yang dimiliki Il-Pyo sempat menyusahkan Ling Xiao. Namun, gerakan pemuda tersebut lebih dari yang dia harapkan saat menargetkan diri dalam serangan bertubi-tubi.Saking tajamnya gerakan Il-Pyo, Yasue yang dibantu oleh Xian Ding pun sampai terkena serangan beberapa kali padahal mereka sudah menyibukkan Il-Pyo bersama-sama. Hal yang seharusnya mustahil terjadi karena mereka lebih tinggi sembilan tingkatan bintang. "Kau cukup memiliki kemampuan," imbuh Xian Ding, pemil

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-18
  • Pendekar Dekrit Dewa   bab 57: Ketajaman Yasue

    Banyak bayangan tertinggal di sekeliling Il-Pyo sebelum akhirnya dua orang muncul di dekatnya. Untunglah, tangannya yang sempat disilangkan berhasil menangkis tendangan Yasue. Setelahnya, dia memutar tubuh lalu menangkap tangan Xian Ding dan melemparnya membentur dinding.Yasue mengangkat tangan dan cepat berseru akan tekniknya. Belati yang banyak mengejar Il-Pyo sepanjang dia bergerak. Selain menghindar, Il-Pyo menangkis serangan itu dengan kepalan tangan terbungkus api. "Kerja sama mereka merepotkan, tapi sepertinya gerakan dalam benakku masih unggul dalam pertarungan jarak dekat sekalipun mereka menang jumlah," gumam Il-Pyo Lalu menyeret mata untuk memastikan keadaan Hou Yanqi yang sempat terkena serangan tadi.Dia bersyukur gadis tersebut telah mengambil jarak. Dan jenius muda yang sebelumnya diintimidasi oleh Yasue dan Xian Ding sedang memulihkan diri. Sedikit ada harapan bagi Il-Pyo untuk jenius muda tersebut membantunya, tapi dia menyadari jika luka orang tersebut cukup parah.

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-20
  • Pendekar Dekrit Dewa   bab 58: Liao Feng

    Sambil membawa senyum, Il-Pyo memulai gerakan pertamanya setelah mengganti atribut. Kenaikan tingkatan ranah yang banyak membuat kekuatan ledakan kakinya juga jauh meningkat. Dalam sekejap mata saja dia sudah tiba di depan Yasue karena merasa sosoknya yang paling berbahaya dan harus segera dibunuh.Yasue terkesiap hingga tangkisan tangannya penuh celah. Il-Pyo langsung melayangkan tiga pukulan susulan tanpa jeda waktu. Selama sedetik Yasue tampak baik-baik saja. Namun, di detik berikutnya dia terlempar seperti tanpa sentuhan.Il-Pyo beralih menatap Xian Ding yang kebingungan akan perubahan kecepatan lawannya. Pukulan pemuda tersebut bahkan tidak terlihat mementalkan Yasue.Tanpa mau repot-repot menjelaskan, Il-Pyo meninggalkan bayangan di tempat dan tiba di depan Xian Ding. Cukup dua pukulan berbalut api untuk mengikis Qi yang menutupi tubuh kokoh itu. Hingga pada pukulan ketiga Il-Pyo berhasil melayang serangan berbalut api.Api Il-Pyo mengubah Xian Ding menjadi abu dalam sekejap. Ya

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-21

Bab terbaru

  • Pendekar Dekrit Dewa   bab 89: Es dan Angin

    Pola lingkaran Qi ungu raksasa terbentuk di langit. Untaian benang Qi berukuran besar keluar jatuh dari sana, seakan-akan kerangka langitlah yang sedang runtuh ke bumi. Tidak hanya satu, tapi bertumpuk-tumpuk lapisan jaring. Di saat yang sama Ling Cao melompat dari gagaknya. Teknik yang sudah diperkuatnya tersebut terbang cepat menuju di mana Zhou Xun berada. Tentu saja sebelum mencapai target, serangan tersebut terlebih dahulu harus menembus jaring yang dijatuhkan berlapis-lapis. Peraduan yang menghempas udara terjadi. "Tc, apa ini yang disebut sebagai teknik penjerat terkuat keluarga Zhou?" gumam Ling Cao sambil terus mengupayakan tekniknya mengalahkan teknik Zhou Xun. Jaring-Jaring Qi baru berjatuhan ketika ada lapisan jaring yang ditembus. Seiring dengan hal tersebut, energi Zhou Xun berkurang banyak. Pada dasarnya teknik 'Simpul Langit yang Mendalam' adalah teknik kebangaan keluarga Zhou. Teknik yang dikatakan memiliki atribut penjerat Qi terkuat. Atribut ini mengurangi e

  • Pendekar Dekrit Dewa   Bab 88: Zhou Xun VS Ling Cao

    Usai semua anggota keluarga Zhou pergi membantu ke garis depan peperangan. Di langit kediaman keluarga Ling kini tersisa Zhou Xun dan juga Ling Cao. Dominasi Aura yang terlepas dari keduanya berusaha saling menekan. "Baiklah, aku akan mencari seluruh keluarga Zhou setelah lebih dulu mengalahkanmu," ucap Ling Cao saat Zhou Xun sepenuhnya berhasil membuat suruh anggota keluarga Zhou lepas darinya."Pastikan itu tidak sebaliknya, karena di sini akulah yang akan membunuhmu. Kau harus ingat bahwa keluarga Zhou adalah keluarga nomor satu penopang Kekaisaran," jawab Zhou Xun sudah terlalu muak dengan permusuhan mereka. "Hutang pencegatan jenius keluargaku saat kembali dari Pesisir Pantai Putih juga akan kita selesaikan di sini."Sebagai patriark di keluarga masing-masing, belum pernah Zhou Xun dan Ling Cao bentrok secara langsung. Hari ini adalah pertama kalinya Afinitas Leluhur tipe Pembunuh terbaik akan ditentukan. Ling Cao dengan pemilik Afinitas Leluhur gagak putuh, atau Zhou Xun dengan

  • Pendekar Dekrit Dewa   Bab 87: Dua Orang Ranah Bencana

    "Kau tidak apa-apa?" tanya Zhou Ye berjalan menghampiri Il-Pyo.Sebelum berhasil menyerang Nangong Yixin, Il-Pyo terlebih dahulu terkena tendangan berapi dan juga bola-bola api. Meski dia menggunakan Afinitas Leluhur untuk memperoleh pemulihan, dia tetaplah menerima serangan yang mengkhawatirkan."Tenang saja, ini tidak akan menjadi masalah," jawab Il-Pyo.Il-Pyo kembali merubah Afinitas Leluhur-nya menjadi tipe cahaya hijau. Digabung efek dua pil yang dia telan, pemulihan menjadi sangat cepat. Dia bangkit berdiri dan menghampiri tubuh Nangong Yixin yang tidak memiliki kesempatan melawan lagi."Ba-bagaimana kau bisa bangkit lagi setelah semua yang kulakukan? Aku dapat memastikan kau terkena penuh serangaku," ucap Nagong Yixin dengan tidak percaya.Sebuah pedang muncul di tangan Il-Pyo. "Selamat tinggal," pamitnya tanpa mau repot menjelaskan.Setelah Nangong Yixin benar-benar dikalahkan, Il-Pyo dan Zhou Ye memandang sekitar. Di mana-mana terjadi pertarungan. Berkat tidak adanya patria

  • Pendekar Dekrit Dewa   bab 86: Mengalahkan Musuh Bersama

    Percikan-percikan api berkobar di kulit Nangong Yixin. Tekanan pertarungan yang dirasakan Zhou Ye serta Il-Pyo dalam sekejap meningkatkan tajam. Sementara itu, ledakan dahsyat terus menggema di langit, menandakan pertarungan para elit keluarga juga mencapai puncaknya.Nangong Yixin menghilang meninggalkan bayangan samar. Sedetik setelahnya dia dengan tidak terduga muncul di samping Zhou Ye. Tendangan yang mengarah ke bagian belakang, gadis itu tanggulangi menggunakan untaian rantai Qi ungu. Namun, itu hanyalah serangan tipuan. Nangong Yixin menarik kakinya dan berputar untuk menyerang sisi kepala bagian samping dengan momentum tendangan ke dua."Kau melupakanku," ucap Il-Pyo menangkis serangan Nangong Yixin serta balas memukulnya mundur."Teknik Qi! Sembilan Mata Pedang!" Zhou Ye segera memanfaatkan celah untuk mengembalikan serangan.Nangong Yixin salto beberapa kali ke belakang guna mengambil jarak. Setelahnya, dia membuat segel tangan dan dengan seruan teknik Qi menciptakan gajah

  • Pendekar Dekrit Dewa   bab 85: Keadaan Genting

    "Keluarga Liu! Lancang sekali kalian membawa pasukan ke ibu kota. Tarik kembali pasukan kalian karena Kekaisaran tidak akan pernah mentolerir segala jenis pemberontakan!" Dari atas benteng ibu kota nan kokoh Putra Mahkota berteriak dengan lantang. Tepat di hadapannya, puluhan ribu pasukan dari prefektur Qilin telah siap dengan serangan mereka.Patrick keluarga Liu mendecih saat mendengar ancaman itu. Peringatan putra mahkota—Nilam Cheng Yen—malah dibalasnya dengan seruan melepas serangan. Panah serta tombak seketika menghujani ibu kota walaupun tampak sebuah formasi menahan semua dampak kerusakan.Ratusan ahli prefektur Qilin lanjut terbang ke atas. Baik teknik Qi ataupun Teknik Leluhur langsung mereka serukan dalam upaya menjebol pertahanan ibu kota. Tanpa menghancurkan formasi terlebih dahulu, mustahil ada serangan mereka yang akan berhasil.Tentu saja mereka yang ada di dalam benteng tidak tinggal diam. Semua pasukan mengangkat senjata dan balas menyerang. Dalam sekejap ibu kota d

  • Pendekar Dekrit Dewa   Bab 84: Bersatu

    Tidak ingin menjawab provokasi Il-Pyo hanya dengan kata-kata, sosok itu langsung menghilang dari tempatnya berdiri. Spontan saja tubuh Il-Pyo ikut berkedip kala melepas kecepatan ledakan kaki terbaiknya ke depan.BAAAAAANG!Di tengah jarak keduanya muncul dua bayangan dengan pukulan yang saling beradu. Dampaknya, hempasan udara yang cukup berfluktuasi menyebar ke segala arah. Pertentangan sengit terjadi beberapa saat selagi mereka berusaha saling mendominasi.Secara penilaian kasar kekuatan Il-Pyo meningkat karena kali ini ditambahkannya Benih Api. Namun, ranahnya yang masih jauh di bawah ranah lawannya membuat ia hanya mampu mengimbangi. Kesamaan kekuatan ini membuat mereka sama-sama terdorong pada akhir momentum pertemuan pukulan itu. Sesaat mendapatkan pijakan kembali, baik Il-Pyo ataupun sosok itu langsung memberikan serangan susulan. Mereka kembali berubah menjadi bayangan yang setiap jejaknya membuat tanah menjadi kehancuran."Sekarang mana yang lebih panas? Apimu atau apiku?"

  • Pendekar Dekrit Dewa   bab 83: Awal Perang Internal

    Telah dikonfirmasi jika ribuan pasukan dari prefektur Qilin langsung menuju ibu kota kekaisaran Nilam. Berbanding terbalik dengan persiapan mereka yang dilakukan bertahun-tahun lamanya. Persiapan di pihak kekaisaran Nilam begitu minim dan terkesan terburu-buru. Namun, semua persiapan berjalan sebaik usaha tertinggi mereka. Di kediaman keluarga Zhou, Il-Pyo bermeditasi seusai memulihkan diri karena membuat banyak pil. Dia kemudian bergabung dengan keluarga Zhou yang akan pergi menumpas keluarga Ling. Selagi musuh dari prefektur Qilin belum sampai, mereka harus berfokus diri menghancurkan keluarga yang berkhianat terlebih dahulu. Begitupun dengan keluarga Hou, mereka siap dengan tugas pertempuran melawan keluarga Zhong. Persiapan begitu mereka usahakan demi sesedikit mungkin mengalami kerugian. Seluruh orang kuat keluarga Hou sudah cukup siap ketika menyerang keluarga Zhong. "Aku rasa mereka akan bergerak sangat cepat untuk menerobos ibu kota. Keluarga Zhong dan keluarga Ling merupak

  • Pendekar Dekrit Dewa   bab 82: Pertanda Perang

    Seperginya dari kediaman keluarga Hou, Zhou Ye serta Il-Pyo lanjut mengunjungi keluarga Liao dan Jiang. Keluarga Liao dengan mudah menyetujui pengajuan aliansi karena dendam mereka saat di Pesisir Pantai Putih. Bagaimanapun saat itu banyak jenius keluarga Liao terbunuh karena kecurangan keluarga Zhong dan Ling. Hal ini lebih ke arah kesempatan yang sama sekali tidak mungkin mereka tolak.Di sisi lain, keluarga Jiang tampaknya paham situasinya lebih dari itu, mereka sedikit lagu dengan keadaan Kaisar sekalipun sudah dipulihkan. Namun, dengan pendekatan Il-Pyo sebagai Alkemis, keluarga Jiang yang tadinya bersikap netral akhirnya mau memihak. Begitupun dengan keluarga-keluarga lain yang lebih lemah, Zhou Ye serta Il-Pyo mampu meyakinkan mereka untuk berpihak pada kekaisaran. Yang menjadi masalah adalah kapan pertarungan puncaknya nanti. Untuk mengambil alih ibu kota orang-orang dari prefektur Qilin pasti akan segera datang membawa pasukannya. Perang internal sama sekali tidak dapat dihi

  • Pendekar Dekrit Dewa   bab 81: Memastikan Pengkhianat Kekaisaran

    Aliran waktu membawa Zhou Ye dan Il-Pyo pada keberhasilan penyelesaian latihan mereka. Inti Beast yang Il-Pyo serap merupakan inti Beast yang lebih baik dari yang selama ini dia dapat. meskipun begitu, tetap saja dia hanya berhasil maju sebanyak dua tingkat. Sekarang Il-Pyo berada di ranah Pengungkit Teknik bintang lima, ranah yang masih belum cukup jika dihadapkan pada pertarungan yang sama seperti sebelumnya. Tanpa dukungan pil Terlarang dia ragu dapat melawan ahli Penguasa Teknik di bintang dua ke atas. Di sebelahnya, Zhou Ye telah memurnikan semua efek pil Ketahanan Tubuh ke seluruh tubuh. Sebelumnya dia tidak pernah meningkatkan kemampuan tubuh karena percaya musuh tidak akan mampu mendekat. Namun, sekarang pembuluh darah gadis itu serasa dialiri oleh besi yang melebur dan menguatkan ketahan maupun kekuatan fisiknya. Zhou Ye merasa dia tidak akan kesulitan lagi bahkan tanpa teknik tipe pertahanannya. "Aku akan menerima teknik Leluhur. Apa kah kau ingin menungguku?" tanya Il-

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status