Jam menunjukkan pukul 07.00. dari sudut kota, terlihat seorang wanita muda yang sedang memeriksa beberapa tempat pembuangan sampah untuk mencari barang-barang bekas yang dapat dijual kembali ke tempat agen barang bekas. Setiap pagi, ia mencari barang-barang bekas yang layak dijual kembali di tempat pembuangan sampah di depan rumah-rumah warga setempat.
Seorang pemulung itu bernama angel mendez. Seorang gadis dengan paras wajah yang lumayan cantik itu, terpaksa bekerja sebagai pemulung untuk bisa membayar uang kuliahnya. Ia juga bekerja paruh waktu di sebuah restaurant yang cukup terkenal. ‘bagaimana bisa ia bekerja di sebuah restaurant yang cukup terkenal?’
Pada suatu hari, ada seorang gadis mungil dengan paras yang begitu imut sedang duduk di depan sebuah gedung dengan raut wajah yang begitu cemas. Sejalan dengan itu, angel yang sedang memulung barang bekas di sekitaran gedung itu melihat gadis mungil itu dan bertanya,
“ Hei gadis imut, mengapa wajah mu tampak murung?” Angel bertanya dengan eksperi tersenyum menghibur gadis mungil tersebut.
“ Ada sebuah kompetisi puisi antar sekolah, dan saya ikut kompetisi itu kak. Tetapi saya ragu apakah saya bisa menang atau tidak, mama saya memaksa saya harus menang dalam kompetisi ini. Kalau tidak, saya akan kena hukuman tidak diberikan uang jajan selama sebulan dan tidak diperbolehkan untuk bermain dengan teman-teman. Saya berlari keluar ketika saya sedang berpuisi tadi” Gadis mungis itu menjelaskan dengan raut wajah yang sedih.
Kebetulan, angel juga memiliki seorang adik dan dulu adiknya juga pernah mendapatkan masalah seperti ini. Dan melihat gadis mungil itu, ia tidak tega dan memberikan sedikit motivasi kepada gadis itu.
Kembali bernostalgia. Dahulu, angel berasal dari keluarga yang bisa dibilang cukup kekurangan(miskin). Untuk makan saja, ibu dan ayah mereka harus meminjam uang kepada tetangga dan saudara mereka. Tetapi mereka malah di usir. Angel yang merasa sebagai anak tertua dari 2 bersaudara itu mencoba mencari jalan keluar dengan mencoba mengambil beasiswa yang diusulkan dari salah satu guru SMA nya. Kemudian, ia berusaha untuk mendapatkan beasiswa itu dan bermaksud menaikan martabat keluarga nya itu. Tetapi, nasib baik menghampiri angel. tanpa disangka-sangka, ia mendapatkan beasiswa di salah satu universitas terkenenal di suatu negara.
" Kamu jangan takut! Percaya lah bahwa kamu bisa. Kita tidak tahu apa yang terjadi selanjutnya kalau kita tidak mencoba! Kamu lihat wajah kakak! Walaupun tak seorang pun yang akan mendengarkan kamu di dalam sana nanti, kakak akan selalu ada untuk mendukungmu dari luar sini!” Mata angel berkaca-kaca dan mencoba meyakinkan gadis mungil itu.
Gadis mungil itu yang tadi nya kehilangan rasa percaya diri, setelah mendengar perkataan angel dengan mata yang berkaca-kaca, seketika rasa percaya diri gadis mungil itu menggebu-gebu.
“ Terima kasih kak, saya akan masuk kedalam dan memenangkan kompetisi ini demi kakak!” Ujar gadis itu sambil tersenyum kepada angel. Tak lama kemudian, seorang wanita cantik paruh baya menghampiri mereka dengan raut wajah yang tampak marah. Kira-kira umur nya sekitar 30 tahunan. “ Rachel! Mengapa kamu lari keluar?! Cepat masuk dan lanjutkan puisi mu!” Wanita itu berkata sambil menarik tangan gadis mungil itu. “ Dan lagi, mengapa kamu mendekati wanita pemulung itu? Mama kan sudah bilang ke kamu, jangan pernah berbicara dengan orang yang tidak kamu kenal!” Ujar wanita itu dengan raut wajah marah. Angel tidak bisa berkata-kata sembari melihat wanita dan gadis mungil itu berjalan ke dalam gedung. Angel berniat menunggu gadis mungil itu di depan gedung, tetapi ia mengurungkan niat nya. Apa jadinya nanti kalau tiba-tiba mereka keluar dan gadis mungil itu menemuinya? ‘Ia hanya seorang pemulung, sedangkan mereka adalah orang yang cukup kaya!’ Angel bi
Rachel marah dengan perkataan mama nya tadi, dan berlari keluar gedung untuk menemui angel. Melihat Rachel berlari keluar, sontak mama nya Rachel mengejar nya. “ Rachel, mau kemana kamu hei!” Mama Rachel berteriak sambil berusaha mengejar nya keluar gedung. Sampai nya diluar, Rachel berusaha mencari angel untuk mengucapkan terima kasih. Tapi ia tidak melihat angel dimanapun. Sontak Rachel menjadi sedih dan menangis. Mama Rachel yang tadi berusaha mengejar Rachel melihat Rachel sedang menangis. Mama Rachel merasa tak tega dan mendekati Rachel dan bertanya. “ hei anak gadisku, mengapa kau menangis?” Tanya mama Rachel sambil memeluk nya. “ Mama, aku tadi berniat menemui kakak yang tadi sudah memberiku semangat, tapi dia tidak ada dimana pun. Ia berjanji untuk selalu mendukungku dari luar sini.” Rachel berkata sambil menangis tersengguk. “Ssssttt, sudah jangan menangis lagi, nanti kita cari kakak yang tadi ya” mama Rachel berkata sambil menenangkan Rachel
Sesampainya di asrama, ia melihat teman sekamar nya sedang asik membaca buku dan ada juga yang sedang asik dengan ponsel nya. “ Hei semua, kalian tampak sibuk sekali hari ini ya” Angel berkata dengan keras dengan raut wajah yang ceria. “Hei angel, bagaimana hasil mulung satu harian ini?” “ Hei angel, kamu tampak kelelahan, sini duduk dulu!” Teman-teman angel menyambut angel dengan hangat Teman-teman angel hampir rata-rata berasal dari keluarga yang tidak terlalu kaya. Bahkan jika dibilang dari keluar menengah, itu adalah kata-kata yang kurang pantas. Tetapi mereka semua berusaha mencari pekerjaan apapun itu untuk mendapatkan uang tambahan untuk kebutuhan kuliah mereka. Ada yang bekerja paruh waktu di sebuah toko kecil, ada yang bekerja untuk mengerjakan tugas-tugas kuliah dari kelas lain walau dibayar murah, ada yang bekerja di laundry kecil di sekitaran kampus, dan yang paling parah yaitu angel. Walaupun begitu, mereka tidak pernah saling men
Ternyata malam tadi, Chelsea salah mengatur alarm, tadinya ia berniat untuk mengatur alarm pada pukul 6.30 pagi. Tetapi karena mata nya sudah kelelahan, ia tidak sadar telah mengatur pada pukul 8.30 pagi. Kemudian, mereka semua berlari menuju ruangan belajar mereka dan di dalam tampak teman-teman sekelasnya dan didampingi oleh seorang dosen sedang memulai proses belajar-mengajar. “Aduh gawat, pak henry sudah di dalam. Bagaimana ini?” Tanya fanny dengan raut wajah yang cemas. Melihat temannya yang cemas itu, angel berkata dengan raut wajah yang tenang, “ Sudah lah, masuk saja dulu, masalah kita bisa masuk atau tidak itu urusan belakang” Ujar angel berniat menyemangati teman-teman nya itu. Dan benar saja, ketika mereka sampai di depan ruang kelas, angel mengetuk pintu dan memberi salam kepada pak henry, “ Selamat pagi pak” Ujar angel dengan raut wajah sedikit tersenyum cemas. Seketika suasana hening dan semua mata tertuju pada mereka. Dan di sam
Selisih semenit angel dan teman-teman nya masuk, ada seorang pria yang lumayan tampan tetapi pakaian nya kusut dan rambut acak-acakan tiba dan berniat meminta izin masuk kepada pak henry. “Sel..” Baru saja ia mengucapkan 3 kata saja, pak henry langung membentaknya, “ Nggak! Keluar kamu! ”. sontak suasana hening dan menatapi pria itu sambil terpelongo. “ Apa yang kalian lihat ha! Cepat kerjakan tugas itu!” Bentak pak henry sambil memukul papan tulis yang berada di dekatnya. Sontak mereka semua kaget dan spontan semua menunduk kearah buku dan buru-buru menulis. Jam kuliah telah usai. Pada mahasiswa itu keluar meninggalkan ruang belajar dan melakukan kegiatan nya masing-masing. Angel dan teman-teman nya kembali ke asrama terlebih dahulu untuk mengganti pakaian mereka dan masing-masing mereka bergegas pergi bekerja. Angel mengambil alat tempur nya dan bergegas berkeliling kota. Mengapa angel memilih mulung? Sejak ia sampai di kampus pertama kali sampa
Suara ponsel mama dari gadis kecil itu berdering. Karena didalam restaurant itu sangat ramai pengunjung dan lumayan berisik, jadi mama gadik kecil itu keluar restaurant untuk menjawab panggilan dari ponsel nya itu. “ Sebentar ya nak, mama agkat telfon dulu ” “ Selamat siang nona Karin “ “ Ya, ada apa Robert?” “ Maaf mengganggu makan siang anda nona, saya ingin memberitahu anda bahwa ada seorang client kita yang ingin bertemu anda nona.” “Baik, atur saja jadwal nya, setelah makan, saya akan langsung kembali ke kantor.” “Baik nona, maaf mengganggu” Setelah percakapan selesai, Karin berniat kembali ke dalam restaurant dan melanjutkan makan siang nya dengan gadis mungil nya itu. Ketika ia hendak masuk ke restaurant, tiba-tiba ia menoleh ke arah pemulung yang berada di samping restaurant tempat ia makan itu. Karena pemulung itu membelakangi Karin, samar-samar Karin seperti mengenal pemulung itu. Ia mencoba mendekati pemulung itu dan
Sesampainya diluar, Rachel melihat seorang pemulung sedang berdiri mematung sembari melihat-lihat jalan. “ Hei nak” Karin memanggil angel. Mendengar suara itu, angel langsung menoleh kebelakang. Ketika Rachel melihat siapa yang ada di depan nya itu, ternyata ia adalah kakak yang kemarin sudah memberikan ia semangat ketika Rachel sedang menangis di luar gedung. “Kakak!” sepontan Rachel berlari ke arah angel dan memeluknya. “Hei kamu, apa kabar ” Angel bertanya sambil memeluk Rachel. “ Kak, aku juara kak, aku menang puisi itu berkat kakak” Rachel memberitahu angel dengan perasaan yang begitu senang. “ Wah selamat untuk mu ya, kakak juga senang mendengarnya” Ujar angel sembari tersenyum bahagia mendengar perkataan Rachel. Walaupun pakaian angel sangat kotor dan kusam, tetapi Rachel tak ada sedikitpun rasa enggan untuk memeluk angel karena ia sangat bahagia bisa berjumpa lagi dengan angel. Karin yang melihat kejadian itu hanya bisa tersenyum haru melihat
“Beneran tante? Nggak masalah kalau saya ikut masuk ke dalam? Angel berkata dengan perasaan kaget. “Sudah, kamu tidak usah takut, tante yang tanggung jawab kalau terjadi sesuatu di dalam nanti” Karin menarik tangan angel dan mengajak nya masuk ke restaurant. Ketika mereka masuk ke dalam restaurant itu, sepanjang perjalanan di dalam, ia hanya menunduk saja, dan semua mata tertuju pada angel seolah mereka semua merasa jijik. “Eh lihat tu, kok pemulung bisa masuk dan makan disini ya, padahal kan ini restaurant yang mewah, dan dia kok bisa bersama nyonya Karin ya?”ujar beberapa pengunjung itu. Merasa mereka sedang mengejek angel, sontak Karin membentak mereka, “ Hei, jaga mulut mu! Dia tamu ku, jangan berani-beraninya kamu ngomong seenaknya!” Sontak semua pengunjung yang tadi berusaha menghina angel menjadi diam tanpa sepatah kata pun dan mereka hanya menunduk. Sampainya mereka di meja makan, mereka duduk dan Karin memanggil pelayan dan berniat memesan ma