Share

BAB 2

Author: agus wahyudi
last update Last Updated: 2021-07-13 16:46:28

“ Terima kasih kak, saya akan masuk kedalam dan memenangkan kompetisi ini demi kakak!” Ujar gadis itu sambil tersenyum kepada angel.

Tak lama kemudian, seorang wanita cantik paruh baya menghampiri mereka dengan raut wajah yang tampak marah. Kira-kira umur nya sekitar 30 tahunan.

“ Rachel! Mengapa kamu lari keluar?! Cepat masuk dan lanjutkan puisi mu!” Wanita itu berkata sambil menarik tangan gadis mungil itu.

“ Dan lagi, mengapa kamu mendekati wanita pemulung itu? Mama kan sudah bilang ke kamu, jangan pernah berbicara dengan orang yang tidak kamu kenal!” Ujar wanita itu dengan raut wajah marah.

Angel tidak bisa berkata-kata sembari melihat wanita dan gadis mungil itu berjalan ke dalam gedung.

Angel berniat menunggu gadis mungil itu di depan gedung, tetapi ia mengurungkan niat nya. Apa jadinya nanti kalau tiba-tiba mereka keluar dan gadis mungil itu menemuinya? ‘Ia hanya seorang pemulung, sedangkan mereka adalah orang yang cukup kaya!’ Angel bisa mengetahuinya karena wanita itu mengenakan gaun begitu indah dan gadis mungil itu juga sama.

Kemudian, angel melanjutkan pekerjaannya sebagai pemulung dan berkeliling untuk mencari barang bekas.

Kemudian, gadis mungil itu kembali ke atas panggung dan melanjutkan puisinya. Semua orang terharu mendengar gadis mungil itu berpuisi dengan penuh penghayatan. Orang-orang yang sedang mendengarkan puisi itu seakan-akan terbawa suasana dan seketika mereka semua meneteskan air mata termasuk mama dari gadis mungil tersebut.

Kemudian, ketika gadis mungil itu mengucapkan terima kasih dan mengakhiri puisi nya, sontak terdengar suara tepukan tangan yang sangat meriah dan samar-samar ada yang memanggil namanya dengan bangga karena terharu. Gadis mungil itu turun dari panggung dan segera berlari ke tempat mama nya dan segera memeluknya.

Beberapa saat  kemudian, tiba lah saat penilaian. Tak di sangka, nama yang menempati posisi pertama adalah Rachel Jakson. Gadis mungil yang sempat berbicara dengan angel. Semua bersorak dan suara tepukan yang sangat meriah menggemparkan seisi gedung itu.

Kemudian, gadis mungil itu berniat ingin mengucapkan terima kasih kepada kakak yang tadi memberikan semangat kepadanya. Ia mengatakan kepada mama nya, “ Mama, aku ingin mengucapkan terima kasih kepada kakak yang tadi diluar yang sempat berbicara dengan ku.” Kata gadis itu dengan raut wajah yang penuh semangat.

“ Kakak pemulung tadi? Hei Rachel! Mama kan sudah melarang kamu untuk tidak berbicara pada orang yang tidak kamu kenal! Mama melarang kamu untuk bertemu si pemulung itu!” jawab mama Rachel dengan raut wajah marah.

Comments (5)
goodnovel comment avatar
Yuli Defika
Mama Rachel minta diulek sombong amat
goodnovel comment avatar
Natalis Emanuel Uk
Keren Banget
goodnovel comment avatar
Fransisko Senduk
lanjut kaan Thor
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Pemulung Konglomerat   BAB 3

    Rachel marah dengan perkataan mama nya tadi, dan berlari keluar gedung untuk menemui angel. Melihat Rachel berlari keluar, sontak mama nya Rachel mengejar nya. “ Rachel, mau kemana kamu hei!” Mama Rachel berteriak sambil berusaha mengejar nya keluar gedung. Sampai nya diluar, Rachel berusaha mencari angel untuk mengucapkan terima kasih. Tapi ia tidak melihat angel dimanapun. Sontak Rachel menjadi sedih dan menangis. Mama Rachel yang tadi berusaha mengejar Rachel melihat Rachel sedang menangis. Mama Rachel merasa tak tega dan mendekati Rachel dan bertanya. “ hei anak gadisku, mengapa kau menangis?” Tanya mama Rachel sambil memeluk nya. “ Mama, aku tadi berniat menemui kakak yang tadi sudah memberiku semangat, tapi dia tidak ada dimana pun. Ia berjanji untuk selalu mendukungku dari luar sini.” Rachel berkata sambil menangis tersengguk. “Ssssttt, sudah jangan menangis lagi, nanti kita cari kakak yang tadi ya” mama Rachel berkata sambil menenangkan Rachel

    Last Updated : 2021-07-13
  • Pemulung Konglomerat   BAB 4

    Sesampainya di asrama, ia melihat teman sekamar nya sedang asik membaca buku dan ada juga yang sedang asik dengan ponsel nya. “ Hei semua, kalian tampak sibuk sekali hari ini ya” Angel berkata dengan keras dengan raut wajah yang ceria. “Hei angel, bagaimana hasil mulung satu harian ini?” “ Hei angel, kamu tampak kelelahan, sini duduk dulu!” Teman-teman angel menyambut angel dengan hangat Teman-teman angel hampir rata-rata berasal dari keluarga yang tidak terlalu kaya. Bahkan jika dibilang dari keluar menengah, itu adalah kata-kata yang kurang pantas. Tetapi mereka semua berusaha mencari pekerjaan apapun itu untuk mendapatkan uang tambahan untuk kebutuhan kuliah mereka. Ada yang bekerja paruh waktu di sebuah toko kecil, ada yang bekerja untuk mengerjakan tugas-tugas kuliah dari kelas lain walau dibayar murah, ada yang bekerja di laundry kecil di sekitaran kampus, dan yang paling parah yaitu angel. Walaupun begitu, mereka tidak pernah saling men

    Last Updated : 2021-07-13
  • Pemulung Konglomerat   BAB 5

    Ternyata malam tadi, Chelsea salah mengatur alarm, tadinya ia berniat untuk mengatur alarm pada pukul 6.30 pagi. Tetapi karena mata nya sudah kelelahan, ia tidak sadar telah mengatur pada pukul 8.30 pagi. Kemudian, mereka semua berlari menuju ruangan belajar mereka dan di dalam tampak teman-teman sekelasnya dan didampingi oleh seorang dosen sedang memulai proses belajar-mengajar. “Aduh gawat, pak henry sudah di dalam. Bagaimana ini?” Tanya fanny dengan raut wajah yang cemas. Melihat temannya yang cemas itu, angel berkata dengan raut wajah yang tenang, “ Sudah lah, masuk saja dulu, masalah kita bisa masuk atau tidak itu urusan belakang” Ujar angel berniat menyemangati teman-teman nya itu. Dan benar saja, ketika mereka sampai di depan ruang kelas, angel mengetuk pintu dan memberi salam kepada pak henry, “ Selamat pagi pak” Ujar angel dengan raut wajah sedikit tersenyum cemas. Seketika suasana hening dan semua mata tertuju pada mereka. Dan di sam

    Last Updated : 2021-07-13
  • Pemulung Konglomerat   BAB 6

    Selisih semenit angel dan teman-teman nya masuk, ada seorang pria yang lumayan tampan tetapi pakaian nya kusut dan rambut acak-acakan tiba dan berniat meminta izin masuk kepada pak henry. “Sel..” Baru saja ia mengucapkan 3 kata saja, pak henry langung membentaknya, “ Nggak! Keluar kamu! ”. sontak suasana hening dan menatapi pria itu sambil terpelongo. “ Apa yang kalian lihat ha! Cepat kerjakan tugas itu!” Bentak pak henry sambil memukul papan tulis yang berada di dekatnya. Sontak mereka semua kaget dan spontan semua menunduk kearah buku dan buru-buru menulis. Jam kuliah telah usai. Pada mahasiswa itu keluar meninggalkan ruang belajar dan melakukan kegiatan nya masing-masing. Angel dan teman-teman nya kembali ke asrama terlebih dahulu untuk mengganti pakaian mereka dan masing-masing mereka bergegas pergi bekerja. Angel mengambil alat tempur nya dan bergegas berkeliling kota. Mengapa angel memilih mulung? Sejak ia sampai di kampus pertama kali sampa

    Last Updated : 2021-07-13
  • Pemulung Konglomerat   BAB 7

    Suara ponsel mama dari gadis kecil itu berdering. Karena didalam restaurant itu sangat ramai pengunjung dan lumayan berisik, jadi mama gadik kecil itu keluar restaurant untuk menjawab panggilan dari ponsel nya itu. “ Sebentar ya nak, mama agkat telfon dulu ” “ Selamat siang nona Karin “ “ Ya, ada apa Robert?” “ Maaf mengganggu makan siang anda nona, saya ingin memberitahu anda bahwa ada seorang client kita yang ingin bertemu anda nona.” “Baik, atur saja jadwal nya, setelah makan, saya akan langsung kembali ke kantor.” “Baik nona, maaf mengganggu” Setelah percakapan selesai, Karin berniat kembali ke dalam restaurant dan melanjutkan makan siang nya dengan gadis mungil nya itu. Ketika ia hendak masuk ke restaurant, tiba-tiba ia menoleh ke arah pemulung yang berada di samping restaurant tempat ia makan itu. Karena pemulung itu membelakangi Karin, samar-samar Karin seperti mengenal pemulung itu. Ia mencoba mendekati pemulung itu dan

    Last Updated : 2021-07-13
  • Pemulung Konglomerat   BAB 8

    Sesampainya diluar, Rachel melihat seorang pemulung sedang berdiri mematung sembari melihat-lihat jalan. “ Hei nak” Karin memanggil angel. Mendengar suara itu, angel langsung menoleh kebelakang. Ketika Rachel melihat siapa yang ada di depan nya itu, ternyata ia adalah kakak yang kemarin sudah memberikan ia semangat ketika Rachel sedang menangis di luar gedung. “Kakak!” sepontan Rachel berlari ke arah angel dan memeluknya. “Hei kamu, apa kabar ” Angel bertanya sambil memeluk Rachel. “ Kak, aku juara kak, aku menang puisi itu berkat kakak” Rachel memberitahu angel dengan perasaan yang begitu senang. “ Wah selamat untuk mu ya, kakak juga senang mendengarnya” Ujar angel sembari tersenyum bahagia mendengar perkataan Rachel. Walaupun pakaian angel sangat kotor dan kusam, tetapi Rachel tak ada sedikitpun rasa enggan untuk memeluk angel karena ia sangat bahagia bisa berjumpa lagi dengan angel. Karin yang melihat kejadian itu hanya bisa tersenyum haru melihat

    Last Updated : 2021-07-13
  • Pemulung Konglomerat   BAB 9

    “Beneran tante? Nggak masalah kalau saya ikut masuk ke dalam? Angel berkata dengan perasaan kaget. “Sudah, kamu tidak usah takut, tante yang tanggung jawab kalau terjadi sesuatu di dalam nanti” Karin menarik tangan angel dan mengajak nya masuk ke restaurant. Ketika mereka masuk ke dalam restaurant itu, sepanjang perjalanan di dalam, ia hanya menunduk saja, dan semua mata tertuju pada angel seolah mereka semua merasa jijik. “Eh lihat tu, kok pemulung bisa masuk dan makan disini ya, padahal kan ini restaurant yang mewah, dan dia kok bisa bersama nyonya Karin ya?”ujar beberapa pengunjung itu. Merasa mereka sedang mengejek angel, sontak Karin membentak mereka, “ Hei, jaga mulut mu! Dia tamu ku, jangan berani-beraninya kamu ngomong seenaknya!” Sontak semua pengunjung yang tadi berusaha menghina angel menjadi diam tanpa sepatah kata pun dan mereka hanya menunduk. Sampainya mereka di meja makan, mereka duduk dan Karin memanggil pelayan dan berniat memesan ma

    Last Updated : 2021-07-13
  • Pemulung Konglomerat   BAB 10

    Manajer itu berjalan kearah mereka. Dari kejauhan, manajer itu melihat yang sedang dihadapi oleh seorang pekerjanya itu adalah nyonya Karin. Ia bergetar setelah mengetahui bahwa nyonya Karin sedang marah-marah. Dengan rasa takut yang cukup hebat, manajer itu mencoba memberanikan diri untuk bertanya kepada nyonya Karin, “ Selamat siang nyonya Karin, ada apa ini sampai membuat anda marah-marah begitu?” “Hei kau jack! Kamu tahu saya siapa kan? Saya investor terbesar di restaurant ini, dan kemudian salah seorang pekerja kamu sudah berani-beraninya mengusir tamu ku, mau cari mati dia?” Ujar Karin dengan nada bicara yang lantang dan raut wajah yang sangat marah. Mendengar jawaban nyonya Karin, ia semakin bergetar, kedua kaki nya serasa mati rasa tak sanggup menopang tubuhnya untuk berdiri. Manajer itu merasa sangat-sangat malu dan jika bisa, ia lebih memilih untuk berlari ke dalam kantornya dan bersembunyi, tetapi sudah terlambat. Plakk!! Plakk!!

    Last Updated : 2021-07-13

Latest chapter

  • Pemulung Konglomerat   BAB 240

    ‘Astaga! Payudara Angel dan Fanny besar juga ya, hahaha’ Kata Joe dalam hati sembari menyelam dan berenang mendekati Angel, Fanny dan Chelsea.Lalu,“Woaaaaaa!!!”Joe yang tiba-tiba keluar dari tengah-tengah Angel, Fanny dan Chelsea.“Huaaaaaa!!!”Angel, Fanny dan Chelsea teriak histeris seketika melihat seseorang yang tiba-tiba muncul di hadapan mereka.“Eh! Kamu ternyata Joe! Bikin kaget saja, huh!” Bentak Angel kepada Joe.“Tau nih! Buat orang jantungan aja kamu Joe!” Kata Fanny dengan nada yang sedikit jengkel kepada Joe.“Hahaha… Maaf-maaf, Just kidding, oke?”“Eh Joe, tadi kamu bilang, kamu ingin mengambil makanan. Mana makanannya? Saya laper nih” Kata Angel kepada Joe.“Iya nih, aku juga laper loh Joe, hehe” Kata Fanny meneruskan perkataan Angel.“Sabar ya, sebentar lagi… Eh, itu dia ma

  • Pemulung Konglomerat   BAB 239

    “Loh, kok kamu balik lagi Chel?” Tanya Angel kepada Chelsea.“Emm… Kolam renangnya dimana ya Ngel, hehe” Jawab Chelsea kepada Angel sembari menggaruk kepalanya yang tidak gatal.“Hahaha, sayang… Sebentar ya, kolam renangnya masih jauh di atas, ada sekitar 4 tangga lagi, hehe. Sabar ya sayang, ayo kita jalan sama-sama. Kamu sih, terburu-buru sekali. Untung kamu tidak kesasar kan, hahaha” Kata Joe kepada Chelsea.“Hehe… Maaf sayang, aku sudah tidak sabar ingin cepat-cepat berenang nih, hahaha” Kata Chelsea kepada Joe.“Sabar dong Chel, barengan kenapa sih! Kan tujuan kita sama-sama ingin langsung keatas, hahaha” Kata Cassey kepada Chelsea.“Iya deh iya.” Kata Chelsea kepada CasseySetelah itu, Chelsea kembali ke barisan Angel dan yang lain, dan berjalan bersama-sama menuju ke lantai atas.Beberapa saat kemudian,“Ngel… Fan&he

  • Pemulung Konglomerat   BAB 238

    “Halo semuanya…”“Lama banget sih kamu Ngel… Kayak anak gadis aja mandinya lama!” Kata Cassey kepada Angel.“Loh, jadi kamu pikir aku ini apa hah! Cowok!?”“Hahaha… Yasudah, apa yang kita tunggu lagi? Sudah semua kan? Yasudah, ayo berangkat…” Kata Chelsea.“Sebentar dulu Chel… Joe sudah stay disana bersama dengan kapal pesiarnya yang sepertinya, baru saja tiba hari ini. Nah, kita mau bersenang-senang di pantai dulu atau mau langsung naik ke kapal pesiarnya?” Kata Angel kepada Chelsea dan yang lainnya.“Kapal pesiar dong! Kalau pantai, setelah pulang dari berlayar menggunakan kapal pesiar saja bagaimana?” Kata Chelsea.“Nah, bener juga tuh. Kalian bagaimana? Kalau aku sih setuju” Kata Cassey meneruskan perkataan Chelsea.Jordi, Fanny, Desya dan anak-anak Jordi menganggukkan kepala dan mengiyakan perkataan Chelsea dan C

  • Pemulung Konglomerat   BAB 237

    “Hadehh… Untung saja besok sudah libur, kalau tidak? Huaaahhhh… Aku sampai mengantuk memikirkannya…” Kata Angel sembari menghempaskan tubuhnya di atas tempat tidur yang empuk di kamarnya.“Eh… Samuel bagaimana ya? Emm… Apa… Ku beritahu sekarang saja?” Kata Angel sembari memandangi nomor ponsel Samuel dari layar ponselnya.Lalu, setelah beberapa menit berfikir, akhirnya Angel memutuskan untuk menghubungi Samuel,“Halo Sam…”“Ya Ngel, ada apa kamu menelfon malam-malam begini?”“Emm… Kamu sedang apa? Sibuk tidak?”“Emm… Tidak sih, aku lagi bersantai saja di kamar rumahku. Memangnya kenapa?”“Loh, kamu sudah punya rumah Sam?”“Lah, memangnya William tidak memberitahumu? Sejak aku pindah ke sini, aku sudah memiliki sebuah rumah, ya walaupun tidak sebesar rumahmu sih. Aku tinggal ber

  • Pemulung Konglomerat   BAB 236

    “Emm… Saya sih mau aja nona, tapi masalahnya, saya tidak punya banyak uang nona, hahaha”“Uang? Untuk apa kamu harus punya uang? Itu hotel saya loh?”“Emm… Tidak sih, untuk berjaga-jaga saja nona, hehe”“Halah! Kamu hanya perlu membawa pakaian ganti saja. Kalau masalah uang, untuk apa coba? Minyak mobil? Lah, itu juga mobil saya, yang mengisi minyak juga saya, terus untuk apa? Membeli makanan? Halah Jordi, kamu tidak perlu mengkhawatirkan itu, enjoy saja, oke?”“Emm… Baik lah nona, besok? Jam berapa kira-kira kita berangkat nona, biar saya bisa mengemas pakaian-pakaian saya dan keluarga sekarang juga.”“Emm... Jam berapa ya? Emm… Ah, kita berangkat pagi saja, sekitar pukul 08.00 pagi, supaya tidak terlalu panas nantinya, hehe”“Yasudah nona, sekarang juga saya akan membangunkan anak-anak serta istri saja untuk mengemas pakaian kami.&rdqu

  • Pemulung Konglomerat   BAB 235

    Beberapa saat, makanan sudah siap di atas meja makan. Angel dan teman-temannya bergegas menuju ke meja makan kecuali anak-anak Jordi. Tampaknya, anak-anak Jordi masih duduk di ruang keluarga.“Draniela? Almero? Adbert? Elisya? Kalian tidak ikut makan?” Tanya Angel kepada anak-anaknya Jordi.Belum sempat anak-anaknya menjawab, Jordi langsung memotong pembicaraan,“Emm… Maaf nona, sepertinya kami akan makan di rumah saja. Hari ini adalah hari pertama teman-teman anda tinggal dirumah ini. Lebih baik, kami sekeluarga tidak ikut bergabung dengan anda nona. Lebih baik, anda dan teman-teman anda saja yang menikmati hidangan yang sudah tersedia sembari, yah, bercerita apa gitu. Kami tidak enak dengan anda kalau ikut bergabung juga, nanti suasananya jadi canggung, hehe”“Emm… Yasudahlah, tapi lain waktu, kalian ikut bergabung dengan kami ya?” Kata Angel.“Baik nona”Setelah itu, Jordi, Des

  • Pemulung Konglomerat   BAB 234

    “Oke gays, kita sampai di lantai 2 nih. Nah, ada yang hobi bermain playstation?” Kata Angel kepada Fanny dan yang lainnya.Fanny dan yang lain hanya menggelengkan kepalanya saja tanpa menjawab sepatah katapun pertanyaan Angel.“Oke lah, kalau misalkan kalian ingin bermain playstation, kalian bisa melihat ke ruangan di sebrang sana. Nah, di sebelah kiri kita sekarang ini adalah kamar 2. Cassey, kamu tidur disini ya, silahkan cek ke dalam, barang-barangmu sudah tersedia di dalam, hehe”“Eh, kita tidur sendiri-sendiri Ngel?” Tanya Cassey.“Iya Cass, kenapa? Kamu takut?”“Emm… Tidak sih, hanya saja, pasti nanti sedikit terasa sepi saja karena tidak ada teman untuk mengobrol, hehe”“Lah, kalau mau mengobrol ya turun ke lantai 1, terus kita kumpul di ruangan keluarga untuk mengobrol. Kalau kita sudah merasa mengantuk, barulah kita naik ke kamar masing-masing, gampang kan?&rdq

  • Pemulung Konglomerat   BAB 233

    Setelah percakapan mereka selesai, mereka berjalan beriringan menuju kampus dan setelah itu, langsung pergi menuju kamar asrama mereka.Sesampainya di depan pintu kamar asrama,“Loh, kok di gembok?” Kata Cassey kepada Chelsea dan Fanny.“Eh, iya loh… Angel? Ga mungkin Angel yang menutup pintu ini menggunakan gembok kan? Secara kan, walaupun tidak ada orang di dalam kamar kita, pintu kamarnya juga tidak pernah di gembok seperti ini.” Kata Chelsea.“Emm… Coba kita tanya ke ruangan pengawas yang ada di lantai 1 tadi, mungkin mereka tau sesuatu.” Kata Fanny kepada Chelsea dan Cassey.Mendengar itu, Cassey dan Chelsea menyetujui perkataannya Fanny dan kemudian, mereka langsung bergegas turun menuju ke ruangan pengawas asrama yang ada di lantai 1.Sesampainya di depan ruangan pengawas itu, tampak seorang wanita paruh baya baru saja keluar dari ruangan itu,“Emm… Permisi bu&helli

  • Pemulung Konglomerat   BAB 232

    Melihat situasinya sudah membaik, Angel langsung mengajak Jordi untuk pergi meninggalkan Cafe itu. Lalu,“Angel!”Mendengar itu, Angel langsung menghentikan langkah kakinya.“Emm… Sekali lagi, terima kasih ya Ngel. Kalau tidak ada kamu, aku tidak tau apa yang akan terjadi kepadaku.” Kata Camille yang berdiri di belakang Angel.Angel hanya tersenyum, lalu melanjutkan langkahnya bersama dengan Jordi sembari melambaikan tangannya. Setelah itu, Angel pergi meninggalkan Cafe itu.Di tengah perjalanan menuju parkiran, Angel mengambil ponselnya dan mengecek jam yang ada di ponselnya.“Astaga!!! Sudah pukul 16.59 sore! Jordi, buruan ambil mobilnya, setengah jam lagi, teman-teman saya sudah pulang kerja nih, buruan!!!”Mendengar itu, Jordi langsung berlari menuju parkiran untuk mengambil mobil.“Ayo nona, saya bisa pastikan, kita tiba di depan kampus anda dalam waktu kurang dari 10 menit!

DMCA.com Protection Status