“Mereka tewas terkena pukulan dari 3 Pendekar Muka Hewan,” kata Japra saat melihat kondisi jasad paman tiri Pangeran Kifaya, sekaligus makin heran dengan kelakuan 3 pendekar aneh itu.Bingung berada di pihak mana ke 3 orang jahat itu, tapi memiliki kesaktian yang luar biasa.“Benar-benar tokoh sesat yang sukar di pegang ekornya, awalnya ikut kita, eh malah bantai pasukan kita. Kini malah bantai keluarga paman tiriku. Entah apa tujuan mereka…bahaya sekali!” kata Pangeran Kifaya kebingungan sendiri, sambil geleng-geleng kepala.Tapi Pangean Kifaya bersyukur, Japra bisa hentikan kekejaman ke 3 orang itu, bahkan salah satunya tewas.Andai Pangeran Kifaya maju melawan, walaupun dibantu puluhan pendekar lainnya yang membantunya. Belum tentu bisa mengalahkan ke 3 pendekar jahat yang sangat sakti itu.Setelah semua mayat disingkirkan, untuk di kubur massal dengan ribuan prajurit yang tewas, pasukan Pangeran Kifaya lalu bersihkan Istana ini dan hari ini sahihlah Pangeran Kifaya menjadi Mahara
“J-jadi…?” Japra tak bisa meneruskan kalimatnya, fakta yang baru disampaikan Mahapatih Bino membuatnya benar-benar kaget, syok dan hampir tak percaya.Artinya…Japra bukan keturunan orang sembarangan, tapi dua raja sekaligus. Ayahnya Maharaja Kanji dan ibunya, putri dari Maharaja Barito.Dan otomatis pria yang ada di depannya ini adalah pamannya sendiri, atau adik se ayah dari mendiang ibundanya.Mengetahui fakta ini, dengan tubuh bergetar, Japra pun bersujud di depan Prabu Kifaya, karena otomatis inilah keluarga terdekatnya.“Mohon maaf beribu maaf Paduka…paman-da, kalau Japra selama ini kurang ajar pada paduka!”Prabu Kifaya sampai turun dari peraduannya dan menarik tubuh Japra, lalu memeluknya dengan erat.“Tak apa Japra, aku malah bangga, punya ponakan yang luar biasa saktinya. Jangankan kamu, aku pun kaget setelah tahu informasi ini dari Mahapatih Bino, asal kamu tahu Japra Mahapatih Bino ini pun bukan orang lain bagi kamu, beliau adik ayahku, otomatis beliau ini kakek pamanmu se
Japra pun sampai di desa yang berada di kaki lembah tempat padepokan Ular Hitam ini berada. Dia teringat saat masih bocah berada di desa ini dan di hadang Agur dan Icok, dua anak buah Ki Boka.Desa ini terlihat tak banyak perubahan, malah makin sunyi dari dulu, hingga Japra heran sendiri.Hanya ada satu dua orang yang lalu lalang di desa ini. “Pada kemana mereka, kenapa sunyi begini, bukankah ini belum terlalu sore,” batin Japra heran sendiri.“Kisanak perlahan dulu,” Japra turun dari kudanya dan mendekati seorang setengah tua yang terlihat aneh memandangnya.“Iya ada apa? Kisanak siapa yaa, kok bisa nongol di sini?” tanya balik orang setengah tua ini.“Aku Japra…dulu aku murid padepokan ini,” kata Japra, orang ini terlihat kaget dan lalu menghela nafas panjang, mulai ingat sosok pemuda tampan perlente ini.“Sekarang situasi berubah total Japra, setelah Ki Boka dikalahkan, padepokan itu justru makin jahat saja. Padahal Ki Boka setelah diberi hadiah-hadiah besar dari Ratu Reswari di K
30 an orang ini langsung gentar, melihat kesaktian Japra, salah seorang terlihat berlari dan Japra paham, pasti orang itu akan panggil bos mereka, inilah yang di tunggu Japra.Japra kini di kurung 50 an orang, dari tampang mereka, Japra melihat hanya ada segelintir orang yang pernah jadi anak buah Ki Boka, sisanya dia tak kenal lagi.Artinya orang-orang ini anak buah si penguasa padepokan ini, yang dikatakan Ki Unu berhasilkan kalah guru pertama Japra. Japra juga melihat Agur dan Icok yang dia lihat kini ikut mengurungnya."Rupanya keduanya jadi anak buah orang itu-" pikir Japra kurang senang.Japra pun menatap keduanya tak pedulikan tatapan yang lainnya, yang seolah ingin menerkamnya, setelah di hajar Japra barusan.“Agur, Icok, kenapa kalian malah mau bersekutu dengan orang yang hancurkan padepokan kalian sendiri. Walaupun kalian ini golongan hitam, alangkah rendahnya kalian mau diperbudak orang pendatang!” tegur Japra sambil memandang kedua orang ini.Keduanya terlihat saling pand
"Bangsat! Mampuslah!!" "Tass…tass blarrrr...!!" Pendekar Gledek langsung menyerbu Japra.Japra kaget juga, serangan pendekar pesolek ini luar biasa panasnya, sehingga kalau tadi sangat dingin, kini cuaca mendadak berubah 180 derajat, menjadi panas membara.Tanda Pendekar Gledek sudah kerahkan 100 persen tenaga dalamnya.Japra langsung maklum akan kelihaian si pesolek ini, maka cepat ia mengelak, menangkis dan membalas menyerang sambil mengerahkan seluruh tenaga dan kegesitannya.Japra mainkan jurus kelelawar yang di padu dengan jurus ular kobra, ilmu-ilmu simpanannya ini berguna sebagai pertahanan yang sangat kokoh.Terjadilah duel yang amat hebat di antara kedua orang berilmu tinggi ini. Melihat betapa Japra mampu redam semua serangannya, si pesolek ini makin marah dan keluarkan semua jurus-jurusnya yang paling hebat.Setiap kali keluarkan jurusnya, dan terkena tangkisan Japra, terdengarlah suara menggelegar seperti petir.Inilah Jurus Gledek yang benar-benar ampuh dan bisa bikin jan
Sebelum Ki Boka bercerita, Japra perintahkan agar Agur dan Icok mengubur mayat-mayat di halaman itu, saat akan bergerak bangkit wajah keduanya terlihat makin pucat.Ini tak luput dar perhatian Japra.“Kalian kena racun, cepat minum sisa obat guru Ki Boka ini, lalu salurkan tenaga dalam kalian dan akan ku bantu dengan hawa sakti!” kata Japra, yang baru sadar keduanya pun tak lebih baik kondisinya dibandingkan Ki Boka.Ternyata selama ini Agur dan Icok terpaksa jadi anak buah si Pendekar Gledek, setelah kena racun jahat dari pukulan pendekar pesolek itu.Pukulan Pendekar Gledek memang mengandung racun mematikan, jahatnya lagi, racun itu tak langsung menewaskan yang kena, tapi bisa bertahan seminggu lebih atau bulanan, tergantung pukulan yang dia lesakan.Japra pun sampai penasaran, darimana pria pesolek itu berasal, jurus-jurusnya sangat aneh dan tak dia kenal. Tak sampai 10 menitan, keduanya juga memuntahkan isi perutnya. Hasilnya keduanya sehat kembali, bahkan tenaga mereka naik berl
Japra benar-benar bantu Ki Boka, masih untung harta-harta di sini masih banyak, Pendekar Gledek ternyata tak sempat ambil semua harta milik Ki Boka, setelah kalah dan kabur dari Japra.Dengan harta inilah K Boka mulai perbaiki padepokan tersebut, Japra bahkan turun tangan jadi pelatih semua murid-murid baru.Tapi buat Agur, Icok dan Ki Unu, Japra melatihnya secara khusus.“Nanti setelah aku pergi, kalianlah yang bantu Ki Boka, untuk melatih murid-murid di Padepokan Ular Putih ini,” kata Japra, yang di terima dengan hati suka cita ke tiganya.Japra bahkan tak sungkan sempurnakan jurus-jurus Ular Kobra Ki Boka, sekaligus ikut bantu buang racun dari jurus hebat ini di tubuh gurunya itu.Akibatnya kehebatan Ki Boka pun naik berlipat-lipat, hingga Ki Boka berseloroh, kini kebalik dia yang jadi murid Japra.“Jangan guru, bagiku guru adalah tetap guru sampai kapanpun,” ungkap Japra, hingga bikin Ki Boka makin terharu. Japra benar-benar orang yang tahu diri.Tanpa sungkan Japra pun akui kalau
Ingat pesan Ki Boka, Japra pun kembali berpetualang ke kerajaan Hilir Sungai, kali ini tujuannya ingin mencari Aura.Dua bulanan kemudian dia sudah berada di wilayah kerajaan yang makin maju ini. Japra tiba di sebuah kadipaten yang dulunya masuk Kerajaan Daha, tapi kini sudah jadi wilayah Kerajaan Hilir Sungai.Makin kagumlah Japra, daerah yang dulunya hanya desa kecil, kini berubah jadi kadipaten yang sangat ramai.Lalu lintas perahu di Sungai Tawilong yang merupakan anak Sungai Barito sangat ramai, aktivitas perdagangan maju pesat. Namun anehnya, sangat banyak warga kerajaan Daha yang juga berniaga dan hilir mudik di sungai ini.“Apakah Kerajaan Daha dan Kerajaan Hilir Sungai kini bersahabat?” batin Japra keheranan, sambil duduk di sebuah warung yang lumayan ramai, di pinggir Sungai Tawilong ini.Japra juga tak menyalahkan kalau kini warga di kadipaten ini lebih memilih jadi bagian Kerajaan Hilir Sungai, dibandingkan masih jadi rakyat Kerajaan Daha.“Hebat sekali Ratu Reswari,” gum
Tak lama kemudian, Bafin melihat salah satu penjaga ini masuk ke dalam dan saat keluar diiringi 5 wanita muda dan cantik-cantik, terperangah juga si mata biawak ini.“Tuan Pendekar Tanpa Bayangan, inilah istri-istri Ki Manyan, silahkan tuan kalau ingin bertanya soal kematian Ki Manyan tersebut.”Si penjaga tadi lalu kembali beri hormat dan permisi, untuk kembali bertugas di pagar depan rumah besar ini. Sebagai orang yang tahu adat, Bafin langsung memberikan penghormatan kepada ke 5 istri-istri Ki Manyan ini, apalagi ke limanya terlihat berpakaian serba putih, khas orang yang lagi berduka.Walaupun dalam hati sempat mikir juga, tumben Ki Manyan punya istri-istri yang denok-denok begini, mana muda-muda lagi, yang Bafin taksir paling usianya antara 18 sampai 22 tahunan.Padahal Bafin tak sadar, ke 5 juga kaget menatap pendekar yang sangat tampan dan masih muda yang tiba-tiba nongol ‘bertamu’ ke rumah mereka.Sebagai seorang flamboyan berpengalaman, sepintas melihat Bafin sudah bisa me
Langeni malu-malu meong saat kembali untuk kesekian kalinya di ciumi Bafin dan ini adalah hari ke 5 mereka bersama di pesanggrahan ini.Langeni seolah memasuki demensi baru saat bercinta dengan pendekar biawak ini. Belum pernah suaminya mau mencium perabotannya, apalagi melahap apem montoknya yang lumayan lebat rerumputannya.Tapi Bafin berbeda, pendekar playboy ini tak sungkan melakukan itu semua, sehingga Langeni mabuk darat di buatnya.“Udah ahh Bang, kagak sanggup lagi aku di pompa siang malam,” bisik Langeni manjaaahhh…sambil menjentik gemas pelatuk Bafin yang kembali nakal menerobos masuk ke perabotannya dan ranjang di pesanggrahan ini lagi-lagi bergoyang hebat, akibat kelakuan keduanya.Setelah Bafin kembali tumpahkan laharnya, Langeni pun bilang hari ini ingin pulang kembali ke rumah suaminya.“Iya dehh, hari ini kamu ku antar pulang, bawa sebanyak yang kamu bisa koin-koin itu yaah,” kata Bafin senyum-senyum tengil.Tak tanggung-tanggung, dua kantong lumayan besar di pegang La
Sebuah pukulan keras yang mengandung tenaga dalam hebat Bafin arahkan ke musuh besarnya ini.Ki Samosi terjengkang dan langsung muntah darah, Bafin agaknya tak tanggung-tanggung hajar musuhnya ini dengan jurus mega halilintarnya yang sudah sangat sempurna ia kuasai di bawah bimbingan ayahnya.Namun hebatnya, jurusnya ini tidak langsung bikin Ki Samosi koit, tapi hanya menderita luka dalam yang hebat, sehingga tak bisa lagi melarikan diri.Makin ketakutanlah Ki Samosi, kini tak ada jalan untuk kabur, dadanya hampir pecah saking sesaknya, kakinya pun terasa lumpuh buat berdiri.Bafin kini sengaja permainkan seluruh anak buah Ki Samosi, sesekali dia menempeleng wajah-wajah mereka. Tidak keras, tapi akibatnya ribuan bintang bertebaran di mata mereka.Di saat lain, Bafin juga sengaja putuskan tali kolor mereka.Kemudian terlihat pemandangan menggelikan, semuanya kelabakan saat pelatuk mereka ‘unjai-unjai’ terlihat termasuk lato-lato-nya, yang bikin si wanita denok tadi sakit perut tertawa
Tanpa sadar Ki Samosi langsung layangkan pukulan mautnya ke arah anak buahnya, akibatnya si gigi tongos tewas seketika dengan tubuh membiru dan mulut keluarkan busa.Dalam kemarahannya, Ki Samosi langsung kerahkan tenaga dalamnya yang hebat dan mengandung racun mematikan.Bafin, tetap tersenyum-senyum kecil, sama sekali tidak aneh ataupun takut dengan kelakuan Ki Samosi ini.Saat berpaling ke arah Bafin, biji matanya bak mau keluar saking marahnya menatap pemuda sakti yang sangat lihai ilmu sihir.Ki Samosi yang sejatinya juga lihai ilmu sihir ini, hari ini bak bertemuu suhunya, dia tak bisa keluarkan kemampuannya karena sudah keok duluan.“Tunggu dulu, sebelum kita bertarung, alangkah baiknya tu pentungan hitam di simpan dulu, atau aku potong saja, biar tak untai-untai kayak biji buah nangka?” Kembali Bafin ledek Ki Samosi dan si wanita yang tadi pucat melihat si tongos tewas, kini tak sadar kembali terkekeh. Ledekan ini benar-benar makin bikin wajah Ki Samosi sudah tak berbentuk lag
“Persembahkan dua orang gadis cantik, entah di manakan anak buah Ki Samosi dapat calon persembahan itu,” kata salah satu warga itu.Mendengar nama Ki Samosi di bawa-bawa, Bafin pun menajamkan telinganya mendengarkan pembicaran duawarga tadi, dan kini dia tahu tempat persembunyian musuh besarnya.Bafin akhirnya mencari penginapan sederhana dan kembali ia tidak mau menonjolkan diri, dirinya bahkan malas jalan-jalan siang hari, kecuali malam hari, untuk lihat-lihat situasi saja.Dan ini di malam kedua, kembali Bafin jalan-jalan sambil sesekali berhenti melihat situasi, yang bikin Bafin merasa aneh adalah, kalau malam hari kampung ini sangat sepi, seolah tak ada penghuninya. Agaknya warga di sini seperti di cekam ketakutan, tapi apa sebabnya, ini yang bikin Bafin penasaran dan ingin menyelidikinya, apalagi ini belum terlalu malam. Saat itulah dia melihat ada pemandangan ganjil, yakni ada dua orang yang tingkahnya mencurigakan, terlihat mengindap-indap dan sepertinya mengintai sebuah rum
“Benar Bafin, dia marah denganku yang dianggap menyeludupkan kamu ke sini dan Paman Renggo kena imbasnya karena membelaku,” kata Suliti mulai bercerita.Kenapa dia sampai hilang ingatan dan tangannya di buntungi dan kenapa mereka malah jadi dekat saat masih sama-sama sehat dan hilang ingatan.Bafin juga baru tahu, kalau Paman Renggo dan Suliti satu desa di Kampung Ilung. Sehingga hubungan mereka jadi dekat dan di tambah lagi dengan satu nasib, sama-sama di buntungi Ki Manyan.“Tenanglah kalian berdua…aku akan mencari keduanya. Aku pun masih punya urusan dengan kedua orang itu dan harus aku tuntaskan!” sahut Bafin menahan kemarahannya.Dia memang bertujuan akan cari semua musuh-musuh besarnya sambil mencari Putri Melania yang pergi dengan ayahnya Pangeran Busu alias si Raja Iblis.Hening sesaat, tak lama Tabib Loro yang tadi sedang meracik obat kembali lagi. Lalu meminta keduanya kembali minum ramuan obat ini, yang tak suruh 2X langsung keduanya teguk sampai habis, sehingga ingatan me
“Yang sakit jiwa mereka, bukan tubuh..deuhh apakah aku harus bawa ke duanya mencari seorang tabib?” gumam Bafin sampai menatap keduanya yang kini sudah jinak. Tiba-tiba terdengar suara seperti lonceng di pukul dan suara seseorang yang seperti membaca kitab-kitab kuno!Bafin lalu keluar menyongsong suara itu, yang agaknya memang menuju ke Istana Lembah Iblis ini.Dari kejauhan dia melihat seorang kakek yaang sangat tua berjalan menuju ke arah istana ini. Agaknya dia ingin berteduh di sini, apalagi saat ini hujan mulai turun rintik-rintik.“Ho-ho-ho ternyata ada pemilik istana ini, bolehkah aku berteduh sebentar di sini anak muda?” kata si kakek ini ramah. “Tentu saja kek, aku juga hanya kebetulan mampir di sini, namaku Bafin!” sahut Bafin sambil buru-buru beri hormat.Karena di lihatnya kakek ini bukan orang jahat, malah wajahnya terlihat ceria dan menimbulkan rasa suka siapa saja yang melihatnya. Tanpa ragu Bafin pun sambut dan beri penghormatan.“Bafin…Pangeran Bafin, aura kamu seba
Namun Bafin bukanlah orang yang penakut, dia senyum saja dan malah tetap tenang melangkah ke arah suara tadi.Walaupun istana Lembah Iblis ini makin menyeramkan dia memasuki bagian depan Istana ini, tapi hatinya tetap tenang.Malah ada semacam perasaan aneh yang menjalari hatinya, apalagi kalau bukan kenangan indah bersama kekasihnya, Putri Melania.Senyum dan rajukan manja Putri Melania terbayang jelas di pelupuk matanya. Bafin langsung hela nafas panjang.Tass..tasss…!Bafin kaget ada serangan gelap menuju ke arahnya, namun dengan dengan tetap tenang dia hanya miringkan sedikit kepalanya, serangan gelap itu luput.Biarpun otaknya sedang teringat kekasihnya, tapi ilmu silatnya yang sudah mendarah daging membuatnya tetap waspada. “Hmm…siapa dia ini, kenapa malah menyerangku,” batin Bafin sambil mengitari pandangannya ke arah pilar-pilar besar Istana, yang penuh lumut dan semak belukar ini.Saat melihat ada bayangan, tanpa ragu Bafin lalu pukul dengan jurus mega halilintar, tapi sengaj
“Kami sekeluarga pasti datang saat kamu dan Putri Aura menikah,” janji Pendekar Putul, saat Pangeran Durga izin pamit.Seandainya tak keduluan Pangeran Wasi si Putra Mahkota, Pendekar Putul dengan senang hati akan jodohkan Putri Alona dengan Pangeran Durga ini.Walaupun tak setampan Bafin atau Pangeran Wasi, tapi Pangeran Durga punya wibawa kuat dan selalu tenang hadapi masalah berat sekalipun, persis sifat Prabu Japra kakeknya.Sejak saat itu, Pendekar Putul buktikan janjinya, Bafin dia latih sempurnakan semua jurus-jurusnya, terutama jurus-jurus yang Bafin warisi dari Pendekar Gledek.Juga ilmu sihirnya, sehingga makin saktilah Bafin kini, dia pun mulai tahu jurus-jurus mana yang perlu di sempurnakan.Kadang Bafin malu sendiri karena terlalu pongah dan jumawa, ternyata llmu kanuragannya tak ada apa-apanya di bandingkan ayah kandungnya, apalagi si Raja Iblis atau Pangeran Busu.“Pangeran Busu kehebatannya tak beda jauh dengan ayahandamu ini, tapi dia punya titik lemah, tak bisa salurk