Share

Lupa mengunci pintu kamar mandi

Alfian reflek berlari dan membekap mulut Nurmala sebelum teriakannya yang menggema mengundang kedatangan orang rumah ke kamarnya. Ini benar-benar gila, Nurmala benar-benar menguji kesabaran Alfian.

Nurmala memberontak memukuli dada Sang Suami, tubuh keduanya basah kuyup oleh guyuran air shower. Namun, pria itu tetap berusaha mempertahankan kewarasannya supaya tak lepas kendali.

Alfian menatap manik mata Nurmala, wanita itu terlihat ketakutan. Alfian dapat merasakan tubuh Nurmala yang gemetaran. Mungkinkah perbuatan bejatnya menyisakan rasa trauma pada Nurmala.

"Hmmmm ..." Nurmala berusaha berteriak, air matanya mengalir deras tapi tersapu air shower.

"Jangan teriak, jangan teriak. Aku tidak akan macam-macam. Asal kamu tidak teriak, aku akan melepaskanmu, ok." Alfian berusaha menenangkan Nurmala. Nurmala mulai tenang kemudian mengangguk dengan tatapan sendu.

Dengan perlahan Alfian menyingkirkan tangannya dari mulut Nurmala. Ia mematikan air shower, lalu meraih handuk dari gantungan di
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status