Share

Bab 347. Seandainya

“Apakah kamu akan menikah lagi kalau aku meninggal duluan?” Pertanyaan Mas Suma yang membuatku tersentak. Pertanyaan macam apa itu?

Pagi ini, di rumah masih begitu sepi. Kedua balitaku masih tertidur. Amelia dan Wisnu masih di rumah sakit. Hanya terlihat Bik Inah dan pembantu lainnya yang melakukan rutinitas.

Saat ini aku duduk berdua dengan Mas Suma di kamar. Masih enggan dan malas untuk keluar kamar, setelah mendapati Danish dan Anind masih tidur.

Aku memilih di dalam kamar sambil menikmati teh hangat Chamolie yang menenangkan. Sudah lama rutinitas seperti ini terabaikan. Kesibukan dan kejadian yang terjadi secara beruntut, membuat kami melupakan untuk rehat.

“Kenapa Mas Suma bertanya seperti itu?” tanyaku sambil mengernyit. Aku menatap dengan tatapan kecurigaan. Apa maksudnya Mas Suma ini. Setelah semalaman berbagi peluh, paginya justru menyampaikan pertanyaan yang aneh.

“Ini seandainya. Sekali lagi, ini seandainya, ya? Aku penasaran,” ucapnya dengan penekanan kata seandainya..

O
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status