Share

Bab 505. Kerinduannya

“Ada apa, Suamiku Sayang?” ucapku setelah membuka pintu kamar tamu. Mas Suma melihatku dengan heran. Dia menggerakkan dagu seakan mempertanyaan aku sedang apa.

“Menerima telpon Wisnu, Mas.” Aku menggerak-gerakkan ponsel. Seakan tidak percaya, ekspresinya belum berubah.

“Aku menelpon Wisnu untuk membicarakan yang Mas Suma katakan tadi malam. Ingat? Yang ingin supaya anak-anak kita ngumpul sampai kita sudah tua itu, lo. Makanya aku desak dia supaya cepat menikah dan tinggal di sini.”

“loh, kok nikah?”

“Ya lah, Mas. Laki-laki itu sebelum menikah pasti inginnya loncat kesana kesini. Pindah kota ini dan itu. Iya, kan? Makanya aku dorong dia untuk memantapkan hati dengan Rima. Toh, menurutmu dia wanita yang tepat,” ucapku kemudian mengamit lengannya menuju. Meja makan.

Di sana sudah siap mangkok besar berisi soto ayam, lengkap dengan isian lainnya. Termasuk keripik kentang kesukaan Mas Suma.

“Harus begitu?”

“Hu-um. Kalau tinggal di kota ini dan menikah, pasti dia tidak kepikir untuk pindah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status