Suara ponsel mama dari gadis kecil itu berdering. Karena didalam restaurant itu sangat ramai pengunjung dan lumayan berisik, jadi mama gadik kecil itu keluar restaurant untuk menjawab panggilan dari ponsel nya itu. “ Sebentar ya nak, mama agkat telfon dulu ”
“ Selamat siang nona Karin “
“ Ya, ada apa Robert?”
“ Maaf mengganggu makan siang anda nona, saya ingin memberitahu anda bahwa ada seorang client kita yang ingin bertemu anda nona.”
“Baik, atur saja jadwal nya, setelah makan, saya akan langsung kembali ke kantor.”
“Baik nona, maaf mengganggu”
Setelah percakapan selesai, Karin berniat kembali ke dalam restaurant dan melanjutkan makan siang nya dengan gadis mungil nya itu. Ketika ia hendak masuk ke restaurant, tiba-tiba ia menoleh ke arah pemulung yang berada di samping restaurant tempat ia makan itu.
Karena pemulung itu membelakangi Karin, samar-samar Karin seperti mengenal pemulung itu. Ia mencoba mendekati pemulung itu dan bertanya. “ Permisi nak" Menyadari ada yang memanggil nya dari arah belakang, angel langsung menoleh ke arah suara itu. Karin yang melihat wajah pemulung itu, sontak kaget. “ Eh, kamu! Kamu yang kemarin berbicara dengan anak saya kan?” Ujar Karin dengan ekspresi terkejut.
Angel mencoba mengingat wanita itu, kemudian ia teringat bahwa ia adalah ibu dari gadis mungil yang ia temui di depan gedung mewah waktu itu. “ Eh emm, maaf nyonya, saya tidak bermaksud jahat kepada anak anda dan hanya mencoba menghiburnya. Sekali lagi maafkan saya nyonya.” Ujar angel sambil menundukan kepalanya dengan perasaan takut. Ketika angel ingin pergi meninggalkan wanita itu, tiba-tiba wanita itu menarik tangan angel yang kotor itu dan berkata,
“ Hei tunggu, ada yg ingin bertemu dengan mu, tunggu disini jangan kemana-mana!” Kemudian wanita itu masuk kedalam dan memanggil gadis mungil itu. “ Nak, ayo ikut mama, ada yang ingin bertemu dengan mu” ujar Karin dengan tersenyum bahagia. “Bertemu denganku? Siapa ma?” gadis itu menjawab dengan perasaan bingung. Karin langsung menarik tangan Rachel dan mengajaknya keluar.
Sesampainya diluar, Rachel melihat seorang pemulung sedang berdiri mematung sembari melihat-lihat jalan. “ Hei nak” Karin memanggil angel. Mendengar suara itu, angel langsung menoleh kebelakang. Ketika Rachel melihat siapa yang ada di depan nya itu, ternyata ia adalah kakak yang kemarin sudah memberikan ia semangat ketika Rachel sedang menangis di luar gedung. “Kakak!” sepontan Rachel berlari ke arah angel dan memeluknya. “Hei kamu, apa kabar ” Angel bertanya sambil memeluk Rachel. “ Kak, aku juara kak, aku menang puisi itu berkat kakak” Rachel memberitahu angel dengan perasaan yang begitu senang. “ Wah selamat untuk mu ya, kakak juga senang mendengarnya” Ujar angel sembari tersenyum bahagia mendengar perkataan Rachel. Walaupun pakaian angel sangat kotor dan kusam, tetapi Rachel tak ada sedikitpun rasa enggan untuk memeluk angel karena ia sangat bahagia bisa berjumpa lagi dengan angel. Karin yang melihat kejadian itu hanya bisa tersenyum haru melihat
“Beneran tante? Nggak masalah kalau saya ikut masuk ke dalam? Angel berkata dengan perasaan kaget. “Sudah, kamu tidak usah takut, tante yang tanggung jawab kalau terjadi sesuatu di dalam nanti” Karin menarik tangan angel dan mengajak nya masuk ke restaurant. Ketika mereka masuk ke dalam restaurant itu, sepanjang perjalanan di dalam, ia hanya menunduk saja, dan semua mata tertuju pada angel seolah mereka semua merasa jijik. “Eh lihat tu, kok pemulung bisa masuk dan makan disini ya, padahal kan ini restaurant yang mewah, dan dia kok bisa bersama nyonya Karin ya?”ujar beberapa pengunjung itu. Merasa mereka sedang mengejek angel, sontak Karin membentak mereka, “ Hei, jaga mulut mu! Dia tamu ku, jangan berani-beraninya kamu ngomong seenaknya!” Sontak semua pengunjung yang tadi berusaha menghina angel menjadi diam tanpa sepatah kata pun dan mereka hanya menunduk. Sampainya mereka di meja makan, mereka duduk dan Karin memanggil pelayan dan berniat memesan ma
Manajer itu berjalan kearah mereka. Dari kejauhan, manajer itu melihat yang sedang dihadapi oleh seorang pekerjanya itu adalah nyonya Karin. Ia bergetar setelah mengetahui bahwa nyonya Karin sedang marah-marah. Dengan rasa takut yang cukup hebat, manajer itu mencoba memberanikan diri untuk bertanya kepada nyonya Karin, “ Selamat siang nyonya Karin, ada apa ini sampai membuat anda marah-marah begitu?” “Hei kau jack! Kamu tahu saya siapa kan? Saya investor terbesar di restaurant ini, dan kemudian salah seorang pekerja kamu sudah berani-beraninya mengusir tamu ku, mau cari mati dia?” Ujar Karin dengan nada bicara yang lantang dan raut wajah yang sangat marah. Mendengar jawaban nyonya Karin, ia semakin bergetar, kedua kaki nya serasa mati rasa tak sanggup menopang tubuhnya untuk berdiri. Manajer itu merasa sangat-sangat malu dan jika bisa, ia lebih memilih untuk berlari ke dalam kantornya dan bersembunyi, tetapi sudah terlambat. Plakk!! Plakk!!
Sedikit cerita, restaurant yang di kelola oleh jack dulu sedang mengalami kekacauan, restaurant jack kebangkrutan. Pasal nya, jack baru saja berinvestasi di sebuah perusahaan besar berharap bisa mendapatkan kelipatan yang lebih besar. Tetapi kemudian, orang-orang dari perusahaan besar itu membuat suatu cerita seolah-olah jack melakukan kesalahan yang semata-mata bertujuan untuk menjatuhkan jack dan uang yang telah diinvestasikan jack menjadi milik perusahaan itu, dan kemudian jack hampir di jebloskan ke penjara. Untunglah nyonya Karin kenal dengan kerabat jack dan meminta pertolongan nyonya Karin. Itu lah mengapa jack merasa berhutang budi kepada nyonya Karin. “Baik lah nyonya, saya jamin kejadian seperti tidak akan terulang lagi nyonya” Jawab jack sambil menundukan kepala nya. “ Oh iya nak, kamu mau makan apa?” Karin bertanya kepada angel yang dari tadi hanya diam dan menunduk saja. “Sa… saya.. terserah tante saja” Jawab angel dengan gugup sambil men
Kemudian Rachel berjalan kearah angel dan meniki kaki angel dan ingin di pangku dan makan bersama angel. Melihat itu, Karin kaget, “Eh Rachel, sini duduk ah, kakak sedang makan, kamu jangan ganggu ah” Karin berkata lembut dan merasa tidak enak kepada angel. “Nggak mau ah, aku mau disini sama kakak dan makan bersama” Rachel berkata sambil tersenyum senang. “Ah kamu ini” Karin tertawa melihat Rachel. “Kak ayo kita makan” Rachel mengambil paha ayam dan memakan nya. Dengan malu-malu, angel memakan makanan secara perlahan. ‘Umm, gila! Makanan ini lezat sekali sumpah! Mimpi apa aku kemarin sampai bisa makan makanan ini!’ Ujar angel dalam hati sambil merasa sangat bahagia. Semakin enak makanan-makanan itu, angel semakin lahap untuk memakan makanan itu dan tak lupa sesekali menyuapi Rachel. Karin yang melihat itu sangat bahagia. Yang tadinya amarahnya meluap karena pelayan tadi, melihat mereka berdua, hati
“Emm.. saya ingin menerima nya tante, tetapi akhir-akhir ini, saya sedang menjalankan ujian di kampus saya” Jawab angel dengan perasaan sedikit menyesal. “Emm, begitu ya. Ya sudah, ini kartu nama saya dan ada nomer ponsel saya di kartu nama itu, ketika ujian kamu sudah selesai dan kamu memiliki waktu luang, kamu bisa menghubungi saya.” Kata Karin dengan perasaaan kecewa. “Be.. begini tante. mohon maaf sebelumnya, saya tidak memiliki ponsel. Bagaimana saya bisa menghubungi anda?” Jawab angel dengan perasaan gerogi. “Eh, kamu tidak memiliki ponsel? Kebetulan, saya memiliki dua ponsel dan satu ponsel saya jarang digunakan. Kamu bisa mengambil ini dan menggunakannya untuk menghubungi saya” Karin berkata sambil mengeluarkan ponsel lamanya. Jarang digunakan? Itu adalah handphone merk terkenal dan yang pasti harganya juga sangat mahal, dan ia dengan mudah nya berkata handphone itu jarang digunakan?
“Ya! Mengapa tidak? Rachel merasa kesepian dirumah dan saya sangat membutuhkan anda untuk menemani Rachel dirumah. Karena, saya lihat anda sangat dekat dengan Rachel” Jawab Karin dengan tersenyum dengan penuh harapan. “Terima kasih nyonya Karin! Ya tuhan, seumur hidup saya, baru kali ini saya dapat merasakan bagaimana rasanya memiliki ponsel sediri” Ujar angel sambil bersujud syukur di depan Karin. “Eh nak, berdiri cepat! Seenaknya kamu bersujud begitu di depan saya. Kamu mau saya memanggil assisten saya untuk menghukum kamu?!” Karin membentak angel sambil tersenyum dengan penuh candaan. Setelah itu, Karin menawarkan tumpangan kepada angel untuk kembali ke kampusnya dan angel hanya bisa menganggukan kepalanya sembari mengucapkan syukur dalam hatinya. ‘Ya tuhan, apakah ini pertolongan yang engkau berikan kepada ku? Aku sangat bersyukur atas apa yang telah engkau berikan’ Dalam perjalanan menuj
Setelah itu, angel kembali ke asrama. Sesampainya di asrama, terdengar suara dari salah satu teman sekamarnya yang tak lain adalah Cassey Chow. Sedikit cerita, Cassey Chow adalah seorang wanita cantik berambut pirang dengan mata sipit dan bulu mata yang lentik. Seisi kamar angel rata-rata adalah wanita cantik. Tetapi, mereka semua berasal dari keluarga yang bisa dibilang tidak terlalu kaya. Dan, mereka semua bisa kuliah di universitas terkenal itu, karena mendapat beasiswa. Suatu kebetulan! Cassey Chow terlihat sedang berdebat dengan seseorang melalui ponsel. Terlihat dari wajah Cassey, ia sedang cemas dan tanpak dari wajah Cassey terlihat sedih dan merasa cemas. Dan, benar saja. Ia baru saja diputusi oleh pacar nya yang bisa dibilang cukup kaya, Karena orang tua dari pria ini, memiliki sebuah perusahaan yang cukup berpengaruh di negara itu. Angel yang melihat itu, langsung masuk dan mendekat
‘Astaga! Payudara Angel dan Fanny besar juga ya, hahaha’ Kata Joe dalam hati sembari menyelam dan berenang mendekati Angel, Fanny dan Chelsea.Lalu,“Woaaaaaa!!!”Joe yang tiba-tiba keluar dari tengah-tengah Angel, Fanny dan Chelsea.“Huaaaaaa!!!”Angel, Fanny dan Chelsea teriak histeris seketika melihat seseorang yang tiba-tiba muncul di hadapan mereka.“Eh! Kamu ternyata Joe! Bikin kaget saja, huh!” Bentak Angel kepada Joe.“Tau nih! Buat orang jantungan aja kamu Joe!” Kata Fanny dengan nada yang sedikit jengkel kepada Joe.“Hahaha… Maaf-maaf, Just kidding, oke?”“Eh Joe, tadi kamu bilang, kamu ingin mengambil makanan. Mana makanannya? Saya laper nih” Kata Angel kepada Joe.“Iya nih, aku juga laper loh Joe, hehe” Kata Fanny meneruskan perkataan Angel.“Sabar ya, sebentar lagi… Eh, itu dia ma
“Loh, kok kamu balik lagi Chel?” Tanya Angel kepada Chelsea.“Emm… Kolam renangnya dimana ya Ngel, hehe” Jawab Chelsea kepada Angel sembari menggaruk kepalanya yang tidak gatal.“Hahaha, sayang… Sebentar ya, kolam renangnya masih jauh di atas, ada sekitar 4 tangga lagi, hehe. Sabar ya sayang, ayo kita jalan sama-sama. Kamu sih, terburu-buru sekali. Untung kamu tidak kesasar kan, hahaha” Kata Joe kepada Chelsea.“Hehe… Maaf sayang, aku sudah tidak sabar ingin cepat-cepat berenang nih, hahaha” Kata Chelsea kepada Joe.“Sabar dong Chel, barengan kenapa sih! Kan tujuan kita sama-sama ingin langsung keatas, hahaha” Kata Cassey kepada Chelsea.“Iya deh iya.” Kata Chelsea kepada CasseySetelah itu, Chelsea kembali ke barisan Angel dan yang lain, dan berjalan bersama-sama menuju ke lantai atas.Beberapa saat kemudian,“Ngel… Fan&he
“Halo semuanya…”“Lama banget sih kamu Ngel… Kayak anak gadis aja mandinya lama!” Kata Cassey kepada Angel.“Loh, jadi kamu pikir aku ini apa hah! Cowok!?”“Hahaha… Yasudah, apa yang kita tunggu lagi? Sudah semua kan? Yasudah, ayo berangkat…” Kata Chelsea.“Sebentar dulu Chel… Joe sudah stay disana bersama dengan kapal pesiarnya yang sepertinya, baru saja tiba hari ini. Nah, kita mau bersenang-senang di pantai dulu atau mau langsung naik ke kapal pesiarnya?” Kata Angel kepada Chelsea dan yang lainnya.“Kapal pesiar dong! Kalau pantai, setelah pulang dari berlayar menggunakan kapal pesiar saja bagaimana?” Kata Chelsea.“Nah, bener juga tuh. Kalian bagaimana? Kalau aku sih setuju” Kata Cassey meneruskan perkataan Chelsea.Jordi, Fanny, Desya dan anak-anak Jordi menganggukkan kepala dan mengiyakan perkataan Chelsea dan C
“Hadehh… Untung saja besok sudah libur, kalau tidak? Huaaahhhh… Aku sampai mengantuk memikirkannya…” Kata Angel sembari menghempaskan tubuhnya di atas tempat tidur yang empuk di kamarnya.“Eh… Samuel bagaimana ya? Emm… Apa… Ku beritahu sekarang saja?” Kata Angel sembari memandangi nomor ponsel Samuel dari layar ponselnya.Lalu, setelah beberapa menit berfikir, akhirnya Angel memutuskan untuk menghubungi Samuel,“Halo Sam…”“Ya Ngel, ada apa kamu menelfon malam-malam begini?”“Emm… Kamu sedang apa? Sibuk tidak?”“Emm… Tidak sih, aku lagi bersantai saja di kamar rumahku. Memangnya kenapa?”“Loh, kamu sudah punya rumah Sam?”“Lah, memangnya William tidak memberitahumu? Sejak aku pindah ke sini, aku sudah memiliki sebuah rumah, ya walaupun tidak sebesar rumahmu sih. Aku tinggal ber
“Emm… Saya sih mau aja nona, tapi masalahnya, saya tidak punya banyak uang nona, hahaha”“Uang? Untuk apa kamu harus punya uang? Itu hotel saya loh?”“Emm… Tidak sih, untuk berjaga-jaga saja nona, hehe”“Halah! Kamu hanya perlu membawa pakaian ganti saja. Kalau masalah uang, untuk apa coba? Minyak mobil? Lah, itu juga mobil saya, yang mengisi minyak juga saya, terus untuk apa? Membeli makanan? Halah Jordi, kamu tidak perlu mengkhawatirkan itu, enjoy saja, oke?”“Emm… Baik lah nona, besok? Jam berapa kira-kira kita berangkat nona, biar saya bisa mengemas pakaian-pakaian saya dan keluarga sekarang juga.”“Emm... Jam berapa ya? Emm… Ah, kita berangkat pagi saja, sekitar pukul 08.00 pagi, supaya tidak terlalu panas nantinya, hehe”“Yasudah nona, sekarang juga saya akan membangunkan anak-anak serta istri saja untuk mengemas pakaian kami.&rdqu
Beberapa saat, makanan sudah siap di atas meja makan. Angel dan teman-temannya bergegas menuju ke meja makan kecuali anak-anak Jordi. Tampaknya, anak-anak Jordi masih duduk di ruang keluarga.“Draniela? Almero? Adbert? Elisya? Kalian tidak ikut makan?” Tanya Angel kepada anak-anaknya Jordi.Belum sempat anak-anaknya menjawab, Jordi langsung memotong pembicaraan,“Emm… Maaf nona, sepertinya kami akan makan di rumah saja. Hari ini adalah hari pertama teman-teman anda tinggal dirumah ini. Lebih baik, kami sekeluarga tidak ikut bergabung dengan anda nona. Lebih baik, anda dan teman-teman anda saja yang menikmati hidangan yang sudah tersedia sembari, yah, bercerita apa gitu. Kami tidak enak dengan anda kalau ikut bergabung juga, nanti suasananya jadi canggung, hehe”“Emm… Yasudahlah, tapi lain waktu, kalian ikut bergabung dengan kami ya?” Kata Angel.“Baik nona”Setelah itu, Jordi, Des
“Oke gays, kita sampai di lantai 2 nih. Nah, ada yang hobi bermain playstation?” Kata Angel kepada Fanny dan yang lainnya.Fanny dan yang lain hanya menggelengkan kepalanya saja tanpa menjawab sepatah katapun pertanyaan Angel.“Oke lah, kalau misalkan kalian ingin bermain playstation, kalian bisa melihat ke ruangan di sebrang sana. Nah, di sebelah kiri kita sekarang ini adalah kamar 2. Cassey, kamu tidur disini ya, silahkan cek ke dalam, barang-barangmu sudah tersedia di dalam, hehe”“Eh, kita tidur sendiri-sendiri Ngel?” Tanya Cassey.“Iya Cass, kenapa? Kamu takut?”“Emm… Tidak sih, hanya saja, pasti nanti sedikit terasa sepi saja karena tidak ada teman untuk mengobrol, hehe”“Lah, kalau mau mengobrol ya turun ke lantai 1, terus kita kumpul di ruangan keluarga untuk mengobrol. Kalau kita sudah merasa mengantuk, barulah kita naik ke kamar masing-masing, gampang kan?&rdq
Setelah percakapan mereka selesai, mereka berjalan beriringan menuju kampus dan setelah itu, langsung pergi menuju kamar asrama mereka.Sesampainya di depan pintu kamar asrama,“Loh, kok di gembok?” Kata Cassey kepada Chelsea dan Fanny.“Eh, iya loh… Angel? Ga mungkin Angel yang menutup pintu ini menggunakan gembok kan? Secara kan, walaupun tidak ada orang di dalam kamar kita, pintu kamarnya juga tidak pernah di gembok seperti ini.” Kata Chelsea.“Emm… Coba kita tanya ke ruangan pengawas yang ada di lantai 1 tadi, mungkin mereka tau sesuatu.” Kata Fanny kepada Chelsea dan Cassey.Mendengar itu, Cassey dan Chelsea menyetujui perkataannya Fanny dan kemudian, mereka langsung bergegas turun menuju ke ruangan pengawas asrama yang ada di lantai 1.Sesampainya di depan ruangan pengawas itu, tampak seorang wanita paruh baya baru saja keluar dari ruangan itu,“Emm… Permisi bu&helli
Melihat situasinya sudah membaik, Angel langsung mengajak Jordi untuk pergi meninggalkan Cafe itu. Lalu,“Angel!”Mendengar itu, Angel langsung menghentikan langkah kakinya.“Emm… Sekali lagi, terima kasih ya Ngel. Kalau tidak ada kamu, aku tidak tau apa yang akan terjadi kepadaku.” Kata Camille yang berdiri di belakang Angel.Angel hanya tersenyum, lalu melanjutkan langkahnya bersama dengan Jordi sembari melambaikan tangannya. Setelah itu, Angel pergi meninggalkan Cafe itu.Di tengah perjalanan menuju parkiran, Angel mengambil ponselnya dan mengecek jam yang ada di ponselnya.“Astaga!!! Sudah pukul 16.59 sore! Jordi, buruan ambil mobilnya, setengah jam lagi, teman-teman saya sudah pulang kerja nih, buruan!!!”Mendengar itu, Jordi langsung berlari menuju parkiran untuk mengambil mobil.“Ayo nona, saya bisa pastikan, kita tiba di depan kampus anda dalam waktu kurang dari 10 menit!