Sinar matahari menyinari masuk. Terlihat darah berceceran di mana-mana dan jasad yang berserakan.Akira ketakutan hingga pipis di celana. Dia benar-benar menyesal sekarang. Kalau tahu Yoga sehebat ini, dia tidak mungkin berani mengusiknya!'Sialan! Leluhur Jahanam Langit sialan! Kamu sudah mencelakaiku!' maki Akira dalam hati. Dia pun teringat pada janji leluhur Jahanam Langit.Pria tua ini berjanji akan membunuh Yoga jika Yoga menginjakkan kaki di Jepana. Akira buru-buru mengeluarkan ponselnya untuk menelepon leluhur Jahanam Langit."Tolong aku, cepat kemari! Yoga sudah menerobos masuk ke Perusahaan Farmasi Otsuka! Dia ingin membunuhku!" pekik Akira."Apa? Kenapa dia tiba secepat itu?" Leluhur Jahanam Langit cukup terkejut mendengarnya.Ketika melihat Yoga makin mendekat, Akira sungguh ketakutan. Dia membentak di telepon, "Jangan berbasa-basi lagi! Cepat kemari dan tolong aku!"Leluhur Jahanam Langit berkata, "Aku sedang dalam perjalanan ke sana. Kamu ulur waktu 30 menit. Aku akan seg
Ucapan Dion tidak terdengar terlalu jelas. Setelah mengamati dengan saksama, Yoga baru sadar bahwa lidah Dion dipotong setengah dan giginya ompong!Yoga segera berkata, "Pak, kamu tenang saja. Aku pasti akan menyelamatkanmu dari tempat ini.""Serius? Akhirnya ada yang bisa menolongku! Aku akhirnya bisa mewariskan pengetahuanku kepada orang Daruna!" seru Dion.Meskipun situasinya sudah separah ini, Dion masih ingin mewariskan ilmu medisnya kepada Daruna dan bukan mengkhawatirkan keselamatannya.Yoga melepaskan borgol di tangan Dion, lalu berkata, "Pak, ikut aku. Aku akan membawamu keluar.""Sebentar, apa kamu bisa membawa orang lainnya keluar juga?" tanya Dion tiba-tiba."Pak, siapa yang kamu maksud?" tanya Yoga balik.Dion melirik tahanan lainnya dan berucap, "Mereka semua adalah dokter hebat di Daruna. Mereka dikurung bersamaku di sini. Orang Jepana memaksa kami mewarisi ilmu medis Daruna, tapi kamu bersikeras menolak.""Itu sebabnya, kami disiksa mati-matian seperti ini. Orang Jepana
Begitu berbalik, Yoga melihat sebuah jam saku yang bergoyang. Di mata Yoga, jam itu membesar. Makin dilihat, otak Yoga seperti akan meledak.Dalam sekejap, Yoga merasa linglung. Dia merasa pusing hingga akhirnya kehilangan kesadaran. Pemilik jam itu tidak lain adalah dukun Jepana yang sebelumnya.Ketika melihat Yoga terhipnosis, Akira menghela napas lega. Dia bertanya, "Gimana kondisinya sekarang?"Dukun itu menjawab, "Tenang saja, Pak. Dia sudah terhipnosis. Aku akan menjadikannya bonekaku."Akira merasa girang. Dia berseru, "Teknik hipnosis Jepana memang luar biasa! Nggak peduli sehebat apa pun orang Daruna, mereka nggak akan bisa melawan!""Pak, apa yang harus kita lakukan pada orang Daruna ini?" tanya dukun itu.Akira membalas, "Biarkan saja dulu, nyawanya masih berguna.""Eh? Sebentar, kenapa dia tiba-tiba tertawa? Bukannya dia sudah terhipnosis?" gumam dukun itu sambil menatap Yoga dengan heran.Yang dikatakannya tidak salah, Yoga memang tersenyum. Senyuman dingin itu sampai memb
Begitu mendengarnya, Wenny merasa sangat tidak nyaman. Kalau bukan karena kakeknya, Yoga tidak akan datang untuk menolongnya? Apakah statusnya begitu tidak penting di hati Yoga? Namun, mereka jelas-jelas terikat perjanjian pernikahan.Yoga mendapati ada yang aneh dengan tatapan Wenny. Dia segera mengalihkan topik. "Mana Hilda? Bukannya dia bersamamu? Kenapa dia nggak ada di sini?"Wenny memandang ke sekeliling dan tidak menemukan Hilda. Dia menyahut dengan panik, "Aku dan Hilda sama-sama dihipnosis. Kami nggak tahu apa yang terjadi."Berengsek, di mana kamu sembunyikan Hilda?" bentak Yoga kepada Akira."Tetsu membawa Hilda ke pertemuan Persatuan Negara-Negara untuk mengajukan warisan budaya," jawab Akira dengan jujur.Warisan budaya? Ekspresi Wenny berubah drastis. Dia menghardik, "Kamu memaksa kami memberi tahu informasi pengobatan tradisional Daruna supaya bisa menjadikannya warisan budaya Jepana?"Akira mengangguk. Saking emosinya, Wenny pun meninju dan menendang Akira. Dia berteria
Di bawah panggung, perwakilan Daruna pun tercengang mendengarnya. Jepana ingin mengajukan ilmu pengobatan tradisional sebagai warisan budaya mereka? Atas dasar apa? Ini namanya pencurian!Tetsu naik ke atas panggung. Dia berkata, "Ilmu pengobatan tradisional memiliki sejarah ribuan tahun di Jepana. Melalui upaya para dokter selama bertahun-tahun, kini pengobatan tradisional menjadi ilmu yang sangat luar biasa.""Pengobatan tradisional mementingkan pengamatan. Di beberapa aspek, pengobatan tradisional setara dengan pengobatan barat, bahkan bisa dibilang lebih hebat.""Contohnya, pengobatan barat membutuhkan pembedahan untuk beberapa penyakit. Hal ini hanya akan menimbulkan tekanan fisik dan mental bagi pasien. Tapi, pengobatan tradisional hanya butuh akupunktur. Dengan akupunktur, berbagai penyakit bisa disembuhkan."Orang-orang merasa ragu mendengarnya."Hanya dengan akupunktur penyakit bisa sembuh? Omong kosong.""Ya. Aku nggak bakal percaya, kecuali mereka bisa membuktikannya.""Meng
Charles memegang tangan Tetsu dengan antusias dan berkata, "Pak Tetsu, Anda ... Anda telah menyembuhkan penyakitku dan memberiku kehidupan baru! Ilmu medis ini bisa menyaingi pengobatan barat, bahkan telah melampauinya! Kalau pengobatan tradisional sampai hilang, ini benar-benar kerugian besar bagi umat manusia!"Semua orang yang berada di lokasi itu juga turut berdecak kagum."Hanya beberapa jarum saja telah menyelesaikan masalah yang tidak bisa diselesaikan oleh pengobatan barat. Ini benar-benar membuka wawasan semua orang!""Ini bukan ilmu medis, tapi sihir!""Benar kata Pak Charles, pengobatan tradisional nggak boleh sampai hilang! Aku mendukung pengajuan pengobatan tradisional sebagai warisan budaya dunia.""Aku juga mendukung sepenuhnya. Haeh, penyakit yang sudah lama menggangguku ini akhirnya bisa disembuhkan juga."Charles menceletuk, "Semua orang sudah menyaksikan sendiri seberapa hebatnya pengobatan tradisional Negara Jepana, bukan? Ayo berikan pendapat kalian.""Yang setuju
"Apa?!" Rama membelalakkan matanya dengan kaget, "Hilda ... kenapa kamu bisa ngomong seperti itu! Apa kamu tahu itu sama saja dengan mengkhianati negara! Orang lain boleh melakukan hal itu, tapi kamu ini cucu Kamal. Kenapa malah membela musuh?"Hilda berkata sekali lagi dengan nada dingin, "Aku warga Negara Jepana.""Kamu ...." Saking kesalnya, Rama hampir saja memuntahkan darah. Dia menarik napas dalam-dalam untuk menenangkan dirinya, lalu menoleh pada ketiga dewan lainnya."Kuharap kalian bertiga bisa menegakkan keadilan. Selama ini, kalian yang selalu mendekati Negara Daruna karena ingin membawa masuk pengobatan tradisional ke negara kalian. Kalian bisa membuktikan bahwa pengobatan tradisional adalah milik Negara Daruna!"Tiga tim delegasi besar malah berkata dengan sinis, "Sudahlah, Rama. Jangan buat onar lagi. Semua orang tahu jelas, Negara Daruna dan Jepana memang nggak pernah damai karena masalah sejarah. Tapi, ini bukan alasan bagimu untuk sengaja membuat keributan di sini.""K
"Kalau sampai gagal, bukan hanya akan memengaruhi perekonomian Negara Daruna, bahkan juga akan menurunkan posisi negara kita di kancah internasional. Negara Daruna nggak bisa menanggung malu seperti ini!"Rama langsung menurunkan perintah, "Kalian tenang saja. Kalau nggak bisa melindungi pengobatan tradisional, aku akan mengorbankan nyawaku di sini."Selanjutnya adalah masa penantian yang panjang. Rama mengutus bawahannya untuk menjemput 10 dokter terbaik di Negara Daruna. Jika bukan karena harus terus berada di lokasi, Rama sudah pasti akan pergi menjemput mereka sendiri.Namun setelah lama menunggu, sepuluh dokter terbaik itu masih tetap tidak kunjung tiba. Para hadirin di lokasi itu mulai kehilangan kesabaran.Kaisar Jepana berkata, "Rama, kalau Negara Daruna memang tulus mau mengutus orang untuk bertanding ilmu pengobatan, mereka seharusnya sudah tiba saat ini. Jangan-jangan, kalian nggak mengutus orang karena takut kalah, 'kan?"Rama membalas, "Akan coba kuhubungi mereka dan tanya