Angel yang melihat itu, langsung merangkul Cassey dan bertanya,
“ Hei Cassey! Mengapa kamu menangis?
“Ak… aku… pa… pacarku mengatakan putus dengan ku. Alasan nya, ia hanya pengen sendiri hanya karena ia ingin fokus dengan kuliah nya!” Cassey berkata sambil menangis tersedu-sedu.
Angel yang melihat itu, langsung memeluk Cassey dan mengelus lembut rambut Cassey dan berkata, “Cassey! Sudah, jangan menangis lagi ah! Tak sepantas nya kamu menangis seperti ini hanya karena seorang pria!
Ingat Cassey, untuk apa kamu kesini! Keluarga mu berharap lebih pada mu. Jangan karena seorang pria, kamu jadi begini! Jodoh sudah diatur masing-masing oleh Tuhan! Jadi, untuk apa kamu menangis? Lebih baik kamu fokus untuk belajar dan menyelesaikan kuliah mu. Nanti, ketika kamu sukses, pasti para pria akan datang dengan sendiri nya! Tidak ada gunanya menangisi seorang pria yang tidak mencintaimu Cassey!” Jawab Angel dengan penuh perasaCassey yang mendengar itu, menjadi sedikit lega dan seketika air matanya berhenti mengalir. “ Wah, sejak kapan kamu sangat pandai berkata-kata seperti ini?” Jawab Cassey sambil tersenyum. “Benar Cassey! Dari pada kamu menangis memikirkan pria itu, mending kamu memikirkan tugas kuliah besok! Karena apa? Karena dosen sedikit terlihat kurang bersahabat. Salah sedikit saja, tugas yang dengan susah payah kamu siapkan akan dilempar ke lantai tanpa merasa bersalah” Fanny berkata untuk menghibur Cassey. “Aduh! Kamu benar Fanny! Aku tidak meyadari bahwa ada tugas dari dosen gila itu. Hahaha!” Cassey tertawa sembari memukul pundak Fanny. “Hahaha! Iya, ibu itu sedikit emosional! Salah sedikit saja, bisa-bisa kamu di tendang keluar ruangan” Angel tertawa lepas sambil mencoba menghibur Cassey. Setelah masalah selesai, mereka semua fokus mengerjakan tugas kuliah sambil bercanda dengan maksud agar Cas
Waktu menjukkan pukul 8.30 pagi, kemudian, “Ding ding ding” Terdengar suara ponsel berdering dari meja dosen itu.kemudian, dosen itu menjawab panggilan dari ponsel itu, “Halo selamat pagi! Iya…? Oh siap pak! Oke pak!”terdengar suara dosen itu dari depan kelas. “Oke anak-anak! Kelas kita telah selesai pada pagi hari ini berhubung saya ada sedikit urusan di kantor dekan” Bu dosen itu berkata sambil tersenyum. Sontak, para mahasiswa bersorak kegirangan. Setelah itu, semua keluar meninggalkan ruang kelas dan melakukan aktivitas mereka masing-masing. Angel dan teman-temannya kembali ke asrama untuk berbincang-bincang karena jam kerja mereka pukul 11.00 pagi. Jadi, mereka punya waktu yang cukup lama untuk bersantai-santai. Angel mengeluarkan ponsel yang diberikan oleh Karin kemarin dan bertanya
Mengapa tidak? Mantan pacar Cassey adalah seorang pria yang kaya, tidak dipungkiri bahwa Cassey mengetahui tentang harga seputar ponsel meskipun ia berasal dari keluarga yang tidak terlalu kaya. Sontak, angel kaget setengah mati mendengar perkataan Cassey, bagaimana tidak, Angel butuh waktu lama untuk bisa membeli ponsel itu dengan penghasilan ia yang tidak menentu it. Seketika, tangan angel bergetar dan menjatuhkan ponsel itu keatas tempat tidurnya karena tangannya tiba-tiba lemas mendengar perkataan Cassey. Kedua orang teman yang lainnya juga lemas mendengar perkataan Cassey. Mengapa tidak? Seumur hidup mereka, baru kali ini mereka bisa bertatapan langsung dengan ponsel mahal dan dapat menyentuhnya secara langsung. Karena ada beberapa pengalaman sedikit tentang ponsel mahal, Cassey menjelaskan se-detail mungkin perihal ponsel itu. Angel hanya mendengarkan penjelasan Cassey dengan seksama. Begitu juga deng
Ketika angel sedang asyik dengan ponsel barunya itu, tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu dari luar kamar asramanya. Angel bergegas membukakan pintu, dan melihat keluar. Ternyata, seorang kurir datang untuk mengantarkan surat atas nama Angel Mendez. ‘Loh, surat? Siapa yang mengirimi ku surat?’ Angel berkata dengan penasaran dalam hati. Kemudian, angel bergegas menerima surat itu, dan kembali ke kamarnya dan bergegas membuka surat itu dan membacanya. Terlihat, tampilan depan surat itu tertulis nama Wililliam James Mendez dan nama penerima nya adalah namanya. ‘William James Medez? Itu kan nama adikku?’ Angel berkata dalam hati dengan perasaan kaget. Kemudian, ia bergegas membuka surat itu dan melihat isi surat tersebut. Isi surat itu adalah, “Hai kak! Lama tidak mendengar kabarmu! Aku ingin sekali bertemu dengan mu setelah sekian lama kita tidak bertemu. Aku harap, kak
Tiba-tiba, setelah angel sedang bingung memikirkan isi dari surat yang dikirimkan oleh adiknya itu, seketika terdengar suara ketukan pintu lagi yang berasal dari pintu kamar asramanya. Kemudian, angel bergegas membuka pintu dan melihat, siapakah orang yang datang ke kamar asrama nya itu. Ternyata, lagi-lagi seorang kurir datang dan kali ini tidak mengantarkan sebuah surat melainkan sebuah paket atas nama angel. angel bergegas menerima paket itu dan bergegas masuk kedalam kamar nya. ‘Paket? Tadi sebuah surat, kali ini sebuah paket? Apakah adikku juga yang mengirimi ku paket ini?’ Angel berkata dengan perasaan kaget dalam hati. Dan, benar saja, tertulis diatas sebuah kertas yang menempel di atas paket itu dengan nama pengirim William James Mendez dan penerimanya adalah angel. Angel bergegas membuka paket itu dengan rasa penasaran. Ketika ia membuka paket itu, ternyata paket itu berisi sejumlah uang ca
“Hahaha! Aku tidak menyangka bahwa kamu bisa kaget sebegitunya karena penjelasan ku ini” Jawab William dengan tertawa yang sangat keras. “Jadi begini kak, negara yang kakak tempati sekarang adalah negara yang sangat memiliki peluang usaha yang sangat besar. Jadi, ayah berinvestasi dengan nilai uang cukup besar disana dengan nama kakak. Jadi, besok, ketika kakak selesai dengan urusan kakak di kampus, kakak pergi ke kota Washington D.C dan disana ada sebuah hotel bernama Trump International Hotel, nanti sesampainya kakak dihotel itu, sebutkan saja nama kakak ke receptionis disana dan sudah memiliki janji dengan Steven Joe” Kata William dengan nada bicara yang terdengar serius. Angel hanya menggangguk dan meng iyakan perkataan adiknya itu. Setelah itu percakapanpun berakhir. Angel merenungi kata-kata adiknya itu. Ia masih tidak percaya bahwa ternyata, ia berasal dari keluarga terkaya hampir di seluruh dunia. ‘
Sontak, terdengar suara dari belakang angel yang bisa dipastikan itu adalah seorang pegawai toko yang tampak sedang marah. “Berani sekali kamu menyentuh boneka itu! Boneka itu sangat mahal harga nya!” Kata petugas itu sembari menarik tangan angel dengan keras. Ternyata, dari awal angel masuk toko, petugas itu sudah memperhatikannya dan mengikutinya. Bagaimana tidak? Angel mengenakan pakaian yang lesuh seperti halnya orang-orang yang tidak terlihat kaya. “Ma.. maaf nona. Saya ingin bertanya, berapa harga boneka besar itu?” Angel bertanya dengan perasaan yang sedikit takut. “Ini? Boneka ini? Hahaha!” jawab pegawai toko itu dengan tertawa seakan ia sedang merendahkan angel. “Kamu bertanya harga karena ingin membeli atau memang hanya ingin bertanya saja? Tetapi sepertinya kamu tidak akan sanggup membeli boneka mahal ini, dari cara berpenampilanmu saja, sudah bisa dipastikan bahwa kamu han
“Silahkan” Jawab angel dengan senyum manis yang tergambar di wajahnya. 5 menit kemudian, pegawai toko itu tampak sedang membawa sebuah kotak yang cukup besar dengan ikatan pita merah di tengah nya. “Nona, ini boneka anda” Kata pegawai toko itu sembari membawa kotak yang lumayan besar. “Oh, maaf nona, apakah saya bisa membawakan boneka ini ke dalam mobil anda agar anda tidak perlu repot-repot harus membawa boneka ini” Tanya pegawai toko itu sembari melemparkan senyum kepada angel. “Eh, saya tidak mempunya mobil, saya menggunakan taksi. Tapi, boleh jika kamu bersedia membawakan nya untukku” Angel membalas senyum pegawai itu dan menerima tawaran pegawai itu. Pegawai toko itu mengangguk mengiyakan perkataan angel kemudian mereka menuju taksi yang dari tadi sedang menunggu angel. Boneka dan angel sudah masuk ke dalam taksi, sontak supir taksi itu kaget melihat