Di tengah jam makan siang, William melangkah dengan penuh keyakinan ke kantor Dina. Ia merasa gugup dan berdebar, bukan hanya karena ingin menjemput Dina untuk makan siang, tetapi juga ingin melihat Jelita di hari pertamanya bekerja di Harmonia Dreams. Baru saja dipikirkan, Jelita tiba-tiba muncul di depan William yang baru saja keluar dari dalam lift. Jantung William berdebar kencang, kembali terpukau oleh pesona wanita yang pernah membuatnya tergila-gila. “Jelita?” tegurnya merasa pangling.Gadis itu tampak menawan dalam balutan pakaian kerjanya yang modis, dengan tampilan rambutnya yang baru dan dicat. Jelita terlihat lebih bercahaya dan mempesona. Warna cokelat gelap dan highlight karamel memberikan kontras yang indah dengan kulit putihnya, meningkatkan kecantikan alaminya. Gaya rambut layer memberikan kerapian dan memperkaya dimensi wajah bulat telurnya.Jelita terlihat percaya diri dengan penampilan barunya yang memukau, seolah dia siap menghadapi dunia dengan senyuman cerah d
Pagi itu, para karyawan Harmonia Dreams sedang sibuk dengan rutinitas mereka. Tapi begitu Sam melintas, pandangan mereka seketika terpaku pada sosok yang memancarkan pesona yang tak terbantahkan. Mata-mata yang sibuk dengan tugas-tugas mereka terbelalak saat Sam melangkah dengan tegap. Tatapannya yang tajam dan senyumnya yang melumpuhkan membuat jantung mereka berdegup kencang. Mereka merasakan aura kepercayaan diri yang memancar dari Sam saat ia berjalan melewati mereka. Jelita yang sedang sibuk membawa dokumen keuangan penting melintasi Sam begitu saja, “Maaf, permisi,” kata Jelita dengan langkah terburu-buru, membuat Sam menggeser kaki dan memiringkan badannya untuk memberi Jelita jalan. Sam yang mengetahui jika itu Jelita tersenyum gemas melihat gadis itu terlalu fokus pada pekerjaan dan tugasnya, sehingga tidak ikut-ikutan heboh seperti para karyawan yang lainnya. “Dia memang unik, pantas saja kau tergila-gila setengah mati, Will,” gumam Sam sambil tersenyum. Seiring denga
Di tengah meriahnya peresmian cabang sebuah klinik kecantikan milik Fara di Surabaya, Nyonya Marta, berjalan dengan anggun di antara para tamu undangan yang antusias. Ia bangga melihat betapa besar dan indahnya klinik tersebut, mencerminkan dedikasi dan kerja keras Fara selama ini.Nyonya Marta bangga dengan bisnis Fara yang sukses. Klinik kecantikan puterinya terkenal karena menawarkan perawatan kulit yang inovatif dan teknologi canggih. Fara memahami pentingnya memiliki tim ahli yang berkualitas untuk memberikan layanan terbaik kepada para pasien. Timnya terdiri dari para ahli kecantikan yang mendapatkan sertifikasi dari Korea, negara yang terkenal dengan industri kecantikannya. Mereka para profesional berpengalaman yang terus mengikuti perkembangan terkini di bidang kecantikan. Dengan keahlian mereka, klinik Fara mampu menyediakan berbagai perawatan kulit terbaik dengan hasil yang memuaskan.Para ahli dari Korea dalam tim Fara membawa teknik dan pengetahuan khusus yang diperoleh da
“Maksudmu … ? Dina itu … janda?” Nadya memainkan face pokernya. Dia tersenyum. “Dina dulu sama seperti Jelita, gadis miskin. Dia bisa sekaya dan sesukses sekarang karena Harmonia Dreams, warisan suaminya. Dulu Harmonia Dreams pernah nyaris bangkrut, tapi papa menyelamatkan perusahaan itu dengan memberikan suntikan dana yang besar. Dia memang janda, tapi sangat kaya, Tan.” Detik itu juga, Nyonya Marta kehilangan selera makan. Wajahnya tampak memerah. Dia mencoba menahan emosinya yang memuncak. Astaga! Mengapa William harus terjerumus dalam hubungan seperti itu? Apa yang membuatnya mengulangi jejak masa lalu Bang Malik yang juga terpikat dengan janda kaya? Nadya mengulum senyum ketika merasakan kegelisahan dan kemarahan yang melingkupi Nyonya Marta saat ini. Nyonya Marta bahkan seperti tak tertarik lagi melanjutkan makan siangnya. Nyonya Marta menggigit bibirnya, mencoba menahan emosi. Dia memandang Nadya dengan sorot tidak enak dan merasa malu. Dulu Nadya tersingkir karena pemba
Nyonya Marta memejamkan mata, ketika kenangan tentang Marisa berpuluh-puluh tahun yang lalu kembali menyapanya. Malam itu, suasana tegang menyelimuti Marta saat ia menerima panggilan telepon dari Marisa. Suaranya yang penuh ketakutan membuat hati Marta berdegup kencang. Marisa, sahabatnya yang hidup dalam keluarga broken home, seringkali harus berhadapan dengan situasi yang sulit."Sekarang apa yang terjadi, Marisa?" tanya Marta khawatir.Dengan suara terputus-putus, Marisa menceritakan bahwa orangtuanya sedang dalam pertengkaran hebat. Kehidupan keluarga yang tampak indah dan sempurna di mata dunia, sebenarnya berbalut kehancuran di balik tirai gemerlap. Orangtuanya, dua sosok artis senior yang terkenal, terjebak dalam hubungan yang penuh konflik dan kekecewaan.Marta bisa turut merasakan kepedihan Marisa. Ia tahu betapa sulitnya tumbuh dewasa tanpa kehangatan keluarga yang utuh. Marta selalu berusaha menjadi pendengar yang setia bagi Marisa, mencoba memberikan dukungan dan cahaya d
Demi melindungi reputasinya sebagai selebriti papan atas tanah air, orangtua Marisa akhirnya mengirimnya ke luar negeri. Mereka berjaga-jaga agar wartawan jangan sampai mengendus aib Marisa yang hamil dan melahirkan di usia belia tanpa adanya pernikahan. Untuk melindungi masa depan William, Marisa dan pembantunya kompak mengatakan jika bayi yang dilahirkan Marisa tak selamat. Namun itu tak mengubah keputusan orangtua Marisa untuk tetap menyingkirkan puterinya sendiri ke luar negeri. Sejak saat itu Marta dan Marisa hilang kontak. Kala itu teknologi komunikasi tak secanggih dan semudah sekarang. Sulit bagi Marta untuk menemukan jejak keberadaan Marisa, sebab keluarganya menutupi rapat-rapat. Marta sangat kehilangan sosok sahabat yang sangat disayanginya. Kebingungan menyelimuti pikirannya. Hingga suatu hari, Marisa tiba-tiba meneleponnya, dia mengatakan sudah berada di Indonesia. Mereka mengobrol lama sekali malam itu, menuntaskan kerinduan yang bertahun-tahun terpendam. “Aku ke
Hartono berdiri di depan makam Marisa, matanya terpaku pada buket mawar putih di pusara itu. Rupanya Marta juga baru saja datang ke tempat ini. Dia menghela napas panjang, lalu dengan lembut meletakkan buket bunga mawar putih yang dia bawa di atas pusara Marisa. Dia tahu betul Marisa sangat menyukai mawar putih. "Halo, Marisa?" gumam Hartono sambil menahan tangis. Hatinya dipenuhi oleh rasa bersalah yang tak terkatakan. Dia membayangkan bagaimana jika Marisa masih hidup, pasti wajahnya akan bersemu merah karena malu saat Hartono menyapanya. Senyum malu-malu Marisa itulah yang dulu membuat Hartono tidak tahan untuk tidak menciumnya. Dia tahu itu adalah kesalahan, tetapi pada saat itu Marisa juga tidak menolak. Gadis itu justru menatapnya dengan kagum, seolah-olah Hartono seorang pahlawan, dan Hartono menyukai tatapannya yang seperti itu. Hartono mengusap air mata yang jatuh di pipinya. Rasa kehilangan yang dalam dan penyesalan memenuhi hatinya. Dulu, Hartono adalah seseorang yang suka
Bersama Dina, Jelita memasuki tempat pembuatan perhiasan Harmonia Dreams. Di ruangan yang penuh dengan cahaya gemerlap, dia melihat para perajin yang penuh dedikasi sedang bekerja dengan teliti dan penuh passion. Di meja kerja, seorang perajin terampil sedang menggali batu permata dengan hati-hati. Tangan terampilnya bergerak dengan kelembutan, menangani setiap detail batu permata yang indah. Jelita bisa melihat kefokusan dan keahlian yang dimiliki oleh perajin ini. Jelita memperhatikan setiap gerakan yang dilakukan, mengetahui betapa pentingnya setiap langkah dalam proses pembuatan perhiasan. Di sudut ruangan, seorang desainer sedang memadukan ide-idenya dalam sketsa yang indah. Dengan penuh inspirasi, dia melibatkan dirinya dalam penelitian dan eksplorasi warna, bentuk, dan elemen desain. Jelita bisa melihat gairah yang terpancar dari wajah desainer itu, menandakan betapa besar rasa cinta dan antusiasme mereka terhadap pekerjaan mereka. Tak jauh dari situ, seorang tukang emas seda
Adam Ashford menikahi Laura dengan identitas barunya sebagai Keanu Royce. Hanya Laura dan Sam yang tahu bahwa Keanu Royce adalah Adam Ashford. Mereka menyimpan rahasia itu seumur hidup mereka. Demi melindungi rahasia itu, Laura memutuskan keluar dari lingkaran pertemanannya dengan para sosialita. Semakin sedikit teman yang mengenalnya, akan semakin aman bagi mereka. Laura tak mau terhubung dengan media sosial. Ia ingin hidupnya terlindungi dari mata publik dan jagat internet yang selalu penuh dengan gosip. Dia ingin melindungi sosok suaminya yang baru dari orang-orang yang mungkin memiliki niat jahat. Tak ada yang boleh tahu bahwa Adam masih hidup dalam sosok Keanu Royce. Karena itulah dia hanya mendaftarkan pernikahan resminya dengan Keanu Royce, tanpa perayaan pesta. Lagipula setiap malam bersama Adam adalah pesta baginya, suaminya itu menyentuhnya dengan penuh cinta dan mempersembahkan kepuasan yang tak tertandingi. Mereka berdua hidup bahagia dalam kedamaian dan kebahagiaan mer
Laura lega setelah bicara dengan Nicholas. Anak itu akhirnya melupakan permintaan hadiah ulang tahunnya berupa ‘daddy’. Sebagai gantinya, Laura mengajaknya pergi jalan-jalan ke taman safari. Nick senang sekali menikmati pemandangan satwa liar dari dalam mobil. Ditambah Keanu yang menjelaskannya tentang banyak hal tentang satwa-satwa itu. Nicholas semakin terpukau akan pengetahuan Keanu yang luas tentang dunia hewan.Sementara Laura yang berada di kursi belakang tersenyum melihat antusiasme Nicholas dan kesabaran Keanu dalam memaparkan wawasan tentang dunia satwa kepada Nicholas. Dalam hati Laura mengakui bahwa Keanu memiliki jiwa kebapakan yang sangat dibutuhkan putranya. Bukan hanya Nicholas, Laura juga merasa membutuhkan Keanu. Sejak kedatangan pria itu dalam hidupnya, hari-harinya mulai terasa berbeda. Ada satu ruang kosong di hatinya yang pelan-pelan mulai diisi oleh Keanu. Namun di sisi lain, Laura masih belum siap untuk melengserkan Adam Ashford yang selama ini bertahta dalam h
Ulang tahun Nicholas yang kelima menjadi sebuah perayaan yang berkesan. Meskipun pesta tersebut hanya dihadiri oleh teman-teman sekolah Nicholas, Laura telah merancang segalanya dengan sempurna. Rumahnya yang mewah dan luas menyediakan latar belakang yang indah untuk perayaan ini, tetapi Laura dan Nicholas tetap menjalankannya dengan kerendahan hati.Tamunya tiba dengan senyum penuh kekaguman saat mereka memasuki rumah besar Laura. Mereka melihat sentuhan berkelas dalam setiap sudut rumah Laura yang luas dan mewah. Dan Laura telah mendekor sebuah ruangan dengan dekorasi sederhana namun elegan. Souvenir yang disiapkan Laura untuk para tamu adalah barang-barang bermerk terkenal dan mahal, membuat semua orang terkesan, bahkan kado mereka untuk Nicholas saja tak semewah dan semahal ini. Tetapi mereka tahu, bahwa bagi Nicholas dan juga Laura, kehadiran mereka terasa lebih penting daripada kado apapun yang mereka bawa.Nicholas begitu bahagia, matanya berbinar-binar ketika ia menerima kado
Sambil bergandengan tangan, Laura dan Adam memasuki night club eksklusif dengan sinar lampu berkilauan yang memantulkan warna-warni ke seluruh lantai dansa. Musik berdentum keras menggema di seluruh ruangan, dan orang-orang berdandan glamor berdansa di lantai. Laura merasakan sensasi kebebasan yang luar biasa begitu ia melangkahkan kakinya ke dalam klub ini. Dia merasa begitu hidup, begitu bahagia, dan dia tak sabar untuk menari bebas seperti semasa mudanya dulu.Adam berdiri di sampingnya dengan sikap waspada yang tidak tergoyahkan. Dia berjanji untuk menjaga Laura malam ini, dan dia tak akan melupakan tugasnya. Laura tersenyum pada Adam dan menariknya ke tengah lantai dansa yang penuh dengan kerumunan.Segera setelah mereka tiba di lantai dansa, Laura mulai bergerak dengan bebas dan bersemangat. Laura mengekspresikan dirinya melalui gerakan tubuhnya yang meliuk indah mengikuti irama musik. Sementara itu, Adam berdiri di depannya dengan mata tajam yang memantau setiap gerakan di sek
“Laura, kenalkan ini sepupuku, namanya Nathan,” kata mamanya Carlos ketika Laura muncul di ruang tamu, menemui Mama Carlos yang sudah janjian dengannya untuk datang menjemput. Laura bersalaman dengan Nathan yang mengulurkan tangan padanya sambil tersenyum ramah. “Laura.” “Nathan.” Mama Carlos tersenyum memandangi keduanya secara bergantian. Dia berharap Laura akan tertarik dengan sepupunya yang tampan dan juga seorang artis terkenal asal Jakarta ini. “Sopirku sedang tidak enak badan dan Nathan dengan baik hati mau mengantar kita malam ini. Kebetulan dia baru menyelesaikan jadwal syuting filmnya di Bali dan dia tadi sedang mampir ke rumahku. Ayo, kau sudah siap, kan? Wah. Kau cantik sekali, Laura! Kau seperti masih gadis saja, tak ada yang menyangka kalau kau sudah menjadi seorang ibu,” puji Mama Carlos sambil melirik Nathan yang sedang memandang Laura dengan sorot kagum. Adam menyaksikan hal itu dari ruang tamu, rahangnya menggertak keras menahan marah dan cemburu. Rasanya dia in
Laura tercekat dan menggigit bibirnya.. Mendengar kata-kata Keanu, dia merasa buruk sekali sebagai ibu yang tak bisa menggali lebih dalam sisi psikologis putranya sendiri. Air mata Laura menggenang, merasa bersalah kepada Nick karena lebih mengkhawatirkan luka fisik Gabriel daripada luka batin yang dialami Nick hari ini.Melihat Laura menangis, Adam mengepalkan tangannya, menahan dirinya untuk tidak memeluk Laura detik itu juga. Dia tahu, bukan hal mudah bagi Laura untuk menjadi orang tua tunggal bagi anak lelaki yang aktif dan reaktif seperti Nicholas. “Bu Laura, tenanglah. Mungkin saat ini Anda merasa bersalah, tapi jangan larut dengan rasa bersalah itu. Anda hanya perlu bicara dan mengobrol dengan Nick setelah dia bangun nanti.”Laura mengangguk-angguk. “Terima kasih, Keanu. Kau telah membuka sebuah pemahaman penting yang sebelumnya tak pernah terpikirkan olehku.”Adam mengangguk dan tersenyum. Dan melihat senyum Adam yang lembut dan terasa menenangkan hatinya, perasaan Laura seke
Jantung Laura berdebar kencang saat Keanu meraihnya, menghindarkannya dari tabrakan dengan si pelayan. Sensasi tangan besar dan kuat Keanu yang mendekapnya membuat Laura merasa aman terlindungi. Namun, saat Keanu berbicara dan suaranya berubah menjadi rendah dan tajam, Laura merinding. Dia seperti dalam pelukan Adam Ashford yang telah tiada.Sementara itu, pelayan yang tadi menabrak Laura berdiri ketakutan oleh aura dingin yang dipancarkan Keanu alias Adam. Dia segera membersihkan sisa-sisa gelas yang pecah dengan gemetar, tidak berani melihat langsung ke arah mereka berdua.Laura bisa merasakan kemarahan Adam yang terasa berbahaya. Dia mencoba menenangkan keadaan. "Bukan hanya dia yang salah, aku juga salah,” katanya.“Anda tidak salah,” tegas Adam. “Dia berjalan tanpa melihat ke depan dan mengambil jalur yang tak seharusnya.”“Ma-maaf. Tadi saya terburu-buru.” Si pelayan mengakui kesalahannya, dia sedang tidak fokus bekerja hari ini karena pikirannya sedang kacau memikirkan masalah
Para pelayan di rumah Laura dibuat geger melihat ketampanan bodyguard pribadi Laura yang baru. Mereka bukan hanya mengagumi ketampanannya, tetapi juga merasa heran oleh kemiripan pria itu dengan mendiang sosok suami nyonya mereka yang fotonya terpajang besar di ruang meditasinya. Bahkan Nicholas sempat bengong dan berkali-kali memanggil Keanu dengan tanda tanya yang menggantung di ujung kalimatnya, “Daddy …?”“He’s not your daddy, baby …,” tegas Laura seraya tersenyum kepada putranya yang salah paham melihat sosok bodyguardnya yang begitu mirip dengan Adam Ashford yang dia ketahui sebagai ayahnya.“Halo, Nick. I’m your friend, my name is Keanu.” Adam membungkuk dan mengajak Nicholas melakukan tos dengannya.Nicholas mengerutkan keningnya dengan bingung. Dia menerima ajakan tos Adam dengan ragu-ragu. Tapi dia menyukai keramahan teman barunya ini yang begitu mirip dengan daddy-nya yang sering menjenguknya di malam hari. Bahkan suara Keanu terdengar sama dengan suara daddy yang sering me
Senyum Sam terpancar penuh makna ketika ia menatap Adam. Ia ikut merasa lega akhirnya Adam mendapatkan kesempatan kedua dalam hidupnya, menjalani kehidupan barunya sebagai pria biasa dengan identitas Keanu Royce. Sam memahami bahwa keputusan Adam untuk menjalani "kematian" sebagai Adam Ashford adalah tindakan yang berani demi keselamatan Laura dan Nicholas. Dengan kematian sosok Adam Ashford dalam dunia mafia, kedua orang yang dicintainya itu tidak lagi menjadi buruan musuh-musuh sesama mafia. Sam tahu bahwa Adam telah mengorbankan identitasnya sebagai sosok Adam Ashford yang berkuasa dan kaya raya demi melindungi mereka, dan itulah salah satu tindakan paling mulia yang bisa dilakukan seseorang yang memiliki ketulusan cinta. Sam mengingat lagi bagaimana “transformasi” Adam Ashford menjadi Keanu Royce itu terjadi. Hari itu, setelah John Wick membantai seluruh pasukan Michael dan pasukan Damon Redwood, Laura keluar dari persembunyiannya dan memeluk tubuh Adam Ashford yang bersimbah d