Share

Perhatian Alfian

Tatapan Alfian serius tertuju pada Nurmala, ia tahu jika yang dimaksud istrinya adalah Firman, tapi Alfian memilih bungkam sembari mengetuk meja dengan jemarinya, ia membuang muka ke arah jalanan beraspal. Matanya menyorot ke langit. Awan gelap pekat tanpa taburan bintang, angin malam begitu dingin menusuk kulit. Sepertinya hujan akan turun, beruntung Nurmala mengenakan jas miliknya yang kebesaran.

Rintik hujan mulai turun, menciptakan suara gaduh di atap warung. Tak lama kemudian pemilik warung datang meletakkan bakso dan teh hangat di hadapan Nurmala dan Alfian.

Setelah membaca doa, Nurmala langsung melahap bakso favoritnya dengan lahap seperti orang yang sudah lama tidak makan.

"Pelan-pelan kalau makan, takut tersedak."

"He'em." Nurmala mengangguk karena mulutnya penuh dengan makanan. Sementara Alfian hanya memperhatikan Nurmala tanpa menyentuh makanannya sedikitpun. Melihat istrinya makan seperti itu, perut Alfian sudah kenyang.

"Kamu nggak makan?" tanya Nurmala dengan mulut penuh
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status