Share

Bab 121: Cinta yang Panas

“Aku…sebenarnya anak dari Maharaja Daha, Prabu Kanji, dari permaisuri pertama beliau…!” sahut Japra perlahan dan menjelaskan secara singkat riwayatnya, lalu cepat-cepat tundukan wajahnya lagi.

Tangannya tetap sodorkan golok emas ini ke Putri Li Me. Tiba-tiba Putri Li Me ambil golok itu dari tangan Japra, pendekar ini menunggu dengan hati tak karuan, benar-benar pasrah lehernya akan di penggal putri ini.

Putri Li Me kini berdiri di depan Japra. Pendekar ini lalu pejamkan mata, dia kini benar-benar tidak melawan. Rasa bersalah membuat hatinya lemah.

“Japra, bangkitlah!” terdengar suara Putri Li Me, ucapan dan intonasi suaranya persis gaya putri-putri Istana.

Putri Li Me seolah pancarkan aura kebangsawaannya saat ini di depan Japra.

Japra pun bangkit dan tetap menundukan wajahnya, sangat malu dia menatap wajah Putri Li Me.

“Pandang wajahku, kenapa kamu bersikap banci begitu, kamu seorang pangeran, seorang pendekar sakti, sebegitu pengecutkah hingga tak berani menatapku?”

Lagi-lagi
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status