Share

Bab 306

Author: Vodka
Pada video pertama, Fonda mengaku bahwa dirinya bekerja sama dengan Almeer untuk mengembangkan virus yang khusus menargetkan orang Daruna, virus yang sedang merajalela di Daruna saat ini. Almeer pun tidak lain adalah Bahri.

Pada video kedua, Fonda diam-diam menghubungi Mori beberapa kali, melaporkan kemajuan penelitian dan pengembangan virus. Sementara itu, Mori memberinya banyak sampel virus sebagai referensi.

Pada video ketiga, malam ketika Bahri menyebarkan virus, Mori mencuri banyak virus dan pergi ke berbagai universitas bersama Fonda untuk menyebarkannya. Masih ada satu video, di mana Mori membunuh Fonda dan memfitnah Wisnu akan perbuatan kejinya.

Dengan kata lain, virus yang merajalela di Daruna disebabkan oleh Mori. Sejak awal, Yoga sudah menebak bahwa masih ada sesuatu yang disembunyikan oleh Fonda sehingga diam-diam memasang kamera pada tubuh Fonda.

Tanpa disangka, Yoga benar-benar mendapatkan banyak bukti dan menemukan bahwa Mori adalah majikan Fonda.

Setelah melihat video t
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 307

    Usma menambahkan, "Kalau nggak, Jepana kasih saja 20 pulau dan 10 kuadriliun sebagai ganti rugi atas ribuan nyawa warga Daruna yang tewas dalam perang biokimia ini."Diplomat Jepana tampak panik. Dia berbicara dengan nada lebih lembut, "Ini salah paham. Usma, kamu salah paham. Semua ini tindakan pribadi Mori, nggak ada hubungannya dengan Jepana, apalagi perang biokimia ...."Apabila Daruna bersikeras mendefinisikan insiden ini sebagai perang biokimia, Jepana pasti akan diserang oleh negara-negara di seluruh dunia.Namun, Usma sama sekali tidak ingin mendengar penjelasan orang itu. Dia langsung menutup teleponnya.Para tokoh besar mengelilingi Yoga. Berhubung telah menghina Yoga dengan kejam barusan, kini mereka meminta maaf dengan sangat rendah hati.Dirga menepuk bahu Yoga dengan puas, lalu berkata, "Kerja bagus, Nak. Nggak disangka, kami para orang tua masih bisa berbangga diri dalam hidup ini. Nggak sia-sia kami hidup. Katakan saja, kamu mau hadiah apa?"Yoga menjawab, "Aku cuma ing

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 308

    "Baik, aku segera ke sana." Usai menutup telepon, Yoga buru-buru pergi ke Lembaga Medis Daruna Timur. Setelah melaporkan identitasnya, dia dibawa ke laboratorium eksperimen oleh petugas di sana. Masalah ini sangat penting, sehingga semua bos di Kota Terlarang juga ikut berada di lokasi.Wenny sedang melaporkan hasil penelitian dari Eko dengan detail. Melihat Yoga datang, Dirga juga langsung menyambutnya, "Yoga, kebetulan sekali kamu datang. Ayo kita saksikan momen bersejarah ini sama-sama."Meneliti obat penawar untuk virus yang sedang beredar memang merupakan sebuah momen bersejarah."Baik," jawab Yoga sambil maju untuk ikut mendengarkan penjelasan. Eko melirik Yoga sekilas, tatapannya tampak tak acuh dan merendahkan.Wenny melanjutkan, "Pak Eko sudah melakukan perbandingan untuk uji coba yang tak terhitung jumlahnya dan akhirnya berhasil mensintesis obat kimia yang disebut sebagai Okreotida.""Obat ini memiliki kekuatan pembunuh virus yang sangat kuat. Setelah masuk ke dalam tubuh ma

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 309

    Dirga menasihatinya, "Yoga, saat ini kita sudah nggak punya pilihan lagi. Masa-masa kritis membutuhkan penanganan yang kritis juga. Kalau menjalankan semuanya sesuai prosedur normal, obat penawar ini mungkin butuh setidaknya satu bulan lagi baru bisa dipasarkan. Saat itu entah sudah berapa orang yang nyawanya melayang."Yoga membalas, "Nggak, kalian punya pilihan. Aku juga sudah meneliti obatnya."Eko tertawa sinis, "Memangnya kamu nggak malu bicara seperti itu? Tim medisku ini adalah gabungan dari ratusan ahli terkemuka, sehingga berhasil meneliti obat penawar ini. Kamu hanya seorang diri, tapi bisa menemukan obat penawar dalam waktu sesingkat ini? Mau bohongi siapa?"Dirga dan yang lainnya juga tampak ragu.Yoga menjawab, "Aku mengekstraksi tanaman Nertera hitam dan menghasilkan sebuah zat bernama Ekstrak Akar Nertera. Zat ini bisa menekan perkembangan virus. Setelah mengonsumsi Ekstrak Akar Nertera ini, virus dalam tubuh juga tidak bisa lagi berkembang biak. Dalam waktu dua hari, vi

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 310

    Yoga mengernyit, "Ada apa? Untuk apa Karina ke perusahaanmu?"Wenny menjawab, "Nggak usah pura-pura bodoh, apa perlu kukatakan dengan jelas? Dia mau minta kerja sama dengan perusahaan kami. Kamu mau ambil untung, tapi terlalu gengsi untuk datang memintanya sendiri. Makanya kamu menyuruh mantan istrimu yang datang, 'kan?"Yoga benar-benar kehabisan kata-kata, wanita ini benar-benar otaknya bermasalah. Setelah menutup telepon itu, Yoga segera bergegas ke Farmasi harmoni. Setibanya di sana, dia melihat Karina sudah siuman. Setelah minum dua gelas air, wajah Karina juga mulai perlahan-lahan merona. Namun, dia masih terlihat kurang sehat.Yoga memeriksa denyut nadi Karina dan menyadari bahwa sel kankernya telah menyebar menutupi setengah dari paru-parunya. Waktunya juga tidak lama lagi. Yoga berkata pada Karina, "Karina, biar kuantarkan pulang. Sebaiknya kamu jangan sentuh obat Okreotida ini. Cepat pulang dan banyak istirahat."Karina tersenyum getir, "Yoga, aku hanya ingin meninggalkan leb

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 311

    Yoga menjawab, "Memang sudah saatnya menepati janji taruhan kita. Tapi, aku yang menang. Jadi seharusnya, semua anggota Sekte Tawang yang bunuh diri untuk menebus kesalahan.""Omong kosong!" Eko memakinya, "Mana obat penawarmu? Coba tunjukkan pada kami."Yoga menjawab, "Obat penawarku sedang diuji coba di laboratoriummu."Eko menjawab, "Ekstrak Akar Nertera itu nggak ada efeknya, untuk apa lagi diuji coba! Sepertinya kamu mau ingkar janji ya?"Wenny juga ikut mencelanya dengan lantang, "Yoga, apa kamu masih ingat apa yang kukatakan padamu sebelumnya? Aku mau kamu merobek perjanjian nikah itu dan berlutut minta maaf pada guruku. Mungkin aku bisa bantu menyuruh guruku untuk memaafkanmu."Yoga memutar bola matanya pada Wenny. "Buat onar saja.""Kamu ...." Wenny kesal hingga wajahnya memucat.Eko membalas, "Huh! Ternyata kamu memang mau ingkar janji. Kalau begitu, jangan salahkan aku pakai cara paksaan.""Semuanya, ambil alih nadi obat dan bahan obat tingkat delapan ...."Pada saat ini, po

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 312

    Dengan suara gemetaran, Dirga berujar, "Teruskan laporanmu."Petugas itu melanjutkan, "Sampai saat ini, korban yang meninggal akibat efek samping Okreotida mencapai puluhan ribu orang. Angka ini jauh melebihi angka kematian akibat virus. Selain itu, virusnya sekarang sudah bermutasi, sehingga Okreotida tidak efektif lagi melawan virus tersebut ...."Dirga memandang Eko dengan tatapan tajam, "Pak Eko, kamu nggak berencana mau memberi penjelasan?"Pikiran Eko langsung menjadi kacau. Dia menarik napas dalam-dalam, lalu menjelaskan, "Aku sudah melakukan uji klinis dan tidak terlihat ada efek samping apa pun. Selain itu, kalian yang memberi izin edar obat ini ke pasaran ...."Dirga dan beberapa orang lainnya langsung terdiam. Memang benar, mereka juga tidak bisa melemparkan kesalahan untuk kejadian kali ini. Pada saat ini, terdengar suara keributan dari luar.Dirga bertanya, "Ada apa di luar sana?"Salah seorang petugas langsung melaporkan, "Keluarga korban telah mengerumuni lembaga medis d

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 313

    Yoga buru-buru mengalihkan topik, "Selain itu, jangan umumkan ke publik bahwa aku yang menemukan obat penawar ini. Aku suka ketenangan, jadi nggak suka diganggu orang."Jika publik mengetahui bahwa obat penawar ini ditemukan oleh Yoga, rumahnya pasti akan dikerubungi wartawan."Nggak masalah," sahut semua orang.Pada akhirnya, tatapan Yoga jatuh pada Eko. "Pak Eko, aku memenangkan taruhan ini. Semoga kamu bisa menepati janjimu. Sebelum besok malam, aku harap semua anggota Sekte Tawang bunuh diri massal untuk menebus kesalahan. Kalau nggak, jangan salahkan aku yang akan mencabut nyawa kalian sendiri."Saat ini pikiran Eko seketika menjadi kosong. Dia sama sekali tidak mendengar ucapan Yoga. Sampai saat ini, dia masih belum bisa menerima kenyataan yang kejam ini. Setelah pulang, Yoga langsung menelepon Foniks Biru, "Foniks Biru, pulang dan bantu aku menangani lisensi agen Ekstrak Akar Nertera."Di ujung telepon, Foniks Biru tertegun mendengar ucapannya. "Sungguh sebuah kehormatan bagiku

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 314

    "Tidak masalah," jawab Foniks Biru sambil menerima resep itu dengan hormat.Yoga melanjutkan, "Antarkan pesanan kepada Perusahaan Farmasi Sehat Abadi, Avanti, dan Magani. Selain itu, kelak juga nggak boleh berhenti memasok barang untuk pesanan mereka."Foniks Biru menjawab, "Baik." Setelah itu, Foniks Biru melaporkan berbagai data terkait Ekstrak Akar Nertera. Setelah Yoga memberikan beberapa instruksi singkat, dia bersiap untuk pergi."Raja Agoy, tunggu dulu. Aku punya sebuah permintaan yang mungkin agak lancang. Apakah Anda punya waktu luang malam ini? Aku ingin mentraktir Anda makan malam," ujar Foniks Biru.Entah seberapa besar keberanian yang dibutuhkan Foniks Biru untuk mengajukan permintaan itu. Yoga awalnya ingin menolak, tapi saat melihat sorot mata Foniks Biru yang penuh penantian, dia terpaksa berkata, "Lain kali saja, malam ini aku sudah ada janji."Wajah Foniks Biru langsung memerah karena kegirangan. "Terima kasih atas izin Raja Agoy."Setelah mengantarkan kepergian Yoga,

Latest chapter

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1286

    "Dunia bela diri kuno?"Yoga tertawa dan menatap para anggota Keluarga Husin dengan bangga, lalu berkata sambil tersenyum dingin, "Benar, aku memang berasal dari dunia bela diri kuno.""Apa?"Dalam sekejap, semua orang yang berada di tempat itu langsung menarik napas dalam-dalam dan mulai muncul satu kemungkinan di hati mereka. Melihat pria yang di depan mereka ini begitu sombong, mungkin pria ini benar-benar orang yang ditebak mereka itu."Mirip ... benar-benar mirip!" teriak seseorang dengan mendadak, seolah-olah memecah keheningan dan mulai terdengar semua orang di tempat itu."Siapa namamu?" tanya Alex dengan ekspresi muram dan menatap Yoga dengan tajam."Panggil aku ayah saja," jawab Yoga dengan tenang dan ekspresi yang datar."Berani-beraninya kamu mempermainkanku!" teriak Alex dengan keras dan auranya langsung memancar. Orang ini sudah berani mempermainkannya di depan begitu banyak anggota Keluarga Husin, sama saja dengan meremehkannya."Kenapa kalau aku mempermainkanmu? Hah?" s

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1285

    Saat ini, apa pun yang dikatakan oleh Alex adalah ketentuannya, Girbet tahu dia tidak melakukan apa pun untuk mengubahnya. Sebagai generasi muda di Keluarga Husin, dia tidak memiliki hak untuk berbicara."Ayo jalan. Kita bunuh bocah itu dulu, lalu kita musnahkan para manusia hantu itu," kata Alex sambil tertawa terbahak-bahak dan aura yang mendominasi.Semua orang langsung bangkit dan segera melanjutkan perjalanan mereka menuju lokasi tujuan.Di sisi lain.Selain Keluarga Husin, Keluarga Kusuma, Keluarga Bramasta, dan Keluarga Salim juga bergegas menuju lokasi tempat Yoga berada. Mereka semua berharap bisa merebut Tulang Naga Tunduk itu. Namun, mereka tidak menyangka orang yang berada di tempat itu ternyata adalah Yoga.Pada saat yang bersamaan, Prajna dan para manusia hantu sudah bersembunyi. Mereka bahkan tidak berani bernapas dan tetap bersembunyi di kegelapan. Ini semua adalah perintah dari Yoga agar mereka jangan menunjukkan diri mereka untuk sementara ini. Jika kabar ini tersebar

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1284

    "Paman Alex, ini pasti ulah para manusia hantu itu dan bocah itu pasti bersama mereka. Dia sudah membunuh begitu banyak orang kita, mungkin saja dia sengaja memancing kita ke sana. Kita harus berhati-hati, dia pasti punya rencana lain," kata Girbet yang berdiri di samping Alex dengan ekspresi yang sangat serius, seolah-olah memikirkan kepentingan Keluarga Husin.Namun, sebenarnya Girbet sudah sangat berniat untuk membunuh Yoga. Dia ingin segera bergegas ke sana dan menangkap Yoga.Namun, ekspresi Alex menjadi muram dan menatap Girbet dengan tajam. "Dasar sampah! Kamu benar-benar mempermalukan seluruh Keluarga Husin. Kalau orang lain tahu hal ini, kamu jangan bilang kamu adalah anggota Keluarga Husin. Melihatmu saja pun sudah membuatku kesal. Kamu malah membiarkan para manusia hantu itu membunuh begitu banyak anggota keluarga kita."Alex benar-benar kecewa terhadap Girbet. Girbet tadinya adalah pemuda yang menjadi harapan Keluarga Husin dan selalu menjadi pusat perhatian. Girbet seharus

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1283

    Bimo berkata, "Sepertinya ada monster mengerikan yang muncul lagi."Yoga bertanya, "Apa benar-benar akan ada Sulur Ular Hijau yang akan muncul lagi?"Bimo menjawab, "Sulur Ular Hijau sudah kami bunuh sampai hampir punah dulu, seharusnya nggak akan muncul lagi."Yoga bertanya lagi, "Bagaimana kalau kita kembali dan memeriksanya?"Bimo langsung menjawab, "Jangan kepo. Kalau itu benar-benar Sulur Ular Hijau yang sudah dewasa, kamu bukan tandingannya."Mendengar perkataan itu, Yoga langsung terdiam. Dia tahu butuh sepuluh petarung tahap kultivator raja untuk menghadapi Sulur Ular Dewasa yang sudah dewasa, dia memang bukan tandingannya. Setelah merenungkannya, dia akhirnya memutuskan untuk mengikuti saran Bimo."Ayo kita pergi," desak Yoga sambil melambaikan tangannya.Semua orang pun mulai bergerak dan melanjutkan perjalanan mereka. Saat ini matahari sudah terbit dan menyinari mereka, sehingga mereka merasa hangat.Yoga bertanya, "Apa kalian tahu Tulang Naga Tunduk dan Kayu Petir Hijau ini

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1282

    Tubuh Sulur Ular Hijau penuh dengan bekas gigitan. Bahkan, pada tulang-tulangnya terlihat bekas yang sangat jelas. Itu membuat siapa pun yang melihatnya merasa jijik.Di area terlarang ini, hanya manusia hantu yang melakukan hal menjijikkan seperti ini. Mengonsumsi darah dan daging monster seperti itu sangat bermanfaat bagi mereka."Benar-benar mereka! Mereka sungguh berani datang ke tempat ini!""Hmph! Mereka memang nggak tahu diri. Pasti mereka datang ke sini untuk mencari Bunga Putih!""Tapi, Bunga Putih di sini tampaknya sudah nggak ada. Jangan-jangan, waktu panennya memang sudah lewat?"Saat mereka berbicara, semua mata memandang ke sekitar dengan penuh kecemasan. Wajah-wajah mereka menunjukkan keterkejutan yang mendalam. Rasa gelisah juga makin terlihat.Pada akhirnya, mereka saling memandang dengan tatapan penuh amarah. Beberapa dari mereka menggeram dengan nada penuh kebencian. Mereka akhirnya yakin bahwa manusia hantu telah mengambil Bunga Putih!"Cepat! Temukan jejak mereka s

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1281

    Kekuatan petir itu membuat tubuh Sulur Ular Hijau gosong di luar dan matang di dalam. Bahkan, banyak tentakel yang dimilikinya terputus akibat sambaran petir tersebut.Sulur Ular Hijau menggeliat hebat. Tubuhnya kejang-kejang di tanah. Ia berjuang dengan susah payah. Bahkan hingga saat ini, ia masih tidak bisa memahami bagaimana situasi seperti ini bisa terjadi.Selama ini, Sulur Ular Hijau adalah penguasa tak tergoyahkan di area ini. Ia melakukan apa pun yang diinginkannya tanpa ada yang bisa melawannya.Di malam hari, Sulur Ular Hijau hanya perlu melayang di langit untuk menikmati santapan sesuka hati. Namun hari ini, ia bertemu dengan sosok yang begitu menakutkan. Siapa sebenarnya orang ini?"Oh? Masih hidup?" ucap Yoga. Dia terkejut melihat Sulur Ular Hijau yang masih bernapas. Dia menggeleng pelan dan berdecak, seolah tidak percaya.Awalnya, Yoga mengira serangannya yang pertama sudah cukup untuk membunuh makhluk itu. Tanpa ragu, dia kembali mengangkat tangannya dan menjatuhkan s

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1280

    Sulur Ular Hijau membuka mulut lebarnya. Ia memperlihatkan deretan gigi putih yang tajam dan rapat, membuat siapa pun yang melihatnya merasa ngeri. Aura yang mengerikan tiba-tiba meledak dari tubuhnya.Dalam sekejap, puluhan tentakel menyeruak ke udara, seperti pasukan yang menyerbu dengan gila-gilaan menuju Yoga.Suara gemuruh dan gerakan yang sangat besar membuat jantung siapa pun yang melihatnya berdegup kencang. Tentakel-tentakel itu meluncur menuju Yoga dengan kecepatan seperti tombak yang menembus udara, lalu langsung mengarah ke tubuhnya.Namun, Yoga berdiri diam di tempat dan tak tergoyahkan sedikit pun. Saat tentakel-tentakel itu mendekat, dia tiba-tiba mengangkat jarinya dan menunjuk ke langit.Suara petir bergemuruh memecah keheningan dan menerangi seluruh langit. Orang-orang dan makhluk di sekitar yang menyaksikan pemandangan ini. Mereka tak kuasa mendongak ke atas.Kegelisahan menyebar di hati setiap orang. Semua yang melihat kejadian itu tertegun, seakan-akan terjebak dal

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1279

    Pada saat berikutnya, Yoga tiba-tiba mengangkat tangannya dan mengepalkan tinjunya dengan erat. Dalam sekejap, aura yang begitu menakutkan menyebar ke seluruh penjuru.Kekuatan luar biasa meledak dari tinju Yoga, lalu menyerang langsung ke arah langit. Saat keduanya bertabrakan, suara ledakan yang dahsyat bergema.Bak suara petir yang mengguncang langit, suara itu membuat orang-orang di sekitar merasa tidak nyaman. Mereka semua refleks menutup telinga, tetapi mata mereka tetap terpaku ke langit dan penuh keterkejutan yang luar biasa.Di langit, makhluk raksasa itu terpaksa menarik kembali semua tentakel panjangnya yang seperti akar tanaman. Beberapa di antaranya bahkan robek dan jatuh ke tanah.Tentakel-tentakel yang jatuh menciptakan suara keras saat menyentuh tanah, serta memunculkan debu tebal yang menyebar seperti gelombang.Sementara itu, Yoga berdiri tegak di tempatnya. Dia seperti pohon yang tak tergoyahkan. Pria itu sedikit mendongak, lalu dengan tenang menatap ke arah atas. Ti

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1278

    Seiring terdengarnya suara Yoga, mata hijau besar di langit tiba-tiba meledakkan cahaya yang luar biasa terang. Cahaya hijau yang menyilaukan langsung menerangi seluruh langit, lalu menciptakan suasana yang terasa sangat aneh dan menakutkan.Prajna dan yang lainnya terdiam di tempat. Mereka menatap kosong ke arah langit. Ekspresi mereka dipenuhi keterkejutan yang tidak bisa disembunyikan."Apa yang terjadi? Apakah makhluk ini benar-benar akan menunjukkan kekuatannya?""Ya ampun! Gimana dia bisa memancarkan cahaya sekuat ini? Apa yang sebenarnya terjadi?""Mengerikan, benar-benar terlalu mengerikan! Apa ini berarti wujud aslinya akan segera muncul?"Dalam sekejap, hati mereka semua dipenuhi kecemasan yang mendalam. Pikiran mereka kacau. Semuanya saling bertanya-tanya tentang apa yang akan terjadi selanjutnya.Namun, Yoga tetap berdiri di tempatnya dengan tenang. Tatapannya dingin dan penuh keyakinan saat memandang ke arah langit.Yoga sudah lama menyadari bahwa mata hijau di atas sana b

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status