Share

79. Lebih Baik Diam Saja atau Berbohong

Sudah jam satu pagi, tapi Jelita belum tidur karena masih mengerjakan tugas mata kuliah statistik yang harus dikumpulkan besok. Jelita tak bisa berpikir jernih belakangan ini sejak kedatangan Nyonya Marta beberapa hari lalu. Kata-kata Nyonya Marta sangat mempengaruhinya. Kalau saja tadi Aya tidak meneleponnya dan bertanya tentang hasil jawaban Jelita dari soal itu, mungkin Jelita betul-betul lupa punya tugas kuliah.

Tiba-tiba saja ponsel Jelita berdering, dari William. “Halo, Bang?” sapanya.

“Sudah jam segini kok masih belum tidur?”

“Kok Abang tahu aku belum tidur?”

“Kamu mengangkat teleponku.”

“Hehe … iya juga ya.”

“Dasar.” William terkekeh, suaranya empuk dan enak didengar. “Sayang lagi ngapain?” tanyanya kemudian.

“Ngerjain tugas kuliah.”

“Lanjutkan saja besok, sekarang tidurlah, sudah lewat malam.”

“Tanggung, Bang.”

“Ada kesulitan?”

“Kenapa emang? Mau bantuin?”

“Butuh bantuan nggak?”

“Nggak kok, bentar lagi selesai.”

“Yakin jawabannya sudah benar? Sini coba kukoreksi
Indy Shinta

Jangan lupa vote, ya :)

| 1
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
nana
bang Will hati² kebablasan... itu bang Sam udh tau blm ya klo jelita adik tirinya??
goodnovel comment avatar
nana
andai William tau kerjaan bang Sam.. mungkin dia udh minta perlindungan buat jelita
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status