Share

BAB 22

Penulis: agus wahyudi
last update Terakhir Diperbarui: 2021-07-15 02:50:50

“Hahaha! Aku tidak menyangka bahwa kamu bisa kaget sebegitunya karena penjelasan ku ini” Jawab William dengan tertawa yang sangat keras.

“Jadi begini kak, negara yang kakak tempati sekarang adalah negara yang sangat memiliki peluang usaha yang sangat besar. Jadi, ayah berinvestasi dengan nilai uang cukup besar disana dengan nama kakak. Jadi, besok, ketika kakak selesai dengan urusan kakak di kampus, kakak pergi ke kota Washington D.C dan disana ada sebuah hotel bernama Trump International Hotel, nanti sesampainya kakak dihotel itu, sebutkan saja nama kakak ke receptionis disana dan sudah memiliki janji dengan Steven Joe” Kata William dengan nada bicara yang terdengar serius.

Angel hanya menggangguk dan meng iyakan perkataan adiknya itu.

Setelah itu percakapanpun berakhir.

Angel merenungi kata-kata adiknya itu. Ia masih tidak percaya bahwa ternyata, ia berasal dari keluarga terkaya hampir di seluruh dunia. ‘

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Pemulung Konglomerat   BAB 23

    Sontak, terdengar suara dari belakang angel yang bisa dipastikan itu adalah seorang pegawai toko yang tampak sedang marah. “Berani sekali kamu menyentuh boneka itu! Boneka itu sangat mahal harga nya!” Kata petugas itu sembari menarik tangan angel dengan keras. Ternyata, dari awal angel masuk toko, petugas itu sudah memperhatikannya dan mengikutinya. Bagaimana tidak? Angel mengenakan pakaian yang lesuh seperti halnya orang-orang yang tidak terlihat kaya. “Ma.. maaf nona. Saya ingin bertanya, berapa harga boneka besar itu?” Angel bertanya dengan perasaan yang sedikit takut. “Ini? Boneka ini? Hahaha!” jawab pegawai toko itu dengan tertawa seakan ia sedang merendahkan angel. “Kamu bertanya harga karena ingin membeli atau memang hanya ingin bertanya saja? Tetapi sepertinya kamu tidak akan sanggup membeli boneka mahal ini, dari cara berpenampilanmu saja, sudah bisa dipastikan bahwa kamu han

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-15
  • Pemulung Konglomerat   BAB 24

    “Silahkan” Jawab angel dengan senyum manis yang tergambar di wajahnya. 5 menit kemudian, pegawai toko itu tampak sedang membawa sebuah kotak yang cukup besar dengan ikatan pita merah di tengah nya. “Nona, ini boneka anda” Kata pegawai toko itu sembari membawa kotak yang lumayan besar. “Oh, maaf nona, apakah saya bisa membawakan boneka ini ke dalam mobil anda agar anda tidak perlu repot-repot harus membawa boneka ini” Tanya pegawai toko itu sembari melemparkan senyum kepada angel. “Eh, saya tidak mempunya mobil, saya menggunakan taksi. Tapi, boleh jika kamu bersedia membawakan nya untukku” Angel membalas senyum pegawai itu dan menerima tawaran pegawai itu. Pegawai toko itu mengangguk mengiyakan perkataan angel kemudian mereka menuju taksi yang dari tadi sedang menunggu angel. Boneka dan angel sudah masuk ke dalam taksi, sontak supir taksi itu kaget melihat

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-15
  • Pemulung Konglomerat   BAB 25

    “Rachel! Mengapa rumah ini tampak sepi? Kemana mama kamu?” Tanya angel sembari memperhatikan sekeliling rumah yang tampak mewah dan luas sekali. “Oh, mama sedang bekerja kak. Dari pukul 07.00 pagi, saya pergi ke sekolah diantar oleh mama, kemudian, saya pulang sekolah pada pukul 11.30 pagi dan di jemput oleh supir pribadinya mama dan saya tinggal sendiri di rumah sampai mama pulang pada sore menjelang malam nanti kak” Rachel menjelaskan sambil mengajak angel masuk, setelah itu mempersilahkan angel duduk. Memang, terlihat secara fisik, Rachel hanyalah seperti seorang anak-anak yang tidak tahu apa-apa dan hanya tahu bermain dengan teman sebayanya. Tetapi, Rachel berbeda dengan anak-anak kecil pada umumnya. Mengapa tidak? Sejak kedatangan angel tadi, Rachel. langsung mengajak angel masuk kedalam dan mempersilahkannya untuk duduk di sofa. Kemudian, ia langsung bergegas membuatkan segelas minuman dingin untuk angel. Mun

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-15
  • Pemulung Konglomerat   BAB 26

    Di perjalanan menuju asrama angel, Rachel tengah tidur pulas. Dan Karin mencoba berbasa-basi untuk memecahkan keheningan di dalam mobil itu. “Angel! Terima kasih sudah datang kerumah saya untuk menemani Rachel dan telah repot-repot membawakan nya boneka. Sebagai rasa terima kasih saya, jika kamu butuh sesuatu, kamu tinggal hubungi saya saja dan saya akan langsung membantu mu” “Ahh nyonya! Sudah menjadi kewajiban saya untuk menemani Rachel ketika anda sedang bekerja. Dan, seharusnya, saya lah yang berterima kasih kepada anda nyonya, karena anda sudah menolong saya ketika di restaurant kemarin dan lagi, anda telah memberikan ponsel anda untuk saya.” Jawab angel dengan perasaan yang sedikit gugup. “Hahaha. Kamu ini gadis yang unik angel.” Karin tertawa sembari merangkul angel yang tengah duduk di samping Karin. Setelah berbincang-bincang, mereka sampai sekiranya 20 meter sebelum asrama kampusnya angel, dan angel bergegas keluar dari

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-15
  • Pemulung Konglomerat   BAB 27

    “A.. aku? Ah tidak, memang biasanya saya selalu tiba di kelas sebelum teman-teman. Belakangan ini, saya harus bekerja karena uang saku ku sudah mulai menipis. Untuk jaga-jaga jika nanti ada keperluan mendadak di kampus, jadi aku memilih untuk bekerja paruh waktu pada malam hari, jadi aku belakangan ini selalu tiba di kelas terlambat dan berhubung kemarin saya libur, jadi saya bisa tiba di kelas duluan” Jawab Samuel dengan sedikit tersenyum kepada mereka semua. “ Dan, mengapa kalian mengelilingiku seperti ini? Aku jadi gerogi, hahaha” Samuel berkata dengan ekspresi wajah yang sedikit gugup “ Wah, Samuel ini agak sedikit sensitive ya ternyata, hahaha” Ujar angel sambil menepuk pundak Samuel sembari tertawa. Samuel hanya bisa tertawa mendengar perkataan angel dengan perasaan yang sedikit gugup. Setelah itu, tampak dari luar kelas, teman-teman sekelas mereka sudah mulai berdatangan, angel dan tem

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-15
  • Pemulung Konglomerat   BAB 28

    “Oh, kakak sudah selesai kuliah ternyata. Nah, jadi nanti kakak langsung saja pergi kesana, aku sudah menyuruh seoseorang untuk menjemput kakak untuk mengantarkan kakak kesana ya.” “Eh Will…” Baru saja angel ingin memberitahukan kepada william agar dia tidak usah menyuruh seseorang untuk menjemputnya karena takut ada yang melihat dan berfikiran yang tidak-tidak. ‘Ah, sial! Bagaimana ini? Ya sudah lah, itu urusan nanti’ Angel berkata dalam hati. Ia bergegas mandi, dan kemudian berpakaian. Setelah semuanya siap, kemudian, “Ding ding ding” Tampak seseorang mencoba menelfon angel, tetapi nomor ponsel nya sama sekali asing. Ia pun menjawab panggilan itu, “Halo, siapa ini? “Halo nona mendez, tadi tuan muda William menyuruh saya untuk menjemput anda nona, dan dia memberikan nomor ponsel anda kepada saya untuk menghubungi anda bahwa saja s

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-15
  • Pemulung Konglomerat   BAB 29

    “Baik pak joe” Jawab resepsionis hotel itu dengan tersenyum manis. Setelah beberapa saat, sebuah mobil limousine tiba di depan hotel itu dan supir itu keluar dari mobil dan bergegas membukakan pintu mobil. Angel dengan polosnya, mencoba membuka pintu mobil itu dan kemudian, “Brakkk” Angel terjatuh dan keluar dari limousine itu. Ternyata, ketika angel mencoba membuka pintu mobil dan menarik tuas pembuka mobil, sontak, supir itu juga menarik tuas pintu mobil dan membuka mobil itu, jadi tangan angel masi memegang tuas pintu mobil, dan dia terikut sampai terjatuh keluar mobil. “Ah! Nona mendez, anda tidak apa-apa?” supir itu kaget bagaimana bisa angel terjatuh dari dalam mobil. Spontan, supir dan terlihat dua orang pria yang sedang berdiri di depan pintu masuk mencoba membantu angel untuk berdiri. “Ah, saya tidak apa-apa” Jawab

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-15
  • Pemulung Konglomerat   BAB 30

    Jawab angel dengan wajah nya yang sangat merah seperti warna tomat segar. Tak mau mengambil pusing tentang apa yang terjadi barusan, angel langsung mengajak Steven dan yang lain untuk melanjutkan perjalanan. Pintu dibuka oleh dua pria yang ada didepan pintu masuk hotel, kemudian, angel melangkahkan langkah pertamanya seumur hidup kedalam hotel mewah itu. Seketika, angel tercengah melihat isi dalam hotel itu dan berhenti, diikuti oleh para bodyguard dan Steven joe. Seketika, air mata angel menetes dan ia merasa sangat terharu. Joe yang melihat angel langsung bertanya, “ nona angel, anda tidak apa-apa? Mengapa anda menangis?” “Joe, apakah ini hotel yang dimaksud oleh william dengan atas nama Angel Mendez yaitu aku?” Angel bertanya balik kepada joe dengan nada bicara yang tersengguk-sengguk. “Oh, iya benar nona” Joe menjawab sembari tersenyum bahagia

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-16

Bab terbaru

  • Pemulung Konglomerat   BAB 240

    ‘Astaga! Payudara Angel dan Fanny besar juga ya, hahaha’ Kata Joe dalam hati sembari menyelam dan berenang mendekati Angel, Fanny dan Chelsea.Lalu,“Woaaaaaa!!!”Joe yang tiba-tiba keluar dari tengah-tengah Angel, Fanny dan Chelsea.“Huaaaaaa!!!”Angel, Fanny dan Chelsea teriak histeris seketika melihat seseorang yang tiba-tiba muncul di hadapan mereka.“Eh! Kamu ternyata Joe! Bikin kaget saja, huh!” Bentak Angel kepada Joe.“Tau nih! Buat orang jantungan aja kamu Joe!” Kata Fanny dengan nada yang sedikit jengkel kepada Joe.“Hahaha… Maaf-maaf, Just kidding, oke?”“Eh Joe, tadi kamu bilang, kamu ingin mengambil makanan. Mana makanannya? Saya laper nih” Kata Angel kepada Joe.“Iya nih, aku juga laper loh Joe, hehe” Kata Fanny meneruskan perkataan Angel.“Sabar ya, sebentar lagi… Eh, itu dia ma

  • Pemulung Konglomerat   BAB 239

    “Loh, kok kamu balik lagi Chel?” Tanya Angel kepada Chelsea.“Emm… Kolam renangnya dimana ya Ngel, hehe” Jawab Chelsea kepada Angel sembari menggaruk kepalanya yang tidak gatal.“Hahaha, sayang… Sebentar ya, kolam renangnya masih jauh di atas, ada sekitar 4 tangga lagi, hehe. Sabar ya sayang, ayo kita jalan sama-sama. Kamu sih, terburu-buru sekali. Untung kamu tidak kesasar kan, hahaha” Kata Joe kepada Chelsea.“Hehe… Maaf sayang, aku sudah tidak sabar ingin cepat-cepat berenang nih, hahaha” Kata Chelsea kepada Joe.“Sabar dong Chel, barengan kenapa sih! Kan tujuan kita sama-sama ingin langsung keatas, hahaha” Kata Cassey kepada Chelsea.“Iya deh iya.” Kata Chelsea kepada CasseySetelah itu, Chelsea kembali ke barisan Angel dan yang lain, dan berjalan bersama-sama menuju ke lantai atas.Beberapa saat kemudian,“Ngel… Fan&he

  • Pemulung Konglomerat   BAB 238

    “Halo semuanya…”“Lama banget sih kamu Ngel… Kayak anak gadis aja mandinya lama!” Kata Cassey kepada Angel.“Loh, jadi kamu pikir aku ini apa hah! Cowok!?”“Hahaha… Yasudah, apa yang kita tunggu lagi? Sudah semua kan? Yasudah, ayo berangkat…” Kata Chelsea.“Sebentar dulu Chel… Joe sudah stay disana bersama dengan kapal pesiarnya yang sepertinya, baru saja tiba hari ini. Nah, kita mau bersenang-senang di pantai dulu atau mau langsung naik ke kapal pesiarnya?” Kata Angel kepada Chelsea dan yang lainnya.“Kapal pesiar dong! Kalau pantai, setelah pulang dari berlayar menggunakan kapal pesiar saja bagaimana?” Kata Chelsea.“Nah, bener juga tuh. Kalian bagaimana? Kalau aku sih setuju” Kata Cassey meneruskan perkataan Chelsea.Jordi, Fanny, Desya dan anak-anak Jordi menganggukkan kepala dan mengiyakan perkataan Chelsea dan C

  • Pemulung Konglomerat   BAB 237

    “Hadehh… Untung saja besok sudah libur, kalau tidak? Huaaahhhh… Aku sampai mengantuk memikirkannya…” Kata Angel sembari menghempaskan tubuhnya di atas tempat tidur yang empuk di kamarnya.“Eh… Samuel bagaimana ya? Emm… Apa… Ku beritahu sekarang saja?” Kata Angel sembari memandangi nomor ponsel Samuel dari layar ponselnya.Lalu, setelah beberapa menit berfikir, akhirnya Angel memutuskan untuk menghubungi Samuel,“Halo Sam…”“Ya Ngel, ada apa kamu menelfon malam-malam begini?”“Emm… Kamu sedang apa? Sibuk tidak?”“Emm… Tidak sih, aku lagi bersantai saja di kamar rumahku. Memangnya kenapa?”“Loh, kamu sudah punya rumah Sam?”“Lah, memangnya William tidak memberitahumu? Sejak aku pindah ke sini, aku sudah memiliki sebuah rumah, ya walaupun tidak sebesar rumahmu sih. Aku tinggal ber

  • Pemulung Konglomerat   BAB 236

    “Emm… Saya sih mau aja nona, tapi masalahnya, saya tidak punya banyak uang nona, hahaha”“Uang? Untuk apa kamu harus punya uang? Itu hotel saya loh?”“Emm… Tidak sih, untuk berjaga-jaga saja nona, hehe”“Halah! Kamu hanya perlu membawa pakaian ganti saja. Kalau masalah uang, untuk apa coba? Minyak mobil? Lah, itu juga mobil saya, yang mengisi minyak juga saya, terus untuk apa? Membeli makanan? Halah Jordi, kamu tidak perlu mengkhawatirkan itu, enjoy saja, oke?”“Emm… Baik lah nona, besok? Jam berapa kira-kira kita berangkat nona, biar saya bisa mengemas pakaian-pakaian saya dan keluarga sekarang juga.”“Emm... Jam berapa ya? Emm… Ah, kita berangkat pagi saja, sekitar pukul 08.00 pagi, supaya tidak terlalu panas nantinya, hehe”“Yasudah nona, sekarang juga saya akan membangunkan anak-anak serta istri saja untuk mengemas pakaian kami.&rdqu

  • Pemulung Konglomerat   BAB 235

    Beberapa saat, makanan sudah siap di atas meja makan. Angel dan teman-temannya bergegas menuju ke meja makan kecuali anak-anak Jordi. Tampaknya, anak-anak Jordi masih duduk di ruang keluarga.“Draniela? Almero? Adbert? Elisya? Kalian tidak ikut makan?” Tanya Angel kepada anak-anaknya Jordi.Belum sempat anak-anaknya menjawab, Jordi langsung memotong pembicaraan,“Emm… Maaf nona, sepertinya kami akan makan di rumah saja. Hari ini adalah hari pertama teman-teman anda tinggal dirumah ini. Lebih baik, kami sekeluarga tidak ikut bergabung dengan anda nona. Lebih baik, anda dan teman-teman anda saja yang menikmati hidangan yang sudah tersedia sembari, yah, bercerita apa gitu. Kami tidak enak dengan anda kalau ikut bergabung juga, nanti suasananya jadi canggung, hehe”“Emm… Yasudahlah, tapi lain waktu, kalian ikut bergabung dengan kami ya?” Kata Angel.“Baik nona”Setelah itu, Jordi, Des

  • Pemulung Konglomerat   BAB 234

    “Oke gays, kita sampai di lantai 2 nih. Nah, ada yang hobi bermain playstation?” Kata Angel kepada Fanny dan yang lainnya.Fanny dan yang lain hanya menggelengkan kepalanya saja tanpa menjawab sepatah katapun pertanyaan Angel.“Oke lah, kalau misalkan kalian ingin bermain playstation, kalian bisa melihat ke ruangan di sebrang sana. Nah, di sebelah kiri kita sekarang ini adalah kamar 2. Cassey, kamu tidur disini ya, silahkan cek ke dalam, barang-barangmu sudah tersedia di dalam, hehe”“Eh, kita tidur sendiri-sendiri Ngel?” Tanya Cassey.“Iya Cass, kenapa? Kamu takut?”“Emm… Tidak sih, hanya saja, pasti nanti sedikit terasa sepi saja karena tidak ada teman untuk mengobrol, hehe”“Lah, kalau mau mengobrol ya turun ke lantai 1, terus kita kumpul di ruangan keluarga untuk mengobrol. Kalau kita sudah merasa mengantuk, barulah kita naik ke kamar masing-masing, gampang kan?&rdq

  • Pemulung Konglomerat   BAB 233

    Setelah percakapan mereka selesai, mereka berjalan beriringan menuju kampus dan setelah itu, langsung pergi menuju kamar asrama mereka.Sesampainya di depan pintu kamar asrama,“Loh, kok di gembok?” Kata Cassey kepada Chelsea dan Fanny.“Eh, iya loh… Angel? Ga mungkin Angel yang menutup pintu ini menggunakan gembok kan? Secara kan, walaupun tidak ada orang di dalam kamar kita, pintu kamarnya juga tidak pernah di gembok seperti ini.” Kata Chelsea.“Emm… Coba kita tanya ke ruangan pengawas yang ada di lantai 1 tadi, mungkin mereka tau sesuatu.” Kata Fanny kepada Chelsea dan Cassey.Mendengar itu, Cassey dan Chelsea menyetujui perkataannya Fanny dan kemudian, mereka langsung bergegas turun menuju ke ruangan pengawas asrama yang ada di lantai 1.Sesampainya di depan ruangan pengawas itu, tampak seorang wanita paruh baya baru saja keluar dari ruangan itu,“Emm… Permisi bu&helli

  • Pemulung Konglomerat   BAB 232

    Melihat situasinya sudah membaik, Angel langsung mengajak Jordi untuk pergi meninggalkan Cafe itu. Lalu,“Angel!”Mendengar itu, Angel langsung menghentikan langkah kakinya.“Emm… Sekali lagi, terima kasih ya Ngel. Kalau tidak ada kamu, aku tidak tau apa yang akan terjadi kepadaku.” Kata Camille yang berdiri di belakang Angel.Angel hanya tersenyum, lalu melanjutkan langkahnya bersama dengan Jordi sembari melambaikan tangannya. Setelah itu, Angel pergi meninggalkan Cafe itu.Di tengah perjalanan menuju parkiran, Angel mengambil ponselnya dan mengecek jam yang ada di ponselnya.“Astaga!!! Sudah pukul 16.59 sore! Jordi, buruan ambil mobilnya, setengah jam lagi, teman-teman saya sudah pulang kerja nih, buruan!!!”Mendengar itu, Jordi langsung berlari menuju parkiran untuk mengambil mobil.“Ayo nona, saya bisa pastikan, kita tiba di depan kampus anda dalam waktu kurang dari 10 menit!

DMCA.com Protection Status