Share

Bab 146. Selamatkah dia?

Mataku terbelalak, jantungku berdetak lebih kencang. Sekuat tenaga aku berteriak dan loncat ke arahnya.

"Raniiiiiiiiii ...!"

Tanganku menggapai dan berhasil menariknya. Dia terkulai terbenam dipelukanku.

"Rani, Ran!" panggilku untuk menyadarkannya. Aku menggoncang tubuhnya.

Tiba-tiba terbersit cahaya menyilaukanku. Semakin terang dan membuatku terpejam. Samar terdengar ada yang memanggil namaku.

"Suma ... sadar! Suma!"

Aku mengerjapkan mata dan terlihat dr Hendra di depanku.

"Hendra! Rani! Maharani mana? Tadi dia di sini!" teriakku.

"Sabar, Suma. Sabar. Tadi kamu pingsan. Nanti, aku akan mengantarmu kepadanya," jawab dr Hendra.

"Tidak! Aku mau sekarang!" teriakku sambil bergegas turun dari ranjang.

***

Di sini, aku duduk di sampingmu.

Menatap wajah ayumu yang terlihat pucat. Genggaman tanganmu tak rela aku lepaskan.

'Rani, aku di sini untukmu. Bangunlah dan puaskan omelanmu untukku. Aku merindukanmu.'

"Suma, biarkan Maharani istirahat. Mari kita keluar," pinta dr Hendra.

"Tidak, ak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Ya Nic
sambil berlinang air mata di sini membacanya, pernah operasi ini 2x,pernah merasakan diposisi ini, cuma berbeda maharani punya anak kandung, saya belum memiliki anak kandung, sudah saya suruh suami menikah lagi biar bisa punya keturunan, tapi katanya ini bukan nasibmu tapi ini takdir kita berdua...
goodnovel comment avatar
Yulming Yulant Lagandesa Hehy
syukurlah... mereka kembali berkumpul dengan penuh kemesraan... cerita yang bermakna.
goodnovel comment avatar
Ati Husni
alhamdulillah, rani sdh sembuh
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status