Share

Bab 779

Penulis: Vodka
Hilda dan Wenny seketika merasa kecewa. Mereka tidak menyangka Akira mengincar Arahat Delapan Jarum dan Awan Nirmala. Kedua ini adalah rahasia negara. Orang Daruna sekalipun belum tentu berkesempatan untuk mempelajarinya.

Hilda berujar, "Pak, maaf sekali. Kamu seharusnya tahu Arahat Delapan Jarum dan Awan Nirmala adalah rahasia Daruna. Teknik dan formula ini hanya untuk orang dalam. Kami nggak bisa memenuhi keinginanmu."

Ekspresi Akira menjadi masam. Dia membalas, "Kalian merasa kalian punya hak untuk menolakku sekarang?"

Hilda dan Wenny merasa makin kecewa. Mereka tahu Akira mengancam mereka. Sialan, mereka terjebak. Seketika, mereka teringat pada peringatan Yoga.

Kedua wanita itu bertatapan, lalu mengangguk. Kini, mereka hanya bisa mengulur waktu sebisa mungkin.

Wenny berkata, "Baiklah. Karena Pak Akira begitu tertarik dengan Arahat Delapan Jarum dan Awan Nirmala, kami akan memberikannya kepadamu. Anggap saja ini hadiah pertemuan."

"Tapi, Arahat Delapan Jarum butuh Jarum Arahat supay
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 780

    Begitu melihatnya, Akira pun murka. Dia merobek formula itu, lalu menampar kedua wanita itu. "Berengsek! Berani sekali kalian mempermainkan orang Jepana! Kamu kira kami nggak tahu formula itu palsu?"Kedua wanita itu terjatuh. Pipi mereka membengkak dan sudut bibir mereka berdarah. Tetsu juga murka. Dia berkata, "Pak, serahkan saja mereka kepadaku. Aku jamin dalam 4 jam, mereka akan menyerahkan formula itu dengan patuh."Tetsu menatap kedua wanita itu dengan ekspresi suram. Dia sudah tidak sabar untuk meniduri Hilda dan Wenny secara bersamaan!Akira berujar dengan ekspresi dingin, "Aku nggak bisa menunggu selama itu."Kemudian, Akira menepuk tangan dan seseorang masuk ke ruangan. Orang itu memakai jubah dan memegang jam saku. Aura yang dipancarkannya terlihat sangat suram.Akira berkata, "Aku serahkan semuanya padamu. Buat mereka bicara jujur."Pria itu bertutur, "Pak, kamu cukup memberiku 10 menit.""Oke." Akira mengangguk."Ikat mereka di kursi," instruksi pria itu. Hilda dan Wenny p

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 781

    "Ya sudah, bawa saja." Akira menyetujui."Terima kasih, Pak," ucap Tetsu.Dengan demikian, Tetsu membawa Hilda pergi. Hatinya dipenuhi penantian. Begitu pengajuan itu berhasil, dia akan menjadi satu-satunya pewaris ilmu pengobatan tradisional Daruna di Jepana.Masa depannya tak terbatas! Ketika saat itu tiba, Tetsu mungkin bisa menginjak-injak Akira! Dia bisa merasakan keberuntungan tengah berpihak padanya!Di sisi lain, Yoga akhirnya tiba di Jepana. Dia langsung menuju ke Perusahaan Farmasi Otsuka. Yoga tidak menyelinap, melainkan masuk secara terang-terangan.Sepanjang perjalanan, Yoga pun menjatuhkan siapa saja yang berani menghalanginya. Ini adalah perusahaan farmasi, jadi tidak mungkin ada ahli bela diri yang berjaga. Itu sebabnya, Yoga sampai di ruang tamu dengan cepat.Di dalam sana, Akira sedang menunggu kabar baik dari Tetsu. Begitu pengajuan berhasil, dia akan mempromosikan ilmu pengobatan tradisional Daruna secara global.Ketika saat itu tiba, Akira bukan hanya akan menjadi

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 782

    "Berhenti berbasa-basi. Suruh saja semua bawahanmu maju. Aku nggak ingin membuang-buang waktuku," ucap Yoga.Ucapan Yoga tentu menggusarkan Empat Pendekar Pedang. Salah satunya berkata, "Kekuatan kami sudah lebih dari cukup untuk membunuhmu.""Serang!" Empat Pendekar Pedang menyerbu ke arah Yoga dan mengayunkan pedang. Sementara itu, Yoga melawan dengan tangan kosong.Keempat orang ini sangat hebat. Mereka termasuk dalam 10 besar petarung terkuat di Jepana. Akira menghabiskan banyak uang untuk mempekerjakan mereka.Saat ini, keempat pendekar itu menyerang dari arah berbeda dan mengincar titik vital Yoga. Yoga pun hanya menatap mereka dan bergeming.Melihat ini, Akira dan lainnya pun mengira kecepatan Empat Pendekar Pedang terlalu tinggi sehingga Yoga tidak sempat bereaksi. Mereka menantikan Yoga ditikam mati.Namun, saat berikutnya, terdengar dentingan logam yang nyaring. Pedang keempat pendekar itu seketika patah saat bersentuhan dengan Yoga. Sementara itu, Yoga tidak terluka sedikit

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 783

    Sinar matahari menyinari masuk. Terlihat darah berceceran di mana-mana dan jasad yang berserakan.Akira ketakutan hingga pipis di celana. Dia benar-benar menyesal sekarang. Kalau tahu Yoga sehebat ini, dia tidak mungkin berani mengusiknya!'Sialan! Leluhur Jahanam Langit sialan! Kamu sudah mencelakaiku!' maki Akira dalam hati. Dia pun teringat pada janji leluhur Jahanam Langit.Pria tua ini berjanji akan membunuh Yoga jika Yoga menginjakkan kaki di Jepana. Akira buru-buru mengeluarkan ponselnya untuk menelepon leluhur Jahanam Langit."Tolong aku, cepat kemari! Yoga sudah menerobos masuk ke Perusahaan Farmasi Otsuka! Dia ingin membunuhku!" pekik Akira."Apa? Kenapa dia tiba secepat itu?" Leluhur Jahanam Langit cukup terkejut mendengarnya.Ketika melihat Yoga makin mendekat, Akira sungguh ketakutan. Dia membentak di telepon, "Jangan berbasa-basi lagi! Cepat kemari dan tolong aku!"Leluhur Jahanam Langit berkata, "Aku sedang dalam perjalanan ke sana. Kamu ulur waktu 30 menit. Aku akan seg

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 784

    Ucapan Dion tidak terdengar terlalu jelas. Setelah mengamati dengan saksama, Yoga baru sadar bahwa lidah Dion dipotong setengah dan giginya ompong!Yoga segera berkata, "Pak, kamu tenang saja. Aku pasti akan menyelamatkanmu dari tempat ini.""Serius? Akhirnya ada yang bisa menolongku! Aku akhirnya bisa mewariskan pengetahuanku kepada orang Daruna!" seru Dion.Meskipun situasinya sudah separah ini, Dion masih ingin mewariskan ilmu medisnya kepada Daruna dan bukan mengkhawatirkan keselamatannya.Yoga melepaskan borgol di tangan Dion, lalu berkata, "Pak, ikut aku. Aku akan membawamu keluar.""Sebentar, apa kamu bisa membawa orang lainnya keluar juga?" tanya Dion tiba-tiba."Pak, siapa yang kamu maksud?" tanya Yoga balik.Dion melirik tahanan lainnya dan berucap, "Mereka semua adalah dokter hebat di Daruna. Mereka dikurung bersamaku di sini. Orang Jepana memaksa kami mewarisi ilmu medis Daruna, tapi kamu bersikeras menolak.""Itu sebabnya, kami disiksa mati-matian seperti ini. Orang Jepana

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 785

    Begitu berbalik, Yoga melihat sebuah jam saku yang bergoyang. Di mata Yoga, jam itu membesar. Makin dilihat, otak Yoga seperti akan meledak.Dalam sekejap, Yoga merasa linglung. Dia merasa pusing hingga akhirnya kehilangan kesadaran. Pemilik jam itu tidak lain adalah dukun Jepana yang sebelumnya.Ketika melihat Yoga terhipnosis, Akira menghela napas lega. Dia bertanya, "Gimana kondisinya sekarang?"Dukun itu menjawab, "Tenang saja, Pak. Dia sudah terhipnosis. Aku akan menjadikannya bonekaku."Akira merasa girang. Dia berseru, "Teknik hipnosis Jepana memang luar biasa! Nggak peduli sehebat apa pun orang Daruna, mereka nggak akan bisa melawan!""Pak, apa yang harus kita lakukan pada orang Daruna ini?" tanya dukun itu.Akira membalas, "Biarkan saja dulu, nyawanya masih berguna.""Eh? Sebentar, kenapa dia tiba-tiba tertawa? Bukannya dia sudah terhipnosis?" gumam dukun itu sambil menatap Yoga dengan heran.Yang dikatakannya tidak salah, Yoga memang tersenyum. Senyuman dingin itu sampai memb

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 786

    Begitu mendengarnya, Wenny merasa sangat tidak nyaman. Kalau bukan karena kakeknya, Yoga tidak akan datang untuk menolongnya? Apakah statusnya begitu tidak penting di hati Yoga? Namun, mereka jelas-jelas terikat perjanjian pernikahan.Yoga mendapati ada yang aneh dengan tatapan Wenny. Dia segera mengalihkan topik. "Mana Hilda? Bukannya dia bersamamu? Kenapa dia nggak ada di sini?"Wenny memandang ke sekeliling dan tidak menemukan Hilda. Dia menyahut dengan panik, "Aku dan Hilda sama-sama dihipnosis. Kami nggak tahu apa yang terjadi."Berengsek, di mana kamu sembunyikan Hilda?" bentak Yoga kepada Akira."Tetsu membawa Hilda ke pertemuan Persatuan Negara-Negara untuk mengajukan warisan budaya," jawab Akira dengan jujur.Warisan budaya? Ekspresi Wenny berubah drastis. Dia menghardik, "Kamu memaksa kami memberi tahu informasi pengobatan tradisional Daruna supaya bisa menjadikannya warisan budaya Jepana?"Akira mengangguk. Saking emosinya, Wenny pun meninju dan menendang Akira. Dia berteria

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 787

    Di bawah panggung, perwakilan Daruna pun tercengang mendengarnya. Jepana ingin mengajukan ilmu pengobatan tradisional sebagai warisan budaya mereka? Atas dasar apa? Ini namanya pencurian!Tetsu naik ke atas panggung. Dia berkata, "Ilmu pengobatan tradisional memiliki sejarah ribuan tahun di Jepana. Melalui upaya para dokter selama bertahun-tahun, kini pengobatan tradisional menjadi ilmu yang sangat luar biasa.""Pengobatan tradisional mementingkan pengamatan. Di beberapa aspek, pengobatan tradisional setara dengan pengobatan barat, bahkan bisa dibilang lebih hebat.""Contohnya, pengobatan barat membutuhkan pembedahan untuk beberapa penyakit. Hal ini hanya akan menimbulkan tekanan fisik dan mental bagi pasien. Tapi, pengobatan tradisional hanya butuh akupunktur. Dengan akupunktur, berbagai penyakit bisa disembuhkan."Orang-orang merasa ragu mendengarnya."Hanya dengan akupunktur penyakit bisa sembuh? Omong kosong.""Ya. Aku nggak bakal percaya, kecuali mereka bisa membuktikannya.""Meng

Bab terbaru

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1241

    Awalnya, Jordi mengira formasi ini pasti bisa membunuh Bimo, tetapi tetap tidak ada kemajuan sedikit pun. Bimo ini masih tetap sulit untuk dibunuh, bahkan hampir berhasil menghancurkan formasinya. Jika formasi ini gagal, apa lagi yang bisa digunakannya untuk melawan Bimo?Dalam sekejap, Jordi berdiri diam di tempat dan tidak bergerak sedikit pun. Dia benar-benar sangat ketakutan dan merasa putus asa.Yoga tetap melawan boneka-boneka mayat itu sampai tidak bisa bergerak lagi dan tubuh mereka berserakan ke mana-mana."Kamu sudah siap untuk mati?" tanya Yoga sambil tersenyum sinis dan menatap Jordi dengan dingin."Kamu ...," teriak Jordi yang benar-benar kehilangan semangat bertarungnya, lalu mengendalikan semua benang merah dan menyuntikkannya ke dalam tubuh 15 boneka mayat itu. Boneka-boneka mayat yang langsung terlilit benang merah itu pun terlihat seperti mumi. Setelah itu, dia langsung berbalik dan melarikan diri.Yoga berniat untuk mengejar Jordi, tetapi dia langsung dihentikan oleh

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1240

    "Apa ... yang telah kamu lakukan?" tanya Jordi yang tercengang saat melihat fenomena aneh di langit. Dia sama sekali tidak menyangka akan melihat pemandangan yang begitu mengerikan. Formasinya ini sepertinya benar-benar sudah tidak akan bertahan lagi."Aku sudah bilang formasimu ini nggak akan bisa melindungimu lagi," kata Yoga dengan dingin."Nggak, ini nggak mungkin," kata Jordi sambil menatap langit dengan bengong. Melihat satu per satu celah yang muncul di langit, hatinya merasa gelisah.Krak!Pada saat itu, muncul satu celah lagi dan seluruh formasinya pun mulai berguncang sampai ruangan di sekitar bergetar hebat.Jordi seolah-olah mulai menyadari kemampuan Bimo benar-benar luar biasa."Bagaimana kamu bisa melakukan ini?" tanya Jordi."Kamu pernah melihat kekuatan sebenarnya dari seorang kultivator raja?" kata Yoga dengan ambigu."Apa? Kultivator raja?" seru Jordi yang merasa terkejut serta panik dan ekspresinya juga makin muram.Kultivator raja adalah sosok yang sangat kuat, sehi

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1239

    Setelah itu, mata semua orang membelalak dan tiba-tiba hidup kembali. Saat ini, mereka semua sudah menjadi boneka mayat. Jordi pun tertawa terbahak-bahak karena merasa sangat puas saat melihat hasil karyanya ini."Mana mungkin orang-orang yang pengecut ini pantas untuk mengikutiku. Kalau nggak ingin mati, aku sendiri yang akan membunuh kalian dan akhirnya kalian menjadi boneka mayatku. Mulai sekarang, tugas kalian adalah membunuh Bimo," kata Jordi sambil tertawa terbahak-bahak dan menunjuk ke arah Yoga.Dalam sekejap, 15 orang itu langsung berbaris dengan rapi. Mata mereka yang merah terlihat kosong dan menatap tajam ke arah Yoga. Satu per satu dari mereka penuh dengan aura membunuh dan siap untuk menghabisi target mereka di depan."Benar-benar ... sangat kejam," kata Yoga sambil menghela napas. Dia mengira mereka akan bersatu dan menyerangnya bersama-sama. Pada akhirnya, mereka memang bersatu, tetapi karena mereka semua dibunuh oleh Jordi."Serang!" perintah Jordi.Setelah itu, 15 bon

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1238

    Jordi muncul di atas menara lonceng dan mengamati ke arah bawah dengan tenang. Tatapannya terlihat datar dan ekspresi tenang, seolah-olah meremehkan segalanya.Dalam sekejap, mata semua orang yang berada di sana membelalak dan melihat ke atas dengan ekspresi tidak percaya."Tuan Jordi, kenapa kamu keluar?""Bimo ini benar-benar luar biasa, kamu harus hati-hati.""Sebagai pusat informasi, kamu adalah sosok yang sangat penting dan nggak boleh terjadi apa-apa padamu."Semua orang segera membujuk Jordi dengan sangat cemas."Singkirkan wajah kalian itu, membuatku merasa jijik," marah Jordi dengan dingin. Dia sudah melihat segalanya tadi, termasuk dengan sekelompok orang ini yang bertindak dengan sangat memalukan demi bertahan hidup. Hal ini sama sekali tidak mencerminkan semangat seorang Pelindung Kebenaran.Mendengar perkataan itu, para tetua dan jenderal besar yang berada di sana semuanya menundukkan kepala. Mereka semua merasa gugup, tetapi mereka juga tidak berdaya. Bagaimanapun juga, m

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1237

    "Apa?" Setelah mendengar kata-kata itu, wajah semua orang di tempat langsung berubah menjadi pucat pasi. Mereka sangat ketakutan dan gelisah. Bisa-bisanya ketahuan? Bagaimana mungkin rahasia ini bisa bocor? Dalam sekejap, semua orang menjadi panik. Mereka tanpa sadar melirik ke arah menara lonceng."Oh?" Yoga pun tertawa. Nada suaranya terdengar terkejut sekaligus puas.Yoga sebenarnya hanya meminta Winola dan Sutrisno untuk menjauh darinya, tetapi tak disangka mereka malah menemukan sesuatu yang sangat penting. Yoga perlahan mendongak dan menatap ke arah atas, tepat ke lokasi menara lonceng."Kalian jangan bicara sembarangan! Nggak mungkin ada apa-apa di menara lonceng itu!""Benar, tindakan kalian ini adalah pengkhianatan terhadap Bimo! Nggak mungkin pusat formasi ada di sana!""Kalian sungguh keji! Kalian mau mengalihkan perhatian Bimo ya? Pusat formasi yang sebenarnya jelas bukan di sana!"Para tetua dan jenderal mulai berteriak panik. Mereka coba meyakinkan Yoga dengan berbagai

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1236

    "Kalian semua mau mati ya?" Yoga melontarkan pertanyaan dengan nada tenang. Matanya menyapu seluruh orang di tempat itu satu per satu. Wajahnya tetap datar tanpa emosi.Semua orang langsung menutup mulut. Tidak ada yang berani mengucapkan sepatah kata pun. Mereka tahu jika Bimo murka, konsekuensinya bukan hanya kematian, melainkan siksaan yang lebih buruk dari mati.Di saat itulah, Yoga memandang pria di hadapannya dengan tenang. Tanpa berkata sepatah kata pun, dia melayangkan tendangan. Tindakannya membuat pria tersebut terpental.Namun, Yoga sama sekali tidak berniat membunuhnya. Baginya, membunuh pria itu hanya akan menjadikannya salah satu dari boneka dalam formasi ini. Itu hanya akan menambah bebannya. Hal terpenting saat ini adalah menemukan pusat formasi."Hahaha! Aku hidup! Aku benar-benar masih hidup!" seru jenderal itu sambil tertawa terbahak-bahak penuh kegirangan. Wajahnya berseri-seri. Dia tidak mampu menyembunyikan rasa lega yang luar biasa.Mampu bertahan hidup di bawah

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1235

    Hukum alam semesta akan memberikan tekanan jika itu terjadi. Yoga harus tetap waspada. Retakan-retakan di langit adalah hasil dari kekuatan hukum tersebut.Hukum alam semesta telah merasakan keberadaan Yoga sehingga langsung mencarinya tanpa ragu. Bahkan, formasi besar yang mengurung tempat ini pun tak mampu menghentikannya."Sepertinya aku harus sedikit menahan diri," gumam Yoga perlahan.Bimo menambahkan, "Cuma sedikit lagi doang. Meski kekuatanmu mampu menembus level kultivator raja, mana boleh kamu bertindak serampangan begini?""Aku tahu," jawab Yoga singkat, tanpa banyak bicara lagi. Kemudian, dia menoleh ke arah jenderal yang gemetar ketakutan dalam genggamannya. Kakinya bahkan hampir tak mampu menopang tubuhnya."Cepat katakan! Kalau nggak, aku akan menjadikanmu seperti mayat boneka itu, lalu menghancurkanmu hingga menjadi serpihan!" ancam Yoga dengan suara dingin."Aku akan kasih tahu semuanya!" balas jenderal itu sambil buru-buru mengangguk. Ketakutan dan emosinya sudah tak t

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1234

    Wajah jenderal itu langsung memucat. Dia berseru panik dengan nada penuh ketakutan, "Aku ... aku akan bilang! Jangan bunuh aku!"Saat ini, yang tersisa dalam pikiran jenderal itu hanyalah keinginan untuk bertahan hidup. Dia telah sepenuhnya melupakan tanggung jawab sebagai Pelindung Kebenaran yang seharusnya menjaga keadilan.Jenderal itu tidak ingin mati, apalagi mengalami nasib seperti orang yang sudah menjadi boneka itu. Di bawah kendali formasi, dia mungkin tidak akan mati ataupun hancur, tetapi akan kehilangan kesadaran sepenuhnya. Apa gunanya hidup seperti itu? Itu bukan kehidupan yang layak.Pada saat yang sama, suara keras menggema dari kejauhan."Dasar pengkhianat! Apa yang kamu bilang barusan? Dengan sikap seperti itu, apa kamu pantas disebut Pelindung Kebenaran?""Kamu sama sekali nggak layak jadi Pelindung Kebenaran. Kamu cuma sampah!""Dasar berengsek, apa kamu mau mati? Beraninya mengkhianati kami!"Permohonan jenderal itu langsung memancing amarah orang-orang di sekitarn

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1233

    "Hahaha! Bimo, akhirnya kamu mengalami ini juga!""Sekarang, gimana kamu bisa bertarung? Bersiaplah untuk mati!""Nggak peduli apa yang kamu lakukan, hari ini kamu nggak akan bisa kabur. Kematian sudah pasti menjadi akhirmu!"Suara-suara penuh keyakinan itu terdengar jelas di telinga Yoga. Dia agak mengernyit dan menatap dingin ke arah mereka.Yoga agak memiringkan kepala, lalu mengejek sambil menyeringai, "Kalian ini benar-benar terlalu berisik. Sepertinya kalian juga mau jadi boneka ya?"Sekejap kemudian, suasana berubah drastis. Semua orang terdiam, tak ada yang berani bicara lagi. Mereka tahu betul bahwa mereka tidak ingin mati.Sebab begitu mati, mereka akan dikendalikan oleh formasi ini. Mereka akan menjadi makhluk mengerikan yang tak bisa mati dan dihancurkan, kecuali semua makhluk hidup di dalam formasi ini sudah kehilangan nyawa.Yoga mengalihkan targetnya. Dia langsung menuju ke arah orang-orang yang tersisa sambil berujar, "Ya sudah. Kalau begitu seperti yang kalian inginkan

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status