Share

Bab 298

Author: Vodka
Yoga mengayunkan tangannya, lalu terdengar suara tamparan yang keras. Gilang terlempar jauh karena tamparan itu. Hati Gilang langsung merasa putus asa. Yoga terlalu kuat, Gilang bahkan tiak berhak melawannya.

"Maju semuanya, bunuh dia!" perintah Gilang kepada semua tetua dan pengawas yang berada di sana. Para tetua dan pengawas semuanya juga merasa ketakutan saat melihat aksi Yoga. Kemampuan Yoga terlalu kuat hingga melebihi ekspektasi mereka. Kini mereka hanya bisa menang dengan mengandalkan jumlah dan berharap semoga cara ini bisa berhasil.

Dua puluh orang tetua dan pengawas berdiri serempak untuk melancarkan serangan pada Yoga. Yoga berkata pada Gilang, "Akan kutunjukkan padamu hari ini, apa yang dinamakan Jurus Phantom yang sebenarnya!"

Usai bicara, Yoga langsung berkelebat dan menghilang dari tempatnya. Detik berikutnya, 20 bayangan "Yoga" muncul di hadapan mereka semua dan melancarkan serangan secara bersamaan. Hanya dengan satu jurus saja dia telah mengalahkan semua tetua dan pe
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 299

    "Mati?" Yoga melanjutkan, "Jangan mimpi, mati terlalu mudah untukmu. Aku mau kamu merasakan ratusan dan ribuan kali lipat penderitaan yang dirasakan orang tuaku.""Kamu ...." Hati Gilang sontak bergidik. Apakah kematian juga bahkan jadi sebuah harapan yang berlebihan baginya?Yoga berkata, "Kalau kamu bersikap kooperatif, mungkin aku bisa mengurangi penderitaanmu. Kamu bilang, ayahku melompat ke jurang dan mati. Tapi kalian nggak bisa menemukan mayatnya. Apakah itu artinya kalian juga nggak yakin apakah ayahku sudah mati atau nggak?"Gilang menjawab, "Ayahmu nggak mungkin bisa selamat! Ketua Sekte Tawang meracuni ayahmu dengan racun yang mematikan, ditambah lagi dia diserang oleh kami dan terkena 78 tusukan. Setelah itu, dia bahkan melompat dari jurang. Nggak mungkin punya kesempatan untuk selamat. Mayatnya mungkin sudah habis dimakan hewan buas."'Ketua Sekte Tawang meracuni ayahku!' batin Yoga mengingat informasi ini. Sebelum melihat jasad ayahnya, Yoga tidak akan menyerah untuk menc

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 300

    Untungnya, dengan metode akupunktur dan Pil Ketenangan Jiwa miliknya, Yoga berhasil menyelamatkan nyawa mereka. Namun, ketiga orang itu terlalu lemah sekarang sehingga masih belum bisa tersadar dari komanya.Yoga membawa mereka keluar dari gua itu. Saat itu, pertempuran di luar juga sudah berakhir. Meski Sekte Sembilan Aliran bergabung dengan Sekte Dokter Sakti dan bahkan jumlah mereka dua kali lipat daripada Sekte Hagisana, tetap saja mereka dikalahkan oleh Sekte Hagisana yang memiliki semangat tempur yang kuat. Tentu saja, Sekte Hagisana saat ini juga mengalami banyak kerugian.Yoga berkata pada Hagi, "Pak Hagi, kelak tempat ini adalah rumah barumu."Perasaan Hagi sangat rumit. Sekte Hagisana dulu hancur di tangan Yoga, tapi sekarang malah Yoga sendiri yang membangkitkannya kembali. Dengan perasaannya yang berkecamuk, Hagi pada akhirnya hanya berkata, "Terima kasih."Yoga tertawa getir, "Sulit sekali mendengar dua kata darimu ini."Setelah itu, Yoga menepuk pundak Naga Hijau dan berp

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 301

    Yoga meneliti selama 2 hari penuh, mencoba berbagai macam formula, tetapi tidak ada yang berhasil. Ketika sedang merumuskan formula baru, tiba-tiba terdengar suara bising dari luar."Cepat, cepat kepung nadi obat itu!""Potong semua tumbuhan di sekitar, jangan sampai memengaruhi potensi nadi obat itu!""Hati-hati, jangan sampai merusak benih bahan obat tingkat delapan!""Sialan! Lagi-lagi ada orang yang mengincar nadi obatku!" maki Yoga sambil bergegas keluar.Di luar, terlihat sekelompok orang yang berseragam sedang memotong rumput. Yang menginstruksi adalah seorang pria tua berjanggut putih. Wenny bahkan berada di sana.Yoga segera menegur, "Berhenti! Siapa yang menyuruh kalian merusak ladang obatku!"Pria tua berjanggut pun melirik Yoga sekilas, lalu berkata, "Jangan pedulikan dia, lanjutkan pekerjaan kalian. Aku yang akan berbicara dengannya."Ketika melihat sekelompok orang yang berseragam masih tidak berhenti, Yoga langsung menendang seorang pria berkacamata sembari memekik, "Ber

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 302

    Yoga menegur, "Gajimu didapat dari pajak rakyat Daruna. Sekarang Daruna dalam masalah, tetapi kamu menolong orang Jepana dan mengabaikan rakyat Daruna? Dasar nggak punya hati nurani!"Eko akhirnya tidak tahan lagi. Dia menimpali, "Benar-benar pembangkang! Aku nggak bisa bicara denganmu lagi, biar pasukan militer yang bicara denganmu nanti!"Selesai mengatakan itu, Eko berniat memanggil seseorang. Wenny segera membujuk, "Guru, tenang dulu. Aku akan bicara dengan Yoga.""Yoga, kuharap kamu bisa mementingkan situasi keseluruhan untuk sekarang. Kalau berdampak pada hubungan internasional, akibatnya akan sangat fatal," nasihat Wenny."Aku nggak peduli pada orang Jepana itu. Kalau mereka berani macam-macam, aku akan membunuh mereka semua!" sahut Yoga.Wenny menghela napas dan berujar, "Hais, Yoga, kamu benar-benar mengecewakan. Sekarang bukan waktunya untuk bersikap emosional. Singkirkan keegoisanmu. Karena orang sepertimu, Daruna jadi nggak berdaya di panggung internasional.""Keegoisan? Ja

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 303

    Selesai mengatakan itu, Yoga langsung kembali ke kamarnya untuk mengembangkan penawar racunnya.Eko terkekeh-kekeh sinis sebelum berkata, "Bocah, kamu sendiri yang cari mati. Jadi, jangan salahkan orang lain. Sepuluh hari lagi, aku akan datang untuk mencabut nyawamu."Wenny merasa sangat kecewa pada Yoga. Dia tidak bisa melihat keunggulan apa pun dari Yoga. Entah apa yang dipikirkan kakeknya waktu itu, sampai-sampai menjodohkan dirinya dengan Yoga. Meskipun harus mati, Wenny tidak akan bersedia menikah dengan pria ini.Selama 3 hari berikutnya, Yoga telah mencoba 5 formula dan gagal. Setelah formula keenam terbukti gagal juga, Yoga sontak mendapatkan inspirasi. Dia segera menuliskan sebuah formula, lalu berkata, "Wisnu, segera pergi ke Apotek Wellnes. Ambilkan obat berkualitas tinggi untukku.""Oke." Wisnu mengiakan, lalu keluar dengan mengambil formula itu. Faktanya, dia tidak menaruh harapan apa pun pada Yoga karena virus itu terlalu berbahaya. Meskipun penawar racun berhasil dibuat,

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 304

    Wisnu langsung berseru, "Aku mengaku karena kalian menyiksaku!"Yoga menarik napas dalam-dalam, menahan amarahnya sambil berkata, "Memangnya kenapa kalau Wisnu membunuhnya? Dia memang pantas mati! Sekarang, sepertinya nggak keterlaluan kalau aku ingin mencabut nyawa kalian semua, 'kan? Siapa suruh kalian menghajarnya sampai begini?""Apa? Hahahaha!" Orang Jepana sontak tertawa mendengarnya. Kemudian, mereka mulai menghina."Orang rendahan sepertimu ingin membunuh kami yang bermartabat? Dari mana keberanian seperti itu?""Kalau kamu berani macam-macam, akan kukerahkan seluruh pasukan dari Jepana untuk meratakan Daruna!""Kalau kamu membunuh salah satu dari kami, seluruh rakyat Daruna akan menjadi korbannya!""Dia hanya membual, mana mungkin berani. Aku sudah sering melihat pengecut seperti ini!""Nggak berani, ya?" Yoga terkekeh-kekeh sinis, lalu berkata, "Siapa saja yang memukul temanku ini? Cepat maju!"Saat berikutnya, tampak 4 orang melangkah maju. Melihat ini, Yoga langsung mengamb

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 305

    Mereka langsung berangkat ke tempat Yoga dengan menaiki pesawat supersonik. Ketika melihat kondisi mengenaskan di sana, Dirga dan lainnya sontak naik pitam, bahkan berniat untuk membunuh Yoga.Sementara itu, Mori dan lainnya seketika menjadi makin percaya diri saat melihat orang-orang ini datang. Mori berkata, "Huh! Orang Daruna ingin membunuh orang Jepana, kalian harus memberiku penjelasan hari ini juga! Kalau nggak, Jepana akan mengerahkan seluruh pasukan untuk menyerang kalian!"Usma yang bertanggung jawab atas diplomasi buru-buru menenangkan, "Tuan Mori, tolong tenang. Hari ini, kami pasti akan memberimu penjelasan yang tepat."Dirga menatap Yoga lekat-lekat, lalu menggertakkan giginya sambil berucap, "Yoga, kamu ini .... Apa yang harus kukatakan sekarang?"Kali ini, Dirga benar-benar menyerah atas Yoga. Dia bahkan merasa malas untuk menasihati ataupun menegur Yoga."Mereka melukai temanku. Sepertinya nggak kelewatan jika aku membunuh beberapa orang, 'kan?" timpal Yoga.Ucapannya y

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 306

    Pada video pertama, Fonda mengaku bahwa dirinya bekerja sama dengan Almeer untuk mengembangkan virus yang khusus menargetkan orang Daruna, virus yang sedang merajalela di Daruna saat ini. Almeer pun tidak lain adalah Bahri.Pada video kedua, Fonda diam-diam menghubungi Mori beberapa kali, melaporkan kemajuan penelitian dan pengembangan virus. Sementara itu, Mori memberinya banyak sampel virus sebagai referensi.Pada video ketiga, malam ketika Bahri menyebarkan virus, Mori mencuri banyak virus dan pergi ke berbagai universitas bersama Fonda untuk menyebarkannya. Masih ada satu video, di mana Mori membunuh Fonda dan memfitnah Wisnu akan perbuatan kejinya.Dengan kata lain, virus yang merajalela di Daruna disebabkan oleh Mori. Sejak awal, Yoga sudah menebak bahwa masih ada sesuatu yang disembunyikan oleh Fonda sehingga diam-diam memasang kamera pada tubuh Fonda.Tanpa disangka, Yoga benar-benar mendapatkan banyak bukti dan menemukan bahwa Mori adalah majikan Fonda.Setelah melihat video t

Latest chapter

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1286

    "Dunia bela diri kuno?"Yoga tertawa dan menatap para anggota Keluarga Husin dengan bangga, lalu berkata sambil tersenyum dingin, "Benar, aku memang berasal dari dunia bela diri kuno.""Apa?"Dalam sekejap, semua orang yang berada di tempat itu langsung menarik napas dalam-dalam dan mulai muncul satu kemungkinan di hati mereka. Melihat pria yang di depan mereka ini begitu sombong, mungkin pria ini benar-benar orang yang ditebak mereka itu."Mirip ... benar-benar mirip!" teriak seseorang dengan mendadak, seolah-olah memecah keheningan dan mulai terdengar semua orang di tempat itu."Siapa namamu?" tanya Alex dengan ekspresi muram dan menatap Yoga dengan tajam."Panggil aku ayah saja," jawab Yoga dengan tenang dan ekspresi yang datar."Berani-beraninya kamu mempermainkanku!" teriak Alex dengan keras dan auranya langsung memancar. Orang ini sudah berani mempermainkannya di depan begitu banyak anggota Keluarga Husin, sama saja dengan meremehkannya."Kenapa kalau aku mempermainkanmu? Hah?" s

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1285

    Saat ini, apa pun yang dikatakan oleh Alex adalah ketentuannya, Girbet tahu dia tidak melakukan apa pun untuk mengubahnya. Sebagai generasi muda di Keluarga Husin, dia tidak memiliki hak untuk berbicara."Ayo jalan. Kita bunuh bocah itu dulu, lalu kita musnahkan para manusia hantu itu," kata Alex sambil tertawa terbahak-bahak dan aura yang mendominasi.Semua orang langsung bangkit dan segera melanjutkan perjalanan mereka menuju lokasi tujuan.Di sisi lain.Selain Keluarga Husin, Keluarga Kusuma, Keluarga Bramasta, dan Keluarga Salim juga bergegas menuju lokasi tempat Yoga berada. Mereka semua berharap bisa merebut Tulang Naga Tunduk itu. Namun, mereka tidak menyangka orang yang berada di tempat itu ternyata adalah Yoga.Pada saat yang bersamaan, Prajna dan para manusia hantu sudah bersembunyi. Mereka bahkan tidak berani bernapas dan tetap bersembunyi di kegelapan. Ini semua adalah perintah dari Yoga agar mereka jangan menunjukkan diri mereka untuk sementara ini. Jika kabar ini tersebar

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1284

    "Paman Alex, ini pasti ulah para manusia hantu itu dan bocah itu pasti bersama mereka. Dia sudah membunuh begitu banyak orang kita, mungkin saja dia sengaja memancing kita ke sana. Kita harus berhati-hati, dia pasti punya rencana lain," kata Girbet yang berdiri di samping Alex dengan ekspresi yang sangat serius, seolah-olah memikirkan kepentingan Keluarga Husin.Namun, sebenarnya Girbet sudah sangat berniat untuk membunuh Yoga. Dia ingin segera bergegas ke sana dan menangkap Yoga.Namun, ekspresi Alex menjadi muram dan menatap Girbet dengan tajam. "Dasar sampah! Kamu benar-benar mempermalukan seluruh Keluarga Husin. Kalau orang lain tahu hal ini, kamu jangan bilang kamu adalah anggota Keluarga Husin. Melihatmu saja pun sudah membuatku kesal. Kamu malah membiarkan para manusia hantu itu membunuh begitu banyak anggota keluarga kita."Alex benar-benar kecewa terhadap Girbet. Girbet tadinya adalah pemuda yang menjadi harapan Keluarga Husin dan selalu menjadi pusat perhatian. Girbet seharus

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1283

    Bimo berkata, "Sepertinya ada monster mengerikan yang muncul lagi."Yoga bertanya, "Apa benar-benar akan ada Sulur Ular Hijau yang akan muncul lagi?"Bimo menjawab, "Sulur Ular Hijau sudah kami bunuh sampai hampir punah dulu, seharusnya nggak akan muncul lagi."Yoga bertanya lagi, "Bagaimana kalau kita kembali dan memeriksanya?"Bimo langsung menjawab, "Jangan kepo. Kalau itu benar-benar Sulur Ular Hijau yang sudah dewasa, kamu bukan tandingannya."Mendengar perkataan itu, Yoga langsung terdiam. Dia tahu butuh sepuluh petarung tahap kultivator raja untuk menghadapi Sulur Ular Dewasa yang sudah dewasa, dia memang bukan tandingannya. Setelah merenungkannya, dia akhirnya memutuskan untuk mengikuti saran Bimo."Ayo kita pergi," desak Yoga sambil melambaikan tangannya.Semua orang pun mulai bergerak dan melanjutkan perjalanan mereka. Saat ini matahari sudah terbit dan menyinari mereka, sehingga mereka merasa hangat.Yoga bertanya, "Apa kalian tahu Tulang Naga Tunduk dan Kayu Petir Hijau ini

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1282

    Tubuh Sulur Ular Hijau penuh dengan bekas gigitan. Bahkan, pada tulang-tulangnya terlihat bekas yang sangat jelas. Itu membuat siapa pun yang melihatnya merasa jijik.Di area terlarang ini, hanya manusia hantu yang melakukan hal menjijikkan seperti ini. Mengonsumsi darah dan daging monster seperti itu sangat bermanfaat bagi mereka."Benar-benar mereka! Mereka sungguh berani datang ke tempat ini!""Hmph! Mereka memang nggak tahu diri. Pasti mereka datang ke sini untuk mencari Bunga Putih!""Tapi, Bunga Putih di sini tampaknya sudah nggak ada. Jangan-jangan, waktu panennya memang sudah lewat?"Saat mereka berbicara, semua mata memandang ke sekitar dengan penuh kecemasan. Wajah-wajah mereka menunjukkan keterkejutan yang mendalam. Rasa gelisah juga makin terlihat.Pada akhirnya, mereka saling memandang dengan tatapan penuh amarah. Beberapa dari mereka menggeram dengan nada penuh kebencian. Mereka akhirnya yakin bahwa manusia hantu telah mengambil Bunga Putih!"Cepat! Temukan jejak mereka s

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1281

    Kekuatan petir itu membuat tubuh Sulur Ular Hijau gosong di luar dan matang di dalam. Bahkan, banyak tentakel yang dimilikinya terputus akibat sambaran petir tersebut.Sulur Ular Hijau menggeliat hebat. Tubuhnya kejang-kejang di tanah. Ia berjuang dengan susah payah. Bahkan hingga saat ini, ia masih tidak bisa memahami bagaimana situasi seperti ini bisa terjadi.Selama ini, Sulur Ular Hijau adalah penguasa tak tergoyahkan di area ini. Ia melakukan apa pun yang diinginkannya tanpa ada yang bisa melawannya.Di malam hari, Sulur Ular Hijau hanya perlu melayang di langit untuk menikmati santapan sesuka hati. Namun hari ini, ia bertemu dengan sosok yang begitu menakutkan. Siapa sebenarnya orang ini?"Oh? Masih hidup?" ucap Yoga. Dia terkejut melihat Sulur Ular Hijau yang masih bernapas. Dia menggeleng pelan dan berdecak, seolah tidak percaya.Awalnya, Yoga mengira serangannya yang pertama sudah cukup untuk membunuh makhluk itu. Tanpa ragu, dia kembali mengangkat tangannya dan menjatuhkan s

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1280

    Sulur Ular Hijau membuka mulut lebarnya. Ia memperlihatkan deretan gigi putih yang tajam dan rapat, membuat siapa pun yang melihatnya merasa ngeri. Aura yang mengerikan tiba-tiba meledak dari tubuhnya.Dalam sekejap, puluhan tentakel menyeruak ke udara, seperti pasukan yang menyerbu dengan gila-gilaan menuju Yoga.Suara gemuruh dan gerakan yang sangat besar membuat jantung siapa pun yang melihatnya berdegup kencang. Tentakel-tentakel itu meluncur menuju Yoga dengan kecepatan seperti tombak yang menembus udara, lalu langsung mengarah ke tubuhnya.Namun, Yoga berdiri diam di tempat dan tak tergoyahkan sedikit pun. Saat tentakel-tentakel itu mendekat, dia tiba-tiba mengangkat jarinya dan menunjuk ke langit.Suara petir bergemuruh memecah keheningan dan menerangi seluruh langit. Orang-orang dan makhluk di sekitar yang menyaksikan pemandangan ini. Mereka tak kuasa mendongak ke atas.Kegelisahan menyebar di hati setiap orang. Semua yang melihat kejadian itu tertegun, seakan-akan terjebak dal

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1279

    Pada saat berikutnya, Yoga tiba-tiba mengangkat tangannya dan mengepalkan tinjunya dengan erat. Dalam sekejap, aura yang begitu menakutkan menyebar ke seluruh penjuru.Kekuatan luar biasa meledak dari tinju Yoga, lalu menyerang langsung ke arah langit. Saat keduanya bertabrakan, suara ledakan yang dahsyat bergema.Bak suara petir yang mengguncang langit, suara itu membuat orang-orang di sekitar merasa tidak nyaman. Mereka semua refleks menutup telinga, tetapi mata mereka tetap terpaku ke langit dan penuh keterkejutan yang luar biasa.Di langit, makhluk raksasa itu terpaksa menarik kembali semua tentakel panjangnya yang seperti akar tanaman. Beberapa di antaranya bahkan robek dan jatuh ke tanah.Tentakel-tentakel yang jatuh menciptakan suara keras saat menyentuh tanah, serta memunculkan debu tebal yang menyebar seperti gelombang.Sementara itu, Yoga berdiri tegak di tempatnya. Dia seperti pohon yang tak tergoyahkan. Pria itu sedikit mendongak, lalu dengan tenang menatap ke arah atas. Ti

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1278

    Seiring terdengarnya suara Yoga, mata hijau besar di langit tiba-tiba meledakkan cahaya yang luar biasa terang. Cahaya hijau yang menyilaukan langsung menerangi seluruh langit, lalu menciptakan suasana yang terasa sangat aneh dan menakutkan.Prajna dan yang lainnya terdiam di tempat. Mereka menatap kosong ke arah langit. Ekspresi mereka dipenuhi keterkejutan yang tidak bisa disembunyikan."Apa yang terjadi? Apakah makhluk ini benar-benar akan menunjukkan kekuatannya?""Ya ampun! Gimana dia bisa memancarkan cahaya sekuat ini? Apa yang sebenarnya terjadi?""Mengerikan, benar-benar terlalu mengerikan! Apa ini berarti wujud aslinya akan segera muncul?"Dalam sekejap, hati mereka semua dipenuhi kecemasan yang mendalam. Pikiran mereka kacau. Semuanya saling bertanya-tanya tentang apa yang akan terjadi selanjutnya.Namun, Yoga tetap berdiri di tempatnya dengan tenang. Tatapannya dingin dan penuh keyakinan saat memandang ke arah langit.Yoga sudah lama menyadari bahwa mata hijau di atas sana b

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status