Share

BAB 15

Penulis: agus wahyudi
last update Terakhir Diperbarui: 2021-07-14 12:18:03

Setelah itu, angel kembali ke asrama. Sesampainya di asrama, terdengar suara dari salah satu teman sekamarnya yang tak lain adalah Cassey Chow.

Sedikit cerita, Cassey Chow adalah seorang wanita cantik berambut pirang dengan mata sipit dan bulu mata yang lentik. Seisi kamar angel rata-rata adalah wanita cantik. Tetapi, mereka semua berasal dari keluarga yang bisa dibilang tidak terlalu kaya. Dan, mereka semua bisa kuliah di universitas terkenal itu, karena mendapat beasiswa. Suatu kebetulan!

Cassey Chow terlihat sedang berdebat dengan seseorang melalui ponsel. Terlihat dari wajah Cassey, ia sedang cemas dan tanpak dari wajah Cassey terlihat sedih dan merasa cemas.

Dan, benar saja. Ia baru saja diputusi oleh pacar nya yang bisa dibilang cukup kaya, Karena orang tua dari pria ini, memiliki sebuah perusahaan yang cukup berpengaruh di negara itu.

Angel yang melihat itu, langsung masuk dan mendekat

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
ꓰꓡꓡꓰꓠ-ꓓꓰꓖꓰꓠꓰꓣꓰꓢ-
boros boros ......
goodnovel comment avatar
Bima Bima
parah amat cuma 2 baris
goodnovel comment avatar
Epen Moccha
UDAH CUMA SEGINI ? BUSET MAU CEPET AMAT KAYA NIH PENULIS
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Pemulung Konglomerat   BAB 16

    Angel yang melihat itu, langsung merangkul Cassey dan bertanya, “ Hei Cassey! Mengapa kamu menangis? “Ak… aku… pa… pacarku mengatakan putus dengan ku. Alasan nya, ia hanya pengen sendiri hanya karena ia ingin fokus dengan kuliah nya!” Cassey berkata sambil menangis tersedu-sedu. Angel yang melihat itu, langsung memeluk Cassey dan mengelus lembut rambut Cassey dan berkata, “Cassey! Sudah, jangan menangis lagi ah! Tak sepantas nya kamu menangis seperti ini hanya karena seorang pria!Ingat Cassey, untuk apa kamu kesini! Keluarga mu berharap lebih pada mu. Jangan karena seorang pria, kamu jadi begini! Jodoh sudah diatur masing-masing oleh Tuhan! Jadi, untuk apa kamu menangis? Lebih baik kamu fokus untuk belajar dan menyelesaikan kuliah mu. Nanti, ketika kamu sukses, pasti para pria akan datang dengan sendiri nya! Tidak ada gunanya menangisi seorang pria yang tidak mencintaimu Cassey!” Jawab Angel dengan penuh perasa

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-14
  • Pemulung Konglomerat   BAB 17

    Cassey yang mendengar itu, menjadi sedikit lega dan seketika air matanya berhenti mengalir. “ Wah, sejak kapan kamu sangat pandai berkata-kata seperti ini?” Jawab Cassey sambil tersenyum. “Benar Cassey! Dari pada kamu menangis memikirkan pria itu, mending kamu memikirkan tugas kuliah besok! Karena apa? Karena dosen sedikit terlihat kurang bersahabat. Salah sedikit saja, tugas yang dengan susah payah kamu siapkan akan dilempar ke lantai tanpa merasa bersalah” Fanny berkata untuk menghibur Cassey. “Aduh! Kamu benar Fanny! Aku tidak meyadari bahwa ada tugas dari dosen gila itu. Hahaha!” Cassey tertawa sembari memukul pundak Fanny. “Hahaha! Iya, ibu itu sedikit emosional! Salah sedikit saja, bisa-bisa kamu di tendang keluar ruangan” Angel tertawa lepas sambil mencoba menghibur Cassey. Setelah masalah selesai, mereka semua fokus mengerjakan tugas kuliah sambil bercanda dengan maksud agar Cas

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-14
  • Pemulung Konglomerat   BAB 18

    Waktu menjukkan pukul 8.30 pagi, kemudian, “Ding ding ding” Terdengar suara ponsel berdering dari meja dosen itu.kemudian, dosen itu menjawab panggilan dari ponsel itu, “Halo selamat pagi! Iya…? Oh siap pak! Oke pak!”terdengar suara dosen itu dari depan kelas. “Oke anak-anak! Kelas kita telah selesai pada pagi hari ini berhubung saya ada sedikit urusan di kantor dekan” Bu dosen itu berkata sambil tersenyum. Sontak, para mahasiswa bersorak kegirangan. Setelah itu, semua keluar meninggalkan ruang kelas dan melakukan aktivitas mereka masing-masing. Angel dan teman-temannya kembali ke asrama untuk berbincang-bincang karena jam kerja mereka pukul 11.00 pagi. Jadi, mereka punya waktu yang cukup lama untuk bersantai-santai. Angel mengeluarkan ponsel yang diberikan oleh Karin kemarin dan bertanya

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-14
  • Pemulung Konglomerat   BAB 19

    Mengapa tidak? Mantan pacar Cassey adalah seorang pria yang kaya, tidak dipungkiri bahwa Cassey mengetahui tentang harga seputar ponsel meskipun ia berasal dari keluarga yang tidak terlalu kaya. Sontak, angel kaget setengah mati mendengar perkataan Cassey, bagaimana tidak, Angel butuh waktu lama untuk bisa membeli ponsel itu dengan penghasilan ia yang tidak menentu it. Seketika, tangan angel bergetar dan menjatuhkan ponsel itu keatas tempat tidurnya karena tangannya tiba-tiba lemas mendengar perkataan Cassey. Kedua orang teman yang lainnya juga lemas mendengar perkataan Cassey. Mengapa tidak? Seumur hidup mereka, baru kali ini mereka bisa bertatapan langsung dengan ponsel mahal dan dapat menyentuhnya secara langsung. Karena ada beberapa pengalaman sedikit tentang ponsel mahal, Cassey menjelaskan se-detail mungkin perihal ponsel itu. Angel hanya mendengarkan penjelasan Cassey dengan seksama. Begitu juga deng

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-14
  • Pemulung Konglomerat   BAB 20

    Ketika angel sedang asyik dengan ponsel barunya itu, tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu dari luar kamar asramanya. Angel bergegas membukakan pintu, dan melihat keluar. Ternyata, seorang kurir datang untuk mengantarkan surat atas nama Angel Mendez. ‘Loh, surat? Siapa yang mengirimi ku surat?’ Angel berkata dengan penasaran dalam hati. Kemudian, angel bergegas menerima surat itu, dan kembali ke kamarnya dan bergegas membuka surat itu dan membacanya. Terlihat, tampilan depan surat itu tertulis nama Wililliam James Mendez dan nama penerima nya adalah namanya. ‘William James Medez? Itu kan nama adikku?’ Angel berkata dalam hati dengan perasaan kaget. Kemudian, ia bergegas membuka surat itu dan melihat isi surat tersebut. Isi surat itu adalah, “Hai kak! Lama tidak mendengar kabarmu! Aku ingin sekali bertemu dengan mu setelah sekian lama kita tidak bertemu. Aku harap, kak

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-14
  • Pemulung Konglomerat   BAB 21

    Tiba-tiba, setelah angel sedang bingung memikirkan isi dari surat yang dikirimkan oleh adiknya itu, seketika terdengar suara ketukan pintu lagi yang berasal dari pintu kamar asramanya. Kemudian, angel bergegas membuka pintu dan melihat, siapakah orang yang datang ke kamar asrama nya itu. Ternyata, lagi-lagi seorang kurir datang dan kali ini tidak mengantarkan sebuah surat melainkan sebuah paket atas nama angel. angel bergegas menerima paket itu dan bergegas masuk kedalam kamar nya. ‘Paket? Tadi sebuah surat, kali ini sebuah paket? Apakah adikku juga yang mengirimi ku paket ini?’ Angel berkata dengan perasaan kaget dalam hati. Dan, benar saja, tertulis diatas sebuah kertas yang menempel di atas paket itu dengan nama pengirim William James Mendez dan penerimanya adalah angel. Angel bergegas membuka paket itu dengan rasa penasaran. Ketika ia membuka paket itu, ternyata paket itu berisi sejumlah uang ca

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-15
  • Pemulung Konglomerat   BAB 22

    “Hahaha! Aku tidak menyangka bahwa kamu bisa kaget sebegitunya karena penjelasan ku ini” Jawab William dengan tertawa yang sangat keras. “Jadi begini kak, negara yang kakak tempati sekarang adalah negara yang sangat memiliki peluang usaha yang sangat besar. Jadi, ayah berinvestasi dengan nilai uang cukup besar disana dengan nama kakak. Jadi, besok, ketika kakak selesai dengan urusan kakak di kampus, kakak pergi ke kota Washington D.C dan disana ada sebuah hotel bernama Trump International Hotel, nanti sesampainya kakak dihotel itu, sebutkan saja nama kakak ke receptionis disana dan sudah memiliki janji dengan Steven Joe” Kata William dengan nada bicara yang terdengar serius. Angel hanya menggangguk dan meng iyakan perkataan adiknya itu. Setelah itu percakapanpun berakhir. Angel merenungi kata-kata adiknya itu. Ia masih tidak percaya bahwa ternyata, ia berasal dari keluarga terkaya hampir di seluruh dunia. ‘

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-15
  • Pemulung Konglomerat   BAB 23

    Sontak, terdengar suara dari belakang angel yang bisa dipastikan itu adalah seorang pegawai toko yang tampak sedang marah. “Berani sekali kamu menyentuh boneka itu! Boneka itu sangat mahal harga nya!” Kata petugas itu sembari menarik tangan angel dengan keras. Ternyata, dari awal angel masuk toko, petugas itu sudah memperhatikannya dan mengikutinya. Bagaimana tidak? Angel mengenakan pakaian yang lesuh seperti halnya orang-orang yang tidak terlihat kaya. “Ma.. maaf nona. Saya ingin bertanya, berapa harga boneka besar itu?” Angel bertanya dengan perasaan yang sedikit takut. “Ini? Boneka ini? Hahaha!” jawab pegawai toko itu dengan tertawa seakan ia sedang merendahkan angel. “Kamu bertanya harga karena ingin membeli atau memang hanya ingin bertanya saja? Tetapi sepertinya kamu tidak akan sanggup membeli boneka mahal ini, dari cara berpenampilanmu saja, sudah bisa dipastikan bahwa kamu han

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-15

Bab terbaru

  • Pemulung Konglomerat   BAB 240

    ‘Astaga! Payudara Angel dan Fanny besar juga ya, hahaha’ Kata Joe dalam hati sembari menyelam dan berenang mendekati Angel, Fanny dan Chelsea.Lalu,“Woaaaaaa!!!”Joe yang tiba-tiba keluar dari tengah-tengah Angel, Fanny dan Chelsea.“Huaaaaaa!!!”Angel, Fanny dan Chelsea teriak histeris seketika melihat seseorang yang tiba-tiba muncul di hadapan mereka.“Eh! Kamu ternyata Joe! Bikin kaget saja, huh!” Bentak Angel kepada Joe.“Tau nih! Buat orang jantungan aja kamu Joe!” Kata Fanny dengan nada yang sedikit jengkel kepada Joe.“Hahaha… Maaf-maaf, Just kidding, oke?”“Eh Joe, tadi kamu bilang, kamu ingin mengambil makanan. Mana makanannya? Saya laper nih” Kata Angel kepada Joe.“Iya nih, aku juga laper loh Joe, hehe” Kata Fanny meneruskan perkataan Angel.“Sabar ya, sebentar lagi… Eh, itu dia ma

  • Pemulung Konglomerat   BAB 239

    “Loh, kok kamu balik lagi Chel?” Tanya Angel kepada Chelsea.“Emm… Kolam renangnya dimana ya Ngel, hehe” Jawab Chelsea kepada Angel sembari menggaruk kepalanya yang tidak gatal.“Hahaha, sayang… Sebentar ya, kolam renangnya masih jauh di atas, ada sekitar 4 tangga lagi, hehe. Sabar ya sayang, ayo kita jalan sama-sama. Kamu sih, terburu-buru sekali. Untung kamu tidak kesasar kan, hahaha” Kata Joe kepada Chelsea.“Hehe… Maaf sayang, aku sudah tidak sabar ingin cepat-cepat berenang nih, hahaha” Kata Chelsea kepada Joe.“Sabar dong Chel, barengan kenapa sih! Kan tujuan kita sama-sama ingin langsung keatas, hahaha” Kata Cassey kepada Chelsea.“Iya deh iya.” Kata Chelsea kepada CasseySetelah itu, Chelsea kembali ke barisan Angel dan yang lain, dan berjalan bersama-sama menuju ke lantai atas.Beberapa saat kemudian,“Ngel… Fan&he

  • Pemulung Konglomerat   BAB 238

    “Halo semuanya…”“Lama banget sih kamu Ngel… Kayak anak gadis aja mandinya lama!” Kata Cassey kepada Angel.“Loh, jadi kamu pikir aku ini apa hah! Cowok!?”“Hahaha… Yasudah, apa yang kita tunggu lagi? Sudah semua kan? Yasudah, ayo berangkat…” Kata Chelsea.“Sebentar dulu Chel… Joe sudah stay disana bersama dengan kapal pesiarnya yang sepertinya, baru saja tiba hari ini. Nah, kita mau bersenang-senang di pantai dulu atau mau langsung naik ke kapal pesiarnya?” Kata Angel kepada Chelsea dan yang lainnya.“Kapal pesiar dong! Kalau pantai, setelah pulang dari berlayar menggunakan kapal pesiar saja bagaimana?” Kata Chelsea.“Nah, bener juga tuh. Kalian bagaimana? Kalau aku sih setuju” Kata Cassey meneruskan perkataan Chelsea.Jordi, Fanny, Desya dan anak-anak Jordi menganggukkan kepala dan mengiyakan perkataan Chelsea dan C

  • Pemulung Konglomerat   BAB 237

    “Hadehh… Untung saja besok sudah libur, kalau tidak? Huaaahhhh… Aku sampai mengantuk memikirkannya…” Kata Angel sembari menghempaskan tubuhnya di atas tempat tidur yang empuk di kamarnya.“Eh… Samuel bagaimana ya? Emm… Apa… Ku beritahu sekarang saja?” Kata Angel sembari memandangi nomor ponsel Samuel dari layar ponselnya.Lalu, setelah beberapa menit berfikir, akhirnya Angel memutuskan untuk menghubungi Samuel,“Halo Sam…”“Ya Ngel, ada apa kamu menelfon malam-malam begini?”“Emm… Kamu sedang apa? Sibuk tidak?”“Emm… Tidak sih, aku lagi bersantai saja di kamar rumahku. Memangnya kenapa?”“Loh, kamu sudah punya rumah Sam?”“Lah, memangnya William tidak memberitahumu? Sejak aku pindah ke sini, aku sudah memiliki sebuah rumah, ya walaupun tidak sebesar rumahmu sih. Aku tinggal ber

  • Pemulung Konglomerat   BAB 236

    “Emm… Saya sih mau aja nona, tapi masalahnya, saya tidak punya banyak uang nona, hahaha”“Uang? Untuk apa kamu harus punya uang? Itu hotel saya loh?”“Emm… Tidak sih, untuk berjaga-jaga saja nona, hehe”“Halah! Kamu hanya perlu membawa pakaian ganti saja. Kalau masalah uang, untuk apa coba? Minyak mobil? Lah, itu juga mobil saya, yang mengisi minyak juga saya, terus untuk apa? Membeli makanan? Halah Jordi, kamu tidak perlu mengkhawatirkan itu, enjoy saja, oke?”“Emm… Baik lah nona, besok? Jam berapa kira-kira kita berangkat nona, biar saya bisa mengemas pakaian-pakaian saya dan keluarga sekarang juga.”“Emm... Jam berapa ya? Emm… Ah, kita berangkat pagi saja, sekitar pukul 08.00 pagi, supaya tidak terlalu panas nantinya, hehe”“Yasudah nona, sekarang juga saya akan membangunkan anak-anak serta istri saja untuk mengemas pakaian kami.&rdqu

  • Pemulung Konglomerat   BAB 235

    Beberapa saat, makanan sudah siap di atas meja makan. Angel dan teman-temannya bergegas menuju ke meja makan kecuali anak-anak Jordi. Tampaknya, anak-anak Jordi masih duduk di ruang keluarga.“Draniela? Almero? Adbert? Elisya? Kalian tidak ikut makan?” Tanya Angel kepada anak-anaknya Jordi.Belum sempat anak-anaknya menjawab, Jordi langsung memotong pembicaraan,“Emm… Maaf nona, sepertinya kami akan makan di rumah saja. Hari ini adalah hari pertama teman-teman anda tinggal dirumah ini. Lebih baik, kami sekeluarga tidak ikut bergabung dengan anda nona. Lebih baik, anda dan teman-teman anda saja yang menikmati hidangan yang sudah tersedia sembari, yah, bercerita apa gitu. Kami tidak enak dengan anda kalau ikut bergabung juga, nanti suasananya jadi canggung, hehe”“Emm… Yasudahlah, tapi lain waktu, kalian ikut bergabung dengan kami ya?” Kata Angel.“Baik nona”Setelah itu, Jordi, Des

  • Pemulung Konglomerat   BAB 234

    “Oke gays, kita sampai di lantai 2 nih. Nah, ada yang hobi bermain playstation?” Kata Angel kepada Fanny dan yang lainnya.Fanny dan yang lain hanya menggelengkan kepalanya saja tanpa menjawab sepatah katapun pertanyaan Angel.“Oke lah, kalau misalkan kalian ingin bermain playstation, kalian bisa melihat ke ruangan di sebrang sana. Nah, di sebelah kiri kita sekarang ini adalah kamar 2. Cassey, kamu tidur disini ya, silahkan cek ke dalam, barang-barangmu sudah tersedia di dalam, hehe”“Eh, kita tidur sendiri-sendiri Ngel?” Tanya Cassey.“Iya Cass, kenapa? Kamu takut?”“Emm… Tidak sih, hanya saja, pasti nanti sedikit terasa sepi saja karena tidak ada teman untuk mengobrol, hehe”“Lah, kalau mau mengobrol ya turun ke lantai 1, terus kita kumpul di ruangan keluarga untuk mengobrol. Kalau kita sudah merasa mengantuk, barulah kita naik ke kamar masing-masing, gampang kan?&rdq

  • Pemulung Konglomerat   BAB 233

    Setelah percakapan mereka selesai, mereka berjalan beriringan menuju kampus dan setelah itu, langsung pergi menuju kamar asrama mereka.Sesampainya di depan pintu kamar asrama,“Loh, kok di gembok?” Kata Cassey kepada Chelsea dan Fanny.“Eh, iya loh… Angel? Ga mungkin Angel yang menutup pintu ini menggunakan gembok kan? Secara kan, walaupun tidak ada orang di dalam kamar kita, pintu kamarnya juga tidak pernah di gembok seperti ini.” Kata Chelsea.“Emm… Coba kita tanya ke ruangan pengawas yang ada di lantai 1 tadi, mungkin mereka tau sesuatu.” Kata Fanny kepada Chelsea dan Cassey.Mendengar itu, Cassey dan Chelsea menyetujui perkataannya Fanny dan kemudian, mereka langsung bergegas turun menuju ke ruangan pengawas asrama yang ada di lantai 1.Sesampainya di depan ruangan pengawas itu, tampak seorang wanita paruh baya baru saja keluar dari ruangan itu,“Emm… Permisi bu&helli

  • Pemulung Konglomerat   BAB 232

    Melihat situasinya sudah membaik, Angel langsung mengajak Jordi untuk pergi meninggalkan Cafe itu. Lalu,“Angel!”Mendengar itu, Angel langsung menghentikan langkah kakinya.“Emm… Sekali lagi, terima kasih ya Ngel. Kalau tidak ada kamu, aku tidak tau apa yang akan terjadi kepadaku.” Kata Camille yang berdiri di belakang Angel.Angel hanya tersenyum, lalu melanjutkan langkahnya bersama dengan Jordi sembari melambaikan tangannya. Setelah itu, Angel pergi meninggalkan Cafe itu.Di tengah perjalanan menuju parkiran, Angel mengambil ponselnya dan mengecek jam yang ada di ponselnya.“Astaga!!! Sudah pukul 16.59 sore! Jordi, buruan ambil mobilnya, setengah jam lagi, teman-teman saya sudah pulang kerja nih, buruan!!!”Mendengar itu, Jordi langsung berlari menuju parkiran untuk mengambil mobil.“Ayo nona, saya bisa pastikan, kita tiba di depan kampus anda dalam waktu kurang dari 10 menit!

DMCA.com Protection Status