Home / Pendekar / Pendekar Bukit Meratus / Bab 210: Jadi Pemain Cinta

Share

Bab 210: Jadi Pemain Cinta

Author: mrd_bb
last update Last Updated: 2024-10-01 07:32:55

Boon Me yang masih ‘hijau’ dibawa ke sebuah kamar yang lumayan luas. “Aku mau di bawa kemana?” tanya Boon Me polos, saat mereka sampai di depan pintu sebuah ruangan di padepokan ini.

“Tenang ganteng, kamu pasti capek kan, setelah membantu Herni dan dua kawannya dari kelompok baju kuning. Jadi kamu beristirahat dulu. Ntar malam kamu kami kenalkan dengan guru kami. Beliau saat ini masih belum pulang,” sahut Omeh terkekeh.

Setelah masuk ke kamar yang harum, Salumi lalu memanggil dua orang pelayan di padepokan tersebut dan minta di antar arak dan makanan ringan.

Begitu hidangan tersedia, Boon Me langsung di suguhi arak-arak terbaik dan pastinya bikin cepat mabuk.

Dengan gaya memikat, Balina menuangkan arak tadi di gelas dan menyodorkan ke Boon Me.

“Mari kita rayakan pertemuan ini. Boon Me adalah tamu terhormat kita,” kata Balina, sambil angkat gelasnya, yang diikuti Omeh dan Salumi.

Ketiganya memang sudah terbiasa ikut guru mereka hadiri pesta-pesta, sehingga gaya mereka sangat luwes,
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Pendekar Bukit Meratus   Bab 211: Gurus Balina Cs Ternyata..?

    Segala sesuatu yang enak pasti akan menimbulkan candu, begitu juga dengan Boon Me, walaupun awa-awalnya dia tak kuat bertahan, tapi Balina dan Omeh serta Salumi tertawa senang, saat Boon Me kembali perkasa dalam waktu singkat.“Woww…bakalan asoy nih,” seru Omeh kesenangan, saat Boon Me mulai siap lagi ‘bertarung’ dan tongkatnya sudah bangkit dengan kokohnya.Mengetahui Boon Me tak berpengalaman, ketiga wanita ganjen ini tak sungkan ajari Boon Me, bagaimana caranya menyenangkan hati wanita.Mulai dari berciuman, hingga gaya-gaya bercinta, semuanya di ajarkan ketiganya ke Boon Me.Kalau selama ini Boon Me hanya belajar silat, kini remaja ini di latih bagaimana bercinta yang asyik. Boon Me remaja cerdas, dalam waktu singkat, dia sudah jadi pemain cinta yan handal. Kini Balina, Omeh dan Salumi memetik hasilnya, Boon Me pun jadi pejantan tangguh yang tiada duanya hingga tengah malam.“Gila nihh, nggak ada puasnya,” ceplos Salumi terbahak. Saat Boon Me kembali gauli mereka bergantian di

    Last Updated : 2024-10-01
  • Pendekar Bukit Meratus   Bab 212: Sawon Murka dengan Boon Me

    "Sabar paman Sawon, aku ke sini bukan untuk bermusuhan denganmu,” sahut Boon Me santai. Melihat kelakuan Boon Me begitu, kemarahannya bukannya mereda.Sebagai kepala padepokan Teratai Merah yang sangat kesohor di daerah perbatasan antara Kerajaan Kubu Raya dan Hilir Sungai ini, Sawon merasa sangat malu dalam satu kali gebrakan, dia kalah dengan remaja tanggung ini.Lebih sirik lagi, wajah Boon Me sangat tampan dan bikin 3 bidadari utamanya sudah di taklukan luar dalam.Padahal selama ini Sawon yang terlalu percaya diri beranggapan, dialah pria paling tampan, dengan wajah bak wanita, saking sukanya bersolek, di tambah suka berpakaian perlente.“Plakk!” kembali kedua lengan tangan Boon Me bertemu tangan Sawon. Namun, dengan kecepatan luar biasa Boon Me menggunakan sebelah tangan lagi memukul ke arah sambungan siku dari tangan Sawon.Cepat sekali pukulan ini dan Sawon sampai berteriak kaget, tangannya kesemutan karena yang terkena pukulan adalah tepat di sambungan siku bawah.Untung saja

    Last Updated : 2024-10-02
  • Pendekar Bukit Meratus   Bab 213: Dua Gadis Baju Kuning

    Setelah beri peringatan ini dan itu, Pendekar Gledek tanpa banyak basa-basi, lalu minta sediakan kamar dan tiga murid Sawon untuk menemaninya.Kali ini Sawon tanpa banyak cincong langsung sodorkan Balina, Omeh dan Salumi menemani Pendekar Gledek. Dia tak peduli ke 3 wanita ini sudah 'klenger' layani Boon Me, dan kini harus layani Pendekar Gledek kembali. Dia sengaja, karena diam-diam masih jengkel dengan kelakuan Boon Me yang mengeram 3 bidadari cantiknya ini.“Huhh dasar, tidak guru, muridnya pun sama kelakuan,” sungut Sawon, lalu menghilang bersama bidadarinya yang lain.Boon Me yang di tinggalkan hanya bisa bengong, dia pun menghela nafas panjang.“Mending aku pergi saja, ngapain di sini melihat guru dan Sawon asek kelonin cewek,” batin Boon Me, lupa kalau dia pun sama kelakuan!Boon Me lalu meninggalkan sebuah surat, yang mengatakan dia duluan menuju ke lereng bukit meratus bagian selatan, yang di tujukan ke gurunya, lalu dia titip pada salah satu murid laki-laki Sawon.Boon Me s

    Last Updated : 2024-10-02
  • Pendekar Bukit Meratus   Bab 214: Bertemu Mantan Kekasih Japra

    Seolah kilat serangan itu, saking cepatnya, Boon Me gagal menghadang, dia otomatis hanya melindungi tubuhnya dengan tenaga dalamnya agar tak terluka.Desss….!Tubuh Boon Me jatuh tunggang langgang, untungnya dia tak apa-apa. Boon Me langsung berdiri, tapi tak urung sesaat dadanya sangat sesak.Pukulan ini sangat mematikan, andai Boo Me tak punya tenaga dalam hebat, satu pukulan tadi bisa bikin dia pindah alam.Kini kembali dia kaget, orang barusan menerjangnya ternyata seorang wanita matang, berbaju kuning sama dengan dua wanita sebelumnya.Wanita ini pun sama kagetnya, padahal pukulan yang dilesakan bukan sembarangan pukulan, tapi amat mematikan. Tapi hebatnya remaja tanggung ini hanya jatuh bergulingan dan kini bangkit lagi.“Bocah tanggung kurang ajar, berani sekali kamu sihir anakku dan muridku!” bentaknya dan bersiap menyerang lagi.Kagetlah Boon Me, tak menyangka, wanita berbaju kuning yang terlihat mewah ini ternyata ibu sekaligus guru dari dua dara remaja baju kuning tadi.Boo

    Last Updated : 2024-10-03
  • Pendekar Bukit Meratus   Bab 215: Dehea dan Alona

    “Enak saja, aku laki-laki sejati, bukan kayak si Sawon, yang mirip banci,” balas Boon Me spontan sambil minum air putih tadi, tapi ucapannya tadi kontan bikin si dara ini terbelalak.“Jadi kamu sudah bertemu pimpinan padepokan baju merah itu? Yang terkenal suka merayu perempuan dan kalau menolak suka gunakan kekerasan?” tanya si dara ini terkaget-kaget.Kaget karena Boon Me seolah kedudukannya setara saja dengan tokoh golongan hitam itu. “Hebat betul ni orang, padahal usianya masih muda?” pikir si dara ini.Tentu saja Boo Me begitu karena dia saudara seperguruan dari Pendekar Ulat Bulu itu, sama-sama murid Pendekar Gledek!“Bukan hanya bertemu, aku juga sempat bentrok dengannya, gara-gara murid-muridnya aku kelo…eh sudahlah, tuh ibu kamu datang!” sahut Boon Me buru-buru sudahi ucapannya, hampir saja dia keceplosan.Dehea ajak Boon Me dan anaknya ini masuk ke ruang tamu di pesanggrahannya. Muridnya yang satunya tadi di minta mengobati luka-lukanya ke dalam, setelah bentrok dengan 5 ora

    Last Updated : 2024-10-03
  • Pendekar Bukit Meratus   Bab 216: Padepokan Dehea di Serang

    “Siapa yang datang bertamu Dehea,” tiba-tiba aja sudah muncul seorang wanita tua. Boon Me sampai tersentak kaget, kehadiran wanita tua ini bak siluman saja, tahu-tahu muncul begitu saja.Dehea pun menjelaskan siapa jatidiri Boon Me, sesuai kisah remaja ini.“Hmm…wajah kamu kayak tak asing bagiku, apa hubunganmu dengan Prabu Harman dan Prabu Japra?” kata wanita tua ini, sambil menatap Dehea dan Alona.“Maaf nek…ibuku berasal dari negeri Thai, ayahku asli sini, siapa nama ayahku dan di mana tinggal, itu yang sampai kini aku tak tahu. Mendiang ibu angkatku tak pernah menceritakannya,” sahut Boon Me ap adanya.Boon Me sebenarnya kaget juga, lagi-lagi dia di kaitkan dengan dua orang yang tak pernah dia kenal.Dia hanya pernah melihat Prabu Harman, itupun sudah lama, saat berada di tempat Ki Anom dulu. Ketika si Maharaja yang masih berstatus pangeran berani menantang Ki Anom, saat pemilihan Ketua Golongan Hitam.Pendekar Gledek dan Aura sempat menyinggung wajah Boon Me yang sepintas mirip d

    Last Updated : 2024-10-04
  • Pendekar Bukit Meratus   Bab 217: Rencana Jahat Pendekar Gledek

    Lalu sisa baju kuning dan baju merah ikut bertarung, pertarungan pun makin seru. Boon Me yang melihat ini bingung sendiri.Dia masih sungkan turun tangan, lagian ilmu kanuragannya tak sehebat Nyai Rombeng dan Dehea.Boon Me kaget, saat melihat si gendut mengeluarkan jarum-jarum hitamnya dari sebuah kantong.Itu adalah senjata rahasia yang ampuh, mengandung racun yang dapat mencabut nyawa lawan yang terkena jarum itu seketika. Boon Me paling benci dengan kecurangan.“Nenek, Bibi Dehea, kaka Alona awasss si gendut keluarkan jarum beracun,” Boon Me yang khawatir langsung berteriak beri peringatan.Boon Me akhirnya nekat, dia langsung terjun ke arena pertarungan dan tak sungkan lagi keluarkan jurus mega halilintarnya yang hebat.Blarrrr…terjadilah ledakan hebat, saat jurus ini di keluarkan dan mengarah pada si gendut dan 2 orang lainnya.Akibatnya si gendut berbaju kuning ini terlempar hingga 5 meteran, lalu jatuh berdebuk bak buah nangka ke tanah, dan meregang nyawa seketika. Termasuk du

    Last Updated : 2024-10-04
  • Pendekar Bukit Meratus   Bab 218: Barter Ilmu

    “Ya…kita akan membantunya, sekalian aku ada yang ingin dibicarakan secara pribadi dengan Prabu Japra,” cetus Nyai Rombeng yang kini berubah kalem.Boon Me tentu saja tak paham, persoalan pribadi apa? Hanya dia aneh melihat Dehea dan Alona seakan malu-malu begitu.“Bibi, ka Alona, ilmu berlari cepat kalian hebat banget, bolehkah aku mempelajarinya?” Boon Me nekat memberanikan diri meminta sesuatu, yang dalam adat kependekaran tak boleh orang sembarangan yang mempelajarinya, apalagi Boon Me nyata-nyata orang luar.Nyai Rombeng sampai saling pandang dengan Dehea dan Alona.“Boon Me, sebenarnya juru mengejar angin ini tak boleh sembarangan orang mempelajarinya, kecuali jadi murid di padepokan kami ini. Satu-satunya orang luar yang pernah mempelajarinya hanyalah Prabu Japra,” kata Nyai Rombeng.Nyai Rombeng melanjutkan kalimatnya, mereka sejak dulu tak pernah merekrut murid laki-laki, kecuali hanya wanita.“Nanti aku barter dengan…ilmu sihir yang aku miliki,” tawar Boon Me, hingga Dehea,

    Last Updated : 2024-10-05

Latest chapter

  • Pendekar Bukit Meratus   Bab 581: Akhirnya Bersatu Lagi

    Putri Melania yang memang menyamar sebagai nenek-nenek ini tersenyum manis sekali dan dia kaget saat tubuhnya tiba-tiba di raih Bafin dan di lemparnya ke atas, lalu di sambut dengan pelukan dan ciuman bertubi-tubi.“Sayangggkuuu istrikuuuu…ya Tuhan, kenapa kamu sampai nyamar jadi nenek-nenek sih,” seru Bafin dengan wajah berseri-seri.Tak lama kemudian terdengar suara anak kecil memanggil ibu, yang berlari dan di iringi 5 wanita cantik, selir-selir Bafin.“Kalian…syukurlah kalian tak apa-apa, eh itu siapa anak kecil itu?” seru Bafin sambil lepaskan pelukannya dari tubuh harum Putri Melania.Kini ia menatap anak kecil yang usianya antara 2-3 tahunan ini, wajahnya sangat tampan dan mirip anak perempuan, saking tampangnya.“Pangeran Bome, cepat beri hormat pada ayah kandungmu, dialah ayah yang selama ini kamu cari-cari!” tegur Putri Melania ke si anak kecil ini.Si anak kecil yang di panggil Pangeran Bome ini awalnya kaget, lalu dengan cepat bersimpuh dan beri hormat pada Bafin dengan sik

  • Pendekar Bukit Meratus   Bab 580: Ketika Sang Permaisuri Marah

    Pendekar Tanpa Bayangan ini tentu saja kaget bukan kepalang, serangan ini tidak bercanda. Mau tak mau dia pun langsung bergerak dengan gunakan jurus kaki ajaibnya.Sehingga serangan pertama ini luput, si nenek tak di kenal ini kembali lakukan serangan lebih dahsyat dari tadi.“Pantas saja ke 5 selirku tak mampu ladeni si nenek ini, pukulan-pukulannya sangat dahsyat,” batin Bafin, yang sengaja belum membalas, kecuali bergerak lincah dan selalu menghindar.Ia tak ingin menyakiti si nenek ini, apalagi belum tahu apa motifnya menculik ke 5 selirnya tersebut.“Nek, sabar dulu, aku mau tanya kamu apakan selir-selirku itu dan di mana mereka kamu tawan?” sambil menghindar Bafin sengaja bertanya.Tapi si nenek ini tak menggubris pertanyaan Bafin, dia malah makin lama makin beringas menyerang Bafin.Bahkan sudah 50 jurus, jangankan mampu taklukan Bafin, mengenai tubuh pemuda sakti ini saja tidak. Makin murkalah si nenek berbody aduhai ini.Tapi ada yang aneh, dari tubuh si nenek yang terlihat p

  • Pendekar Bukit Meratus   Bab 579: 5 Selir di Culik

    Bafin baru saja pulang dari Kerajaan Hilir Sungai, untuk menemui kakeknya Prabu Harman, sekaligus minta izin menempati Istana Lembah Iblis dan kakeknya ini tak keberatan, bahkan janji kelak akan berkunjung ke sana.“Bagus cucuku, sayang bangunan istana itu dibiarkan terbengkalai, nanti aku akan kirim tukang-tukang bangunan Istana buat percantik istana itu,” janji Prabu Harman dan Bafin banyak bawa pulang hadiah-hadiah waah dari Maharaja ini.Namun, setelah dua seminggu dan tiba kembali ke sini, Bafin merasa aneh sendiri.Istana-nya yang biasanya ramai dengan celotehan ke 5 selirnya hari ini sunyi. Bafin memang tak khawatir tinggalkan selir-selirnya sementara, sebab ke 5 nya sudah miliki kesaktian tinggi, biarpun saat ini ke limanya kompak sedang hamil muda dan kini sudah jalan 3,5 bulanan.Di tambah lagi tempat ini tak lagi seperti dulu, sudah ramai dan menjadi sebuah perkampungan yang mulai padat warganya.Bahkan anak-anak kecil pun sering jadikan halaman istana yang luas ini jadi t

  • Pendekar Bukit Meratus   Bab 578: Barengan Hamil

    “Kalian memang hebat, kini aku lega, semua ilmu silat yang aku ajarkan sudah sempurna kallian kuasai, tinggal di matangkan lagi,” Bafin tanpa ragu menciumi ke 5 nya satu persatu.Kelakuan Bafin sudah tak aneh bagi mereka dan pastinya langsung paham, dan kini mereka pun ‘pesta’ kecil-kecilan di sebuah ruangan istana ini.Dan pastinya di akhiri dengan membuka paha masing-masing, untuk di lumat bibir Bafin dan kemudian dimasuki pelatuk perkasa si pendekar flamboyan ini.Anehnya, energy bercinta Bafin makin lama makin hebat saja. Sehingga ke 5 selirnya kadang berseloroh, Bafin harus nambah selir lagi untuk layani keperkasaan pendekar flamboyan ini.Demikian lah sejak saat itu nama 5 Bidadari Lembah Iblis langsung menggema ke mana-mana, terlebih saat itu juga orang-orang menyebut kalau ke 5 wanita yang memang cantik jelita adalah selir dari Pendekar Tanpa Bayangan. Tak berhenti sampai di sana, sepak terjang 5 Bidadari Lembah Iblis dan sesekali Bafin turun tangan, juga membasmi banyak penja

  • Pendekar Bukit Meratus   Bab 577: Hukuman Buat 10 Pendekar Golok Setan

    Salah satu kawanan 10 Pendekar Setan yang bertubuh agak gemuk tiba-tiba mulai lakukan serangan ke arah Nyai Laras dengan goloknya.Serangan sangat mematikan, karenadi sertai dengan tenaga dalam yang kuat. Namun si cantik ini dengan amat lincahnya mengelak, si gendut tak dapat mengendalikan dirinya lagi dan diapun terdorong oleh tenaganya sendiri, tanpa kakinya dapat mengatur keseimbangan badan lagi, tubuhnya tersungkur ke depan.Pada saat itu, kaki Nyai Laras melayang dan kali ini ‘menciumnya’, tapi bukan mencium mulut, namun dada sebelah kiri yang jadi sasaran.”Ngekk...!" Si gendut terpelanting dan tahu-tahu goloknya telah terampas oleh Nyai Laras.Sambil tersenyum, Nyai Laras menggerakkan golok rampasan ke arah si gendut yang memandang terbelalak dan wajahnya pucat sekali, karena dia tahu bahwa maut telah siap menerkamnya.Tiba-tiba golok itu dilepas oleh si Nyai Laras dan meluncur ke bawah, tapi gagangnya di depan dan menyambar ke arah si gendut.Nyai Laras ternyata tidak langsun

  • Pendekar Bukit Meratus   Bab 576: 5 Bidadari Lembah Iblis

    Kemudian...Bafin kembali gauli mereka bergantian kali ini giliran Nyai Larasyag dapat tumpahanlahar panasnya.Percumbuan ini lanjut di kamar istana dan berturut-turut mereka menerima limpahan lahar si pejantan beruntung ini.Andai Bafin tak memiliki tenaga dalam yang hebat, dia tentu akan kewalahan meladeni selir-selir jelitanya ini, yang makin lama makin candu dengan cumbuan yang ia berikan.Uniknya mereka tak pernah berebutan di layani Bafin, semuanya dengan sabar menunggu giiliran, dan semuanya juga selalu puas tak terkira.Bafin kini benar-benar menikmati menjadi seorang pangeran, siang malam ke 5 nya menerima lahar panas dari si pendekar tampan ini.Namun mereka tak melulu bercinta saja, Bafin pun tetap latih mereka ilmu silat sangat serius dan kadang keras, sehingga makin lama ke 5 selirnya ini makin sakti saja.Lama-lama mereka pun sepakat mengatur waktu, kapan bercinta dan kapan giat berlatih silat. Bafin juga lega, ke limanya ternyata berbakat sekali dengan jurus-jurus yang ia

  • Pendekar Bukit Meratus   Bab 575: Pangeran dan 5 Selir

    Bafin iseng-iseng lalu ngintip kelakuan ke 5 orang wanita cantik ini, yang sedang bersemedi. “Dibuang sayang, di ambil jadi selir…bagaimana tanggapan Putri Melania kelak yaa?” batinnya lagi.Bafin tentu saja masih ingat janjinya dengan si putri cantik anak Pangeran Busu itu, untuk kelak akan kembali bersama. Dalam hatinya yang paling dalam, Bafin ingin seperti Pendekar Putul ayahnya, yang tak memiliki selir, hanya satu istri, yakni Putri Arumi, ayahnya setia dengan satu istri.Atau paman kakeknya Pangeran Boon Me yang juga hanya miliki 1 istri tanpa selir, padahal si paman kakeknya ini menurut cerita Pangeran Durga, saat muda sangat flamboyan."Tapi takluk dengan ibundaku, eh ayahmu juga sama, takluk dengan ibunda sambungmu itu," cerita Pangeran Durga dahulu.Tapi kalau ingat kakek buyutnya Prabu Japra, Bafin senyum sendiri, mendiang kakeknya yang sangat sakti dan berjuluk Pendekar Bukit Meratus itu miliki 4 permaisuri, juga kakeknya Prabu Harman di Kerajaan Hilir Sungai, memiliki 20

  • Pendekar Bukit Meratus   Bab 574: Minta Jadi Selir

    Langkah pertama melatih ke limanya, Bafin minta mereka bersemedi untuk mulai himpun tenaga sakti dalam tubuh mereka.Punggung ke 5 nya sengaja Bafin tepuk, untuk membuka aliran darah masing-masing. Kemudian mulailah Bafin beri mereka petunjuk dasar-dasar ilmu silat.Bafin ternyata tak main-main, bukan jurus ecek-ecek yang ia berikan, tapi langsung dasar ilmu silat Mega Halilintar yang hebat itu.Sehingga perjalanan mereka yang harusnya di tempuh dalam waktu 3 minggu, kini menjadi lama, sebab setiap hari usai sarapan, Bafin dengan serius melatih ke 5 nya ilmu silat, setelah capek, baru melanjutkan perjalanan lagi.Hasilnya terlihat setelah 1 bulan, tubuh ke 5 wanita cantik ini makin kuat, fisik mereka juga tak lagi lemah.Dan…tubuh-tubuh denok ini makin hari makin bikin puyeng kepala Bafin!Bahkan ke 5 nya ternyata punya bakat melatih jurus kaki ajaib, sehingga kini gerakan mereka tak lagi kaku, makin hari makin lincah dan trengginas.Jurus mega halilintar yang mereka latih setiap hari

  • Pendekar Bukit Meratus   Bab 573: Nya Laras Cs Ingin Ikut

    Kini Bafin dengan sabar dengarkan kisah sedih kelima wanita cantik ini, secara bergantian mereka curhat segalanya dan bahkan soal yang paling pribadi sekalipun mereka ceritakan bergantian.Dan inilah yang bikin Bafin melongo, ternyata dari ke 5 orang ini, 4 orang masih perawan.Termasuk Nyai Laras, hanya Nyai Nyali yang sudah tidak, karena saat di culik gerombolan Ki Manyan, dia baru menikah selama 2 minggu dan sudah di gauli suaminya.“Itupun baru…3X kali tuan pendekar,” kata Nyai Nyali malu-malu, hingga Bafin senyum kecil.Beda dengan Nyai Laras, Nyai Meni, Nyai Puti dan Nyai Geni, di culik ketika baru saja melangsungkan pernikahan dan belum sempat bulan madu dengan suami masing-masing yang sudah tewas tersebut.Mereka sempat bergidik, saat acara ‘bercinta’ itu aslinya hanya permainan sihir belaka. Aslinya mereka seakan tidur saat itu, inilah yang membuat mereka rada-rada ngeri dengan Bafin, yang dikatakan Nyai Nyali, jangan-jangan Bafin ini jelmaan hantu gunung meratus.“Huss…ada-ad

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status