Share

77. Pelakor

Di rumah keluarga Adyatama, di dalam sebuah kamar, Nadya buru-buru mengusap air mata saat mendengar pintunya diketuk-ketuk. Ketika dia membukanya, tampak wajah sang ibu yang memandangnya dengan sorot prihatin. Nadya tak suka dengan sorot itu. Sejak William mengumumkan kabar tentang putusnya hubungan mereka, dia jadi tampak menyedihkan di depan semua orang. Nadya benci dipandangi seperti itu. Inilah yang membuatnya tak nyaman masih tinggal bersama orangtua, sulit mendapatkan privasi karena gerak-geriknya mudah terawasi. Nyonya Mirasih memang melarang keras puterinya berpisah tempat tinggal dengannya hingga sang puteri nanti menikah dan ikut suaminya.

“Boleh Mama masuk?”

Nadya memiringkan badan, memberi jalan sang ibu memasuki kamarnya.

Nyonya Mirasih mengedarkan pandang ke kamar Nadya yang selalu rapi dan apik. Sejak kecil Nadya memang peka dengan hal-hal yang estetik. Nyonya Mirasih duduk di sebuah sofa malas yang tadi diduduki Nadya, tanpa sengaja matanya menangkap sebuah album f
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
hanifasyah
lanjut thor
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status