Share

Bab 502.  Aku Hanya Mempercepat

“Semua sudah diselesaikan sesuai arahan,” ucap Desi setelah meletakkan berkas di meja.

Aku mengacungkan jempol, kemudian meregangkan tubuh mengurai penat yang beberapa hari ini mencengkeram. Begitu banyak yang aku pikirnya dan harus diselesaikan, memaksaku mengeluarkan energi dan emosi melebihi ambang batas.

Kalau pekerjaan hanya melihatkan isi kepala, aku sudah biasa. Sedangkan ini aku harus melibatkan hati. Mulai mengatur pembiayaan perusahaan Pak Santoso, pembentukan perusahaan yang akan mendukung Wisnu, dan menyelesaikan proyek yang menyangkut nama Bramantyo.

Aku mengambil berkas yang diletakkan Desi. Berkas berwarna orange, yang berisi bagaimana aku sanggup menghukum seseorang yang mencoba mendekati istriku. Aku tidak akan mengusik seseorang, kalau dia tidak mendahuluinya.

“Hanya ini yang kamu dapat beberapa hari ini?”

Sosok berperawakan tinggi besar dan menggunakan jaket hitam, menyatukan tangannya ke depan dengan tubuh agak membungkuk. Dia mengangguk.

“Itu yang terjangkau
Astika Buana

Ikuti cerita Astika Buana yang lainnya juga, ya. Terima kasih

| 1
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status