Wisnu langsung berseru, "Aku mengaku karena kalian menyiksaku!"Yoga menarik napas dalam-dalam, menahan amarahnya sambil berkata, "Memangnya kenapa kalau Wisnu membunuhnya? Dia memang pantas mati! Sekarang, sepertinya nggak keterlaluan kalau aku ingin mencabut nyawa kalian semua, 'kan? Siapa suruh kalian menghajarnya sampai begini?""Apa? Hahahaha!" Orang Jepana sontak tertawa mendengarnya. Kemudian, mereka mulai menghina."Orang rendahan sepertimu ingin membunuh kami yang bermartabat? Dari mana keberanian seperti itu?""Kalau kamu berani macam-macam, akan kukerahkan seluruh pasukan dari Jepana untuk meratakan Daruna!""Kalau kamu membunuh salah satu dari kami, seluruh rakyat Daruna akan menjadi korbannya!""Dia hanya membual, mana mungkin berani. Aku sudah sering melihat pengecut seperti ini!""Nggak berani, ya?" Yoga terkekeh-kekeh sinis, lalu berkata, "Siapa saja yang memukul temanku ini? Cepat maju!"Saat berikutnya, tampak 4 orang melangkah maju. Melihat ini, Yoga langsung mengamb
Mereka langsung berangkat ke tempat Yoga dengan menaiki pesawat supersonik. Ketika melihat kondisi mengenaskan di sana, Dirga dan lainnya sontak naik pitam, bahkan berniat untuk membunuh Yoga.Sementara itu, Mori dan lainnya seketika menjadi makin percaya diri saat melihat orang-orang ini datang. Mori berkata, "Huh! Orang Daruna ingin membunuh orang Jepana, kalian harus memberiku penjelasan hari ini juga! Kalau nggak, Jepana akan mengerahkan seluruh pasukan untuk menyerang kalian!"Usma yang bertanggung jawab atas diplomasi buru-buru menenangkan, "Tuan Mori, tolong tenang. Hari ini, kami pasti akan memberimu penjelasan yang tepat."Dirga menatap Yoga lekat-lekat, lalu menggertakkan giginya sambil berucap, "Yoga, kamu ini .... Apa yang harus kukatakan sekarang?"Kali ini, Dirga benar-benar menyerah atas Yoga. Dia bahkan merasa malas untuk menasihati ataupun menegur Yoga."Mereka melukai temanku. Sepertinya nggak kelewatan jika aku membunuh beberapa orang, 'kan?" timpal Yoga.Ucapannya y
Pada video pertama, Fonda mengaku bahwa dirinya bekerja sama dengan Almeer untuk mengembangkan virus yang khusus menargetkan orang Daruna, virus yang sedang merajalela di Daruna saat ini. Almeer pun tidak lain adalah Bahri.Pada video kedua, Fonda diam-diam menghubungi Mori beberapa kali, melaporkan kemajuan penelitian dan pengembangan virus. Sementara itu, Mori memberinya banyak sampel virus sebagai referensi.Pada video ketiga, malam ketika Bahri menyebarkan virus, Mori mencuri banyak virus dan pergi ke berbagai universitas bersama Fonda untuk menyebarkannya. Masih ada satu video, di mana Mori membunuh Fonda dan memfitnah Wisnu akan perbuatan kejinya.Dengan kata lain, virus yang merajalela di Daruna disebabkan oleh Mori. Sejak awal, Yoga sudah menebak bahwa masih ada sesuatu yang disembunyikan oleh Fonda sehingga diam-diam memasang kamera pada tubuh Fonda.Tanpa disangka, Yoga benar-benar mendapatkan banyak bukti dan menemukan bahwa Mori adalah majikan Fonda.Setelah melihat video t
Usma menambahkan, "Kalau nggak, Jepana kasih saja 20 pulau dan 10 kuadriliun sebagai ganti rugi atas ribuan nyawa warga Daruna yang tewas dalam perang biokimia ini."Diplomat Jepana tampak panik. Dia berbicara dengan nada lebih lembut, "Ini salah paham. Usma, kamu salah paham. Semua ini tindakan pribadi Mori, nggak ada hubungannya dengan Jepana, apalagi perang biokimia ...."Apabila Daruna bersikeras mendefinisikan insiden ini sebagai perang biokimia, Jepana pasti akan diserang oleh negara-negara di seluruh dunia.Namun, Usma sama sekali tidak ingin mendengar penjelasan orang itu. Dia langsung menutup teleponnya.Para tokoh besar mengelilingi Yoga. Berhubung telah menghina Yoga dengan kejam barusan, kini mereka meminta maaf dengan sangat rendah hati.Dirga menepuk bahu Yoga dengan puas, lalu berkata, "Kerja bagus, Nak. Nggak disangka, kami para orang tua masih bisa berbangga diri dalam hidup ini. Nggak sia-sia kami hidup. Katakan saja, kamu mau hadiah apa?"Yoga menjawab, "Aku cuma ing
"Baik, aku segera ke sana." Usai menutup telepon, Yoga buru-buru pergi ke Lembaga Medis Daruna Timur. Setelah melaporkan identitasnya, dia dibawa ke laboratorium eksperimen oleh petugas di sana. Masalah ini sangat penting, sehingga semua bos di Kota Terlarang juga ikut berada di lokasi.Wenny sedang melaporkan hasil penelitian dari Eko dengan detail. Melihat Yoga datang, Dirga juga langsung menyambutnya, "Yoga, kebetulan sekali kamu datang. Ayo kita saksikan momen bersejarah ini sama-sama."Meneliti obat penawar untuk virus yang sedang beredar memang merupakan sebuah momen bersejarah."Baik," jawab Yoga sambil maju untuk ikut mendengarkan penjelasan. Eko melirik Yoga sekilas, tatapannya tampak tak acuh dan merendahkan.Wenny melanjutkan, "Pak Eko sudah melakukan perbandingan untuk uji coba yang tak terhitung jumlahnya dan akhirnya berhasil mensintesis obat kimia yang disebut sebagai Okreotida.""Obat ini memiliki kekuatan pembunuh virus yang sangat kuat. Setelah masuk ke dalam tubuh ma
Dirga menasihatinya, "Yoga, saat ini kita sudah nggak punya pilihan lagi. Masa-masa kritis membutuhkan penanganan yang kritis juga. Kalau menjalankan semuanya sesuai prosedur normal, obat penawar ini mungkin butuh setidaknya satu bulan lagi baru bisa dipasarkan. Saat itu entah sudah berapa orang yang nyawanya melayang."Yoga membalas, "Nggak, kalian punya pilihan. Aku juga sudah meneliti obatnya."Eko tertawa sinis, "Memangnya kamu nggak malu bicara seperti itu? Tim medisku ini adalah gabungan dari ratusan ahli terkemuka, sehingga berhasil meneliti obat penawar ini. Kamu hanya seorang diri, tapi bisa menemukan obat penawar dalam waktu sesingkat ini? Mau bohongi siapa?"Dirga dan yang lainnya juga tampak ragu.Yoga menjawab, "Aku mengekstraksi tanaman Nertera hitam dan menghasilkan sebuah zat bernama Ekstrak Akar Nertera. Zat ini bisa menekan perkembangan virus. Setelah mengonsumsi Ekstrak Akar Nertera ini, virus dalam tubuh juga tidak bisa lagi berkembang biak. Dalam waktu dua hari, vi
Yoga mengernyit, "Ada apa? Untuk apa Karina ke perusahaanmu?"Wenny menjawab, "Nggak usah pura-pura bodoh, apa perlu kukatakan dengan jelas? Dia mau minta kerja sama dengan perusahaan kami. Kamu mau ambil untung, tapi terlalu gengsi untuk datang memintanya sendiri. Makanya kamu menyuruh mantan istrimu yang datang, 'kan?"Yoga benar-benar kehabisan kata-kata, wanita ini benar-benar otaknya bermasalah. Setelah menutup telepon itu, Yoga segera bergegas ke Farmasi harmoni. Setibanya di sana, dia melihat Karina sudah siuman. Setelah minum dua gelas air, wajah Karina juga mulai perlahan-lahan merona. Namun, dia masih terlihat kurang sehat.Yoga memeriksa denyut nadi Karina dan menyadari bahwa sel kankernya telah menyebar menutupi setengah dari paru-parunya. Waktunya juga tidak lama lagi. Yoga berkata pada Karina, "Karina, biar kuantarkan pulang. Sebaiknya kamu jangan sentuh obat Okreotida ini. Cepat pulang dan banyak istirahat."Karina tersenyum getir, "Yoga, aku hanya ingin meninggalkan leb
Yoga menjawab, "Memang sudah saatnya menepati janji taruhan kita. Tapi, aku yang menang. Jadi seharusnya, semua anggota Sekte Tawang yang bunuh diri untuk menebus kesalahan.""Omong kosong!" Eko memakinya, "Mana obat penawarmu? Coba tunjukkan pada kami."Yoga menjawab, "Obat penawarku sedang diuji coba di laboratoriummu."Eko menjawab, "Ekstrak Akar Nertera itu nggak ada efeknya, untuk apa lagi diuji coba! Sepertinya kamu mau ingkar janji ya?"Wenny juga ikut mencelanya dengan lantang, "Yoga, apa kamu masih ingat apa yang kukatakan padamu sebelumnya? Aku mau kamu merobek perjanjian nikah itu dan berlutut minta maaf pada guruku. Mungkin aku bisa bantu menyuruh guruku untuk memaafkanmu."Yoga memutar bola matanya pada Wenny. "Buat onar saja.""Kamu ...." Wenny kesal hingga wajahnya memucat.Eko membalas, "Huh! Ternyata kamu memang mau ingkar janji. Kalau begitu, jangan salahkan aku pakai cara paksaan.""Semuanya, ambil alih nadi obat dan bahan obat tingkat delapan ...."Pada saat ini, po
Yoga merasa sangat puas. Setelah itu, dia berbalik dan meninggalkan tempat tersebut. Tak lama kemudian, dia menemui Sutrisno dan memintanya untuk mengatur penjemputan Ayu serta yang lainnya.Sebagai salah satu dari empat keluarga besar, Keluarga Salim seharusnya tidak kesulitan untuk menjemput orang dari dunia bela diri kuno. Apalagi, para penjaga gerbang yang sebelumnya menghalangi jalan telah dibunuh oleh Yoga. Kini, tak ada lagi yang berani menghalangi jalannya.Yang lebih penting adalah pertempuran hari ini telah mengguncang seluruh dunia kultivator kuno. Nama Yoga langsung menyebar luas. Semua orang tak henti-hentinya membicarakan betapa kuatnya dia.Keluarga Husin dan Keluarga Kusuma benar-benar tercengang saat mendengar hasil pertempuran. Entah bagaimana memikirkannya, tidak ada yang menyangka bahwa Yoga mampu menekan empat kultivator raja sekaligus seorang diri.Dalam sekejap, banyak orang gelisah dan ketakutan. Mereka mulai berpikir, apakah mereka pernah menyinggung Yoga sebel
"Dia ... berhasil menahannya?" Leluhur dari Keluarga Kusuma dan Keluarga Husin luar biasa terkejut. Jantung mereka berdebar kencang, bahkan sulit untuk menyembunyikan rasa gugup.Mereka sama-sama berada di tingkat kultivator raja, tetapi kenapa pemuda ini bisa sekuat itu? Ini sungguh di luar nalar"Barang bagus." Tepat pada saat itu, Yoga mengerahkan energi sejatinya dan menyelimuti dua harta pusaka yang sebelumnya digunakan lawan.Pada saat yang sama, petir dari langit tiba-tiba menyambar turun. Dalam sekejap, sambaran petir itu langsung memutuskan hubungan antara dua harta pusaka itu dengan pemiliknya."Pfft!" Dua kultivator raja itu muntah darah di tempat. Energi mereka terguncang hebat. Mereka bahkan nyaris kehilangan keseimbangan. Serangan balik dari harta pusaka itu menghantam mereka keras. Sungguh mengerikan."Mana mungkin begini? Bahkan, Jam Penciptaan pun nggak bisa menghadapinya? Dia ini ... sebenarnya berada di tingkat apa?""Seorang kultivator raja sekuat ini? Ini nggak mas
"Matilah!" Empat kultivator raja mengerahkan senjata ajaib mereka dan langsung melancarkan serangan.Dalam sekejap, langit seakan-akan runtuh. Bumi bergetar dan suasana menjadi mengerikan. Udara di sekitar dipenuhi dengan tekanan yang menyesakkan.Meskipun orang-orang di sekitar berdiri cukup jauh, mereka tetap bisa merasakan perubahan ini dengan jelas. Tatapan mereka penuh keterkejutan. Mereka hanya bisa terpaku menyaksikan pertempuran yang belum pernah mereka lihat seumur hidup."Meskipun Yoga berbakat luar biasa, dia pasti nggak punya harapan untuk bertahan hidup kali ini!" Begitulah yang ada di benak semua orang. Mereka hanya bisa menghela napas dalam hati.Hanya saja pada saat ini, terdengar suara keras. Tiba-tiba, kilatan petir muncul dan menyelimuti tubuh Yoga. Cahaya petir itu berkilauan luar biasa dan terlihat seperti zirah yang menyala dengan sinar terang."Ini ... apa sebenarnya yang terjadi?""Petir bisa digunakan seperti ini? Mustahil!""Apa yang dia latih? Kenapa kekuatan
"Ternyata kamu seorang kultivator raja juga?" tanya keempat kultivator raja itu dengan ekspresi yang berubah dan tatapan yang aneh. Dengan kekuatan yang begitu luar biasa, Yoga sudah bisa berjalan dengan bebas di dunia kultivator kuno. Apalagi orang ini memiliki hubungan darah dengan mereka, ini adalah sebuah kesempatan yang langka bagi keluarga mereka."Bukankah kalian ingin membunuhku? Ayo maju," teriak Yoga dengan petir yang menyambar-nyambar dan aura yang kuat memenuhi ruangan itu."Yoga, kamu adalah keturunan dai Keluarga Kusuma. Kalau sekarang kamu berlutut untuk minta maaf dan menyerah, aku akan menerimamu kembali ke Keluarga Kusuma," kata salah satu kultivator raja Keluarga Kusuma dengan dingin."Ibumu adalah anggota Keluarga Husin. Asalkan kamu bersedia mengabdi pada Keluarga Husin, aku akan menerimamu dan ibumu kembali ke Keluarga Husin," teriak salah satu kultivator raja Keluarga Husin dengan lantang.Saat ini, kedua keluarga itu sudah bisa melihat kekuatan Yoga, mereka tent
Yoga memegang kepala Samsul dan Timothy dengan kedua tangannya, lalu menghantamkannya ke lantai dengan keras.Bang!Samsul dan Timothy tergeletak di lantai dengan tubuh yang berlumuran darah dan tulang patah. Mereka memang masih hidup, tetapi hanya bisa bernapas saja. Mereka menatap Yoga dengan tatapan yang terkejut dan tidak percaya karena mereka benar-benar tidak menyangka Yoga akan begitu kuat. Hanya dalam beberapa saat saja, Yoga sudah berhasil mengalahkan mereka."Kalian masih belum cukup layak melawanku," kata Yoga dengan nada dan tatapan yang dingin. Dia menarik napas dalam-dalam, lalu perlahan-lahan berbalik dan pergi.Saat sudah berada di luar pintu, Yoga melihat ke sekeliling yang sudah dipenuhi dengan orang-orang. Sebagian orang itu berasal dari Keluarga Kusuma dan Keluarga Husin, sedangkan sisanya adalah orang yang datang ke sana untuk menyaksikan pertempuran itu."Karena kalian sudah datang, keluarlah," teriak Yoga dengan lantang.Kerumunan orang itu langsung tertegun seje
"Omong kosong. Sejak kapan kami bersekongkol dengan manusia hantu? Selain itu, kamu bilang dia ini Yoga?" tanya Samsul dengan ekspresi terkejut dan menatap Yoga dengan bengong.Suasana hati orang-orang dari Keluarga Kusuma menjadi rumit dan tatapan mereka menjadi makin tajam. Bagaimanapun juga, Yoga adalah sosok yang sudah membuat Keluarga Kusuma di dunia bela diri kuno rugi besar. Namun, sekarang orang ini ternyata berdiri di depan mereka dalam keadaan hidup."Huh! Nggak perlu banyak omong kosong. Serahkan Yoga atau kalian akan menjadi musuh Keluarga Husin," teriak Timothy dengan dingin."Kamu berani mengancamku? Keluarga Husin ternyata makin berani," kata Samsul dengan ekspresi dingin dan menggertakkan giginya. Sebagai sesama salah satu dari empat keluarga besar, dia tidak menerima Keluarga Husin berani mengancam Keluarga Kusuma.Saat ini, ekspresi semua orang yang berada di sana terlihat tegang dan suasana itu terasa makin panas.Tepat pada saat itu, Yoga kembali berulah dan berkata
"Apa?" Semua orang yang berada di tempat itu terkejut dan ekspresi mereka terlihat sangat muram."Siapa mereka?" tanya Samsul dengan nada dingin."Mereka ... adalah orang-orang dari Keluarga Husin," jawab bawahan itu.Dalam sekejap, ekspresi semua orang menjadi muram. Mereka saling memandang dengan mengernyitkan alis karena merasa gelisah."Ini .... Kamu orang dari Keluarga Husin ya?" tanya Samsul yang tiba-tiba menoleh dan menatap Yoga dengan mata yang bersinar.Pada saat itu, Yoga baru perlahan-lahan berdiri dengan ekspresi bangga, lalu tersenyum dingin dan berkata dengan tenang, "Aku rasa aku nggak perlu menyembunyikan identitasku lagi, aku adalah Olga Husin.""Dasar bajingan! Jadi kamu ini orang dari Keluarga Husin, ternyata semua ini adalah konspirasi dari Keluarga Husin," teriak Samsul dengan marah."Benar. Sekarang kalian sudah tahu pun nggak ada gunanya lagi, nggak ada yang bisa menyelamatkan kalian. Bersiaplah untuk mati," teriak Yoga dengan lantang dan aura yang menekan.Kata
Di bawah arahan pemimpin pengawal itu, Yoga dibawa ke sebuah tempat yang terbuka. Sudah ada tiga puluhan ahli yang berdiri tegak di sana dan menatap Yoga dengan ekspresi serius. Sementara itu, seorang paruh baya sedang duduk di kursi dan menunggu dengan tenang."Aku Samsul dari Keluarga Kusuma. Kamu orang dari Rumah Lelang Diseto yang menjual besi hitam?" tanya Samsul sambil mengamati Yoga dari atas ke bawah dengan tatapan yang tajam karena dia merasa ada yang tidak beres dengan pria yang seluruh tubuhnya tertutup ini. Aura di tubuh pria ini tidak terasa seperti orang tua, melainkan seorang pemuda.Sementara itu, tatapan Samsul yang tajam membuat Yoga merasa tidak nyaman.Yoga menjawab, "Benar, aku orangnya."Samsul berkata, "Barang yang kamu inginkan sudah siap. Kalau sudah setuju, kita bisa mulai bertransaksi sekarang."Yoga berkata, "Baiklah, tapi aku harus memeriksa barangnya dulu."Samsul pun menganggukkan kepala sebagai isyarat pada bawahannya.Tak lama kemudian, anggota Keluarga
Yoga berdiri tegak dengan aura penuh wibawa. Ekspresinya serius saat berbicara demikian. Kata-katanya langsung membuat Sutrisno tertegun.Ini ... ini pasti hanya bercanda, 'kan? Sutrisno bahkan merasa seperti sedang berkhayal. Seandainya orang lain yang mengatakan hal itu, dia pasti sudah marah. Namun sayangnya, orang yang mengatakannya adalah Yoga.Dalam suasana tegang ini, sebuah suara jernih tiba-tiba terdengar. "Kalau begitu, aku besok bisa melakukan apa?" Suara itu berasal dari seorang wanita yang melangkah masuk dari pintu. Sosoknya anggun dan menawan. Itu adalah Winola.Sutrisno langsung tersentak. Matanya membelalak tak percaya ketika bertanya, "Kamu ... sudah dengar semuanya?""Ya." Winola tidak berniat menyangkalnya. Dia pun mengangguk ringan. Dia telah mendengar cukup banyak, bahkan bisa menebak bahwa Yoga pasti sedang merencanakan sesuatu untuk besok.Terutama saat mendengar rencana Yoga untuk mengguncang dunia kultivator kuno. Di dalam hatinya, semangatnya menggebu-gebu. D