Share

142. Ucapan yang Menyakitkan

Dina tersenyum kepada Jelita. “Ta, maaf kalau kami datang tanpa pemberitahuan sebelumnya. Ada sesuatu yang ingin kukatakan padamu.”

“Ada apa ya, Kak?”

“Perusahaanku sedang membuka lowongan buat staf keuangan. Bergabunglah dengan kami. Kujamin kau bisa langsung diterima tanpa perlu repot-repot ikut seleksi ketat dengan HRD.”

Jelita terkejut. “Wah. Aku jadi tak enak. Padahal aku fresh graduate. Apa Kakak tak merasa sayang bisa melewatkan potensi pelamar lain yang lebih berpengalaman dariku?”

Dina menatap Jelita dengan penuh keyakinan. “William orang yang tak pernah salah menilai orang, dan dia menganggapmu tepat untuk posisi ini. Perusahaan kami membutuhkan seseorang yang teliti dan berkualitas sepertimu.”

Jelita sedikit bimbang, karena dia juga sedang dalam proses seleksi di perusahaan lain.

Dina berkata penuh bujukan, “Aku percaya pada potensimu, Jelita. Jarang-jarang loh ada owner yang meminta langsung seseorang agar mau jadi stafnya seperti ini tuh. Ini kejadian langka, tahu? Ayolah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Subaedah Sambara
punya ortu suka memaksakan kehendak,yg mau menjalani rumh tangga ka sibimo bukan bpkx ,thor bikin bpk mampus dhe ...
goodnovel comment avatar
Habib Oppo
andai isteri tuan hari yg dgr perbualan suaminya itu gimana perasaan nya yah. atau ayah nya ada simpanan. that's way dgn enteng nya berucap ..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status