Beranda / Pendekar / Pendekar Bukit Meratus / Bab 118: Pengobatan Tak Biasa

Share

Bab 118: Pengobatan Tak Biasa

Penulis: mrd_bb
last update Terakhir Diperbarui: 2024-08-17 07:43:17

Setelah totok sana sini, tapi belum juga ada perubahan malah Putri Li Me makin tambah pucat aja, seolah tak ada darah di wajahnya, Japra terdiam beberapa saat.

Dia kehabisan akal bagaimana menyelamatkan Putri Li Me ini agar terhindar dari maut.

Putri Li Me terkena pukulan dahsyat dari dua pendekar hewan. Semua kesaktian yang dia miliki sudah dikerahkan, tapi hasilnya nihil.

Bingung bukan main Japra saat ini…!

Setiap kali menatap wajah cantik Putri Li Me dalam gelap di gua ini, hatinya tak karuan, harus dia akui, selain dengan Aura, baru kali ini hatinya bergetar menatap wanita.

Japra lalu bikin api unggun kecil untuk usir nyamuk, sekaligu berpikir keras bagaimana menyelamatkan Putri Li Me.

Tiba-tiba dia ingat cara pengobatan melalui di kitab Pusaka Rajawali Pedang Putih, yang dulu dia temukan bersama Aura.

Apakah harus aku lakukan? Jangan-jangan aku dianggap cari kesempatan..?” pikir Japra.

Keraguan pun melanda hatinya. Tapi saat dia melihat kondisi Putri Li Me makin pucat, akhirnya J
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Pendekar Bukit Meratus   Bab 119: Putri Li Me Curiga…???

    “Sudah Bang…aku sudah mendingan, racun-racun dalam tubuhku sudah keluar semua!” terdengar suara Putri Li Me.“Minum pil penguat fisik ini Li Me, ini juga berguna untuk halau dan bersihkan racun yang ada dalam darahmu,” kata Japra, tanpa ragu Putri Li Me menelan pil ini.Japra lalu ambi air yang mengalir dalam gua ini, lalu dengan tangannya dia menadah dan meminumkan pada Putri Li Me, sehingga pil yang rasanya agak sepet ini mudah masuk ke dalam perutnya.Tak sampai 10 menitan, perut Li Me berbunyi kerunyukan, seperti orang lapar. Pil ini sebenarnya terbuat dari buah yang secara diam-diam Japra ambil dari warga desa primitif.Saat dia bersama Dehea tak sengaja berada di kampung primitif tersebut. Lalu Japra bikin kecil-kecil seperti pil, tapi karena sudah lama dan mengering, rasanya jadi sepet.Tak lama kemudian Putri Li Me bersemedi, untuk pulihkan tenaganya, di tambah pil penguat fisik…dan pengobatan tak biasa yang Japra lakukan, kesehatan Putri Li Me pelan tapi pasti mulai menampak

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-17
  • Pendekar Bukit Meratus   Bab 120: Putri Li Me Marah ke Japra

    Namun keanehan ini di simpan Putri Li Me dalam hati, dia pun membersihkan perabotannya dan bersikap biasa saja saat berada di air terjun.Dan Putri Li Me harus lepas pakaiannya seluruhnya, lalu bersemedi sesuai dengan instruksi Japra, yang secara lihai kirimkan suaranya di tengah deburan bunyi suara air terjun yang memekakan telinga.Putri Li Me konsentrasi tinggi dan tak memperdulikan lagi sekitarnya, dia benar-benar fokus pada tujuannya, ingin kuasai jurus mengejar angin yang hebat itu.Tak beda jauh dengan Dehea atau Aura, Putri Li Me juga punya tekad yang sangat kuat dan tak bisa dibantah siapapun. Hari pertama, kedua dan ketiga sampai hari 6, kondisi Putri Li Me tetap kuat bertahan, Japra yang tak ‘berani’ dekat hanya memantau dari kejauhan.Walaupun hatinya cemas juga, apakah Putri Li Me mampu bertahan hingga 10 hari, sesuai pelajaran yang diberikannya.Hari ke 7, 8 dan 9 Japra mau tak mau tak berani jauh-jauh. “Jangan sampai dia terjatuh karena kehabisan energy lalu ke sungai

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-18
  • Pendekar Bukit Meratus   Bab 121: Cinta yang Panas

    “Aku…sebenarnya anak dari Maharaja Daha, Prabu Kanji, dari permaisuri pertama beliau…!” sahut Japra perlahan dan menjelaskan secara singkat riwayatnya, lalu cepat-cepat tundukan wajahnya lagi. Tangannya tetap sodorkan golok emas ini ke Putri Li Me. Tiba-tiba Putri Li Me ambil golok itu dari tangan Japra, pendekar ini menunggu dengan hati tak karuan, benar-benar pasrah lehernya akan di penggal putri ini.Putri Li Me kini berdiri di depan Japra. Pendekar ini lalu pejamkan mata, dia kini benar-benar tidak melawan. Rasa bersalah membuat hatinya lemah.“Japra, bangkitlah!” terdengar suara Putri Li Me, ucapan dan intonasi suaranya persis gaya putri-putri Istana.Putri Li Me seolah pancarkan aura kebangsawaannya saat ini di depan Japra.Japra pun bangkit dan tetap menundukan wajahnya, sangat malu dia menatap wajah Putri Li Me.“Pandang wajahku, kenapa kamu bersikap banci begitu, kamu seorang pangeran, seorang pendekar sakti, sebegitu pengecutkah hingga tak berani menatapku?”Lagi-lagi

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-18
  • Pendekar Bukit Meratus   Bab 122: Japra dan Putri Li Me Bantu Pemberontak

    Putri Li Me 2 bulan yang lalu dengan kini berubah 180 derajat. Wajahnya makin sering tersenyum, matanya bersinar tajam bak bulan purnama bersinar.Gerakannya luar biasa cepatnya saat berlari, diapun tak lagi ngos-ngosan saat berlari di sisi Japra.Dua ilmu dahysat sudah dia kuasai, jurus Mengejar Angin dan jurus Bidadari Golok Emas. Tinggal di matangkan saja lagi, tak mustahil Putri Li Me akan menjelma menjadi pendekar wanita yang sangat hebat, tak berselisih jauh dengan Japra.Golok Emas pemberian Japra terpasang erat di pinggangnya yang ramping, kadang Putri Li Me berseloroh, inilah mahar termahal yang dia terima dari ‘suaminya’.Iya…Putri Li Me sudah anggap Japra bukan lagi kekasih, tapi suami!Si jelita ini tak sudah kadung cinta dengan Japra dan dia bertekad ‘akan melawan’ kalau di paksa harus berpisah dengan Japra dan jadi selir….ayah pendekar ini.Keduanya kadang bergandengan tangan, seakan tak mau berpisah untuk selamanya.Kini mereka menuju ke persembunyian Ki Sanus, namun me

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-19
  • Pendekar Bukit Meratus   Bab 123: Kuasai Kerajaan Kubu Raya

    Tapi kali ini ke 4 orang ini seakan kompak, mereka sambut serangan ini dan kini Japra harus hadapi ke 4 orang sakti ini sekaligus.Pendekar Gledek dan Sawon, termasuk guru mereka dua pendekar hewan ternyata selama ini perdalam ilmu kanuragan mereka.Dan di kerajaan Kubu Raya inilah mereka 'bersembunyi', sekaligus puas, karena apapun yang mereka inginkan di sediakan sang Maharaja di sini.Imbalannya, mereka siap melibas siapapun yang berani mengganggu kekuasaan yang maharaja ini. Hasilnya pemberontakan Pangeran Muda bersama dua orang kepercayaannya Ki Sanus dan Ki Juri selalu gagal,.Padahal mereka sudah gunakan senjata peleda yang hebat, hasil membeli dari pedagang berkulit putih. Tapi kehebatan ke 4 orang ini, membuat gerakan pemberontakan itu selalu gagal total. Selama di kerajaan ini, kehebatan mereka sebenarnya meningkat, tapi karena suka hambur-hamburkan tenaga untuk berfoya-foya.Kehebatan itu tak diimbangi dengan tenaga dalam mereka sendiri, yang terbuang percuma, karena di ha

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-19
  • Pendekar Bukit Meratus   Bab 124: Jati Diri Japra Terbongkar

    Namun karena eufhoria kemenangan masih bergema, ulah ‘ganjil’ Japra dan Putri Li Me tak jadi perhatian berlama-lama.“Kapan mereka dekat begini…?” batin Ki Sanus dan Ki Juri saling pandang, lalu sama-sama senyum-senyum maklum.Ki Sanus dan Ki Juri tentu saja sangat menghormati keduanya, sebab keluarga-keluarga mereka yang selama ini di sandera dapat di bebaskan Japra dan Putri Li Me tanpa cedera.Tanpa diketahui kedua sejoli itu, ternyata Ki Sanus dan Ki Juri memantau aksi keduanya secara sembunyi-sembunyi.“Kita jangan berpangku tangan, kita pantau keduanya,” kata Ki Sanus saat itu, Ki Juri setuju, lalu bersama puluhan pemberontak lainnya, mereka menyaksikan aksi Japra dan Putri Li Me dari kejauhan.Mereka hanya bisa memandang kagum melihat aksi Japra, bahkan mereka juga melihat Japra ‘menolong’ Putri Li Me yang terluka dan membawa kabur dari benteng itu.Begitu tahu ke 50 orang tahanan di bebaskan Japra, Ki Sanus dan Ki Juri di bantu puluhan anak buah mereka, langsung bantu melindun

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-20
  • Pendekar Bukit Meratus   Bab 125: Berpisah dengan Putri Li Me

    Japra pun membalas penghormatan ini, gayanya tentu saja berubah total, terlihat wibawa Japra sebagai seorang pangeran terlihat.Komandan yang kenalkan diri dengan nama Perwira Ko, lalu ngobrol basa-basi dengan Japra. Sekaligus kenalkan diri dan sebut jabatannya apa di Kerajaan Qin.Tak lama kemudian semuanya di panggil pengawal utama Pangeran Muda, agar segera masuk ke ballroom Istana, upacara penobatan Pangeran Muda sebagai Raja Kubu Raya akan dilaksanakan.Pangeran Muda pun kini berganti nama menjadi Maharaja Muda Kubu Raya.Sang prabu yang baru ini di beri pakaian kebesaran dan makin nampak gagah. Di kiri kanannya berjejer permaisurinya yang cantik dan 3 selirnya yang tak kalah cantiknya ikut mendampingi, juga 5 anak-anaknya.“Saya ucapkan terima kasih kepada semuanya, yang turut berjuang membebaskan kerajaan ini dari kelaliman. Kepada para tamu, terkhusus Pangeran Japra, putra mahkota Kerajaan Daha, juga pada Putri Li Me, putri Kaisar Qin, Perwira Ko, komandan perang Kerajaan Qin…

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-20
  • Pendekar Bukit Meratus   Bab 126: Terjebak

    Bingunglah Japra, masa iya ayah kandungnya sendiri ingin menangkapnya…soal Putri Li Me…dia pun diam-diam merasa salah.Secara tak langsung dia sudah ‘menikung’ Putri Li Me. Japra memang sudah mempertimbangkan, akan berterus terang dengan ayahandanya dan…akan menolak sebagai Putra Mahkota, kalau kelak di tunjuk.Dia tidak pernah bercita-cita ingin jadi putra mahkota, apalagi seorang maharaja.“Tapi…masa begitu cepat kabar ini sampai ke ayahanda prabu..?” batin Japra kebingungan sendiri. Ini pasti ada yang tak beres, pikirnya lagi.Si komandan ini lalu meminta Japra ulurkan tangan untuk di ikat rantai yang kuat, Japra pun mengalah, padahal kalau dia mau, mudah saja untuk kabur.Apalagi hanya sekedar rantai besi, sekali sentak pun akan putus.Tapi Japra justru penasaran dan dia sengaja menyerah, tanpa melawan. “Aku akan selidiki, kayaknya ini ada yang aneh,” pikirnya lagi, benar-benar mumets pikirannya, sekaligus tak habis pikir.Japra lalu di giring ke sebuah tempat, ternyata sudah ada

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-21

Bab terbaru

  • Pendekar Bukit Meratus   Bab 570: Bafin di Gorok...?

    “Hei kalian berlima, jangan ke asyikan, cepat bawa tubuh Pendekar Tanpa Bayangan, keluar!” bentak Ki Manyan tiba-tiba.Saat bersamaan…tiba-tiba kepala Bafin pusing dan…dia pun tergeletak lemas saat baru saja mencium perabotan Nyai Laras…!Nyai Laras tersenyum kecil, dia pun lalu bangkit dan segera berpakaian, juga ke 4 istri Ki Manyan lainnya turut berpakaian lagi, padahal rata-rata masih nanggung dan masi terus kepingin dipuaskan pejantan tangguh ini.Tapi teriakan mengguntur Ki Manyan dan malah Pendekar Tanpa Bayangan kini pingsan di antara paha Nyai Laras, membuat mereka bergegas berpakaian lagi. Bafin terlambat menyadari, kalau minuman yang di sodorkan Nyai Laras bercampur obat bius, yang biasa di gunakan untuk jinakan harimau ataupun gajah, efeknya bikin pingsan...!Namun karena Bafin memiliki tenaga dalam hebat, reaksi obat bius itu lama baru membuat pendekar sakti ini pingsan.Bafin yang telanjang bulat lalu di ikat dan hanya pasangi kolor. Lalu beramai-ramai mereka berlima

  • Pendekar Bukit Meratus   Bab 569: 5 Vs 1 di Rumah Ki Manyan

    Bafin lalu di ajak Nyai Laras dan satu orang istri Ki Manyan untuk beristrahat di sebuah kamar yang cukup mewah dan harum.Keduanya sama cantiknya, kalau Nyai Laras tadi istri ke 3, si Nyai satu ini adalah istri ke 5 dan dikenalkan Nyai Laras dengan nama Nyai Meni dan usianya masih 17 tahunan. “Tuan pendekar kalau butuh apa saja, jangan sungkan ngomong dengan kami berdua,” kembali Nyai Laras yang supel ini dengan gaya memikat menatap pendekar mata biawak yang tak bisa melihat wanita cantik ini.Bafin senyum di kulum, seakan mengerti, agaknya keduanya saat ini mulai memancingnya ke arah yang lebih intim.Bafin bukanlah pemuda hijau, dia seorang pria berpengalaman dan kini dengan santai dia duduk di sisi ranjang empuk ini, sambil tetap lempar senyum memikatnya.“Kalian berdua, duduk dong ke sini…!” ajaknya santai.Tanpa ragu Bafin tepuk-tepuk tangannya ke kasur di kiri kanannya, seolah meminta keduanya duduk di sisinya.Nyai Laras dan Nyai Meni dengan malu-malu meong mengangguk dan kin

  • Pendekar Bukit Meratus   Bab 568: Istri-istri Cantik Ki Manyan

    Tak lama kemudian, Bafin melihat salah satu penjaga ini masuk ke dalam dan saat keluar diiringi 5 wanita muda dan cantik-cantik, terperangah juga si mata biawak ini.“Tuan Pendekar Tanpa Bayangan, inilah istri-istri Ki Manyan, silahkan tuan kalau ingin bertanya soal kematian Ki Manyan tersebut.”Si penjaga tadi lalu kembali beri hormat dan permisi, untuk kembali bertugas di pagar depan rumah besar ini. Sebagai orang yang tahu adat, Bafin langsung memberikan penghormatan kepada ke 5 istri-istri Ki Manyan ini, apalagi ke limanya terlihat berpakaian serba putih, khas orang yang lagi berduka.Walaupun dalam hati sempat mikir juga, tumben Ki Manyan punya istri-istri yang denok-denok begini, mana muda-muda lagi, yang Bafin taksir paling usianya antara 18 sampai 22 tahunan.Padahal Bafin tak sadar, ke 5 juga kaget menatap pendekar yang sangat tampan dan masih muda yang tiba-tiba nongol ‘bertamu’ ke rumah mereka.Sebagai seorang flamboyan berpengalaman, sepintas melihat Bafin sudah bisa me

  • Pendekar Bukit Meratus   Bab 567: Menuju ke Markas Ki Manyan

    Langeni malu-malu meong saat kembali untuk kesekian kalinya di ciumi Bafin dan ini adalah hari ke 5 mereka bersama di pesanggrahan ini.Langeni seolah memasuki demensi baru saat bercinta dengan pendekar biawak ini. Belum pernah suaminya mau mencium perabotannya, apalagi melahap apem montoknya yang lumayan lebat rerumputannya.Tapi Bafin berbeda, pendekar playboy ini tak sungkan melakukan itu semua, sehingga Langeni mabuk darat di buatnya.“Udah ahh Bang, kagak sanggup lagi aku di pompa siang malam,” bisik Langeni manjaaahhh…sambil menjentik gemas pelatuk Bafin yang kembali nakal menerobos masuk ke perabotannya dan ranjang di pesanggrahan ini lagi-lagi bergoyang hebat, akibat kelakuan keduanya.Setelah Bafin kembali tumpahkan laharnya, Langeni pun bilang hari ini ingin pulang kembali ke rumah suaminya.“Iya dehh, hari ini kamu ku antar pulang, bawa sebanyak yang kamu bisa koin-koin itu yaah,” kata Bafin senyum-senyum tengil.Tak tanggung-tanggung, dua kantong lumayan besar di pegang La

  • Pendekar Bukit Meratus   Bab 566: Harta Ki Samosi Sangat Banyak

    Sebuah pukulan keras yang mengandung tenaga dalam hebat Bafin arahkan ke musuh besarnya ini.Ki Samosi terjengkang dan langsung muntah darah, Bafin agaknya tak tanggung-tanggung hajar musuhnya ini dengan jurus mega halilintarnya yang sudah sangat sempurna ia kuasai di bawah bimbingan ayahnya.Namun hebatnya, jurusnya ini tidak langsung bikin Ki Samosi koit, tapi hanya menderita luka dalam yang hebat, sehingga tak bisa lagi melarikan diri.Makin ketakutanlah Ki Samosi, kini tak ada jalan untuk kabur, dadanya hampir pecah saking sesaknya, kakinya pun terasa lumpuh buat berdiri.Bafin kini sengaja permainkan seluruh anak buah Ki Samosi, sesekali dia menempeleng wajah-wajah mereka. Tidak keras, tapi akibatnya ribuan bintang bertebaran di mata mereka.Di saat lain, Bafin juga sengaja putuskan tali kolor mereka.Kemudian terlihat pemandangan menggelikan, semuanya kelabakan saat pelatuk mereka ‘unjai-unjai’ terlihat termasuk lato-lato-nya, yang bikin si wanita denok tadi sakit perut tertawa

  • Pendekar Bukit Meratus   Bab 565: Tak Ada Jalan Kabur

    Tanpa sadar Ki Samosi langsung layangkan pukulan mautnya ke arah anak buahnya, akibatnya si gigi tongos tewas seketika dengan tubuh membiru dan mulut keluarkan busa.Dalam kemarahannya, Ki Samosi langsung kerahkan tenaga dalamnya yang hebat dan mengandung racun mematikan.Bafin, tetap tersenyum-senyum kecil, sama sekali tidak aneh ataupun takut dengan kelakuan Ki Samosi ini.Saat berpaling ke arah Bafin, biji matanya bak mau keluar saking marahnya menatap pemuda sakti yang sangat lihai ilmu sihir.Ki Samosi yang sejatinya juga lihai ilmu sihir ini, hari ini bak bertemuu suhunya, dia tak bisa keluarkan kemampuannya karena sudah keok duluan.“Tunggu dulu, sebelum kita bertarung, alangkah baiknya tu pentungan hitam di simpan dulu, atau aku potong saja, biar tak untai-untai kayak biji buah nangka?” Kembali Bafin ledek Ki Samosi dan si wanita yang tadi pucat melihat si tongos tewas, kini tak sadar kembali terkekeh. Ledekan ini benar-benar makin bikin wajah Ki Samosi sudah tak berbentuk lag

  • Pendekar Bukit Meratus   Bab 564: Bertemu Musuh Besar

    “Persembahkan dua orang gadis cantik, entah di manakan anak buah Ki Samosi dapat calon persembahan itu,” kata salah satu warga itu.Mendengar nama Ki Samosi di bawa-bawa, Bafin pun menajamkan telinganya mendengarkan pembicaran duawarga tadi, dan kini dia tahu tempat persembunyian musuh besarnya.Bafin akhirnya mencari penginapan sederhana dan kembali ia tidak mau menonjolkan diri, dirinya bahkan malas jalan-jalan siang hari, kecuali malam hari, untuk lihat-lihat situasi saja.Dan ini di malam kedua, kembali Bafin jalan-jalan sambil sesekali berhenti melihat situasi, yang bikin Bafin merasa aneh adalah, kalau malam hari kampung ini sangat sepi, seolah tak ada penghuninya. Agaknya warga di sini seperti di cekam ketakutan, tapi apa sebabnya, ini yang bikin Bafin penasaran dan ingin menyelidikinya, apalagi ini belum terlalu malam. Saat itulah dia melihat ada pemandangan ganjil, yakni ada dua orang yang tingkahnya mencurigakan, terlihat mengindap-indap dan sepertinya mengintai sebuah rum

  • Pendekar Bukit Meratus   Bab 563: Dendam Membara

    “Benar Bafin, dia marah denganku yang dianggap menyeludupkan kamu ke sini dan Paman Renggo kena imbasnya karena membelaku,” kata Suliti mulai bercerita.Kenapa dia sampai hilang ingatan dan tangannya di buntungi dan kenapa mereka malah jadi dekat saat masih sama-sama sehat dan hilang ingatan.Bafin juga baru tahu, kalau Paman Renggo dan Suliti satu desa di Kampung Ilung. Sehingga hubungan mereka jadi dekat dan di tambah lagi dengan satu nasib, sama-sama di buntungi Ki Manyan.“Tenanglah kalian berdua…aku akan mencari keduanya. Aku pun masih punya urusan dengan kedua orang itu dan harus aku tuntaskan!” sahut Bafin menahan kemarahannya.Dia memang bertujuan akan cari semua musuh-musuh besarnya sambil mencari Putri Melania yang pergi dengan ayahnya Pangeran Busu alias si Raja Iblis.Hening sesaat, tak lama Tabib Loro yang tadi sedang meracik obat kembali lagi. Lalu meminta keduanya kembali minum ramuan obat ini, yang tak suruh 2X langsung keduanya teguk sampai habis, sehingga ingatan me

  • Pendekar Bukit Meratus   Bab 562: Tabib Loro

    “Yang sakit jiwa mereka, bukan tubuh..deuhh apakah aku harus bawa ke duanya mencari seorang tabib?” gumam Bafin sampai menatap keduanya yang kini sudah jinak. Tiba-tiba terdengar suara seperti lonceng di pukul dan suara seseorang yang seperti membaca kitab-kitab kuno!Bafin lalu keluar menyongsong suara itu, yang agaknya memang menuju ke Istana Lembah Iblis ini.Dari kejauhan dia melihat seorang kakek yaang sangat tua berjalan menuju ke arah istana ini. Agaknya dia ingin berteduh di sini, apalagi saat ini hujan mulai turun rintik-rintik.“Ho-ho-ho ternyata ada pemilik istana ini, bolehkah aku berteduh sebentar di sini anak muda?” kata si kakek ini ramah. “Tentu saja kek, aku juga hanya kebetulan mampir di sini, namaku Bafin!” sahut Bafin sambil buru-buru beri hormat.Karena di lihatnya kakek ini bukan orang jahat, malah wajahnya terlihat ceria dan menimbulkan rasa suka siapa saja yang melihatnya. Tanpa ragu Bafin pun sambut dan beri penghormatan.“Bafin…Pangeran Bafin, aura kamu seba

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status