Share

135. Cambuk Semangat

Pada akhirnya Jelita mengizinkan Bimo tinggal di apartemennya, tentunya setelah Bimo melakukan negosiasi yang ulet dengan Jelita.

“Oke. Aku tidak akan tidur di ranjangmu tanpa izin, tidak akan mengintipmu mandi dan berganti pakaian, tidak akan menggerayangi dadamu … kecuali kau mengizinkan, terus apa lagi?” Bimo mengedipkan sebelah matanya.

Jelita memutar bola mata ketika Bimo mengucapkan janji-janjinya itu dalam negosiasi alot mereka.

“Ah, ya. Aku akan memberimu uang sewa harian setara dengan biaya sewa hotel tempatku menginap saat ini. Dibayar di muka.”

Jelita seketika terdiam dan tampak berpikir keras. “Berapa harga menginap semalam di sana?”

“Kisaran tiga juta per malam.”

“Tiga juta?” Jelita terkesiap dan berkedip-kedip.

“Yeah.” Bimo mengangguk-angguk sombong. Meskipun sebenarnya kamar di apartemen Jelita jauh lebih sempit dari kamarnya di hotel, tetapi Bimo tak menjadikan itu masalah. Tak penting tentang sempitnya kamar dan minimnya fasilitas yang dia terima jika pindah da
Indy Shinta

Masih tetap vote, kan? Happy reading yaaa :)

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status